MODEL PEMBELAJARAN PKN TEMATIKdi KELAS I, II, dan III SD/MI
MODUL
9
pub-4394891337809022" crossorigin="anonymous">
KB. 1 MODEL PEMBELAJARAN PKN TEMATIS DI KELAS I, II, DAN III SD/MI
A.
LANGKAH-LANGKAH MODEL
PEMBELAJARAN TEMATIS PKN SD/MI
1. Hakikat Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik
adalah model pembelajaran yang menggunakan tema tertentu sebagai titik sentra
pembelajaran yang mengakomodasikan berbagai kompetensi dasar yang harus dicapai
dari satu mata pelajaran atau beberapa mata pelajaran.
Pembelajaran terpadu adalah proses
pemeblajaran yang mengaitkan atau menghubungkan tema atau topik yang berkaitan
dalam satu mata pelajaran atau antar mata pelajaran pada suatu kurikulum sekolah.
Pemaduan kurikulum didasarkan pada
pertimbangan rasional antara lain:
a.
kebanyakan masalah dan pengalaman termasuk didalamnya
pengalaman belajar bersifat interdisipliner.
b. Untuk memahami,
mempelajari dan memecahkannya diperlukan multi
skill
c.
Adanya tuntutan interaksi kolaboratif yang tinggi dalam
pemecahan masalah
d.
Memudahkan siswa membuat hubungan antara skematika dan
transfer pemahaman antarkonteks
e. Demi efisiensi
f.
Adanya tuntutan keterlibatan siswa yang lebih tinggi dalam
proses pembelajaran Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembelajaran tematik:
a.
Pembelajaran tematik dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan
pembelajaran lebih bermakna dan utuh
b.
Mempertimbangkan alokasi waktu, memperhitungkan banayak dan
sediknya bahan di lingkungan
c. Mengusahakan
tema yang terdekat dengan anak
d.
Mengutamakan capaian komponen dasar Keunggulan pembelajran tematik:
a.
Pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan siswa
b. Menyenangkan
karena bertolak dari minat dan kebutuhan siswa
c. Mengembangkan
keterampilan berfikir siswa dengan permasalahan yang dihadapi
d.
Menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerja sama,
toleransi, komunikasi, tanggap terhadap gagasan orang lain
Peran tema :
a. Perhatian
terpusat pada satu tema
b.
Mempelajari dan mengembangkan berbagai komponen
c. Pemahaman materi
lebih mendalam dan berkesan
d.
Kompetensi berbahasa yang mengaitkan pelajaran dengan
pengalaman siswa
e. Makna dan
manfaat pelajaran dapat dirasakan siswa
f.
Guru dapat menghemat waktu
2. Langkah- langkah
pembelajaran tematik
Secara umum langkah-langkah tersebut antara lain:
o Mempelajari
kompetensi dasar pada kelas dan smester yang
sama
o Memilih tema
yang dapat mencakup kompetensi-kompetensi tersebut
o Membuat matrik
atau bagan hubungan KD dengan topik/tema
o Membuat pemetaan
pembelajaran tematik dengan matrik dan jaringan tematik
o Menyusun silabus
sesuai dengan matrik/jaring tersebut
o Menyusun
pembelajaran tematik
Enam langkah menyusun tematik
pelajaran menurut Dyah Sriwilujeng (2006) :
a. Membuat/ memilih
tema
Beberapa kriteria yang harus
diperhatikan :
Ø Tema tidak
terlalu luas tetapi dapat memadukan banyak mata pelajaran
Ø
Bermakna sebagai bekal untuk siswa belajar pada materi selanjutnya
Ø Tema sesuai
dengan tingkat perkembangan psikologis anak
Ø
Pengembangan tema mampu mewadahi sebagian besar minat
anak di sekolah
Ø
Tema dipilih sesuai dengan peristiwa-peristiwa otentik
yang terjadi di dalam rentang waktu belajar
Ø
Mempertimbangkan kurikulum yg berlaku serta harapan
masyarakat terhadap hasil belajar siswa
Ø Mempertimbangkan
kesediaan sumber belajar
b.
Melakukan analisis indikator, KD, dan hasil belajar yang
sesuai dengan tema dan membagi alokasi waktu
c.
Melakukan pemetaan hubungan KD, Indikator dan tema Beberapa
hal yang harus dilakukan guru :
Ø Mengidentifikasi
semua indikator dan kompetensi dasar dari semua matapelajaran
Ø
Memasukkan hasil identifikasi dalam format atau tabel
hubungan indikator dan KD ke dalam tema yang
relevan
Ø
Jika terdapat indikator dan KD yang tidak dapat
dimasukkan kedalam tema, maka indikator dan KD tersebut dicarikan tema khusus
dan disajikan tersendiri baik oleh guru kelas maupun guru mata pelajaran
d. Membuat
pengelompokan jaringan indikator
Guru memasukkan semua indikator yg
telah diidentifikasi ke jaringan indikator
e.
Melakukan penyusuunan silabus
Silabus bersifat fleksibel Komponen silabus antara lain :
1) IDENTITAS
Meliputi , Nama Sekolah, Kelas,
Semester, dan Tema
2)
KOMPONEN FORMAT
a)
Komponen Dasar
b)
Indikator
Urutan penulisan indikator dalam
silabus bukan berarti urutan dalam penyajian pembelajaran
c)
Pengalaman Belajar
Pengalaman siswa dalam mengikuti
pembelajaran
d)
Alokasi Waktu
Disesuaikan dengan ruang lingkup
indikator yg akan dibelajarakan
e)
Sumber
Buku acuan, buku pedoman guru dan
buku ajar dari semua mapel
f)
Penilaian
Meliputi semua aspek (koknitif,
afektif dan psikomotorik), penilaian proses dan hasil baik berupa tes maupun
non tes, termasuk didalamnya portofolio
f.
Menyusun Rencana Pembelajaran
Merupakan kegiatan guru secara
individu yang terdistribusi dalam rencana pembelajaran harian.
KB.2 MODEL PEMBELAJARAN PKN TEMATIS DI SD
Pembelajaran tematik adalah model
pembelajaran yang menggunakan tema tertentu sebagai titik sentral pembelajaran
yang mengakomodasikan berbagai kompetensi dasar yang harus dicapai dari satu
mata pelajaran atau beberapa mata pelajaran. Sedangkan pembelajaran terpadu
adalah proses pembelajaran yang mengkaitkan atau menghubungkan tema atau topik
yang berkaitan dalam satu mata pelajaran atau antar mata pelajaran dalam suatu
kurikulum sekolah. Pembelajaran ini mengintegrasikan beberapa mata pelajaran
atau mater pokokyang terkait secara harmonis untuk memberikan pengalaman
belajar yang bermakna kepada siswa.
Dilihat dari cara memadukan
konsep/materi,ketrampilan topik,dan unit tematiknya terdapat 10 model atau cara
merencanakan pembelajaran terpadu, yaitu:
1.
Fragmented
2.
Connected
3.
Nested
4.
Sequented
5.
Shared
6.
Webbed
7.
Threated
8.
Integrated
9.
Immersed
10. Networked
Dari 10 model itu model yang sering digunakan adalah
webbed,connected dan
integrated.
1. Model Webbed
Dalam
menerapkan model ini , guru dituntut secara
serius dan mendalam
untuk memahami dan memilih tema essensial yang memiliki keterkaitan
materi tang dapat dipadukan. Bagi guru SD ini bukanlah
hal yang sulit karena mereka sudah
terbiasa mengajar berbagai mata pelajaran sehingga sudah paham betul tentang butir-butir
materi tiap mata pelajaran
2. Model Connected
Dalam model ini, guru perlu menata
butir-butir prmbelajaran dan proses pembelajaran secara tematis karena
pembentukan pemahaman ,ketrampilan dan pengalaman secara utuh tidak berlangsung
secar otomatis.
3. Model Integrated
Merupakan model pemaduan sejumlah
tema(topik) pembelajaran dari mata pelajaran yang berbeda tetapi esensinya sama
dalam sebuah tema/topik tertentu. Model ini berangkat dari tumpang tindihnya
beberapa konsep, ketrampilan yang ditunt dalam pembelajran sehingga perlu
adanya pengintregasian multidisiplin. Dalam model ini butir-butir pembelajaran
perlu ditata sedemikian rupa hingga dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan
berbagai butir pelajaran dari berbagai mata pelajaran berbeda. Oleh karena itu,
perlu adanya tema sentral dalam pemecahan masalah yang dapat ditinjau dari
berbagai disiplin ilmu.
Dari ketiga model tersebut yang paling cocok
diterapkan di SD adalah model Webbed.
Model Webbed atau model laba-laba adalah model pembelajaran yang dipergunakan
untuk mengajarkan tema tertentu yang cenderung dapat disamapaikan melalui
beberapa mata pelajaran. Dalam model ini tema dapat dijadikan sebagai pengikat
pembelajaran dalam satu mata pelajaran atau antar mata pelajaran.
Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh guru
dalam mengimplementasikan model
pembelajaran webbed, yaitu:
1.
Perencanaan
Berkaitan dengan langkah-langkah perencanaan
menetapkan pelajaran yang akan dipadukan , mempelajari kompetensi dasar setiap
mata pelajaran ; membuat/memilih tema , membuat pemetaan pembelajaran tematik ,
menyusun silabus / rencana pembelajaran tematik.
2.
Pelaksanaan
Guru dalam membelajarkan
siswa dengan menggunakan pendekatan metode , dan pola pembelajaran tertentu
yang dapat dipilah menjadi kegiatan persiapan, pembukaan, kegiatan inti dan
penutup
3.
Penilaian
Guru menilai proses hasil
belajar siswa, yang meliputi prosedur, jenis , bentuk, dan alat penilaian.
0 comments:
Post a Comment