Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang pascapertandingan Arema FC vs
Persebaya menyebabkan ratusan korban meninggal dunia pada (02/10). Ini
adalah beberapa hal yang diketahui terkait tragedi nahas tersebut sejauh ini.
Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang terjadi pascapertandingan Arema
FC vs Persebaya pada hari Sabtu (02/10). Diketahui, insiden tersebut
menyebabkan ratusan korban meninggal dunia.
Berikut ini beberapa hal yang diketahui terkait tragedi Stadion
Kanjuruhan Malang sejauh ini.
Kronologi Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang meletus usai pertandingan
Arema FC yang kalah 2-3 melawan Persebaya. Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta
menjelaskan kronologi tragedi Stadion Kanjuruhan Malang yang terjadi pada Sabtu
(01/10).
"Terkait dengan proses pertandingan tidak ada permasalahan,
semuanya selesai. Permasalahan terjadi pada saat setelah selesai, terjadi
kekecewaan dari para penonton yang melihat tim
kesayangannya tidak pernah kalah selama 23 tahun bertanding di kandang
sendiri," kata Nico dalam konferensi pers di Polres Malang, Minggu (02/10).
Nico mengatakan karena suporter kecewa timnya kalah, mereka
lalu turun ke tengah lapangan dan berusaha mencari para pemain dan ofisial
untuk melampiaskan kekecewaannya. "Oleh karena pengamanan melakukan
upaya-upaya pencegahan dan melakukan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke
dalam lapangan mengincar para pemain," ujarnya.
Polisi lalu menembakkan gas air mata karena para suporter anarkis.
Aremania, kata Nico, menyerang petugas kepolisian hingga merusak sejumlah fasilitas
stadion.
"(Lalu) Mereka pergi keluar di satu titik, di pintu keluar
yaitu kalau nggak salah pintu 10.. kemudian terjadi penumpukan. Di dalam proses
penumpukan itulah terjadi.. kurang oksigen yang oleh tim medis dan tim gabungan
ini dilakukan upaya penolongan yang ada di dalam stadion kemudian juga
dilakukan evakuasi ke beberapa rumah sakit," terang Nico.
Jumlah Korban Tragedi Kanjuruhan Malang
Update terkini, tragedi maut Kanjuruhan memakan korban 448 orang
meninggal dunia. "Korban meninggal 448 orang," ujar Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Malang drg Wiyanto Wijoyo pada minggu (02/10) pukul 10.40 WIB.
Selain itu,Rinciannya yakni 302 luka ringan.
Kemudian 21 orang luka berat.
Sedangkan sebanyak 125 orang meninggal dunia.
sebelumnya, sebanyak 34 orang meninggal di
dalam stadion. Sementara korban lain meninggal di rumah sakit saat proses
pertolongan. Diketahui, korban tewas terdiri dari para suporter dan anggota
polisi.
Selain itu, dua anggota polisi yang turut menjadi korban dalam
tragedi maut Kanjuruhan bernama Briptu Fajar Yoyok Pujiono yang merupakan
anggota Polsek Dongko, Trenggalek, dan Brigadir Andik Purwanto anggota Polsek
Sumbergempol, Tulungagung.
Penyebab Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang
Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Nico Afinta mengungkap penyebab
tragedi Stadion Kanjuruhan Malang yang mengakibatkan para korban meninggal
dunia adalah karena penumpukan massa.
"Terjadi penumpukan di dalam proses penumpukan itulah terjadi
sesak nafas kekurangan oksigen," kata Nico saat memberikan keterangan di
Mapolres Malang, Minggu (02/10).
Kadinkes Kabupaten Malang Wiyanto Widodo menyebut penyebab korban
tragedi Stadion Kanjuruhan Malang meninggal dunia adalah karena mayoritas
mengalami sesak nafas dan terinjak-injak karena panik.
Sementara Menko Polhukam Mahfud Md menegaskan tragedi Stadion
Kanjuruhan Malang bukan disebabkan bentrok antarsuporter. Melainkan korban
meninggal dunia karena desak-desakan dan terinjak.
"Perlu saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan
bentrok antarsuporter Persebaya dengan Arema. Sebab pada pertandingan itu
suporter Persebaya tidak boleh ikut menonton," kata Mahfud dalam akun
Instagram-nya ini Minggu (02/10). Ejaan di tulisan Mahfud
sudah disesuaikan.
Pernyataan Jokowi Terkait Tragedi Kanjuruhan
Presiden Jokowi buka suara terkait kerusuhan yang terjadi di
Stadion Kanjuruhan Malang. Jokowi menyampaikan dukacita dan berharap peristiwa
tersebut tidak terulang kembali.
"Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di
masa yg akan datang," kata Jokowi dalam YouTube Sekretariat Presiden,
Minggu (02/10).
Jokowi memberikan arahan khusus kepada Menkes Budi Gunadi Sadikin
dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa. Jokowi ingin korban yang
dirawat mendapatkan pelayanan terbaik.
"Saya telah meminta Menteri Kesehatan dan Gubernur Jawa Timur
untuk memonitor khusus pelayanan medis bagi korban yang sedang dirawat di rumah
sakit agar mendapatkan pelayanan terbaik," ujar Jokowi.
Arahan khusus juga disampaikan Jokowi kepada Kapolri Jenderal
Listyo Sigit Prabowo. Jokowi ingin tragedi Kanjuruhan diusut tuntas.
"Khusus kepada Kapolri saya minta melakukan investigasi dan
mengusut tuntas kasus ini," kata Jokowi.
Jokowi juga meminta Menpora, Kapolri dan Ketum PSSI untuk melakukan
evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan sepakbola. Selain itu,
Jokowi memerintahkan agar Liga 1 disetop sementara.
"Untuk itu saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara
liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan," imbuh
dia. (Ed: yp/ )
0 comments:
Post a Comment