Wednesday 24 August 2022

4 TIPS MENDIDIK ANAK MENJADI CERDAS DAN KREATIF DI USIA DINI

0 comments

4 Tips Mendidik Anak Menjadi Cerdas dan Kreatif di Usia Dini Tahun 2022



Gunakan cara berikut untuk melatih kemampuan anak sejak usia dini

Orangtua mana yang tidak menginginkan anaknya tumbuh menjadi pribadi yang cerdas dan dapat berpikir kreatif sejak dini. Tentu setiap orangtua mendambakan anak yang seperti itu, bukan?

Memiliki anak yang cerdas dan kreatif bukanlah hal yang instan dan bukan juga menjadi sesuatu yang dibawa sejak lahir. Melainkan harus adanya didikan yang dilakukan orangtua sejak anak usia dini.

Dengan melatih kemampuan anak sejak dini, maka diharapkan nantinya anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang berpengetahuan luas serta dapat berpikir secara lebih kreatif.

Ada banyak cara yang bisa Mama lakukan untuk melatih kemampuan anak agar tumbuh cerdas dan kreatif. Salah satunya menggunakan Metode Montessori yang dapat membantu anak tumbuh menjadi lebih mandiri, bertanggung jawab, hormat, kreatif, cerdas, dan bahagia.

Selain cara tersebut, yuk simak tips mendidik anak cerdas dan kreatif di usia dini lainnya yang sudah Popmama.com rangkum berikut ini!

1. Berikan batasan screen time pada anak

Saat ini kita dihadapkan dengan dunia teknologi yang berkembang semakin pesat. Meski lebih memudahkan segala pekerjaan, namun hal ini juga bisa berdampak negatif jika anak terus terpapar layar gadget misalnya.

Saat anak terlalu banyak menghabiskan waktunya di depan gadget maupun televisi, maka ini akan membuat mereka menjadi lebih pasif untuk menjelajahi banyak hal di sekitarnya.

Nah, cara pertama yang bisa Mama lakukan agar si Kecil tumbuh cerdas dan berpikir kreatif sejak dini adalah dengan memberikan batasan screen time baik pada layar gadget maupun televisi.

Sebagaimana direkomendasikan oleh American Academy of Pediatrics (AAP) untuk memberikan durasi menonton anak sebanyak 1-2 jam dalam sehari. Sehingga anak pun memiliki waktu lebih banyak untuk melakukan kegiatan fisik dan mengeksplor hal-hal baru untuk perkembangannya.

2. Menerapkan Metode Montessori dalam pengasuhan anak

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Metode Montessori menjadi salah satu cara alternatif yang banyak dilakukan orangtua dalam membantu tumbuh kembang anak usia dini agar tumbuh menjadi lebih cerdas, kreatif, serta bahagia.

Metode ini memupuk pertumbuhan yang baik dan memotivasi anak dari semua area perkembangan, mulai dari kognitif, emosional, sosial, dan fisiknya.⁣

Penelitian pun menunjukkan bahwa anak yang menggunakan metode ini lebih unggul dalam bidang akademik, baik itu kemampuan membaca, menulis, dan berhitung si Kecil pada tahun-tahun berikutnya. 

Adapun manfaat yang didapat adalah memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang penggunaan berbagai teknik pengamatan, serta memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk menjadi sangat kreatif dan percaya diri dalam mengajar anak-anak.

Di tengah pandemi ini, Mama juga bisa menjadi orangtua sekaligus pembimbing bagi anak. Bukan hanya anak yang harus belajar, tapi orangtua pun perlu belajar bagaimana mendidik anak dengan cara yang tepat. 

Mulai dari memilih kegiatan untuk anak, membuat jadwal belajar dan bermain anak, mempersiapkan permainan sederhana yang bermanfaat untuk anak, itu semua bisa Mama lakukan dengan mempelajari Metode Montessori. 

Nah, bagi Mama yang ingin menggunakan pola asuh anak yang terinspirasi dari Metode Montessori di usia dini, yuk kita belajar bersama dengan Ms. Sarah melalui kelas Diploma Pendidikan Montessori dari Sunshine Teachers Training. 

Di kelas diploma ini, Mama akan dijelaskan bagaimana penerapan Metode Montessori dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi Mama yang memiliki anak usia 2-6 tahun, juga bisa mengikuti Kulwap Popmama Online Class hari Kamis, 28 Oktober 2021 pukul 13:00-15:00 WIB.

Di Popmama Online Class kali ini, setiap peserta nantinya akan berkenalan dengan Ms. Sarah dan  mendapatkan voucher senilai 1 juta untuk mengikuti kelas Diploma Pendidikan Montessori, serta kesempatan memenangkan hadiah berupa voucher belanja bagi Mama yang beruntung.

3. Membiarkan anak merasakan kreativitasnya

Cara lain yang bisa Mama lakukan adalah dengan mengajak si Kecil berkunjung ke tempat-tempat wisata yang juga mengedukasi. Misalnya saja perpustakaan, kebun binatang, museum, dan tempat lainnya.

Dari tempat-tempat tersebut, Mama bisa memancing imajinasi anak dengan melontarkan pertanyaan mengenai apa yang ia lihat di sana, bagaimana suasana dan seperti apa suara-suara yang ia dengar.

Sejumlah tempat wisata mungkin masih banyak yang memberlakukan pembatasan dan membuat si Kecil lebih sulit mengunjungi tempat-tempat tersebut lantaran pandemi yang masih berlangsung.

Nah, cara lain yang lebih efektif dan bisa dilakukan di rumah adalah dengan membuat sejumlah prakarya bersama. Misalnya membuat mainan dari bahan kertas warna, menggambar apapun yang anak pikirkan, berkebun, dan juga mendekor kamarnya.

Melalui cara-cara ini, Mama sudah membantu anak untuk merasakan kreativitas yang ada dalam dirinya. Dengan begitu, anak pun dapat dengan bebas mengeluarkan apa yang sedang ia rasakan.

4. Membuat permainan yang kreatif yang sederhana

Nggak harus bermain perminan yang rumit kok untuk melatih kecerdasan serta kreativitas anak. Mama bisa memulainya dengan permainan kreatif yang lebih sederhana terlebih dahulu.

Di usia pendidikan dini atau PAUD, umumnya anak akan lebih menyukai sesuatu yang menarik perhatiannya dengan ragam bentuk dan warna. Mama pun bisa memanfaatkan permainan menyusun balok sebagai bentuk untuk mengasah kreativitas anak.

Dengan permainan ini, anak akan bermain dengan imajinasi untuk membentuk balok-balok tersebut menjadi susunan yang sudah terpikirkan sebelumnya. Biarkan ia menikmati permainan tersebut dengan kreativitasnya, Ma.

Selain permainan susun balok, Mama juga bisa mencoba permainan sederhana yang ternyata mampu memancing kreativitas anak, yakni bermain peran.

Misalnya bermain peran sebagai seorang dokter dan juga pasien. Mama bisa berperan sebagai pasien, dan biarkan anak berperan sebagai seorang dokter yang akan memeriksa Mama. Ajarkan pada anak bagaimana tugas dokter saat merawat pasien yang sedang sakit, setelahnya biarkan ia berimajinasi perihal profesi tersebut. 

 


0 comments:

Post a Comment