TUGAS
KELOMPOK MATA KULIAH |
PEMBELAJARAN
KELAS RANGKAP (PDGK4302) |
MODUL 3 |
KEGIATAN
BELAJAR 1 |
PENATAAN
RUANG KELAS |
KEGIATAN
BELAJAR 2 |
PENGORGANISASIAN
MURID |
KEGIATAN
BELAJAR 3 |
DISIPLIN
KELAS |
BAB
I |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
PENDAHULUAN |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||||||||||||
1.1 |
Latar
Belakang |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Dalam modul
ini kita diajak untuk mempelajari “pengorganisasian kelas” yang meruakan satu
kondisi yang dapat mendukung penerapan PKR dalam kelas. Pengorganisasian
kelas ini terdiri dari 2 aspek, yaitu pengorganisasian dalam pengertian fisik
dan dalam pengertian kegiatan kelas. Dengan demikian kita dapat melaksanakan
PKR dengan sempurna. Dan diharapkan kita dapat: |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
1. |
melakukan
penataan ruang kelas yang kondusif sehingga dapat memperlancar kegiatan
pembelajaran PKR; |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
2. |
mengorganisasikan
murid dalam kegiatan pembelajaran sehingga terjadi kegiatan belajar aktif; |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
3. |
meningkatkan
disiplin belajar murid-murid seihingga dicapai kegiatan pembelajaran yang
efektif. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
BAB
II |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
PEMBAHASAN |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
KEGIATAN BELAJAR 1 |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2.1 |
Penataan
Ruang Kelas |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Penataan ruang kelas merupakan salah satu unsur dari
pengorganisasian kelas secara keseluruhan yang memerlukan perhatian dan
perencanaan yang serius. Dalam PKR penataan ruang kelas perlu dilakukan
dengan terencana untuk mendukung pembelajaran. Karena aktivitas dan mobilitas
belajar sangat tinggi. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Untuk itu maka peserta didik harus akrab dengan ruang kelasnya.
Mereka harus, seperti di rumah sendiri, semua proses berjalan lancar karenan
peserta didik sudah mengenal ruang kelasnya, dan fasilitas yang ada di ruang
kelas, seperti di rumah sendiri. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Untuk mendukung kegiatan seperti ini maka ruang kelas harus
ditata secara sempurna, untuk menciptakan lingkungan yang kondusif agar
mereka dapat belajar secara efektif. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
A. |
Penataan
Ruang |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Pada umumnya
bentuk ruang di SD kita sama yaitu berbentuk urangan persegi. Tugas guru
adalah mengidentifikasi dan mendaftar semua benda yang ada dan dapat
ditempatkan di ruang kelas. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
1. |
Penataan
fisik |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
a. |
Daerah Pajangan, di mana sebaiknya memajang hasil karya peserta didik. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
b. |
Kemudahan
Bergerak, di mana kita harus leluasa
bergerak tanpa menimbulkan gangguan yang berarti. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
c. |
Sinar, hendaknya datang dari samping peserta didik. Sangat baik jika
sinar datang dari sebelah kiri peserta didik agar pada saat peserta didik
belajar, menulis, atau membaca tidak gelap. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
d. |
Panas dan Ventilasi, jagalah jangan sampai peserta didik duduk di tempat yang
lansung kena sinar matahari. Ruang kelas hendaklah berventilasi yang memadai. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
e. |
Papan
Tulis |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
1) |
Dua papan
tulis yang diletakkan di depan kelas biasannya sangat berguna untuk PKR. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
2) |
Papan tulis
yang mudah dipindah-pindah untuk kepentingan kerja kelompok juga akan sangat
bermanfaat. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
3) |
Jagalah
jangan sampai ketinggian papan tulis tidak terjangkau oleh peserta didik. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
4) |
Jangan
letakkan papan tulis di samping atau terlalu dekat dengan jendela yang besar.
Peserta didik akan mengalami kesulitan untuk membacanya karena silau. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
f. |
Bangku dan
Kursi, sedapat mungkin hindarkan
menggunakan bangku/kursi yang menjadi satu. Karena akan menyulitkan untuk
membentuk tempat duuk dalam posisi melingkar yang diperlukan untuk diskusi
atau kerja kelompok. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
g. |
Meja Guru, hendaklah ditempatkan pada posisi yang tidak menghambat
pandangan ke seluruh kelas. Tentu saja guru yang efektif pasti tidak akan
duduk sepanjang waktu di kursinya. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
h. |
Sudut
Aktivitas, putuskanlah
secara berhati-hati, di mana sebaiknya ditempatkan sehingga peserta didik
dapat bekerja di sudut ini tanpa mengganggu yang lainnya. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Contoh sudut
aktivitas: |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
1) |
Sudut membaca |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
2) |
Sudut IPA |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
3) |
Sudut hasil
seni dan kerajinan tangan |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
4) |
Warung |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
5) |
Sudut rumah
tangga |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
6) |
Gudang /
tempat menyimpan peralatan. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
2. |
Pengaturan
Denah Ruang Kelas |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Beberapa
contoh pada modul adalah contoh dalam satu ruang kelas. Apabila mempraktikkan
PKR pada 2 kelas atau lebih maka pilihlah bentuk ruang yang sesuai untuk
kepentingan tersebut. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Ada beberapa
pertimbangan yang perlu diperhitungkan sebelum memutuskan denah kelas mana
yang akan diciptakan: |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
a. |
Bentuk
ketiatan belajar (BKB) apakah yang pada umumnya berlangsung di kelas Anda? |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
b. |
BKB apakah
yang sekarang ingin Anda laksanakan? |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
c. |
Apakah Anda
akan melangsungkan kegiatan belajar dalam bentuk Proyek Kelompok? |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
d. |
Apakah akan
ada peserta didik yang menjadi Tutor Kakak atau Tutor Sejawat? |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
e. |
Apakah Anda
akan menghadapi peserta didik orang per orang atau kelompok kecil atau
kedua-duanya? |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
f. |
Apakah Anda
menginginkan agar peserta didik mampu belajar mandiri dengan sedikit saja
campur tangan Anda? |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat membantu di dalam menata kelas yang
efektif untuk meingkatkan waktu keterlibatan belajar peserta didik. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
BKB dapat
Anda ciptakan secara lebih bervariasi. Contoh 6 bentuk variasi yang dimaksud,
yaitu: |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
a. |
kegiatan
tenang atau kerja perorangan (individual); |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
b. |
mengerjakan
soal; |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
c. |
kerja
berpasangan; |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
d. |
Diskusi
kelompok; |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
e. |
mendengar
atau menyaksikan “audio/visual” |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
f. |
kerja
kelompok. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Dalam PKR
beberapa BKB dapat terjadi dalam waktu yang bersamaan. Tugas kita adalah
mengatur ruang kelas agar BKB yang diinginkan dapat terjadi dengan
pengarahan, supervisi, dan campur tangan yang minim dari kita. Yang perlu
diingat adalah jangan sampai 2 BKB yang “kontras”. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
3. |
Mengatur
Pajangan |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Pajangan
mempunyai peranan yang pentinguntuk menjadikan ruang kelas menarik dan
membuat peserta didik beta dikelas. Pajangan tersebut dapat berbentuk grafik,
gambar, dan hasil karya peserta didik yang mengandung pesan kependidikan. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
“Guru yang
sukses adalah guru yang selalu berusaha untuk menjadikan lingkungan kelasnya
nyaman dan membuat peserta didik dari segala umur untuk tenang berada di
dalamnya”. Dikutip dari Aria Djalil, dkk. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Inilah
saran-saran yang dapat dipertimbangkan untuk dilaksanakan: |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
a. |
Manfaatkanlah
tempat yang ada untuk pajangan. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
b. |
Ciptakanlah
lingkungan kelas yang menarik. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
c. |
Pekerjaan
peserta didik hendaknya diamati dengan sungguh-sungguh sehingga terbentuk
kesan bahwa kita menghargai upaya mereka. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
d. |
Jika ada
rekan guru yang lebih ahli dalam menata pajangan, belajarlah padanya. Dan
saat mengunjungi SD lain, amatilah bagaimana mereka menata pajangan kelas. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
e. |
Peserta didik
dapat belajar banyak jika mereka memperoleh kesempatan untuk berdiskusi dalam
memilih benda-benda untuk dipajangkan. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
f. |
Mendiskusikan
dan memilih bersama-sama dari karya peserta didik yang ada. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
g. |
Jagalah
keseimbangan karya yang dipajangkan antara yang dihasilkan oleh peserta didik
yang pintar dan kurang pintar. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
h. |
Peserta didik
akan bangga melihat namaya tertera pada karyanya yang dipajang. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
i. |
Hindari
memajang sesuatu karya peserta didik dalam waktu yang terlalu lama. Lakukan
perubahan dan penggantian secara teratur. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
j. |
Gunakan bahan
lokal sekitar sekolah untuk pajangan. Sehingga dapat menciptakan kebiasaan
untuk tidak tergantung pada sumber dari luar. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
k. |
Jangan lupa
kita bersama peserta didik harus menjaga kebersihan dari pajangan-pajangan
tersebut agar tetap nyaman dipandang. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Beberpa
contoh pajangan adalah seperti berikut ini: |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
a. |
Dapat
menggunakan papan sebagai tempat untuk menempelkan pajangan. Papan pajangan
ini hendaklah berfungsi sebagai alat pengajaran, yaitu untuk: |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
1) |
memberikan
informasi; |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
2) |
memamerkan
karya peserta didik; |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
3) |
menampilkan
soal atau teka-teki; |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
4) |
mendorong peserta
didi untuk bekerja sama. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
b. |
Mengunakkan
tali yang direntangkan di dalam kelas, untuk menggantungkan pajangan.
Pajangan tersebut harus ditata secara dekoratif, dan kelas tidak berkesan,
seperti panggung pesta. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2.2 |
Pengorganisasian
Murid |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Perlu
diingat kembali bahwa ruang kelas bukan hanya sebagai tempat untuk “guru
mengajar dan peserta didik duduk dengan tenang untuk mendengarkan pelajran
dari guru”. Kelas adalah tempat “kegiatan pembelajaran” yang menitikberatkan
pada interaksi dan aktivitas belajar murid. Oleh karena itu, keharmonisan
perpaduan pengorganisasian kelas dan pengorganisasian murid akan sangat
mendukung terciptanya kelas yang berinteraksi pada kegiatan pembelajaran. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
A. |
Kelompok
Belajar |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Kelompok
belajar merupakan salah satu forum untuk melakukan belajar mandiri karena
dalam kelompok belajar peserta didik dapat berlatih dan bekerja bersama,
saling membantu dalam belajar, dan saling mendorong belajar. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Kelompok
belajar menjadi sangat penting karena guru tidak selamanya dapat bersama
peserta didik di satu kelas. Menurut Karolyn J. Snyder dalam Aria Djalil,
dkk. Kelompok belajar adalah sekumpulan peserta didik yang terdiri dari
beberapa orang (5-6 orang) yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan belajar
secara bersama dan dalam waktu yang telah ditetapkan. Dalam pembentukan
kelompok belajar harus dipertimbangkan agara guru dapat menggerakkan kelompok
belajar menjadi kelompok aktif belajar (KAB). Untuk mencapai maksud tersebut,
ada 2 pertanyaan yang harus dijawab, seperti berikut ini: |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
1. |
Bagaimanakah
Cara Membentuk Kelompok Belajar? |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Kelompok
belajar dibentuk untuk mengaktifkan peserta didik belajar secara mandiri
dalam rangka mencapai keberhasilan belajar. Kelompok belajar dapat dibentuk
sesuai dengan kebutuhannya. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
a. |
Kelompok
Belajar Berdasarkan Persamaan Kemampuan |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Peserta didik
dikelompokan berdasarkan tingkat kemampuannya. Keuntungan dari kelompok
belajar seperti ini adalah: |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
1) |
memungkinkan
peserta didik bekerja sama dengan tingkat kemampuan yang sama; |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
2) |
memudahkan guru
untuk memberikan materi dan tugas-tugas sesuai dengan kebutuhan dan tingkat
kemampuan peserta didik tersebut. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Setiap
peserta didik pada kelompok tersebut diberikan materi dan tugas yang sama,
akan tetapi untuk setiap kelompoknya dapat diberikan tugas yang berbeda
sesuai dengan tingkat kemampuannya. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
b. |
Kelompok
Berdasarkan Kemampuan yang Berbeda |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Kelompok
seperti ini terdiri dari peserta didik yang kemampuannya berbeda satu sama
lain. Kelompok seperti ini cocok untuk kegiatan bersama, misalnya pengamtan,
kunjungan wisata, olahraga, dan kesenian, di mana guru dan Tutor bekerja
bersama-sama dengan peserta didik untuk memberikan pengarahan dan membantu di
mana diperlukan. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
c. |
Pengelompokan
Sosial |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Kelompok ini
didasarkan pada kecocokkan di antara peserta didik, dan mencerminkan
keharmonisan dalam lingkungan belajar. Kelompokan seperti ini bermanfaat
untuk meningkatkan keyakinan diri pada peserta didik yang lemah. Mereka tidak
ragu atau segan untuk engeluarkan pikiran dan pendapatnya karena teman
sekolompoknya adalah teman akrabnya. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
2. |
Bagaimana
Merencanakan Kegiatan Kelompok Belajar? |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Perencanaan
kegiatan belajar dalam kelompok mutlak diperlukan, apabila kelompok belajar
ini ingin berhasil. Salah satu keuntungan dari perencanaan ini adalah dapat
menentukan waktu yang tepat, dan memprogramkan kegiatan yang mantap. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Ada lima
aspek dalam perencanaan yang harus diperhatikan menurut Cohen dalam Aria
Djalil, dkk. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
a. |
Menentukan
Bagaimana Cara Peserta didik Bekerja Sama |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Berdasarkan
perencanaan ini guru dapat menetapkan hasil belajar yang ingin dicapai. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
b. |
Menentukan
Program Pelatihan Bagi Pengembangan Keterampilan Bekerjasama |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
c. |
Memberikan
Tugas yang Dapat Dihasilkan oleh Kelompok |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Tugas yang
dipilih akan tergantung pada apaya yang diinginkan dari peserta didik yang
dipelajari. Tugas tersebut menarik dan menantang untuk dikerjakan bersama. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Tugas yang
diberikan tidak akan berjalan dengan baik apabila: |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
1) |
tidak
menantang, dan hanya memerlukan 1 jawaban; |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
2) |
dapat
diselesaikan dengan cepat oleh seorang peserta didik dan bukan oleh kelompok; |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
3) |
tugas yang
diberikan terlalu mudah; |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
4) |
hanya
memerlukan ingatan yang sederhana atau dengan cara belajar yang biasa. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
d. |
Meletakkan Dasar-dasar
Kerja Secara Teliti |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
1) |
Bagaimana
komposisi (pengaturan) kelompok belajar? |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
2) |
Bagaimana
menata ruang kelas? |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
3) |
Bagaimana dan
kapan Anda menugaskan murid ke kelompok? |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
e. |
Memutuskan
Bagaimana Belajar Bersama akan Dievaluasi |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
1) |
Akan adakah
pertemuan sesudah belajar bersama untuk mengevaluasi? |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
2) |
Apakah
dilakukan pengamatan selama belajar bersama, dan apakah diberikan umpan
balik? |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
3) |
Apakah
peserta didik akan diwawancarai? |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Untuk
memberikan tugas, seperti digambarkan di atas, sebaiknya guru memberikan
Lembar Kerja Murid (LKM). |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
3. |
Bagaimana
Cara Meningkatkan Keterampilan Belajar Kelompok? |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Belajar
dengan sistem kelompok ini berusaha agar peserta didik: |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
a. |
tergantung
kepada peserta didik lainnya dalam menyelesaikan pekerjaan; |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
b. |
bertanggung
jawab bukan hanya untuk perilakunya sendiri, tetapi juga bagi perilaku
peserta didik lainnya; |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
c. |
belajar
mendengarkan dan menilai pendapat orang lain; |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
d. |
memberikan
kesempatan kepada peserta didik lain untuk berbicara dan mengeluarkan
pendapat; |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
e. |
belajar
membuat ringkasan, dan memberikan kontribusi terhadap kegiatan kelompok. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Sebagaimana
keterampilan lainnya, keterampilan kerja kelompok dapat diajarkan dengan
menggunakan strategi pembelajaran. Menurut Morris dalam Aria Djalil, dkk
memberikan ilustrasi tentang jenis keterampilan yang diperlukan sebagai
panduan agar semua peserta didik aktif berpartisipasi. Oleh karena itu,
peserta didik harus diberikan penjelasan seperti berikut ini. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
a. |
Seitap
peserta didik diharuskan mengemukakan gagasan. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
b. |
Setiap
peserta didik diberikan kesempatan untuk berbicara. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
c. |
Peserta didik
memperhatikan dan dapat menangkap gagasan atau pendapat orang lain. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
d. |
Menanyakan
pada peserta didik lainnya apakah mempunyai gagasa. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
e. |
Berikan
alasan untuk setiap gagasan, dan diskusikan apabila ada gagasan yang berbeda. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
f. |
Mendorong
peserta didik untuk bertanya. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||
B. |
Bagaimana
Memaksimalkan Pemanfaatan Sumber Belajar yang Ada Agar Para Peserta Didik
dengan Belajar Mandiri |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Dalam prinsip
kemandirian dalam mengajar adalah meletakkan dasar untuk penuh inisiatif, dan
kreatif untuk menciptakan berbagai kemungkinan iklim belajar agar peserta
didiknya tetap belajar dengan baik. Prinsip mandiri bagi guru adalah
melepaskan diri dari ketergantungan terhadap fasilitas yang dikirim
pemerintah, dan terhadap kelengkapan jumlah guru yang mengajar di sekolah.
Prinsip mandiri aldah menciptakan berbagai situasi belajar mengajar yang
terlepas dari ketergantungan terhadap alasan serba kekurangan tadi. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Prinsip PKR
adalah memanfaatkan sumber belajar secara maksimal. Untuk memanfaatkan sumber
belajar, dapat bertitik tolak dari kelompok belajar yang sudah dibentuk. Dan
agar sumber belajar dapat dimanfaatkan, para peserta didik harus diaktifkan
untuk bekerja. Lembar Kerja Murid (LKM) merupakan sarana untuk mengaktifkan
peserta didik untuk belajar secara mandiri atau kelompok. LKM mempunyai peran
untuk mengaktifkan peserta didik dalam belajar, di sini Tutor dapat mengambil
peran lebih banyak sebagai orang yang membantu peserta didik belajar. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
LKM berperan
untuk menuntun kegiatan belajar peserta didik baik secara perorangan maupun
secara kelompok. LKM berperan untuk memberlajarmandirikan peserta didik
sehingga guru yang mengajar rangkap kelas tidak memperoleh kesulitan lagi
dalam membelajarkan mudir di dua kelas atau lebih karena peserta didik dapat
belajar secara mandiri. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
1. |
Bagaimana
Memanfaatkan Pusat Sumber Belajar? |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Tempat untuk
menyimpan dan memanfaatkan berbagai benda sumber belajar disebut Pusat Sumber
Belajar (PSB). PSB adalah suatu cara yang baik untuk memantapkan dan
memperkaya belajar peserta didik. Oleh karenanya, penyiapan kegiatan dan
bahan memerlukan perencanaan dan pengorganisasian secara lebih baik. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Beberapa
contoh dalam menggunakan sumber belajar, antara lain dengan menggunakan
Lembar Kerja Mandiri. Contoh dalam memanfaatkan PSB adalah sebagai berikut
ini: |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
a. |
Mengembangkan
keterampilan atau konsep |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
1) |
Kecermatan: menggunting, merekat, memasangkan, membuat percobaan
(mengamati, membuat diagram), dan mengadakan simulasi. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
2) |
Penerpan
konsep: memasukkan, mengurutkan,
mengumpulkan, memisahkan, mendaftar, mengelompokkan, memasangkan, menuliskan,
menempatkan atau memberi nama, membandingkan, mengembangkan, meneliti,
merekonstruksi, menemukan, dan memutuskan. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
b. |
Menempatkan
semua lembar kerja, permainan, diagram, hasil praktikum, laporan dan hasil
karya lainnya di suatu tempat di mana peserta didik lain dapat belajar dengan
cara belajar mandiri. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
c. |
Mengembangkan
beberpa bentuk penyimpanan sehingga baik guru maupun peserta didik dapat
menghabiskan waktunya untuk belajar di PSB. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
LKM merupakan
alat yang paling efektif untuk memaksimalkan penggunaan PSB. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||
|
2. |
Tutor Sebagai
Organisator Kelas |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Berdasarkan
model perangkapan kelas tersebut, ternyata yang disebut Pembelajaran Kelas
Rangkap (PKR) selama ini tidak lain dari mengajar 2 kelas atau lebih secara
bergilir. Dalam pembelajaran bergilir seperti ini ada beberapa kelemahan,
antara lain: |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
a. |
Efisiensi
Waktu Sangat Rendah |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
b. |
Materi yang
Diberikan Sangat Sedikit |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Berdasarkan
keadaan tersebut, diperlukan suatu cara agar kelemahan tersebut dapat diatasi
sehingga guru tidak terlalu lelah, mata pelajaran bisa lebih banyak
diberikan, dan tidak terlalu banyak membuang waktu. Cara yang tepat untuk
mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan tutor agar dapat
membantu guru dan peserta didik dalam belajar. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Tutor adalah
orang yang dipilih dari peserta didik atau orang lain, yang mempunyai
kemampuan lebih untuk membantu peserta didiklain dalam belajar. Kalau mereka
dipilih dari peserta didik, mereka harus lebih pandai dari peserta didik
lainnya, sekalipun tidak selalu dari yang terpandai. Kalau tutor dipilih dari
masyarakat, mereka harus mempunyai keahlian khusus yang dapat ditularkan
kepada peserta didik. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Secara alami
yang juga didukug oleh hasil penelitian Miller dalam Aria Djalil, dkk. bahwa
“setiap saat peserta didik memerlukan bantuan dari peserta didik lainnya, dan
peserta didik dapat belajar dari peserta didik lainnya.” Dan menurut Ian
Collingwood dalam buku yang sama, juga berpendapat bahwa “anak memperoleh
pengetahuan dan keterampilan karena dia bergaul dengan teman-temannya.” |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Tutor ini
terdiri dari beberapa jenis, yaitu tutor sebaya, tutor kakak, tutor tamu dari
masyarakat, dan penjaga sekolah. Berikut ini adalah bagaiman cara
merencanakan pemanfaatan tutor. Sebelum program tutorial (proses belajar
dengan bantuan tutor) dilaksanakan ada 5 hal yang perlu diperhadikan dalam
perencanaannya. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
a. |
Menetapkan
Tujuan yang Ingin Dicapai |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Tutorial
mempunyai pengaruh yang positif terhadap berbagai aspek belajar pada waktu
yang bersamaan. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
b. |
Menetapkan
Siapa yang Akan Ikut dalam Tutorial |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Memilih dan
memasangkan tutor dengan peserta didik yang akan ditutori merupakan langkah
yang sangat penting. Menurut Toping dalam Aria Djalil, dkk. ada 10 aspek
sebagai pertimbangan. Aspek tersebut dirumuskan dalam bentuk pertanyaan
berikut: |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
1) |
Bagaimana
memilih peserta didik untuk ikut tutorial? |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
2) |
Pada tingkat
kemampuan mana murid akan diberikan tutorial? |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
3) |
Keterampilan
akademik apa (menyampaikan gagasan, menangkap pendapat orang lain, cara
berkomunikasi dan seterusnya) yang perlu dimiliki oleh tutor? |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
4) |
Apakah Anda telah
mempertimbangkan hubungan (pergaulan) antara peserta didik? |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
5) |
Apakah Anda
sudah memikirkan jumlah peserta didik yang akan diberikan bantuan oleh tutor? |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
6) |
Apakah Anda
sudah memikirkan karakteristik peserta didik? |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
7) |
Seberapa
besar pertimbangan yang ingin Anda berikan kepada peserta didik? |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
8) |
Bagaimana
Anda dapat mengatasi kekurangan tutorial? |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
9) |
Apakah Anda
akan memberitahukan orang tua peserta didik? |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
10) |
Apakah Anda
pikir tutor memerlukan insentif khusus? |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
c. |
Menetapkan
Tempat di Mana Tutorial Dilaksanakan |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Apapun
rencananya, Anda harus mempunyai gagasan tentang situasi tutorial yang
dikehendaki, dengan demikian tempat turorial dapat ditentukan dengan tepat. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
d. |
Penjadwalan
Tutorial |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Untuk
mempersiapkannya maka jawablah pertanyaan berikut ini. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
1) |
Apakah
tutorial dilaksanakan sepanjang hari? |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
2) |
Apakah selama
istirahat atau setelah pulang sekolah? |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
3) |
Untuk berapa
lama tutorial dilaksanakan? |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
4) |
Apakah
waktunya sama untuk setiap harinya atau bisa berubah-ubah? |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
e. |
Menentukan
Materi Mana yang Diberikan dalam Tutorial |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Pada umumnya
ada dua arahan yang dapat dipilih. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
1) |
Dalam memilih
materi perlu diarahkan terhadap materi akademik (academic content). |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
2) |
Diarahkan terhadap
belajar terbuka (open ended learning). |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||
|
3. |
Bagaimana
Cara Memilih dan Mempersiapkan Tutor? |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
a. |
Tutor Sebaya |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Tutor sebaya
adalah seorang peserta didik membantu belajar peserta didik lainnya dalam
tingkat kelas yang sama. Tutor dapat dimanfaatkan dalam kelompok, secara
individual, atau berpasangan. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
1) |
Tutor dalam
kelompok |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
Seorang tutor
dapat membantu peserta didik dalam kelompok yang terdiri dari 4-8 orang. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
2) |
Memanfaatkan
tutor untuk membantu individual |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
Menugaskan
tutor untuk mendampingi peserta didik yang lemah. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
3) |
Memanfaaatkan
tutor secara berpasangan |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
Seitap
peserta didik yang lamban, tempat duduknya dipasangkan dengan peserta didik
yang terhitung maju. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
b. |
Tutor Kakak |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Tutor yang
dipilih dari kelas yang lebih tinggi, tentu saja tutor kakak ini kemampuannya
harus di atas kemampuan rata-rata karena ia berperan untuk membantu adik-adik
kelasnya dalam belajar. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
c. |
Tutor dari
Masyarakat |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Peran tutor
dari masyarakat ini baru dapat dilaksanakan apabila keadaan memaksa. Tidak
ada kriteria khusus untuk ini, yang penting tutor ini memiliki pengetahuan
dan keterampilan yang lebih dari peserta didiknya. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
d. |
Penjaga
Sekolah sebagai Tutor |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Peran penjaga
sekolah bukan sebagai orang yang menggantikan guru mengajar, tetapi sebagai
tutor yang dapat meringankan kerja guru dan dapat membantu peserta didik
belajar. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Penggunaan
tutor dapat menguntungkan berbagai pihak, baik bagi peserta didik yang
dijadikan tutor maupun bagi peserta didik yang lemah, dan bahkan tugas Anda
sebagia guru menjadi lebih ringan. Keuntungan tersebut, antara lain berikut
ini |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
a. |
Menumpuk rasa
kerja sama dan saling membantu |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
b. |
Meningkatkan
kemampuan baik bagi tutor maupun murid yang ditutori. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
c. |
Membentuk rasa
bangga pada diri anak/orang yang menjadi tutor. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
d. |
Menjadi
teladan bagi peserta didik dan masyarakat lainnya. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
e. |
Bagi peserta
didik yang ditutori akan lebih mudah karena tutuor akan menjelaskan dengan
bahasa yang mudah dipahami (bahasa anak). |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
f. |
Mengimbaskan/menularkan
kemampuan yang dimiliki tutuor yang selama ini hanya digunakan untuk dirinya
sendiri. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
g. |
Peserta didik
yang lambat dapat terbimbing secara individual. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
h. |
Kurangnya
sumber belajar di sekolah dapat teratasi engan adanya tutor dari masyarakat. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Hal yang
perlu dikemukakan adalah perlu mempertimbangkan imbalan (insentif) bagi
tutor. Imbalan ini tidak perlu dalam bentuk uang, tetapi dalam bentuk lain
yang dapat mendorong para tutor untuk lebih aktif dalam membantu peserta
didik belajar. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||
2.3 |
Disiplin
Kelas |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Disiplin
kelas yang dimaksudkan di sini adalah guru menciptakan aturan dan kegiatan
agar murid terikat oleh kegiatan belajar sehingga mereka tidak sempat lagi
melakukan kegiatan-kegiatan yang mengganggu ketertiban dan disiplin kelas.
Aturan dan kegiatan tersebut dinamakan “Aturan Rutin Kelas” (ARK) dan “Kegiatan
Siap” (KS). |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||
A. |
Apa yang
Dimaksud Dengan ARK |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Menurut Ian
Collingwood dalam Aria Djalil, dkk Aturan Rutin Kelas (ARK) adalah
“aturan-aturan dan prosedur yang dirumuskan oleh guru serta dimengerti oleh
peserta didik, untuk mengatur kegiatan dan perilaku sehari-hari” terutama
dalam kegiatan belajar. ARK mencakup semua aspek kehidupan kelas, bahkan
kehidupan sekolah secara keseluruhan. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
1. |
ARK Bagaimana
yang Harus Anda Persiapkan Bagi Anda Sendiri? |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Sebagai guru
PKR harus mempunyai ARK bagi Anda sendiri. Anda harus mempersiapkan ARK untuk
kegiatan-kegiatan yang cocok dilaksanakan pada pagi hari sebelum kelas
dimulai, pada saat kosong ketika pelajaran sedang berlangsung atau untuk
mengisi kegiatan menjelang pulang. Berikut ini adalah contoh ARK bagi diri
sendiri. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
a. |
Papan Tulis, harus suah dibersihkan sebelum pelajaran dimulai. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
b. |
Alat Tulis, memeriksa persediaan kapur tulis, penggaris, dan penghapus
sehingga pada saatnya Anda tidak sibuk untuk mencari-cari kapur tulis. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
c. |
Sumber Bahan, semua sumber bahan, alat peraga, dan alat pelajaran sudah
disiapkan sehingga pada saatnya diperlukan Anda tidak repot mencarinya. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
d. |
Tutor, sudah mempersiapkan tutor untuk membantu murid lain yang
memerlukan bantuan. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
ARK yang efektif
adalah yang memungkinkan peserta didik untuk dapat memulai kegiatannya secara
cepat dan terarah. Peserta didik sudah mengetahui apa yang harus mereka
lakukan dan kerjakan, dan tugas kita selanjutnya hanya memberikan pengarahan
dan bimbingan. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Dengan ARK
bagi peserta didik, guru juga harus dapat menciptakan kebiasaan sebagai
berikut: |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
a. |
mengangkat
tangan apabila ingin bertanya atau ingin mengajukan pendapat, |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
b. |
meminta izin
bila ingin ke luar ruang kelas, |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
c. |
memberi tahu
guru apabila harus meninggalkan tempat duduk untuk meminjam penghapus,
pensil, dan lain-lain. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||
|
2. |
Apa yang
Dimaksud dengan “Kegiatan Siap” atau Stand-by Activities? |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Kegiatan Siap
(KS) adalah kegiatam yang diciptakan guru yang dapat diberikan apabila ada peserta
didik yang sudah selesai mengerjakan pekerjaannya lebih cepat (Early-finisher)
dari yang diperkirakan atau pada waktu luang pada saat kegiatan sedang
berlangsung. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Ketika kita
sibuk memeriksa pekerjaan peserta didik atau ada peserta didik yang sudah
selesai dengan pekerjaannya maka untuk mengisi waktu tersebut kita dapat
menggunakan KS. KS ini dilakukan tanpa harus menggangu kita yang sedang
mengerjakan pekerjaan lain, misalnya sedang membantu peserta didik lain yang
memerlukan bantuan. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
KS juga
membiasakan peserta didik untuk bertindak kreatif dan teratur. Mereka
mengetahui apa yang harus dilakukan, bila mereka (Early-finisher)
telah menyelesaikan suatu rangkaian kegiatan. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Berikut ini
adalah uraian tentang bagaimana KS digunakan dalam pembelajara. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
a. |
Pembelajaran
secara Klasikal |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Pembelajaran
klasikal biasanya sangat teacher oriented, yaitu pelajaran disajikan
dalamb bentuk chalk/talk style, di mana guru yang berbicara terus,
diikuti dengan sedikit tanya jawab dan diakhiri dengan latihan tertulis.
Pembelajaran klasikal merupakan kunci keberhasilan dalam PKR karena memupuk
kebersamaan dalam bekerja. Dalam pelajaran klasikal dapat berupa, antara lain
pengajaran percakapan, bercerita, olahraga, kesenian dan studi lingkungan. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
b. |
Pembelajaran
Individual |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Di sini guru
bekerja dengan peserta didik secara individual. Artinya bahwa guru dapat
memberikan pelajran secara individual. Ini tidak berarti bahwa seorang guru
harus memberikan pelajaran individual kepada seluruh peserta didik satu per
satu. Pelajaran individual hanya diberikan kepada peserta didik yang
membutuhkannya, misalnya peserta didik yang lemah atau peserta didik nakal. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
c. |
Pembelajaran
dalam Kelompok |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Pembelajaran
juga dapat diberikan secara kelompok. Kelompok peserta didik yang dapat
berubah-ubah sesuai dengan kebutuhannya. Berikut ini adalah cara-cara
pembelajaran dalam KB. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
1) |
Kelompok
belajar campuran |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
Kelompok ini
terdiri dari kumpulan orang yang terdiri dari berbagai kemampuan dan
keterampilan. Kelompok ini dapat diberikan tugas pengamatan, percobaan, atau
jenis pemainan kelompok. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
2) |
Kelompok sama
kemampan (achievement level) |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
Pengelompokan
seperti ini dapat berupa kelompok peserta didik yang pintar, sedang, dan
kelompok peserta didik yang berkemampuan rendah. Keuntungan dari kelompok
seperti ini adalah peserta didik dapat bekerja sama dengan peserta didik
dengan tingkat kemampuan yang sama sehingga mereka juga dapat menyelesaikan
pekerjaan secara bersamaan pula. Kelompok ini dapat diberikan tugas yang
berbeda (level of instruction) untuk setiap kelompoknya. Dengan
demikian, peserta didik akan bekerja dengan baik karena mereka bekerja dengan
kemampuan dan kecepatan yang sama untuk setiap kelompoknya. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
3) |
Kelompok
sosial |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
Kelompok
seperti ini baik untuk membina keyakinan diri bagi peserta didik yang lemah
karena kelompok ini dibentuk berdasarkan keinginan peserta didik sendiri maka
bagi anak yang mempunyai masalah, misalnya pemalu, dan pendiam akan dapat
bercampur dengan baik dengan temannya. Kegiatan pembelajaran yang cocok untuk
kelompok ini adalah pengamtan, percobaan, dan simulasi. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
BAB
III |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
PENUTUPAN |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
3.1 |
Kesimpulan |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
a. |
Oleh karena
menghadapi peserta didik dari berbagai umur, kemampuan, dan minat maka
kemampuan mengorganisasikan kelas menjadi sangat penting. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
b. |
Belajar
mandiri adalah pendidikan yang menekankan pada “inisiatif individu dalam
belajra”. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
c. |
Untuk
menunjang belajar mandiri, perlu adanya suatu iklim yang mendorong peserta
didik dan guru memanfaatkan sumber belajar. Iklim tersebut adalah menyediakan
sumber belajar, menciptakan lingkungan belajar, dan membentuk kelompok
belajar. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
d. |
Agar
kegiatan pembelajaran dalam kelas berjalan efektif dan efisien, perlu
diciptakan berbagai kegiatan yang dapat mengisi kekosongan belajar. Aturan
Rutin Kelas (ARK) dan Kegiatan Siap (KS) merupakan kegiatan yang dapat
diciptakan seorang guru PKR untuk mengatasi kesulitan tersebut dan
mendisiplinkan belajar peserta didik. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
e. |
Dalam
kelas PKR pembelajaran dapat dilaksanakan melalui 3 jenis yaitu secara
klasikal, kelompok, dan individual. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
3.2 |
Saran |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Dengan
makalah ini, diharapkan pembaca dapat mempelajari serta memahami mareti yang
disampaikan serta dapat mengambil manfaat nya. Mengingat makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran yang membangun dalam
kesempurnaan penyususnan makalah ini sangat kami harapkan sehingga materi
yang disampaikan lebih mendalam dan mudah dipahami. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Daftar
Pustaka |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Djalil, Aria.
dkk. 2021. Pembelajaran Kelas Rangkap. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
0 comments:
Post a Comment