TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH
STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD (PDGK4105)
MODUL 9
KEGIATAN REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Ketika guru berada didepan kelas, satu
kenyataan terpampang didepan mata bahwa siswa yang dihadapi bebeda satu sama
lain. Perbedaan tersebut tidak hanya tampak pada penampilan fisik dan tingkah
laku, tetapi juga pada kemampuan dalam menangkap dan melakukan kegiatan
pembelajaran. Oleh karena itu kita mengharapkan semua siswa mencapai kompetensi
yang ditetapkan, guru hendaknya memberikan bantuan kepada siswa yang belum
mencapai tingkat penguasaan yang diharapkan.
Dari hasil evaluasi, di samping guru
menemukan siswa yang belum menguasai kompetensi yang ditetapkan, gur juga
menemukan siswa yang telah mencapai kompetensi yang dirumuskan. Oleh karena
itu, guru perlu merancang kegiatan bagi siswa yang termasuk kelompok cepat agar
mereka mencapai tingkat perkembangan yang optimal, kegiatan semacam ini disebut
kegiatan pengayaan.
1.2.
Rumusan masalah
1.
Pengertian hakikat, tujuan dan
fungsi kegiatan remedial?
2.
Macam –macam Pendekatan
kegiatan remedial?
3.
Macam-macam jenis kegiatan remedia?
4.
Apa Prinsip –prinsi pelaksanaan
remedial?
5.
Apa prinsip pemilihan remedial?
6.
Bagaimana prosedur kegiatan
remedial?
7.
Apa hakikat, jenis dan faktor
dalam melakukan pengayaan?
BAB II
PEMBAHASAN
KEGIATAN BELAJAR 1
2.1. KEGIATAN REMEDIAL
A. HAKIKAT, TUJUAN, DAN FUNGSI KEGIATAN REMEDIAL
1. Hakikat
Kegiatan Remedial
Dalam
Random House Webtter’s College Dictionary (1991), remedial diartikan sebagai
intended to improve poor skill in specified field. Remedial adalah kegiatan
yang yang dilaksanakan untuk memperbaiki keterampilan yang kurang baik dalam
suatu bidang tertentu. Kalau kita kaitkan dengan kegiatan pembelajaran,
kegiatan remedial dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilaksanakan
untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran yang kurang berhasil. Dari pengertian
tersebut diketahui bahwa suatu kegiatan pembelajaran dianggap sebagai kegiatan
remedial apabila kegiatan pembelajaran tersebut ditujukan untuk membantu siswa
yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran atau dalam menguasai
kompetensi yang telah diiterapkan.
Her ( ujian ulang) dapat dianggap sebagai
remedial, apabila sebelum her diberikan, guru melaksanakan kegiatan
pembelajaran yang membantu siswa memahami materi pelajaran yang belum
dikuasainya sehingga siswa menguasai kompetensi ang diharapkan. Tetapi apabila
guru langsung memberikan ujian ulang tanpa melakukan pembelajaran tambahan yang
membantu siswa mengatasi kesulitan yang dihadapinya maka pelaksanaan her
tersebut tidaklah termasuk kegiatan remedial.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan
baha kegiatan remedial adalah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan untuk
membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai materi pelajaran.
2. Tujuan Dan Fungsi Kegiatan Remedial
Secara umum, tujuan kegiatan remedial adalah sama
dengan pembelajaran biasa, yaitu membantu siswa mencapai kompetensi atau tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Secara
khusus, kegiatan remedial bertujuan untuk membantu siswa yang belum menguasai
materi pelajaran melalui kegiatan pembelajaran tambahan.
Sebagai salah satu upaya membantu siswa yang
mengalami kesulitan belajar, kegiatan remedial memiliki beberapa fungsi yang
penting bagi keseluruhan proses pembelajaran. Wakitri, dkk.(1991) menyebutkan
enam fungsi remedial dalam kaitannya dengan proses pembelajaran. Keenam fungsi
kegiatan remedial tersebut adalah fungsi korektif, pemahaman, penyesuaian,
pengayaan, akselerasi, dan terapeutik.
a. Fungsi Korektif
Memperbaiki cara mengajar dan cara
belajar. Kegiatan remedial mempunyai fungsi korektif bagi kegiatan pembelajaran
karena melalui kegiatan remedial guru
memperbaiki cara mengajarnya dan siswa memperbaiki cara belajarnya.
b. Fungsi Pemahaman
Kegiatan remedial mempunyai fungsi
pemahaman karena dalam kegiatan remedial akan terjadi proses pemahaman baik
pada diri guru maupun diri siswa. Bagi guru, untuk melaksanakan kegiatan
remedial, guru terlebih dahulu harus memahami kelebihan dan kekurangan kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakannya, serta mengevaluasi kegiatan pembelajaran
yang telah dilaksanakannya.
Dengan kegiatan remedial siswa akan lebih
memahami kelebihan dan kelemahan cara belajarnya.
c. Fungsi Penyesuaian
Kegiatan remedial memiliki fungsi
penyesuaian karena pelaksanaan kegiatan remedial disesuaikan dengan kesulitan
dan karakteristik individu siswa yang mengalami kesulitan belajar.
Karena semua aspek kegiatan remedial
disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik individu siswa, proses
pembelajaran tidak akan menjadi beban bagi siswa melainkan siswa akan
termotivasi belajar dengan giat.
d. Fungsi Pengayaan
Kegiatan remedial mempunyai fungsi
pengayaan bagi proses pembelajaran karena melalui kegiatan remedial guru
memanfaatkan sumber belajar. Dalam kegiatan remedial guru dapat meminta siswa
untuk membaca buku lain yang ada kaitannya dengan materi yang belum di pahami.
Guru juga menerapkan metode mengajar dan alat bantu yang bervariasi.
e. Fungsi Akselerasi
Kegiatn remedial memiliki fungsi
akselerasi terhadap prose pembelajaran karena melalui kegiatan remedial guru
dapat mempercepat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran dengan menambah
waktu dan frekwensi pembelajaran. Tanpa remedial siswa yang mengalami kesulitan
dalam pemahaman akan tertinggal oleh temannya yang telah menguasai materi
pelajaran.
f. Fungsi Terapeutik
Kegiatan remedial mempunyai fungsi
terapeutik karena melalui kegiatan remedial guru dapat membantu mengatasi
kesulitan siswa yang berkaitan dengan aspek social-pribadi. Biasanya siswa yang
merasa dirinya kurang berhasil dalam belajar sering merasa rendah diri atatu
terisolasi dalam pergaulan dengan teman-temannya. Dengan membantu mencapai
prestasi belajar yang lebih baik melalui kegiatan remedial berarti guru telah
membantu siswa meningkatkan rasa percaya diri.
3. Perbedaan Kegiatan Remedial dari Pembelajaran Biasa
Secar sepintas kegiatan remedial tidak jauh berbeda
dengan pembelajaran biasa. Guru harus mrumuskan tujuan pembelajaran,
mengembangkan alat evaluasi, memilih dan mengorganisasikan materi pelajaran,
dll.
Tetapi kalau kita kaji lebih dalam, kedua bentuk
pembelajaran tersebut berbeda.
Agar menjadi lebih jelas, marilah kita kaji
perbedaan kegiatan remedial dari pembelajaran biasa dengan menganalisis
komponen-komponen suatu pembelajaran. Komponen tersebut adalah :
a. Tujuan Pembelajaran
Tujuan ini bersifat individual, kegiatan
pembelajaran dilaksanakan untuk mencapai kompetensi atau tujuan yang telah
ditetapkan. Dalam pembelajaran biasa, tujuan pembelajaran yang dirumuskan guru
berlaku bagi semua siswa.
b. Materi Pembelajaran
Materi sesuai dengan kesulitan yang
dihadapi. Materi pelajaran dipilih dan diorganisasikan berdasarkan tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan. Materi yang dibahas dalam remedial akan
berbeda antara materi untuk siswa yang satu dengan siswa yang lainnya, sesuai
dengan kesulitan yang dihadapinya.
c. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dalam kegiatan
remedial akan berbeda dari kegiatan pembelajaran biasa. Dalam pembelajran
biasa, yang berpartisipasi adalah seluruh siswa. Guru memperlakukan siswa semua
sama. Sementara itu, dalam kegiatan remedial, pembelajaran hanya diikuti oleh
siswa-siswa yang memiliki kesulitan belajar tertentu
d. Evaluasi
Alat evaluasi bersifat individual dan
kelompok. Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan
pembelajaran yang dilaksanakan. Alat evaluasi yang digunakan untuk kegiatan
pebelajaran biasanya bersifat klasikal sedangkan dalam kegiatan remedial alat
evaluasinya bersifat individual atau kelompok.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan
bahwa pembeljaran biasa menerapkan pendekatan klasikal, sedangkan kegiatan
remedial menerapkan pendekatan individual atau kelompok.
B.
PENDEKATN DALAM KEGIATAN REMEDIAL
Wakitri dkk. (1991) mengemukakan tiga pendekatan dalam kegiatan
remedial. Berikut ini akan dibahas
ketiga pendekatan tersebut.
1. Pendekatan Yang Bersifat Preventif
Dipandang bersifat bersifat preventif apabila
kegiatan remedial dilaksanakan untuk membantu siswa yang diduga akan mengalami
kesulitan dalam menguasai kompetensi yang telah ditetapkan dan kegiatan ini
dilaksanakan sebelum kegiatan pembelajaran biasa dilaksanakan. Bagi yang belum
banyak pengalaman, anda dapat menggunakan jenis alat evaluasi pretest.
Pretest adalah salah satu jenis alat evaluasi yang
digunakan gur sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Berdasarkan hasil
pre-test guru dapat mengelompokkan siswa menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok
yang mampu menguasai kompetensi yang telah ditetapkan lebih cepat, kelompok
yang sesuai dengan waktu yang ditetapkan, dan yang tidak akan mampu menguasai
kompetensi sesuai waktu yang ditetapkan.
2. Pendekatan Yang Bersifat Kuratif
Kegiatan remedial dipandang bersifat kuratif apabila
pelaksanaan kegiatan remedial ditujukan untuk membantu mengatasi kesulitan
siswa setelah siswa mengikuti pembelajaran biasa. Kegiatan remedial yang
bersifat kuratif dilaksanakan karena berdasarkan hasil evaluasi pada kegiatan
pembelajaran biasa diketahui bahwa siswa belum mencapai kriteria keberhasilan
atau kompetensi minimal yang telah ditetapkan.
3. Pendekatan Yang Bersifat Pengembangan
Kegiatan remedial dipandang bersifat pengembangan
apabila kegiatan remedial dilaksanakan selama berlangsungnya kegiatan
pembelajaran biasa. Melalui kegiatan remedial yang bersifat pengembangan, guru
mengharapkan agar siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai kompetensi
yang ditetapkan secara bertahap dan segera dapat mengatasi kesulitan yang
dihadapinya.
C.
JENIS – JENIS KEGIATAN REMEDIAL
Berikut ini beberapa bentuk kegiatan remedial yang dapat dilaksanakan guru ( Suke, 1991) :
1. Mengajarkan Kembali
Melalui bentuk kegiatan ini, guru menjelaskan
kembali materi yang belum dipahami atau dikuasai siswa. Saat menjelaskan materi
tersebut, guru harus berorientasi pada kesulitan yang dihadapi siswa.
2. Menggunakan Alat Peraga
Untuk memudahkan siswa dalam memahami materi
pembelajaran, guru sebaiknya menggunakan alat peraga dan memberi kesempatan
siswa untuk menggunakan alat peraga tersebut.
3. Kegiatan Kelompok
Diskusi ataupun kerja kelompok dapat digunakan guru
untuk membantu siswa mengalami kesulitan dalam menguasai kompetensi yang
dituntut. Yang perlu diperhatikan gur dalam menerapkan kerja kelompok dalam
kegiatan remedial ialah dalam menentukan anggota kelompok.
4. Tutorial
Kegiatan tutorial ialah guru meminta bantuan siswa
lain yang lebih pandai untuk membantu siswa menghadapi kesulitan dalam menguasai
kompetensi yang telah ditetapkan atau guru dapat juga meminta siswa dari kelas
yang lebih tinggi untuk membantu adik kelasnya.
5. Sumber Belajar Yang Relevan
Selain dengan mengajarkan kembali, kegiatan kelompok
dan tutorial, guru juga dapat menggunakan sumber belajar lain dalam membantu
siswa menguasai kompetensi yang telah ditetapkan. Guru meminta siswa untuk
mengunjungi satu instansi tertentu yang berkaitan dengan materi yang belum
dikuasainya.
D. PRINSIP PELAKSANAAN REMEDIAL
Hal-hal
yang harus diperhatikan dalam kegiatan remedial ( Suke,1991) :
1. Guru harus mengelompokkan siswa yang mengalami remedial sesuai dengan
pemahaman siswa tentang materi pembelajaran.
2. Bantuan yang diberikan hendaknya sesuai dengan kesulitan yang dihadapi
siswa. Tugas atau kegiatan yang diberikan dalam kegiatan remedial jangan
terlalu banyak.
3. Dalam menentukan kegiatan remedial guru hendaknya mempertimbangkan jenis
kesulitan yang dihadapi siswa serta factor penyebab kesulitan tersebut.
4. Melalui kegiatan remedial ini, gur tidak hanya mengharapkan siswa akan
mampu menguasai kompetensi yang belum dikuasainya, tetapi juga timbulnya
motivasi pada diri siswa untuk belajar lebih giat dan lebih tekun sehingga
untuk menguasai kompetensi berikutnya siswa diharapkan tidak akan mengalami
kesulitan.
E. PRINSIP
PEMILIHAN KEGIATAN
Wardani (1991) menyatakan bahwa
dalam memilih bentuk kegiatan dan metode
yang akan diterapkan dalam kegiatan remedial guru perlu memperhatikan hal-hal
berikut :
1. Memanfaatkan latihan khusus, terutama bagi siswa yang mempunyai daya
tangkap lemah
2. Menekankan pada segi kekuatan yang dimiliki siswa. Dengan memperhatikan
kekuatan yang dimiliki siswa diharapkan siswa akan dapat lebih cepat mengatasi
kesulitan yang dihadapinya. Dalam hal ini, guru hendaknya lebih mengenal gaya
belajar setiap siswa.
3. Memanfaatkan penggunaan media yang multi-sensori.
4. Memanfaatkan permainan sebagai sarana belajar, terutama bagi siswa yang
kurang memiliki motivasi untuk belajar.
F.
PROSEDUR KEGIATAN REMEDIAL
Langkah – langkah kegiatan remedial
:
1. Analisi Hasil Diagnosa
Melalui kegiatan diagnose, guru akan mengetahui para
siswa yang perlu mendapat bantuan. Untuk keperluan kegiatan remedial, tertentu
yang menjadi sorotan adalah siswa-siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar
yang ditunjukkan dengan tidak tercapainya kriteria keberhasilan belajar.
2. Menemukan Penyebab Kesulitan
Sebelum kita mulai merancang kegiatan remedial,
terlebih dahulu kita harus mengetahui mengapa siswa mengalami kesulitan dalam
mencapai kompetensi yang diharapkan atau menguasai materi pelajaran. Faktor
penyebab kesulitan iniharus diidentifikasi oleh guru karena gejala kesulitan
yang sama yang ditunjukkan oelh siswa dapat ditimbulkan oleh sebab yang
berbeda.
3. Menyusun Rencana Kegiatan remedial
Setelah kita mengetahui siswa yang perlu mendapatkan
kegiatan remedial dan kompetensi-kompetensi yang belum dikuasai setiap siswa
serta factor penyyebab kesulitan. Selanjutnya kita menyusun rencana
pembelajaran sebagai berikut :
a. Merumuskan kompetensi atau tujuan pembelajaran
b. Menentukan materi pelajaran yang sesuai dengan kompetensi
c. Memilih dan merancang kegiatan remedial sesuai dengan masalah dan factor
penyebab kesulitan serta karakteristik siswa.
d. Merencanakan waktu yang diperlukan untuk melaksankan kegiatan remedial
e. Menentukan jenis, prosedur, dan alat penilaian untuk mengetahui tingkat
keberhasilan siswa.
4. Melaksanakan Kegiatan Remedial
Biasanya kegiatan remedial dilaksanakan diluar jam
belajar biasa. Oleh karena itu, dituntut kerelaan dari guru untuk menyediakan
waktu tambahan diluar jam belajar, untuk membantu siswa yang memerlukan.
5. Menilai Kegiatan Remedial
Untuk mengetahui berhasil tidaknya kegiatan remedial
yang telah dilaksanakan, kita harus melaksanakan penilaian.
KEGIATAN BELAJAR 2
KEGIATAN PENGAYAAN
A. HAKIKAT KEGIATAN PENGAYAAN
Kegiatan pengayaan adalah kegiatan yang
diberikan kepada siswa kelompok cepat dalam memanfaatkan kelebihan waktu yang
dimilikinya sehingga mereka memiliki
pengetahuan yang lebih kaya dan keterampiln yang lebih baik.
Kegiatan pengayaan ini berkenan dengan
kegiatan pendalaman materi pelajaran yang sedang dilaksanakan sehingga tercapai
tingkat perkembangan yang optimal.
Tujuan kegiatan pengayaan adalah
memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperdalam penguasaan materi
pelajaran yang berkaitan dengan tugas belajar yang sedang dilaksanakan sehingga
tercapai tingkat perkembangan yang optimal.
B. JENIS KEGIATAN PENGAYAAN
Dalam merancang dan melaksanakan kegiatan
pegayaan, guru menerapkan pendekatan individual. Menurut Guskey ( 1989),
kegiatan pengayaan biasanya bersifat belajar mandiri. Kegiatan pengayaan lebih
bersifat fleksibel dibandingkan dengan kegiatan remedial. Yang penting,
kegiatan pengayaan hendaklah merupakan kegiatan yang menyenangkan dan
merangsang kreatifitas siswa. Kegiatan yang dapat dirancang dan dilaksanakan
guru :
1. Tutor Sebaya
Melalui kegiatan tutor sebaya, pemahaman siswa
terhadap suatu konsep akan meningkat karena disamping mereka harus menguasai
konsep atau ide yang akan dijelaskan mereka juga harus mencari tekhnik
menjelaskan konsep atau ide tersebut. Untuk dapat berperan sebagai tutor yang
baik, siswa harus mampu memberikan penjelasan yang dapat dimengerti oleh
temannya, mampu memandang suatu konsep atau ide dari berbagai sudut pandang.
Melalui tutor sebaya, siswa kelompok cepat dapat meningkatkan pemahaman
terhadap materi pelajaran di samping mengembangkan kemampuan kognitif tinggi.
2. Mengembangkan Latihan
Siswa yang cepat dalam belajar dapat diminta untuk
membuat soal-soal latihan untuk dikerjakan oleh teman-temannya. Soal- soal yang
dikembangkan tersebut harus disertai dengan kunci jawaban.
3. Mengembangkan Media dan Sumber Pembelajaran
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menghasilkan suatu karya yang berkaitan dengan materi yang dipelajari merupakan
suatu yang menarik bagi siswa kelompok cepat. Hasil karya tersebut dapat berupa
model, permainan atau karya tulis yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber
belajar.
4. Melakukan Proyek
Memberikan tugas kepada siswa dalam melakukan suatu
proyek atau laporan, melalui kegiatan ini motivasi belajar siswa akan
meningkat. Mereka akan berusaha untuk mempelajari materi pelajaran berikutnya
dengan baik sehingga mereka akan mendapat kesempatan lagi untuk melakukan
proyek.
5. Memberikan permainan, Masalah atau
Kompetensi Antarsiswa
Dalam kegiatan pengayaan guru dapat memberikan tugas
kepada siswa yang memecahkan suatu masalah atau permainan yang berkaitan dengan
materi pelajaran. Di samping mereka berusaha untuk memecahkan masalah atau
permainan yang diberikan, melalui kegiatan ini mereka juga akan belajar satu
sama lain dengan membandingkan strategi atau teknik yang mereka pergunakan
dalam memecahkan permasalahan atau permainan yang diberikan.
C. FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN
PENGAYAAN
Wakitri,dkk(1991) mengemukakan tiga
factor yang harus dipertimbangkan dalam memilih dan melaksanakan kegiatan
pengayaan :
1. Faktor Siswa
Kesesuaian kegiatan pengayaan dengan minat siswa
akan lebih mendorong siswa berhasil dalam belajarnya. Sebaliknya, kegiatan pengayaan
yang tidak sesuai dengan minat siswa akan melemahkan semangat siswa dalam
mempelajari sesuatu.
Faktor yang harus dipertimbangkan guru dalam
menentukan kegiatan pengayaan menurut Arikunto (1986) :
a. Kegiatan luar kelas lebih disukai siswa dari pada kegiatan didalam kelas
b. Kegiatan yang melakukan aktivitas lebih disukai siswa daripada hanya
dilakukan dibelakang meja.
c. Kegiatan menemukan sesuatu yang baru lebih merangsang minat siswa
daripada kegiatan yang sifatnya penjelasan
d. Kegiatan yang cepat menunjukkan hasil lebih disukai daripada kegiatan
yang menuntut waktu yang cukup lama.
2. Faktor Manfaat Edukatif
Melalui kegiatan pengayaan ini diharapkan
pengetahuan atau keterampilan, bahkan nilai/sikap yang dimiliki siswa akan
semakin meningkat
3. Faktor Waktu
Guru harus mampu menyesuaikan jenis kegiatan
pengayaan dengan kebutuhan siswa dan juga dengan waktu yang tersedia. Apabila
waktu pengayaan sudah habis, siswa hendaknya telah menguasai materi pengayaan
secara utuh dan siswa sudah dapat melihat hasilnya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Peserta didik memiliki
kemampuan dan karakteristik yamg berbeda-beda. Sesuai dengan kemampuan dan
karakteristik yang berbeda-beda tersebut maka permasalahan yang dihadapi pesrta
didik berbeda-beda pula. Dalam melaksanakan pembelajaran, seorang pendidik
perlu tanggap terhadap kesulitan yang dihadapi maupun kelebihan yang dimiliki
peserta didik.
Apabila dijumpai adanya
peserta didik yang tidak mencapai penguasaan kompetensi yang telah ditentukan,
maka sekolah melakukan suatu tindakan yaitu pemberian program pembelajaran
remedial atau perbaikan. Jika ada peserta didik yang lebih mudah dan cepat
mencapai penguasaan kompetensi minimal yang ditetapkan, maka sekolah perlu
memberikan perlakuan khusus berupa program pembelajaran pengayaan.
Remedial diperlukan bagi
peserta didik yang belum mencapai kemampuan minimal yang ditetapkan dalam
rencana pelaksanaan pembelajaran. Pemberian program pembelajaran remedial
didasarkan atas latar belakang bahwa pendidik perlu memperhatikan perbedaan
individual peserta didik. Pembelajaran pengayaan merupakan pembelajaran
tambahan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan pembelajaran baru bagi
peserta didik yang memiliki kelebihan sedemikain rupa sehingga mereka dapat
mengoptimalkan perkembangan minat, bakat, dan kecakapannya.
0 comments:
Post a Comment