4 Tips Mendidik Anak Menjadi Cerdas dan Kreatif di Usia Dini Tahun 2022
Gunakan cara berikut untuk melatih kemampuan anak sejak usia dini
Orangtua mana yang tidak menginginkan anaknya tumbuh menjadi
pribadi yang cerdas dan dapat berpikir kreatif sejak dini. Tentu setiap
orangtua mendambakan anak yang seperti itu, bukan?
Memiliki anak yang cerdas dan kreatif bukanlah hal yang instan dan
bukan juga menjadi sesuatu yang dibawa sejak lahir. Melainkan harus adanya
didikan yang dilakukan orangtua sejak anak usia dini.
Dengan melatih kemampuan anak sejak dini, maka diharapkan nantinya
anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang berpengetahuan luas serta dapat berpikir
secara lebih kreatif.
Ada banyak cara yang bisa Mama lakukan untuk melatih kemampuan anak
agar tumbuh cerdas dan kreatif. Salah satunya menggunakan Metode Montessori
yang dapat membantu anak tumbuh menjadi lebih mandiri, bertanggung jawab,
hormat, kreatif, cerdas, dan bahagia.
Selain cara tersebut, yuk simak tips mendidik anak cerdas dan
kreatif di usia dini lainnya yang sudah Popmama.com rangkum berikut ini!
1. Berikan batasan screen time pada anak
Saat ini kita dihadapkan dengan dunia teknologi yang berkembang
semakin pesat. Meski lebih memudahkan segala pekerjaan, namun hal ini juga bisa
berdampak negatif jika anak terus terpapar layar gadget misalnya.
Saat anak terlalu banyak menghabiskan waktunya di depan gadget
maupun televisi, maka ini akan membuat mereka menjadi lebih pasif untuk
menjelajahi banyak hal di sekitarnya.
Nah, cara pertama yang bisa Mama lakukan agar si Kecil tumbuh
cerdas dan berpikir kreatif sejak dini adalah dengan memberikan batasan
screen time baik pada layar gadget maupun televisi.
Sebagaimana direkomendasikan oleh American Academy of
Pediatrics (AAP) untuk memberikan durasi menonton anak sebanyak 1-2 jam
dalam sehari. Sehingga anak pun memiliki waktu lebih banyak untuk melakukan
kegiatan fisik dan mengeksplor hal-hal baru untuk perkembangannya.
2. Menerapkan Metode Montessori dalam pengasuhan anak
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Metode Montessori menjadi
salah satu cara alternatif yang banyak dilakukan orangtua dalam membantu tumbuh
kembang anak usia dini agar tumbuh menjadi lebih cerdas, kreatif, serta
bahagia.
Metode ini memupuk pertumbuhan yang baik dan memotivasi anak dari
semua area perkembangan, mulai dari kognitif, emosional, sosial, dan fisiknya.
Penelitian pun menunjukkan bahwa anak yang menggunakan metode ini
lebih unggul dalam bidang akademik, baik itu kemampuan membaca, menulis, dan
berhitung si Kecil pada tahun-tahun berikutnya.
Adapun manfaat yang didapat adalah memiliki pengetahuan dan
pemahaman tentang penggunaan berbagai teknik pengamatan, serta memiliki
pengetahuan dan keterampilan untuk menjadi sangat kreatif dan percaya diri
dalam mengajar anak-anak.
Di tengah pandemi ini, Mama juga bisa menjadi orangtua sekaligus
pembimbing bagi anak. Bukan hanya anak yang harus belajar, tapi orangtua pun
perlu belajar bagaimana mendidik anak dengan cara yang tepat.
Mulai dari memilih kegiatan untuk anak, membuat jadwal belajar dan
bermain anak, mempersiapkan permainan sederhana yang bermanfaat untuk anak, itu
semua bisa Mama lakukan dengan mempelajari Metode Montessori.
Nah, bagi Mama yang ingin menggunakan pola asuh anak yang
terinspirasi dari Metode Montessori di usia dini, yuk kita belajar bersama
dengan Ms. Sarah melalui kelas Diploma Pendidikan Montessori dari Sunshine
Teachers Training.
Di kelas diploma ini, Mama akan dijelaskan bagaimana penerapan
Metode Montessori dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi Mama yang memiliki anak usia 2-6 tahun, juga bisa mengikuti
Kulwap Popmama Online Class hari Kamis, 28 Oktober 2021 pukul 13:00-15:00 WIB.
Di Popmama Online Class kali ini, setiap peserta nantinya akan
berkenalan dengan Ms. Sarah dan mendapatkan voucher senilai 1 juta untuk
mengikuti kelas Diploma Pendidikan Montessori, serta kesempatan memenangkan
hadiah berupa voucher belanja bagi Mama yang beruntung.
3. Membiarkan anak merasakan kreativitasnya
Cara lain yang bisa Mama lakukan adalah dengan mengajak si Kecil
berkunjung ke tempat-tempat wisata yang juga mengedukasi. Misalnya saja
perpustakaan, kebun binatang, museum, dan tempat lainnya.
Dari tempat-tempat tersebut, Mama bisa memancing imajinasi anak
dengan melontarkan pertanyaan mengenai apa yang ia lihat di sana, bagaimana
suasana dan seperti apa suara-suara yang ia dengar.
Sejumlah tempat wisata mungkin masih banyak yang memberlakukan pembatasan
dan membuat si Kecil lebih sulit mengunjungi tempat-tempat tersebut lantaran
pandemi yang masih berlangsung.
Nah, cara lain yang lebih efektif dan bisa dilakukan di rumah
adalah dengan membuat sejumlah prakarya bersama. Misalnya membuat mainan dari
bahan kertas warna, menggambar apapun yang anak pikirkan, berkebun, dan juga
mendekor kamarnya.
Melalui cara-cara ini, Mama sudah membantu anak untuk merasakan
kreativitas yang ada dalam dirinya. Dengan begitu, anak pun dapat dengan bebas
mengeluarkan apa yang sedang ia rasakan.
4. Membuat permainan yang kreatif yang sederhana
Nggak harus bermain perminan yang rumit kok untuk melatih
kecerdasan serta kreativitas anak. Mama bisa memulainya dengan permainan
kreatif yang lebih sederhana terlebih dahulu.
Di usia pendidikan dini atau PAUD, umumnya anak akan lebih menyukai
sesuatu yang menarik perhatiannya dengan ragam bentuk dan warna. Mama pun bisa
memanfaatkan permainan menyusun balok sebagai bentuk untuk mengasah kreativitas
anak.
Dengan permainan ini, anak akan bermain dengan imajinasi untuk
membentuk balok-balok tersebut menjadi susunan yang sudah terpikirkan
sebelumnya. Biarkan ia menikmati permainan tersebut dengan kreativitasnya, Ma.
Selain permainan susun balok, Mama juga bisa mencoba permainan sederhana
yang ternyata mampu memancing kreativitas anak, yakni bermain peran.
Misalnya bermain peran sebagai seorang dokter dan juga pasien. Mama
bisa berperan sebagai pasien, dan biarkan anak berperan sebagai seorang dokter
yang akan memeriksa Mama. Ajarkan pada anak bagaimana tugas dokter saat merawat
pasien yang sedang sakit, setelahnya biarkan ia berimajinasi perihal profesi
tersebut.
0 comments:
Post a Comment