Friday 3 June 2022

KEGIATAN REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAAN

0 comments

TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH

STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD (PDGK4105)

MODUL 9

KEGIATAN REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAAN



BAB I

PENDAHULUAN

1.1.            Latar Belakang

Ketika guru berada didepan kelas, satu kenyataan terpampang didepan mata bahwa siswa yang dihadapi bebeda satu sama lain. Perbedaan tersebut tidak hanya tampak pada penampilan fisik dan tingkah laku, tetapi juga pada kemampuan dalam menangkap dan melakukan kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu kita mengharapkan semua siswa mencapai kompetensi yang ditetapkan, guru hendaknya memberikan bantuan kepada siswa yang belum mencapai tingkat penguasaan yang diharapkan.

 

Dari hasil evaluasi, di samping guru menemukan siswa yang belum menguasai kompetensi yang ditetapkan, gur juga menemukan siswa yang telah mencapai kompetensi yang dirumuskan. Oleh karena itu, guru perlu merancang kegiatan bagi siswa yang termasuk kelompok cepat agar mereka mencapai tingkat perkembangan yang optimal, kegiatan semacam ini disebut kegiatan pengayaan.

 

1.2.            Rumusan masalah

1.      Pengertian hakikat, tujuan dan fungsi kegiatan remedial?

2.      Macam –macam Pendekatan kegiatan remedial?

3.      Macam-macam  jenis kegiatan remedia?

4.      Apa Prinsip –prinsi pelaksanaan remedial?

5.      Apa prinsip pemilihan remedial?

6.      Bagaimana prosedur kegiatan remedial?

7.      Apa hakikat, jenis dan faktor dalam melakukan pengayaan?

BAB II

PEMBAHASAN

KEGIATAN BELAJAR 1

2.1. KEGIATAN REMEDIAL

A. HAKIKAT, TUJUAN, DAN FUNGSI KEGIATAN REMEDIAL

 1. Hakikat Kegiatan Remedial

            Dalam Random House Webtter’s College Dictionary (1991), remedial diartikan sebagai intended to improve poor skill in specified field. Remedial adalah kegiatan yang yang dilaksanakan untuk memperbaiki keterampilan yang kurang baik dalam suatu bidang tertentu. Kalau kita kaitkan dengan kegiatan pembelajaran, kegiatan remedial dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran yang kurang berhasil. Dari pengertian tersebut diketahui bahwa suatu kegiatan pembelajaran dianggap sebagai kegiatan remedial apabila kegiatan pembelajaran tersebut ditujukan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran atau dalam menguasai kompetensi yang telah diiterapkan.

Her ( ujian ulang) dapat dianggap sebagai remedial, apabila sebelum her diberikan, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran yang membantu siswa memahami materi pelajaran yang belum dikuasainya sehingga siswa menguasai kompetensi ang diharapkan. Tetapi apabila guru langsung memberikan ujian ulang tanpa melakukan pembelajaran tambahan yang membantu siswa mengatasi kesulitan yang dihadapinya maka pelaksanaan her tersebut tidaklah termasuk kegiatan remedial.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan baha kegiatan remedial adalah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai materi pelajaran.        

2.      Tujuan Dan Fungsi Kegiatan Remedial

Secara umum, tujuan kegiatan remedial adalah sama dengan pembelajaran biasa, yaitu membantu siswa mencapai kompetensi atau tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Secara khusus, kegiatan remedial bertujuan untuk membantu siswa yang belum menguasai materi pelajaran melalui kegiatan pembelajaran tambahan.

 

Sebagai salah satu upaya membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar, kegiatan remedial memiliki beberapa fungsi yang penting bagi keseluruhan proses pembelajaran. Wakitri, dkk.(1991) menyebutkan enam fungsi remedial dalam kaitannya dengan proses pembelajaran. Keenam fungsi kegiatan remedial tersebut adalah fungsi korektif, pemahaman, penyesuaian, pengayaan, akselerasi, dan terapeutik.

a.       Fungsi Korektif

Memperbaiki cara mengajar dan cara belajar. Kegiatan remedial mempunyai fungsi korektif bagi kegiatan pembelajaran karena melalui kegiatan remedial guru  memperbaiki cara mengajarnya dan siswa memperbaiki cara belajarnya.

b.      Fungsi Pemahaman

Kegiatan remedial mempunyai fungsi pemahaman karena dalam kegiatan remedial akan terjadi proses pemahaman baik pada diri guru maupun diri siswa. Bagi guru, untuk melaksanakan kegiatan remedial, guru terlebih dahulu harus memahami kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakannya, serta mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakannya.

Dengan kegiatan remedial siswa akan lebih memahami kelebihan dan kelemahan cara belajarnya.

c.       Fungsi Penyesuaian

Kegiatan remedial memiliki fungsi penyesuaian karena pelaksanaan kegiatan remedial disesuaikan dengan kesulitan dan karakteristik individu siswa yang mengalami kesulitan belajar.

Karena semua aspek kegiatan remedial disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik individu siswa, proses pembelajaran tidak akan menjadi beban bagi siswa melainkan siswa akan termotivasi belajar dengan giat.

d.      Fungsi Pengayaan

Kegiatan remedial mempunyai fungsi pengayaan bagi proses pembelajaran karena melalui kegiatan remedial guru memanfaatkan sumber belajar. Dalam kegiatan remedial guru dapat meminta siswa untuk membaca buku lain yang ada kaitannya dengan materi yang belum di pahami. Guru juga menerapkan metode mengajar dan alat bantu yang bervariasi.

e.       Fungsi Akselerasi

Kegiatn remedial memiliki fungsi akselerasi terhadap prose pembelajaran karena melalui kegiatan remedial guru dapat mempercepat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran dengan menambah waktu dan frekwensi pembelajaran. Tanpa remedial siswa yang mengalami kesulitan dalam pemahaman akan tertinggal oleh temannya yang telah menguasai materi pelajaran.

f.       Fungsi Terapeutik

Kegiatan remedial mempunyai fungsi terapeutik karena melalui kegiatan remedial guru dapat membantu mengatasi kesulitan siswa yang berkaitan dengan aspek social-pribadi. Biasanya siswa yang merasa dirinya kurang berhasil dalam belajar sering merasa rendah diri atatu terisolasi dalam pergaulan dengan teman-temannya. Dengan membantu mencapai prestasi belajar yang lebih baik melalui kegiatan remedial berarti guru telah membantu siswa meningkatkan rasa percaya diri.

 

3.      Perbedaan Kegiatan Remedial dari Pembelajaran Biasa

Secar sepintas kegiatan remedial tidak jauh berbeda dengan pembelajaran biasa. Guru harus mrumuskan tujuan pembelajaran, mengembangkan alat evaluasi, memilih dan mengorganisasikan materi pelajaran, dll.

Tetapi kalau kita kaji lebih dalam, kedua bentuk pembelajaran tersebut berbeda.

Agar menjadi lebih jelas, marilah kita kaji perbedaan kegiatan remedial dari pembelajaran biasa dengan menganalisis komponen-komponen suatu pembelajaran. Komponen tersebut adalah :

a.       Tujuan Pembelajaran

Tujuan ini bersifat individual, kegiatan pembelajaran dilaksanakan untuk mencapai kompetensi atau tujuan yang telah ditetapkan. Dalam pembelajaran biasa, tujuan pembelajaran yang dirumuskan guru berlaku bagi semua siswa.

b.      Materi Pembelajaran

Materi sesuai dengan kesulitan yang dihadapi. Materi pelajaran dipilih dan diorganisasikan berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Materi yang dibahas dalam remedial akan berbeda antara materi untuk siswa yang satu dengan siswa yang lainnya, sesuai dengan kesulitan yang dihadapinya.

c.       Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dalam kegiatan remedial akan berbeda dari kegiatan pembelajaran biasa. Dalam pembelajran biasa, yang berpartisipasi adalah seluruh siswa. Guru memperlakukan siswa semua sama. Sementara itu, dalam kegiatan remedial, pembelajaran hanya diikuti oleh siswa-siswa yang memiliki kesulitan belajar tertentu

d.      Evaluasi

Alat evaluasi bersifat individual dan kelompok. Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan. Alat evaluasi yang digunakan untuk kegiatan pebelajaran biasanya bersifat klasikal sedangkan dalam kegiatan remedial alat evaluasinya bersifat individual atau kelompok.

 

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembeljaran biasa menerapkan pendekatan klasikal, sedangkan kegiatan remedial menerapkan pendekatan individual atau kelompok.

 

  B. PENDEKATN DALAM KEGIATAN REMEDIAL

       Wakitri dkk. (1991) mengemukakan tiga pendekatan dalam kegiatan remedial.    Berikut ini akan dibahas ketiga pendekatan tersebut.

1.      Pendekatan Yang Bersifat Preventif

Dipandang bersifat bersifat preventif apabila kegiatan remedial dilaksanakan untuk membantu siswa yang diduga akan mengalami kesulitan dalam menguasai kompetensi yang telah ditetapkan dan kegiatan ini dilaksanakan sebelum kegiatan pembelajaran biasa dilaksanakan. Bagi yang belum banyak pengalaman, anda dapat menggunakan jenis alat evaluasi pretest.

Pretest adalah salah satu jenis alat evaluasi yang digunakan gur sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Berdasarkan hasil pre-test guru dapat mengelompokkan siswa menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok yang mampu menguasai kompetensi yang telah ditetapkan lebih cepat, kelompok yang sesuai dengan waktu yang ditetapkan, dan yang tidak akan mampu menguasai kompetensi sesuai waktu yang ditetapkan.

2.      Pendekatan Yang Bersifat Kuratif

Kegiatan remedial dipandang bersifat kuratif apabila pelaksanaan kegiatan remedial ditujukan untuk membantu mengatasi kesulitan siswa setelah siswa mengikuti pembelajaran biasa. Kegiatan remedial yang bersifat kuratif dilaksanakan karena berdasarkan hasil evaluasi pada kegiatan pembelajaran biasa diketahui bahwa siswa belum mencapai kriteria keberhasilan atau kompetensi minimal yang telah ditetapkan.

3.      Pendekatan Yang Bersifat Pengembangan

Kegiatan remedial dipandang bersifat pengembangan apabila kegiatan remedial dilaksanakan selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran biasa. Melalui kegiatan remedial yang bersifat pengembangan, guru mengharapkan agar siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai kompetensi yang ditetapkan secara bertahap dan segera dapat mengatasi kesulitan yang dihadapinya.

  C. JENIS – JENIS KEGIATAN REMEDIAL

Berikut ini beberapa bentuk kegiatan remedial yang dapat dilaksanakan    guru ( Suke, 1991) :

1.      Mengajarkan Kembali

Melalui bentuk kegiatan ini, guru menjelaskan kembali materi yang belum dipahami atau dikuasai siswa. Saat menjelaskan materi tersebut, guru harus berorientasi pada kesulitan yang dihadapi siswa.

2.      Menggunakan Alat Peraga

Untuk memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran, guru sebaiknya menggunakan alat peraga dan memberi kesempatan siswa untuk menggunakan alat peraga tersebut.

3.      Kegiatan Kelompok

Diskusi ataupun kerja kelompok dapat digunakan guru untuk membantu siswa mengalami kesulitan dalam menguasai kompetensi yang dituntut. Yang perlu diperhatikan gur dalam menerapkan kerja kelompok dalam kegiatan remedial ialah dalam menentukan anggota kelompok.

4.      Tutorial

Kegiatan tutorial ialah guru meminta bantuan siswa lain yang lebih pandai untuk membantu siswa menghadapi kesulitan dalam menguasai kompetensi yang telah ditetapkan atau guru dapat juga meminta siswa dari kelas yang lebih tinggi untuk membantu adik kelasnya.

5.      Sumber Belajar Yang Relevan

Selain dengan mengajarkan kembali, kegiatan kelompok dan tutorial, guru juga dapat menggunakan sumber belajar lain dalam membantu siswa menguasai kompetensi yang telah ditetapkan. Guru meminta siswa untuk mengunjungi satu instansi tertentu yang berkaitan dengan materi yang belum dikuasainya.

 

 D. PRINSIP PELAKSANAAN REMEDIAL

                        Hal-hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan remedial ( Suke,1991) :

1.      Guru harus mengelompokkan siswa yang mengalami remedial sesuai dengan pemahaman siswa tentang materi pembelajaran.

2.      Bantuan yang diberikan hendaknya sesuai dengan kesulitan yang dihadapi siswa. Tugas atau kegiatan yang diberikan dalam kegiatan remedial jangan terlalu banyak.

3.      Dalam menentukan kegiatan remedial guru hendaknya mempertimbangkan jenis kesulitan yang dihadapi siswa serta factor penyebab kesulitan tersebut.

4.      Melalui kegiatan remedial ini, gur tidak hanya mengharapkan siswa akan mampu menguasai kompetensi yang belum dikuasainya, tetapi juga timbulnya motivasi pada diri siswa untuk belajar lebih giat dan lebih tekun sehingga untuk menguasai kompetensi berikutnya siswa diharapkan tidak akan mengalami kesulitan.

 

E. PRINSIP PEMILIHAN KEGIATAN

            Wardani (1991) menyatakan bahwa dalam memilih bentuk kegiatan dan  metode yang akan diterapkan dalam kegiatan remedial guru perlu memperhatikan hal-hal berikut :

1.      Memanfaatkan latihan khusus, terutama bagi siswa yang mempunyai daya tangkap lemah

2.      Menekankan pada segi kekuatan yang dimiliki siswa. Dengan memperhatikan kekuatan yang dimiliki siswa diharapkan siswa akan dapat lebih cepat mengatasi kesulitan yang dihadapinya. Dalam hal ini, guru hendaknya lebih mengenal gaya belajar setiap siswa.

3.      Memanfaatkan penggunaan media yang multi-sensori.

4.      Memanfaatkan permainan sebagai sarana belajar, terutama bagi siswa yang kurang memiliki motivasi untuk belajar.

F. PROSEDUR KEGIATAN REMEDIAL

            Langkah – langkah kegiatan remedial :

1.      Analisi Hasil Diagnosa

Melalui kegiatan diagnose, guru akan mengetahui para siswa yang perlu mendapat bantuan. Untuk keperluan kegiatan remedial, tertentu yang menjadi sorotan adalah siswa-siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar yang ditunjukkan dengan tidak tercapainya kriteria keberhasilan belajar.

2.      Menemukan Penyebab Kesulitan

Sebelum kita mulai merancang kegiatan remedial, terlebih dahulu kita harus mengetahui mengapa siswa mengalami kesulitan dalam mencapai kompetensi yang diharapkan atau menguasai materi pelajaran. Faktor penyebab kesulitan iniharus diidentifikasi oleh guru karena gejala kesulitan yang sama yang ditunjukkan oelh siswa dapat ditimbulkan oleh sebab yang berbeda.

3.      Menyusun Rencana Kegiatan remedial

Setelah kita mengetahui siswa yang perlu mendapatkan kegiatan remedial dan kompetensi-kompetensi yang belum dikuasai setiap siswa serta factor penyyebab kesulitan. Selanjutnya kita menyusun rencana pembelajaran sebagai berikut :

a.       Merumuskan kompetensi atau tujuan pembelajaran

b.      Menentukan materi pelajaran yang sesuai dengan kompetensi

c.       Memilih dan merancang kegiatan remedial sesuai dengan masalah dan factor penyebab kesulitan serta karakteristik siswa.

d.      Merencanakan waktu yang diperlukan untuk melaksankan kegiatan remedial

e.       Menentukan jenis, prosedur, dan alat penilaian untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa.

4.      Melaksanakan Kegiatan Remedial

Biasanya kegiatan remedial dilaksanakan diluar jam belajar biasa. Oleh karena itu, dituntut kerelaan dari guru untuk menyediakan waktu tambahan diluar jam belajar, untuk membantu siswa yang memerlukan.

5.      Menilai Kegiatan Remedial

Untuk mengetahui berhasil tidaknya kegiatan remedial yang telah dilaksanakan, kita harus melaksanakan penilaian.

KEGIATAN BELAJAR 2

KEGIATAN PENGAYAAN

A.    HAKIKAT KEGIATAN PENGAYAAN

Kegiatan pengayaan adalah kegiatan yang diberikan kepada siswa kelompok cepat dalam memanfaatkan kelebihan waktu yang dimilikinya  sehingga mereka memiliki pengetahuan yang lebih kaya dan keterampiln yang lebih baik.

Kegiatan pengayaan ini berkenan dengan kegiatan pendalaman materi pelajaran yang sedang dilaksanakan sehingga tercapai tingkat perkembangan yang optimal.

 

Tujuan kegiatan pengayaan adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperdalam penguasaan materi pelajaran yang berkaitan dengan tugas belajar yang sedang dilaksanakan sehingga tercapai tingkat perkembangan yang optimal.

 

B.     JENIS KEGIATAN PENGAYAAN

Dalam merancang dan melaksanakan kegiatan pegayaan, guru menerapkan pendekatan individual. Menurut Guskey ( 1989), kegiatan pengayaan biasanya bersifat belajar mandiri. Kegiatan pengayaan lebih bersifat fleksibel dibandingkan dengan kegiatan remedial. Yang penting, kegiatan pengayaan hendaklah merupakan kegiatan yang menyenangkan dan merangsang kreatifitas siswa. Kegiatan yang dapat dirancang dan dilaksanakan guru :

1.      Tutor Sebaya

Melalui kegiatan tutor sebaya, pemahaman siswa terhadap suatu konsep akan meningkat karena disamping mereka harus menguasai konsep atau ide yang akan dijelaskan mereka juga harus mencari tekhnik menjelaskan konsep atau ide tersebut. Untuk dapat berperan sebagai tutor yang baik, siswa harus mampu memberikan penjelasan yang dapat dimengerti oleh temannya, mampu memandang suatu konsep atau ide dari berbagai sudut pandang. Melalui tutor sebaya, siswa kelompok cepat dapat meningkatkan pemahaman terhadap materi pelajaran di samping mengembangkan kemampuan kognitif tinggi.

2.      Mengembangkan Latihan

Siswa yang cepat dalam belajar dapat diminta untuk membuat soal-soal latihan untuk dikerjakan oleh teman-temannya. Soal- soal yang dikembangkan tersebut harus disertai dengan kunci jawaban.

3.      Mengembangkan Media dan Sumber Pembelajaran

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghasilkan suatu karya yang berkaitan dengan materi yang dipelajari merupakan suatu yang menarik bagi siswa kelompok cepat. Hasil karya tersebut dapat berupa model, permainan atau karya tulis yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber belajar.

4.      Melakukan Proyek

Memberikan tugas kepada siswa dalam melakukan suatu proyek atau laporan, melalui kegiatan ini motivasi belajar siswa akan meningkat. Mereka akan berusaha untuk mempelajari materi pelajaran berikutnya dengan baik sehingga mereka akan mendapat kesempatan lagi untuk melakukan proyek.

5.       Memberikan permainan, Masalah atau Kompetensi Antarsiswa

Dalam kegiatan pengayaan guru dapat memberikan tugas kepada siswa yang memecahkan suatu masalah atau permainan yang berkaitan dengan materi pelajaran. Di samping mereka berusaha untuk memecahkan masalah atau permainan yang diberikan, melalui kegiatan ini mereka juga akan belajar satu sama lain dengan membandingkan strategi atau teknik yang mereka pergunakan dalam memecahkan permasalahan atau permainan yang diberikan.

 

C.     FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN PENGAYAAN

 

Wakitri,dkk(1991) mengemukakan tiga factor yang harus dipertimbangkan dalam memilih dan melaksanakan kegiatan pengayaan :

1.      Faktor Siswa

Kesesuaian kegiatan pengayaan dengan minat siswa akan lebih mendorong siswa berhasil dalam belajarnya. Sebaliknya, kegiatan pengayaan yang tidak sesuai dengan minat siswa akan melemahkan semangat siswa dalam mempelajari sesuatu.

Faktor yang harus dipertimbangkan guru dalam menentukan kegiatan pengayaan menurut Arikunto (1986) :

a.       Kegiatan luar kelas lebih disukai siswa dari pada kegiatan didalam kelas

b.      Kegiatan yang melakukan aktivitas lebih disukai siswa daripada hanya dilakukan dibelakang meja.

c.       Kegiatan menemukan sesuatu yang baru lebih merangsang minat siswa daripada kegiatan yang sifatnya penjelasan

d.      Kegiatan yang cepat menunjukkan hasil lebih disukai daripada kegiatan yang menuntut waktu yang cukup lama.

2.      Faktor Manfaat Edukatif

Melalui kegiatan pengayaan ini diharapkan pengetahuan atau keterampilan, bahkan nilai/sikap yang dimiliki siswa akan semakin meningkat

3.      Faktor Waktu

Guru harus mampu menyesuaikan jenis kegiatan pengayaan dengan kebutuhan siswa dan juga dengan waktu yang tersedia. Apabila waktu pengayaan sudah habis, siswa hendaknya telah menguasai materi pengayaan secara utuh dan siswa sudah dapat melihat hasilnya.

BAB III

PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Peserta didik memiliki kemampuan dan karakteristik yamg berbeda-beda. Sesuai dengan kemampuan dan karakteristik yang berbeda-beda tersebut maka permasalahan yang dihadapi pesrta didik berbeda-beda pula. Dalam melaksanakan pembelajaran, seorang pendidik perlu tanggap terhadap kesulitan yang dihadapi maupun kelebihan yang dimiliki peserta didik.

Apabila dijumpai adanya peserta didik yang tidak mencapai penguasaan kompetensi yang telah ditentukan, maka sekolah melakukan suatu tindakan yaitu pemberian program pembelajaran remedial atau perbaikan. Jika ada peserta didik yang lebih mudah dan cepat mencapai penguasaan kompetensi minimal yang ditetapkan, maka sekolah perlu memberikan perlakuan khusus berupa program pembelajaran pengayaan.

Remedial diperlukan bagi peserta didik yang belum mencapai kemampuan minimal yang ditetapkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Pemberian program pembelajaran remedial didasarkan atas latar belakang bahwa pendidik perlu memperhatikan perbedaan individual peserta didik. Pembelajaran pengayaan merupakan pembelajaran tambahan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan pembelajaran baru bagi peserta didik yang memiliki kelebihan sedemikain rupa sehingga mereka dapat mengoptimalkan perkembangan minat, bakat, dan kecakapannya.

 


0 comments:

Post a Comment