TUGAS
KELOMPOK MATA KULIAH |
PENDIDIKAN
SENI DI SD (PDGK4207) |
MODUL 3 |
|
|
KEGIATAN
BELAJAR 1 |
KEMAMPUAN
DASAR ANAK SEKOLAH DASAR |
KEGIATAN
BELAJAR 2 |
KARAKTERISTIK
SENI ANAK SEKOLAH DASAR |
BAB
I |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
PENDAHULUAN |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||
1.1 |
Latar
Belakang |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Dalam modul 3
kita diajak untuk memahami kemampuan dasar anak usia SD dikaitkan dengan
pembelajaran seni di sekolah. Selain itu juga kita akan mencermati
karakteristik seni hasil karya anak usia SD. Melalui pemahaman kedua hal
tersebut kita akan dapat meningkatkan persepsi tentang proses berkarya dan
hasil karya seni anak didik di kelas. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
BAB
II |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
PEMBAHASAN |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
KEGIATAN BELAJAR 1 |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2.1 |
Kemampuan
Dasar Anak Sekolah Dasar |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Berbagai karakteristik anak usia SD yang meliputi tentang
karakteristik Intelektual, Emosional, Personal dan Sosial, Perseptual, Fisik,
dan Estetik, serta Kreativitasnya. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Menurut Woolfolk & Nicolich dalam Hadjar Pamadhi, dkk
(2021:3.5) secara umum perkembangan manusia dapat dibedakan menjadi 4
kategori, yaitu: |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
1. |
Perkembangan kognitif, berhubung dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada cara-cara berpikir atau bagaimana seseorang
berpikir pada setiap tingkatan
perkembangannya (termasuk di dalamnya bagaimana ia menanggapi lingkungan di
sekitarnya). |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
2. |
Perkembangan personal, marupakan perubahan-perubahan yang
terjadi yang berkaitan dengan kepribadian. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
3. |
Perkembangan sosial, berhubungan dengan
perubahan-perubahan yang
terjadi pada diri seseorang dalam kaitannya dengan
hubungan infividu yang satu dengan yang lain. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
4. |
Perkembangan fisik, lebih pada perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh manusia. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Perkembangan
yang terjadi pada individu disebabkan oleh dua faktor, yaitu: |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
1. |
Faktor
Perubahan dan Kematangan |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Pertumbuhan
dan kematangan yang dimaksudkan di sini adalah perubahan-perubahan yang
terjadi pada individu secara alamiah dan spontan. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
2. |
Faktor
Belajar |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Merupakan
perubahan-perubahan yang terjadi sebagai dampak dari interaksi individu
dengan lingkungan di sekitarnya. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Pemahaman
yang baik terhadap pekembangan anak Sekolah Dasar tersebut akan memberi
pengaruhi terhadap pemilihan materi dan metode pembelajaran yang tepat dalam
mata pelajaran Pendidikan Seni di Sekolah Dasar. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
A. |
Kemampuan
Intlektual Anak |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Menurut Jean
Peaget dalam Hadjar Pamadhi, dkk (2021:3.6) ada empat faktor yang
mempengaruhi perkembangan manusia, yaitu: |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
1. |
Kematangan |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Merupakan
faktor paling dasar dalam perkembangan berfikir manusia. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
2. |
Aktivitas |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Aktivitas
berfikir seperti observasi, oksplorasi, evalusi dan problem solving merupakan
aktivitas berfikir yang turut andil dalam membangun kemampuan berfikir anak. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
3. |
Transmisi
Sosial |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Pengalaman
dari orang lain. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
4. |
Equilibration |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Faktor
keseimbangan yang selalu diupayakan dalam berfikir. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Tahapan
perkembangan berpikir manusia menurut teori Peaget dalam Hadjar Pamadhi, dkk seperti
yang tampak pada tabel berikut ini. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Tabel 1.1
Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Peaget |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
PERIODE |
USIA |
KARAKTERISTIK |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Sensori Motor |
0-2 tahun |
Mulai mampu
menirukan sesuatu, mengingat, dan berpikir. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Mulai
menyadari bahwa sesuatu benda tetap ada meskipun disembunyikan |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Gerakan-gerakan
mulai bertujuan, tidak hanyak refleks. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Pra Operasional |
2-7 tahun |
Mulai mampu
berkomunikasi menggunakan simbol-simbol (kata-kata, bilangan). |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Mampu
berpikir operasi satu arah. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Masih sulit
melihat pandangan orang lain (egonya tinggi) |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Operasi Konkret |
7-11 tahun |
Mampu
memecahkan masalah-masalah konkret secara logis |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Memahami
aturan |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Memahami
sesuatu yang dibalik (logika dibalik). |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Operasi Formal |
11-15 tahun |
Mampu
memecahkan masalah-masalah abstrak secara logis. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Mulai
tertarik masalah isu-isu sosial yang ada di sekitarnya. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Secara
intelektual anak pada masa Sekolah Dasar sudah mampu berpikir logis dan mampu
memahami informasi atau memecahkan masalah-masalah yang bersifat kongkrit, akan
tetapi belum mampu memecahkan masalah-masalah yang bersifat abstrak.
Implikasinya bagi guru dalam kegiatan pembelajaran pendidikan seni adalah
materi yang bersifat abstrak harus dikemas sedemikian rupa supaya menjadi
konkret, sehingga mudah dipahami anak. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
B. |
Kondisi
Emosional Anak |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Emosi
(emotion) berbeda dengan perasaan (feeling) yang bersifat
tenang dan tertutup. Emosi nampak dari luar karena menyangkut
ekspresi-ekspresi jasmaniah. Jenis-jenis emosi itu dapat berupa: rasa sengan,
sedih, takut, terpesona, marah, tegang, kecewa, bimbang, yakin, puas,
terkejut, dan sebagainya. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Menurut
Dahlan dalam Hadjar Pamadhi, dkk emosi sebagai aspek psikologi mempunyai
ciri-ciri yang khas, yaitu: |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
1. |
Lebih
bersifat subyektif dibandingkan dengan peristiwa psikologis lainnya seperti
pengamtan dan berpikir. Ini berarti bahwa kondisi emosional seseorang relatif
berbeda dengan orang lain pada saat yang sama. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
2. |
Bersifat
fluktuatif. Emosi seseorang bisa berubah-ubah tergantung dari situasi dan
kondisi. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
3. |
Banyak
bersangkuta paut dengan peristiwa panca indra. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Berdasarkan
penyebab kemunculannya, emosi dikelompokkan menjadi dua macam yaitu: |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
1. |
Emosi
Sensosir |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Emosi yang ditimbulkan
oleh rangsangan dari luar tubuh seperti rasa dingin, panas, sejuk, lelah,
rasa manis, sakit, kenyang, lapar, dan sebagainya. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
2. |
Emosi Psikis |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Emosi yang
kemunculannya mempunyai alasan-alasan kejiwaan. Yang termasuk dalam kategori
emosi ini adalah: |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
a. |
Perasaan
Intelektual; suatu
perasaan yang berkaitan dengan suatu kebenaran. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
b. |
Perasaan
Sosial; perasaan yang berkaitan dengan
hubungan individu dengan orang lain. Seperti rasa simpati, setia kawan,
cinta, kasih sayang, benci, dan sebagainya. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
c. |
Perasaan
Susila; perasaan yang berhubungan dengan
nilai-nilai baik dan buruk. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
d. |
Perasaan
Estetis; perasaan yang berhubungan dengan
keindahan. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
e. |
Perasaan
Spiritual; perasaan yang
berhubungan dengan kebutuhan. Perasaan ini muncul ketika kita berhubungan
dengan Tuhan. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Menurut
Dahlan, kondisi emosional anak usia Sekolah Dasar secara garis besar adalah
sebagai berikut: |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
1) |
Berlangsung
singkat dan berakhir tiba-tiba. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
2) |
Terlihat
lebih hebat/kuat. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
3) |
Bersifat
sementara/dangkal. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
4) |
Lebih sering
terjadi. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
5) |
Dapat
diketahui dengan jelas dari tingkah lakunya. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Kondisi emosi
anak Sekolah Dasar cenderung labil, mudah berubah-ubah akan tetapi mudah
pulih kembali seperti sedia kala dan efeknya secara jasmaniah sangat mudah
dikenali. Implikasi kondisi emosi tersebut dalam pembelajaran pendidikan seni
adalah memberi kesempatan bagi anak untuk aktualisasi diri atau
mengekspresikan perasaan tersebut melalui berkarya seni yang sesuai dengan
minat dan taraf perkembangannya. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
C. |
Kondisi
Sosial Anak |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Pada masa
Sekolah Dasar, anak yang semula sangat menonjolkan ke”aku”annya, egonya
sangat besar berangsur-angsur mulai menyadari bahwa mereka merupakan bagian
dari lingkungannya. Mereka mulai menaruh perhatian pada orang lain di
sekitarnya, tidak hanya berkutat pada lingkungan keluarganya saja. Mereka
mulai mencari teman akrab dan sudah mampu bekerja sama dengan mereka
mengikuti aturan-aturan kelompok. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Implikasinya
bagi guru dalam pembelajaran pendidikan seni adalah memilih materi dan metode
pembelajaran seni yang berorientasi pada pembiasaan berperilaku sosial pada
anak. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
D. |
Kondisi Perseptual Anak |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Istilah
perseptual mengandung pengertian kombinasi antara kognitif dan afektif.
Berdasarkan cara pandang kognitif, perseptual diartikan sebagai daya tangkap
atau kemampuan seseorang dalam memahami berbagai informasi yang berasal dari
luar. Sedangkan dari sudut pandang afektif, perseptual mengandung arti kesan
dan tanggapan seseorang terhadap segala sesuatu yang berasal dari luar
dirinya. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Secara
intelektual, pada masa Sekolah Dasar anak sudah mampu mencerna informasi yang
berasal dari luar dirinya apabila dihubungkan dengan hal-hal yang sudah
diketahuinya. Implikasinya bagi seorang guru adalah mencoba memanfaatkan
segala sesuatu yang ada di sekitar anak atau pengatahuan yang sudah dimiliki
sebelumnya. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
E. |
Karakteristik
Fisik Anak |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Ada empat
aspek perkembangan fisik individu menurut Kuhlen dan Thomson dalam Hadjar
Pamadhi, dkk: |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
1) |
sistem syaraf, yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan kecerdasan dan
emosi; |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
2) |
otot-otot, yang berpengaruh terhadap perkembangan kekuatan dan
keterampilan motorik; |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
3) |
kelenjar
edoktrin, yang berpengaruh terhadap
munculnya berbagai perilaku baru; |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
4) |
dan struktur
fisik/tubuh yang meliputi tinggi, berat, dan proporsi. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Tugas
pendidik dalam kaitannya dengan perkembangan fisik tersebut adalah
memaksimalkan perkembangan tersebut sehingga dapat berjalan tanpa hambatan. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Menurut Havighurst
dalam Hadjar Pamadhi, dkk tugas pengembangan penting pada masa anak (Sekolah
Dasar) karena mereka perlu: |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
1) |
Mempelajari
kecakapan jasmani yang perlu untuk permainan-permainan. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
2) |
Membentuk
sikap yang sehat sebagai organisme yang hidup. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
3) |
Belajar
bergaul dengan teman sebayanya. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
4) |
Mempelajari
peranan sosial sebagai anak laki-laki atau perempuan. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
5) |
Mempelajari
berbagai kecakapan fundamental dalam membaca, menulis, dan berhitung. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
6) |
Membentuk
pengertian dan pemahaman yang perlu untuk kehidupan. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
7) |
Membentuk
kata hati, kesusilaan, dan skala norma-norma. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
8) |
Mencapai
kemerdekaan pribadi. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
9) |
Memupuk sikap
positif terhadap golongan dan lembaga-lembaga sosial. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Masa Sekolah
Dasar adalah masa pendidikan jasmani dan panca indera. Pendidikan seyogianya
mampu memaksimalkan pertumbuhan jasmani dan fungsi panca indera. Implikasinya
bagi guru dalam pembelajaran pendidikan seni adalah sedapat mungkin memberi
peluang bagi anak untuk bergerak, bermain, dan beraktivitas fisik dalam
kesenian. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
F. |
Karakteristik
Estetik Anak |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Perasaan
estetik adalah suatu perasaan yang berhubungan dengan keindahan, baik yang
berupa keindahan alam maupun keindahan yang dibuat oleh manusia termasuk di
dalamnya karya seni. Dan merupakan suatu hal yang sifatnya alamiah yang
dibawa sejak lahir. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Secara
apresiatif anak Sekolah Dasar sudah mampu merasakan dan menilai sesuatu objek
(alam atau karya seni) yang memiliki unsur keindahan. Meskipun biasanya
penilaian tersebut sangat subyektif karenanya tergantung pada selera
masing-masing. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Secara
ekspresif anak Sekolah Dasar mampu mengekspresikan pengalaman estetiknya
dalam bentuk-bentuk ekspresi yang spontan, lugas, dan jujur sesuai dengan
perkembangan kepribadiannya yang masih polos. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
G. |
Kondisi
Kreatif Anak |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Ekspresi dan
aktualisasi diri merupakan salah satu kebutuhan psikologis yang penting bagi
anak Sekolah Dasar. Aspek ini seyogianya difasilitasi. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Setiap anak
mempunyai bakat kreatif yang dibawa sejak lahir. Bakat kreatif tersebut
seyogianya jangan dipandang sebagai sesuatu yang pasif, akan tetapi perlu
diberi kondisi untuk berkembang sehingga mata peljaran pendidikan seni
seyogianya jangan memasung kreativitas anak dengan model-model pembelajaran
tradisional. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
KEGIATAN
BELAJAR 2 |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2.2 |
Karakteristik
Seni Anak Sekolah Dasar |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Karya seni
merupakan produk budaya manusia dari semua lapisan sosial, kelompok ethnis,
kurun waktu, jenis kelamin dan usia. Hasil karya seni sesungguhnya dapat
dipengaruhi dan bahkan dapat ditentukan oleh pelaku seni itu sendiri.
Aspek-aspek yang mempengaruhi itu adalah latar belakang, perkembangan fisik
dan mental, kebutuhan dan kesenangan dan lingkungannya. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
A. |
Karakteristik
Suara Anak Usia SD |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Media musik
yang paling dekat dengan kita adalah suara dan tubuh kita, bernyanyi dan
bertepuk tangan itulah yang dimaksudkan. Suara yang dihasilkan manusia
memiliki suara yang berbeda-beda sesuai dengan alat produksinya. Salah satu
unsur yang membedakannya adalah ukuran alat produksi suara, sehingga bisa
dikelompokkan maka ada karakteristik suara manusia yang dibedakan dari usia. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Menurut
Andersen dalam Hadjar Pamadhi, dkk karakteristik suara anak dapat
dikelompokkan menjadi 4 kelompok, berdasarkan karakteristik dan
kemammpuannya: |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
1. |
Usia 4 - 5 tahun suaranya tersengar tipis, kecil dan ringan |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
2. |
Usia 6 - 7 tahun pada
umumnya memiliki suara
yang tinggi dan ringan,
namun ada juga yang
bersuara rendah |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
3. |
Usia 8 - 9 tahun pada umumnya anak mulai dapat bernyanyi dengan
nada yang tepat |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
4. |
Usia 10 -
12 tahun pada umumnya belum
mengalami perubahan suara
, suara mereka masih terdengar jernih dan ringan |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
B. |
Karakteristik
Musik Anak |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Musik anak
harus sesuai dengan perkembangan fisik, daya pikir, dan minat anak, musik
anak juga haruslah musik yang mampu menjadikan dirinya sebagai media
pengungkapan perasaan, pikiran, isi hati anak. Karakter musik anak seyogianya
dapat ditemukan tidak hanya pada semua aspek musik tetapi juga seperti; aspek
bunyi, nada, ritme, tempo dan dinamik serta ekspresi dan bentuk musik. Selain
itu musik anak seyogianya mampu memberikan kesempatan bagi perkembangan
kreativitas berpikir dan kreativitas seni (rasa keindahan) anak, serta
dunia anak. Berikut ini karakteristik yang sebaiknya muncul dalam musik anak
adalah: |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
1. |
Musik sesuai
dengan minat dan
menyatukan dengan kehidupan anak sehari-hari. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
2. |
Ritme musik
dan pola melodinya pendek sehingga mudah diingat |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
3. |
Nyanyian atau
lagu tersebut juga
harus mengandung unsur
musik lainnya. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
4. |
Melalui musik
anak diberi kesempatan pula untuk bergerak melalui musik. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
C. |
Karakteristik
Gerak Anak |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Pada usia ini
perkembangan visiomotoriknya yakni koordinasi antara mata dan tangan/kaki
telah berkembang dengan baik. Pada usia 6 tahun psikomotorik baik motorik
halus maupun motorik kasar sudah dianggap berkembang secara mantab dengan
frekuensinya pun makin besar. Anak sangat dinamis dan sangat aktif secara
fisik. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Secara
singkat karakteristik gerak fisik anak usia Sekolah Dasar dapat dikatakan
bersifat sederhana, gerakannya biasanya bermakna dan bertema dimana tiap
gerakan mengandung arti atau tema tertentu. Anak juga mampu menirukan gerak
binatang melalui pengamatannya. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
D. |
Karakteristik
Seni Rupa Anak |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Secara umum
karya seni rupa anak bersifat ekspresif dan dinamis. Karya seni rupa mereka
merupakan suatu ungkapan yang kuat, jujur, langsung, dan berangkat dari dalam
diri mereka tanpa ditutup-tutupi, polos. Ciri ini sangat menonjol pada anak
usia 5 - 9 tahun. Sering mereka tidak realistik dan tidak sesuai dengan
kenyataan. Warna yang dipilihnya pn selalu warna-warna yang kontras dan
menonjol. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Menurut Cut
Kamaril dalam Hadjar Pamadhi, dkk ada empat aspek yang dapat digunakan untuk
mengamati karya seni rupa anak, yakni: |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
1. |
dari aspek
tipologi seni rupa anak, |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
ada tiga tipe
tipologi seni rupa anak, yakni: |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
a. |
Tipe Visual, kemampuan daya tangkap indrawi sangat menonjol sehingga anak
mampu merekam objek aslinya termasuk proporsi, perspektif, perbandingan,
serta detailnya. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
b. |
Tipe Haptik, pengungkapan suasana hati atau emosi sangat menonjol ketika
mereka menu-angkan objek ke dalam karya seni rupanya. Begitu dominannya
ungkapan emosi mereka sehingga karya mereka terkesan puitis. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
c. |
Tipe Campuran
Keduanya. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
2. |
dari aspek
karakteristik seni rupa anak, |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
3. |
dari aspek periodisasi
seni rupa anak, |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
4. |
dan dari
aspek relevansi karakteristik seni rupa anak. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
E. |
Periodisasi
Seni Rupa Anak |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Ada bebeapa
klasifikasi periodisasi seni rupa anak diantaranya yang disodorkan oleh |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
1. |
Langsing
mengelompokkan menjadi: Masa coreng moreng (2-4 tahun), figuratif (3-12
tahun), yang terdiri dari: permulaan figuratif (3-7 tahun), pertengahan
figuratif (9-10), aktif figuratif (9-12 tahun), dan tahap artistik (12 tahun
ke atas) |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
2. |
Lowenfeld dan
Brittain yang mengklasifikasikan: Masa coreng moreng (2-4 tahun), pra bagan
(4-7), bagan (7-9 tahun), awal realisme (9-12 tahun), naturalisme / pseudo
naturalistic (12-14 tahun), dan masa dewasa / the periode of dececion (14-17
tahun). |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||
BAB
III |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
PENUTUPAN |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
3.1 |
Kesimpulan |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
a. |
Pemahaman
yang baik terhadap aspek-aspek perkembangan anak akan menunjang keberhasilan
guru dalam proses pembelajaran. Aspek-aspek perkembangan yang perlu
diperhatikan oleh guru tersebut meliputi: perkembangan intelektual,
emosional, personal dan sosial, perseptual, fisik, estetik, dan kreativitas. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
b. |
Masa Sekolah
Dasar adalah masa pendidikan jasmani dan panca indra. Pendidikan seyogianya
mampu memaksimalkan pertumbuhan jasmani dan fungsi panca indra. Implikasinya
bagi guru dalam pembelajran pendidikan seni adalah sepadat mungkin memberi
peluang bagi anak untuk bergerak, bermain, dan beraktivitas fisik dalam
kesenian. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
c. |
Secara
alamiah kemampuan menangkap getar kehidupan dari alam dan karya seni.
Kemampuan tersebut seyogianya difasilitasi untuk berkemang baik secara
ekspresif maupun apresiatif. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
d. |
Ekspresi
dan aktualisasi diri merupakan salah satu kebutuhan psikologis yang penting
bagi anak Sekolah Dasar. Aspet tersebut seyogianya difasilitasi, karena
setiap anak sesungguhnya mempunyai bakat kreatif yang dibawa sejak lahir. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
e. |
Karya
seni anak memiliki karakteristiknya kondisi yang berbeda jauh dengan karya
seni orang dewasa. Karakteristik seni anak Sekolah Dasar perlu di perhatikan
guru agar dapat dihasilkan pembelajaran seni yang bermakna. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
3.2 |
Saran |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Dengan
makalah ini, diharapkan pembaca dapat mempelajari serta memahami mareti yang
disampaikan serta dapat mengambil manfaat nya. Mengingat makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran yang membangun dalam
kesempurnaan penyususnan makalah ini sangat kami harapkan sehingga materi
yang disampaikan lebih mendalam dan mudah dipahami. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Daftar
Pustaka |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pamadhi, Hadjar.
dkk. 2021. Pendidikan Seni di SD. Jakarta: PT Gramedia. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
0 comments:
Post a Comment