Thursday 16 June 2022

KEMAMPUAN DASAR DAN KARAKTERISTIK SENI ANAK SD

0 comments

 

TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH

PENDIDIKAN SENI DI SD (PDGK4207)

MODUL 3

KEMAMPUAN DASAR DAN KARAKTERISTIK SENI ANAK SD


 

 

KEGIATAN BELAJAR 1

KEMAMPUAN DASAR ANAK SEKOLAH DASAR

KEGIATAN BELAJAR 2

KARAKTERISTIK SENI ANAK SEKOLAH DASAR

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1.1

Latar Belakang

 

Dalam modul 3 kita diajak untuk memahami kemampuan dasar anak usia SD dikaitkan dengan pembelajaran seni di sekolah. Selain itu juga kita akan mencermati karakteristik seni hasil karya anak usia SD. Melalui pemahaman kedua hal tersebut kita akan dapat meningkatkan persepsi tentang proses berkarya dan hasil karya seni anak didik di kelas.

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

KEGIATAN BELAJAR 1

2.1

Kemampuan Dasar Anak Sekolah Dasar

 

Berbagai karakteristik anak usia SD yang meliputi tentang karakteristik Intelektual, Emosional, Personal dan Sosial, Perseptual, Fisik, dan Estetik, serta Kreativitasnya.

 

Menurut Woolfolk & Nicolich dalam Hadjar Pamadhi, dkk (2021:3.5) secara umum perkembangan manusia dapat dibedakan menjadi 4 kategori, yaitu:

 

1.

Perkembangan kognitif, berhubung dengan perubahan-perubahan yang    terjadi pada cara-cara berpikir atau bagaimana seseorang berpikir pada setiap tingkatan perkembangannya (termasuk di dalamnya bagaimana ia menanggapi lingkungan di sekitarnya).

 

2.

Perkembangan personal, marupakan perubahan-perubahan yang terjadi yang berkaitan dengan kepribadian.

 

3.

Perkembangan sosial, berhubungan dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seseorang dalam kaitannya dengan hubungan infividu yang satu dengan yang lain.

 

4.

Perkembangan fisik, lebih pada perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh manusia.

 

Perkembangan yang terjadi pada individu disebabkan oleh dua faktor, yaitu:

 

1.

Faktor Perubahan dan Kematangan

 

 

Pertumbuhan dan kematangan yang dimaksudkan di sini adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada individu secara alamiah dan spontan.

 

2.

Faktor Belajar

 

 

Merupakan perubahan-perubahan yang terjadi sebagai dampak dari interaksi individu dengan lingkungan di sekitarnya.

 

Pemahaman yang baik terhadap pekembangan anak Sekolah Dasar tersebut akan memberi pengaruhi terhadap pemilihan materi dan metode pembelajaran yang tepat dalam mata pelajaran Pendidikan Seni di Sekolah Dasar.

 

 

 

A.

Kemampuan Intlektual Anak

 

Menurut Jean Peaget dalam Hadjar Pamadhi, dkk (2021:3.6) ada empat faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia, yaitu:

 

1.

Kematangan

 

 

Merupakan faktor paling dasar dalam perkembangan berfikir manusia.

 

2.

Aktivitas

 

 

Aktivitas berfikir seperti observasi, oksplorasi, evalusi dan problem solving merupakan aktivitas berfikir yang turut andil dalam membangun kemampuan berfikir anak.

 

3.

Transmisi Sosial

 

 

Pengalaman dari orang lain.

 

4.

Equilibration

 

 

Faktor keseimbangan yang selalu diupayakan dalam berfikir.

 

 

 

 

Tahapan perkembangan berpikir manusia menurut teori Peaget dalam Hadjar Pamadhi, dkk seperti yang tampak pada tabel berikut ini.

 

 

 

Tabel 1.1 Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Peaget

 

PERIODE

USIA

KARAKTERISTIK

 

Sensori Motor

0-2 tahun

Mulai mampu menirukan sesuatu, mengingat, dan berpikir.

 

 

 

Mulai menyadari bahwa sesuatu benda tetap ada meskipun disembunyikan

 

 

 

Gerakan-gerakan mulai bertujuan, tidak hanyak refleks.

 

Pra Operasional

2-7 tahun

Mulai mampu berkomunikasi menggunakan simbol-simbol (kata-kata, bilangan).

 

 

 

Mampu berpikir operasi satu arah.

 

 

 

Masih sulit melihat pandangan orang lain (egonya tinggi)

 

Operasi Konkret

7-11 tahun

Mampu memecahkan masalah-masalah konkret secara logis

 

 

 

Memahami aturan

 

 

 

Memahami sesuatu yang dibalik (logika dibalik).

 

Operasi Formal

11-15 tahun

Mampu memecahkan masalah-masalah abstrak secara logis.

 

 

 

Mulai tertarik masalah isu-isu sosial yang ada di sekitarnya.

 

 

 

 

 

Secara intelektual anak pada masa Sekolah Dasar sudah mampu berpikir logis dan mampu memahami informasi atau memecahkan masalah-masalah yang bersifat kongkrit, akan tetapi belum mampu memecahkan masalah-masalah yang bersifat abstrak. Implikasinya bagi guru dalam kegiatan pembelajaran pendidikan seni adalah materi yang bersifat abstrak harus dikemas sedemikian rupa supaya menjadi konkret, sehingga mudah dipahami anak.

 

 

B.

Kondisi Emosional Anak

 

Emosi (emotion) berbeda dengan perasaan (feeling) yang bersifat tenang dan tertutup. Emosi nampak dari luar karena menyangkut ekspresi-ekspresi jasmaniah. Jenis-jenis emosi itu dapat berupa: rasa sengan, sedih, takut, terpesona, marah, tegang, kecewa, bimbang, yakin, puas, terkejut, dan sebagainya.

 

Menurut Dahlan dalam Hadjar Pamadhi, dkk emosi sebagai aspek psikologi mempunyai ciri-ciri yang khas, yaitu:

 

1.

Lebih bersifat subyektif dibandingkan dengan peristiwa psikologis lainnya seperti pengamtan dan berpikir. Ini berarti bahwa kondisi emosional seseorang relatif berbeda dengan orang lain pada saat yang sama.

 

2.

Bersifat fluktuatif. Emosi seseorang bisa berubah-ubah tergantung dari situasi dan kondisi.

 

3.

Banyak bersangkuta paut dengan peristiwa panca indra.

 

Berdasarkan penyebab kemunculannya, emosi dikelompokkan menjadi dua macam yaitu:

 

1.

Emosi Sensosir

 

 

Emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan dari luar tubuh seperti rasa dingin, panas, sejuk, lelah, rasa manis, sakit, kenyang, lapar, dan sebagainya.

 

2.

Emosi Psikis

 

 

Emosi yang kemunculannya mempunyai alasan-alasan kejiwaan. Yang termasuk dalam kategori emosi ini adalah:

 

 

a.

Perasaan Intelektual; suatu perasaan yang berkaitan dengan suatu kebenaran.

 

 

b.

Perasaan Sosial; perasaan yang berkaitan dengan hubungan individu dengan orang lain. Seperti rasa simpati, setia kawan, cinta, kasih sayang, benci, dan sebagainya.

 

 

c.

Perasaan Susila; perasaan yang berhubungan dengan nilai-nilai baik dan buruk.

 

 

d.

Perasaan Estetis; perasaan yang berhubungan dengan keindahan.

 

 

e.

Perasaan Spiritual; perasaan yang berhubungan dengan kebutuhan. Perasaan ini muncul ketika kita berhubungan dengan Tuhan.

 

Menurut Dahlan, kondisi emosional anak usia Sekolah Dasar secara garis besar adalah sebagai berikut:

 

1)

Berlangsung singkat dan berakhir tiba-tiba.

 

2)

Terlihat lebih hebat/kuat.

 

3)

Bersifat sementara/dangkal.

 

4)

Lebih sering terjadi.

 

5)

Dapat diketahui dengan jelas dari tingkah lakunya.

 

Kondisi emosi anak Sekolah Dasar cenderung labil, mudah berubah-ubah akan tetapi mudah pulih kembali seperti sedia kala dan efeknya secara jasmaniah sangat mudah dikenali. Implikasi kondisi emosi tersebut dalam pembelajaran pendidikan seni adalah memberi kesempatan bagi anak untuk aktualisasi diri atau mengekspresikan perasaan tersebut melalui berkarya seni yang sesuai dengan minat dan taraf perkembangannya.

 

 

C.

Kondisi Sosial Anak

 

Pada masa Sekolah Dasar, anak yang semula sangat menonjolkan ke”aku”annya, egonya sangat besar berangsur-angsur mulai menyadari bahwa mereka merupakan bagian dari lingkungannya. Mereka mulai menaruh perhatian pada orang lain di sekitarnya, tidak hanya berkutat pada lingkungan keluarganya saja. Mereka mulai mencari teman akrab dan sudah mampu bekerja sama dengan mereka mengikuti aturan-aturan kelompok.

 

Implikasinya bagi guru dalam pembelajaran pendidikan seni adalah memilih materi dan metode pembelajaran seni yang berorientasi pada pembiasaan berperilaku sosial pada anak.

D.

Kondisi Perseptual Anak                        

 

Istilah perseptual mengandung pengertian kombinasi antara kognitif dan afektif. Berdasarkan cara pandang kognitif, perseptual diartikan sebagai daya tangkap atau kemampuan seseorang dalam memahami berbagai informasi yang berasal dari luar. Sedangkan dari sudut pandang afektif, perseptual mengandung arti kesan dan tanggapan seseorang terhadap segala sesuatu yang berasal dari luar dirinya.

 

Secara intelektual, pada masa Sekolah Dasar anak sudah mampu mencerna informasi yang berasal dari luar dirinya apabila dihubungkan dengan hal-hal yang sudah diketahuinya. Implikasinya bagi seorang guru adalah mencoba memanfaatkan segala sesuatu yang ada di sekitar anak atau pengatahuan yang sudah dimiliki sebelumnya.

 

 

E.

Karakteristik Fisik Anak

 

Ada empat aspek perkembangan fisik individu menurut Kuhlen dan Thomson dalam Hadjar Pamadhi, dkk:

 

1)

sistem syaraf, yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan kecerdasan dan emosi;

 

2)

otot-otot, yang berpengaruh terhadap perkembangan kekuatan dan keterampilan motorik;

 

3)

kelenjar edoktrin, yang berpengaruh terhadap munculnya berbagai perilaku baru;

 

4)

dan struktur fisik/tubuh yang meliputi tinggi, berat, dan proporsi.

 

Tugas pendidik dalam kaitannya dengan perkembangan fisik tersebut adalah memaksimalkan perkembangan tersebut sehingga dapat berjalan tanpa hambatan.

 

Menurut Havighurst dalam Hadjar Pamadhi, dkk tugas pengembangan penting pada masa anak (Sekolah Dasar) karena mereka perlu:

 

1)

Mempelajari kecakapan jasmani yang perlu untuk permainan-permainan.

 

2)

Membentuk sikap yang sehat sebagai organisme yang hidup.

 

3)

Belajar bergaul dengan teman sebayanya.

 

4)

Mempelajari peranan sosial sebagai anak laki-laki atau perempuan.

 

5)

Mempelajari berbagai kecakapan fundamental dalam membaca, menulis, dan berhitung.

 

6)

Membentuk pengertian dan pemahaman yang perlu untuk kehidupan.

 

7)

Membentuk kata hati, kesusilaan, dan skala norma-norma.

 

8)

Mencapai kemerdekaan pribadi.

 

9)

Memupuk sikap positif terhadap golongan dan lembaga-lembaga sosial.

 

Masa Sekolah Dasar adalah masa pendidikan jasmani dan panca indera. Pendidikan seyogianya mampu memaksimalkan pertumbuhan jasmani dan fungsi panca indera. Implikasinya bagi guru dalam pembelajaran pendidikan seni adalah sedapat mungkin memberi peluang bagi anak untuk bergerak, bermain, dan beraktivitas fisik dalam kesenian.

 

 

 

F.

Karakteristik Estetik Anak

 

Perasaan estetik adalah suatu perasaan yang berhubungan dengan keindahan, baik yang berupa keindahan alam maupun keindahan yang dibuat oleh manusia termasuk di dalamnya karya seni. Dan merupakan suatu hal yang sifatnya alamiah yang dibawa sejak lahir.

 

Secara apresiatif anak Sekolah Dasar sudah mampu merasakan dan menilai sesuatu objek (alam atau karya seni) yang memiliki unsur keindahan. Meskipun biasanya penilaian tersebut sangat subyektif karenanya tergantung pada selera masing-masing.

 

Secara ekspresif anak Sekolah Dasar mampu mengekspresikan pengalaman estetiknya dalam bentuk-bentuk ekspresi yang spontan, lugas, dan jujur sesuai dengan perkembangan kepribadiannya yang masih polos.

 

 

 

G.

Kondisi Kreatif Anak

 

Ekspresi dan aktualisasi diri merupakan salah satu kebutuhan psikologis yang penting bagi anak Sekolah Dasar. Aspek ini seyogianya difasilitasi.

 

Setiap anak mempunyai bakat kreatif yang dibawa sejak lahir. Bakat kreatif tersebut seyogianya jangan dipandang sebagai sesuatu yang pasif, akan tetapi perlu diberi kondisi untuk berkembang sehingga mata peljaran pendidikan seni seyogianya jangan memasung kreativitas anak dengan model-model pembelajaran tradisional.

 

 

KEGIATAN BELAJAR 2

2.2

Karakteristik Seni Anak Sekolah Dasar

 

Karya seni merupakan produk budaya manusia dari semua lapisan sosial, kelompok ethnis, kurun waktu, jenis kelamin dan usia. Hasil karya seni sesungguhnya dapat dipengaruhi dan bahkan dapat ditentukan oleh pelaku seni itu sendiri. Aspek-aspek yang mempengaruhi itu adalah latar belakang, perkembangan fisik dan mental, kebutuhan dan kesenangan dan lingkungannya.

 

 

A.

Karakteristik Suara Anak Usia SD

 

Media musik yang paling dekat dengan kita adalah suara dan tubuh kita, bernyanyi dan bertepuk tangan itulah yang dimaksudkan. Suara yang dihasilkan manusia memiliki suara yang berbeda-beda sesuai dengan alat produksinya. Salah satu unsur yang membedakannya adalah ukuran alat produksi suara, sehingga bisa dikelompokkan maka ada karakteristik suara manusia yang dibedakan dari usia.

 

Menurut Andersen dalam Hadjar Pamadhi, dkk karakteristik suara anak dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, berdasarkan karakteristik dan kemammpuannya:

 

1.

Usia 4 - 5 tahun suaranya tersengar tipis, kecil dan ringan

 

2.

Usia 6 - 7 tahun pada umumnya memiliki suara yang tinggi dan ringan,  namun ada juga yang bersuara rendah

 

3.

Usia 8 - 9 tahun pada umumnya anak mulai dapat bernyanyi dengan nada yang tepat

 

4.

Usia 10 - 12 tahun pada umumnya belum mengalami perubahan suara , suara mereka masih terdengar jernih dan ringan

 

 

 

B.

Karakteristik Musik Anak

 

Musik anak harus sesuai dengan perkembangan fisik, daya pikir, dan minat anak, musik anak juga haruslah musik yang mampu menjadikan dirinya sebagai media pengungkapan perasaan, pikiran, isi hati anak. Karakter musik anak seyogianya dapat ditemukan tidak hanya pada semua aspek musik tetapi juga seperti; aspek bunyi, nada, ritme, tempo dan dinamik serta ekspresi dan bentuk musik. Selain itu musik anak seyogianya mampu memberikan kesempatan bagi perkembangan kreativitas berpikir dan kreativitas seni (rasa keindahan) anak, serta dunia anak. Berikut ini karakteristik yang sebaiknya muncul dalam musik anak adalah:

 

1.

Musik sesuai dengan minat dan menyatukan dengan kehidupan anak sehari-hari.

 

2.

Ritme musik dan pola melodinya pendek sehingga mudah diingat

 

3.

Nyanyian atau lagu tersebut juga harus mengandung unsur musik lainnya.

 

4.

Melalui musik anak diberi kesempatan pula untuk bergerak melalui musik.

 

 

C.

Karakteristik Gerak Anak

 

Pada usia ini perkembangan visiomotoriknya yakni koordinasi antara mata dan tangan/kaki telah berkembang dengan baik. Pada usia 6 tahun psikomotorik baik motorik halus maupun motorik kasar sudah dianggap berkembang secara mantab dengan frekuensinya pun makin besar. Anak sangat dinamis dan sangat aktif secara fisik.

 

Secara singkat karakteristik gerak fisik anak usia Sekolah Dasar dapat dikatakan bersifat sederhana, gerakannya biasanya bermakna dan bertema dimana tiap gerakan mengandung arti atau tema tertentu. Anak juga mampu menirukan gerak binatang melalui pengamatannya.

 

 

D.

Karakteristik Seni Rupa Anak

 

Secara umum karya seni rupa anak bersifat ekspresif dan dinamis. Karya seni rupa mereka merupakan suatu ungkapan yang kuat, jujur, langsung, dan berangkat dari dalam diri mereka tanpa ditutup-tutupi, polos. Ciri ini sangat menonjol pada anak usia 5 - 9 tahun. Sering mereka tidak realistik dan tidak sesuai dengan kenyataan. Warna yang dipilihnya pn selalu warna-warna yang kontras dan menonjol.

 

Menurut Cut Kamaril dalam Hadjar Pamadhi, dkk ada empat aspek yang dapat digunakan untuk mengamati karya seni rupa anak, yakni:

 

1.

dari aspek tipologi seni rupa anak,

 

 

ada tiga tipe tipologi seni rupa anak, yakni:

 

 

a.

Tipe Visual, kemampuan daya tangkap indrawi sangat menonjol sehingga anak mampu merekam objek aslinya termasuk proporsi, perspektif, perbandingan, serta detailnya.

 

 

b.

Tipe Haptik, pengungkapan suasana hati atau emosi sangat menonjol ketika mereka menu-angkan objek ke dalam karya seni rupanya. Begitu dominannya ungkapan emosi mereka sehingga karya mereka terkesan puitis.

 

 

c.

Tipe Campuran Keduanya.

 

2.

dari aspek karakteristik seni rupa anak,

 

3.

dari aspek periodisasi seni rupa anak,

 

4.

dan dari aspek relevansi karakteristik seni rupa anak.

E.

Periodisasi Seni Rupa Anak

 

Ada bebeapa klasifikasi periodisasi seni rupa anak diantaranya yang disodorkan oleh

 

1.

Langsing mengelompokkan menjadi: Masa coreng moreng (2-4 tahun), figuratif (3-12 tahun), yang terdiri dari: permulaan figuratif (3-7 tahun), pertengahan figuratif (9-10), aktif figuratif (9-12 tahun), dan tahap artistik (12 tahun ke atas)

 

2.

Lowenfeld dan Brittain yang mengklasifikasikan: Masa coreng moreng (2-4 tahun), pra bagan (4-7), bagan (7-9 tahun), awal realisme (9-12 tahun), naturalisme / pseudo naturalistic (12-14 tahun), dan masa dewasa / the periode of dececion (14-17 tahun).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUPAN

3.1

Kesimpulan

 

a.

Pemahaman yang baik terhadap aspek-aspek perkembangan anak akan menunjang keberhasilan guru dalam proses pembelajaran. Aspek-aspek perkembangan yang perlu diperhatikan oleh guru tersebut meliputi: perkembangan intelektual, emosional, personal dan sosial, perseptual, fisik, estetik, dan kreativitas.

 

b.

Masa Sekolah Dasar adalah masa pendidikan jasmani dan panca indra. Pendidikan seyogianya mampu memaksimalkan pertumbuhan jasmani dan fungsi panca indra. Implikasinya bagi guru dalam pembelajran pendidikan seni adalah sepadat mungkin memberi peluang bagi anak untuk bergerak, bermain, dan beraktivitas fisik dalam kesenian.

 

c.

Secara alamiah kemampuan menangkap getar kehidupan dari alam dan karya seni. Kemampuan tersebut seyogianya difasilitasi untuk berkemang baik secara ekspresif maupun apresiatif.

 

d.

Ekspresi dan aktualisasi diri merupakan salah satu kebutuhan psikologis yang penting bagi anak Sekolah Dasar. Aspet tersebut seyogianya difasilitasi, karena setiap anak sesungguhnya mempunyai bakat kreatif yang dibawa sejak lahir.

 

e.

Karya seni anak memiliki karakteristiknya kondisi yang berbeda jauh dengan karya seni orang dewasa. Karakteristik seni anak Sekolah Dasar perlu di perhatikan guru agar dapat dihasilkan pembelajaran seni yang bermakna.

 

 

 

3.2

Saran

 

Dengan makalah ini, diharapkan pembaca dapat mempelajari serta memahami mareti yang disampaikan serta dapat mengambil manfaat nya. Mengingat makalah ini masih jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran yang membangun dalam kesempurnaan penyususnan makalah ini sangat kami harapkan sehingga materi yang disampaikan lebih mendalam dan mudah dipahami.

 

 

Daftar Pustaka

Pamadhi, Hadjar. dkk. 2021. Pendidikan Seni di SD. Jakarta: PT Gramedia.

 

0 comments:

Post a Comment