Saturday 28 May 2022

MERANCANG DAN MENERAPKAN PENGGUNAAN METODE , MEDIA DAN SUMBER BELAJAR IPS

0 comments

 

TUGAS MAKALAH

PENDIDIKAN IPS DI SD



 

Merancang dan menerapkan penggunaaan metode,media dan sumber belajar IPS SD kelas tinggi berdasarkan pendekatan kognitif.

A. PENGERTIAN METODE, MEDIA DAN SUMBER BELAJAR.

1. Metode

            Metode mengajar adalah kemampuan yang perlu dimiliki oleh seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada anak didiknya.

            Tidak ada metode yang cocok untuk semua pokok bahasan yang ada dalam program tahunan (Prota) maupun program semester (Promes). Masing-masing metode mempunyai kebaikan dan kelemahan. oleh karean itu, perlu dipilih metode yang lebih sesuai untuk pokok bahsan tertentu.

            Dalam  memilih metode, perlu memperhatikan hal-hal berikut.

a. Standar Kompetensi

b. Kompetensi dasar harus dicapai peserta didik

c. Kemampuan guru terhadap materi dan metode yang akan dipilih.

d. Jumlah peserta didik yang belajar

e. Situasi atau Kondisi saat belajar

f. Fasilitas yang dimiliki (media dan sumber belajar)

g. Evaluasi yang dipakai

            Dari uraian tersebut, jelaslah bahwa untuk mengajarkan suatu pokok bahasan ternyata dibutuhkan beberapa metode, tidak cukup dengan satu atau dua metode mengajar. Oleh karena itu, uraian berikut akan diberikan penjelasan, beberapa metode mengajar dengan keunggulan dan kelemahanya.

a. metode ceramah

            Ceramah adalah pidato yang disampaikan oleh seseorang pembicara di depan kelompok pengunjung (dalam hal ini siswa). Metode ini sangat baik jika digunakan untuk jumlah siswa yang banyak, Selain itu, sangat baik untuk menjelaskan materi yang banyak, namun waktu terbatas (sedikit).

            Metode ceramah menjadi kurang baik jika guru kurang menguasai bahan atau materi pelajarann. Di samping itu, bagi seorang guru yang kurang menarik apabila berbicara, sebaiknya tidak menggunakan metode ini sebab siswa akan menjadi bosan.

b. Metode diskusi kelompok

            Diskusi kelompok adalah percakapan yang direncanakan atau dipersiapkan diantara 3 atau lebih topik tertentu, dengan seorang pemimpin.

            Metode ini mempunyai keunggulan karena memberi kesempatan untuk saling mengemukakan pendapat. Hal ini akan memperluas pandangan dari masing-masing anggota dan memupuk rasa kesatuan dan persatuan.

            Metode diskusi kelompok kurang baik jika dipakai pada kelompok yang besar. Di samping itu, informasi yang diperoleh para peserta terbatas pada topik diskusi (yang biasanya sempit).

c. Panel

            Panel adalah pembicaraan yang sudah direncanakan di depan pengunjung tentang sebuah topik. Pada diskusi panel diperlukan 3 panelis atau lebih dan seorang pemimpin diskusi atau moderator.

            Metode ini mempunyai keunggulan karena dapat membangkitkan pemikiran bagi para peserta dan mendorong memberikan analisis. Dalam diskusi panel diperlukan pandangan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, diperlukan panelis yang betul-betul menguasai masalahnya.

            Kelemahan diskusi panel adalah mudah tersesat ke masalah lain. Selain itu tidak semua peserta dapat mengambil bagian dalam pembicaraan. Lebih-lebih jika panelis berbicara terlalu banyak. Untuk itu, diperlukan moderator yang terampil agar diskusi panel dapat berjalan dengan baik.

d. Studi kasus (case study)

            Studi kasus adalah sekumpulan situasi masalah, termasuk detail-detail yang memungkinkan kelompok menganalisis masalah itu.

            Keunggulan studi kasus adalah dapat disajikan secara tertulis, lisa, difilmkan, direkam atau diceritakan. selain itu dapat ditugaskan sebelum diskusi. Semua anggota diberi kesempatan untuk mengajukan usul pemecahan masalah dan pertukaran pendapat.

            Kelemahan studi kasus adalah membutuhkan keterampilan untuk menuliskan masalah. Memerlukan waktu lama, lebih-lebih jika ingin mendalam. Sulit mencari pemimpin (moderator) yang benar-benar terampil.

e. Metode brainstorming

            Brainstorming adalah semacam cara pemecahan masalah, dimana anggota mengusulkan dengan cepat semua kemungkinan pemecahan masalah yang terpikirkan. tidak ada kritik, Evaluasi atas pendapat-pendapat tadi dilakukan  kemudian.

            Brainstorming mempunyai keunggula karena membangkitkan pendapat baru dan merangsang semua anggota untuk ambil bagian, selain itu juga dapat membangkitkan reaksi berangkai dalam mengeluarkan pendapat. Menghemat waktu dan dapat dipakai pada kelompok besar maupun kecil, tidak memerlukan pemimpin diskusi yang terlalu hebat.

            Kelemahannya adalah mudah terlepas dari kontrol.

f. Diskusi formal

            Diskusi formal adalah metode pemecahan masalah yang sistematis mencakup:

1. Penyampaian permasalahan

2. Pengumpulan data

3. Mempertimbangkan pemecahan yang mungkin

4. Memilih cara pemecahan yang terbaik

            Keunggulan diskusi formal adalah membangkitkan pemikiran yang logis. mendorong analisis secara menyeluruh. Prosedur yang dipakai dapat diterapkan pada macam-macam problema serta dapat membangkitkan pemusatan pikiran pada masing-masing peserta dan meningkatkan keterampilan dalam mengenali problema.

            Kelemahannya adalah membutuhkan waktu banyak dan sulit, jika dipakai pada kelompok yang besar. selain itu memerluka pemimpin (moderator) yang benar-benar terampil.

g. Metode tanya jawab

            Metode ini dapat dipakai untuk hal-hal berikut ini:

1. Menanyakan kembali yang telah diajarkan

2. Menyelingi pembicaraan untuk mendapatkan kerjasama siswa

3. Memimpin pengamatan dan pemikiran siswa

            Keunggulan metode tanya jawab adalah sebagai berikut:

1. Siswa lebih aktif karena tidak hanya mendengarkan

2. Memberi kesenpatan kepada siswa untuk bertanya sehingga guru mengetahui apa yang belum dimengerti oleh siswa.

3. Guru mengetahui pemahaman siswa terhadap apa yang telah diterangkan

            Kelemahan metode tanya jawab adalah sebagi berikut:

1. Dengan tanya jawab, pembicaraan kadang-kadang menyimpang dari pokok pembicaraan

2. Membutuhkan waktu yang lebih lama.

h. Metode kerja kelompok

            Kerja kelompok dapat diartikan sebagai suatu kegiatan belajar-mengajar yang membagi siswa dalam satu kelompok menjadi beberapa kelompok untuk mencapai tujuan tertentu. Pelaksanaan kerja kelompok tergantung pada beberapa faktor, misalnya tujuan khusus yang akan dicapai, umur, kemampuan siswa, serta fasilitas yang digunakan.

metode kerja kelompok dapat digunakan untuk hal-hal berikut ini:

1. Mengatasi kekurangan alat dan sumber belajar.  Jika alat peraga dan buku sumber juga terbatas maka siswa dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, sesuai dengan jumlah alat pelajaran yang tersedia

2. Mengatasi perbedaan kemampuan belajar siswa. dalam satu kelas kemampuan siswa berbeda-beda, ada yang pandai, sedang dan kurang. maka siswa dibagi-bagi dalam kelompok yang mempunyai taraf kemampuan sama

3. Mengatasi adanya perbedaan minta belajar siswa. pada suatu kelompok mungkin minat siswa tidak sama, maka guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok.

4. Mengatasi tugas pekerjaan yang sangat banyak atau sangat luas. Jika masalah yang akan dibahas sangat banyak, guru dapat membagi tugas itu menjadi bagian-bagian yang kecil.

            Kelebihan metode kerja kelompok adalah:

a. Dapat memupuk rasa kerja sama

b. Tugas yang luas dapat diselesaikan dengan cepat

c. Timbul persaingan yang sehat

            Kelemahan metode kerja kelompok adalah:

a. Adanya sifat-sifat seseorang yang ingin menonjol atau sebaliknya yang lemah merasa rendah diri dan selalu tergantung kepada orang lain.

b. Orang yang kurang cakap akan menghambat kelancaran tugas atau didominasi oleh seseorang.

            Metode di atas tersebut dapat digunakan secara bersama-sama atau sendiri-sendiri sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta bahan dan alat yang tersedia.

2. MEDIA

            Dalam proses belajar mengajar media mempunyai peranan yang penting. Sebab dengan adanya media bahan mudah dipahami oleh siswa.

Media dapat diklasifikasikan menjadi tiga golongan sebagai berikut ini:

a. Media Visual, yang terdiri dari:

1.       Media Visual yang tidak diproyeksikan

2.       Media Visuak yang diproyeksikan

b. Media audio

c. Media audiovisual

a. Media Visual

            Media visual merupakan media yang hanya dapat dipandang. Media ini dapat dibagi menjadi 2 sebagai berikut:

1. Media visual yang tidak diproyeksikan adalah media yang tidak dapat dipantulkan pada   layar, hal itu karena bahan yang dipakai tidak transparan atau tidak tembus cahaya. Walaupun demikian, media ini paling banyak digunakan oleh guru karena mudah membuatnya dan penggunaannya. Faktor-faktor yang mendukung digunakannya media ini antara lain: daerah terpencil, belum adanya listrik, kurangnya dana dan peralatn yang tersedia.

Beberapa media yang termasuk jenis ini, antara lain sebagai berikut:

a. Gambar mati atau gambar diam

            Gambar mati mungkin berupa foto, dicetak atau dilukis. Gambar mati dapat diperoleh dari najalah, surat kabar atau memotret objek yang sesuai dengan bahan yang akan diajarkan.

            Kelebihan gambar mati atau gambar diam yaitu:

1. Dapat dengan mudah dicari

2. Harganya murah

3. Mudah dipakai

4. Dapat menjelaskan hal-hal yang abstrak ke dalam bentuk yang lebih nyata

5. Dapat dipakai untuk berbagai jenjang sekolah dan bidang studi.

            Kelemahan gambar mati atau gambar diam yaitu:

1. Kurang baik untuk kelas besar jika gambarnya terlalu kecil

2. Sukar menggambarkan isi/ketebalan

3. Tidak dapat menunjukkan gerakan

4. Kadang-kadang ada gambar yang sukar diintrepretasikan.

b. Ilustrasi

            Ilustrasi adalah gambar atau wujud lain yang menyertai teks. Tujuannnnya dalah memperjelas teks atau buku cetakan yang diterbitkan.

c. Karikatur

            Karikatur adalah gambar yang disederhanakan bentuknya dan berisi sindiran dan dapat digunakan sebagai media komunikasi untuk semua tingkatan sosial, mulai dari orang-orang yang tidak bersekolah sampai masyarakat yang berpendidikan tinggi.

d. Poster

            Poster merupakan gambar yang dipadukan dengan unsur-unsur visual lain seperti garis, gambar dan kata-kata singkat dengan maksud menarik perhatian dan mengomunikasikan pesan secara efektif. Oleh karena itu, poster biasanya menggunakan warna-warna yang menarik agar mendapat perhatian.

e. Bagan

            Bagan adalah gambaran sesuatu yang dilukiskan dengan garis, gambar dan kata-kata. Tujuannya untuk meragakan adanya hubungan, perkembangan atau perbandingan,

contoh bagan, antara lain berikut ini:

1. Bagan Organisasi, misalnya untuk Penguras Koperasi Sekolah.

2. Bagan Lukisan, misalnya peta hasil tambang di suatu daerah.

3. Bagan Waktu, misalnya menggambar bagian bulan dalam satu bulan komariyah.

4. Bagan Skematik, misalnya bagan (gambar)  yang menjelaskan bagian-bagian penting dari alat-alat pencernaan pada manusia.

5. Bagan Perbandingan, misalnya bagan (gambar) yang menjelaskan cara menanam yang betul dan salah pada tanah miring.

6. Bagan Pandangan Tembus, misalnya bagan yang menerangkan bagian dalam dari perut hewan memamah biak.

7. Bagan Petunjuk, misalnya bagan yang memberi petunjuk cara memakai alat, cara memasang, cara membuat alat dan lain-lain.

f. Diagram

            Diagram adalah suatu gambaran dari suatu objek atau proses. Misalnya, gambar suatu pohon berbiji belah, digambar irisan melintangnya. Gambar gigi geraham dan lain-lain.

g. Grafik

            Grafik adalah pemakaian lambang-lambang visual, seperti garis-garis, titik-titik, gambar atau bentuk-bentuk tertentu sehingga menarik dan mudah dipahami. Jenis-jenis grafik, antara lain sebagai berikut:

1. Grafik garis atau kurva

2. Grafik batang (diagram batang)

3. Grafik lingkaran (diagram lingkaran)

4. Grafik gambar

h. Peta

            Peta adalah gambaran eprmukaan bumi jika dilihat dari atas dengan skala tertentu.

ada beberapa macam bentuk peta, antara lain berikut ini:

1. Peta umum, yang meliputi gunung, sungai, laut, kota, selat, jalan dan lain-lain

2. Peta khusus, karean membari gambara data/khusus. Misalnya, peta iklim, peta arah angin, peta penduduk, peta hasil bumi dan hasil tambang.

3. Peta timbul, karena memberikan gambaran tinggi rendahnya permukaan bumi

4. Atlas, merupakan kumpulan berbagai macam peta yang dibukukan

5. Bola bumi atau globe, memberi gambaran keadaan bumi yang sebenarnya.

            Media visual yang tidak diproyeksikan itu dapat dipiih untuk mengajar di sekolah dasar kelas 3,4,5 dan 6. Pemilihan media tersebut perlu memperhatikan: tujuan pembelajaran, kemampuan siswa yang belajar, jumlah siswa yang belajar, situasi dan kondisi saat belajar.

2. Media Visual yang diproyeksikan

            Media ini dapat diproyeksikan (dipantulakan) pada layar karena bahan yang dipakai tembus cahaya (transparan). Media ini dapat diproyeksikan pada berbagai jenis proyektor, antara laian pada Over Head Projector (OHP), slide proyektor, film strip projector, sedangkan yang diproyeksikan pada layar dapat berupa tulisan, grafik, gambar, peta, diagram dan lain-lain.

b. Media Audio

            Media audio merupakan jenis media yang hanya dapat didengar. Media ini perlu dipelajari karena dalam menerima pelajaran dari guru, siswa selalu mendengarkan. Adanya media ini diharapkan dapat mengurangi kejenuhan. Bentuk-bentuk program audio, antara lain wawancara, berita radio, warta berita, drama radio, diskusi, seminar dan lain-lain.

c. Media Audiovisual

            Media ini selain dapat didengar juga dapat dipandang (dilihat, diamati). Contohnya slide suara dan televisi.

            Slide suara merupakan media visual yang diiringi suara, orang sering menyebut film bingkai. Slide suara menampilkan gambar-gambar mati (tidak bergerak) tetapi diiringi komentar (suara).

            Televisi merupakan suatu media yang menampilkan gambar yang bergerak. Adapun sumber-sumber gambar dan suara dari jarak jauh dapat dihadirkan di sekolah, di rumah dan lain-lain melalui layar kaca.

3. SUMBER BELAJAR

            Sumber belajar adalah segala bentuk penyajian bahan atau materi yang dapat dijadikan sumber untuk belajar. Contohnya buku-buku, majalah, surat kabar, peta-peta, rekaman suara dan lain-lain. Untuk dapat menggunakan sumber belajar, kita perlu membaca atau mendengarkan. Membaca apabila sumber belajar itu berupa buku pelajaran, majalah surat kabar peta-peta. Mendengarkan apabila sumber belajar itu berupa siaran radio, siaran berita dan lain-lain.

B. PENGERTIAN PENDEKATAN KOGNITIF

            Aspek-aspek yang termasuk kognitif adalah pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Pendekatan kognitif ini menekankan pada bagaimana cara individu memberi respons yang datang dari lingkungan dengan cara mengorganisasikan data, memformulasikan masalah, membangun konsep dan rencana pemecahan masalah dengan simbol-simbol verbal dan nonverbal atau pendekatan kognitif adalah suatu pendekatan yang menekankan pada kecakapan intelektual.

C. MERANCANG METODE PEMBELAJARAN IPS SD YANG BERLANDASKAN PENDEKATAN KOGNITIF

            Salah satu metode pembelajaran yang berlandaskan pendekatan kognitif adalah latihan inkuiri (Inquiry Training). Metode ini berangkat dari suatu kenyataan bahwa perkembangan individu itu bersifat independen (bebas).

            Metode inkuiri didasarkan atas terjadinya konfrontasi intelektual. Guru memulainya dengan mengajukan suatu situasi teka-teki kepada siswa untuk dipecahkan/diselidiki. Guru dalam kegiatan ini harus mampu menyajikan eristiwa-peristiwa yang membangkitkan siswa untuk terjadinya konfrontasi intelektual.

            Tahap-tahap penerapan metode latihan inkuiri adalah berikut ini:

1. Menyajikan Masalah

            Guru mengajukan situasi yang mengandung masalah dan menentukan prosedur inkuiri yang akan ditempuh oleh siswa.

2. Mengumpulkan Data dan Verifikasi Data

            Siswa mengumpulkan informasi tentang masalah yang diajukan. Tahap ini dimaksudkan untuk membuktikan hakikat objek dan kondisi serta menyelidiki peristiwa situasi masalah.

3. Mengumpulkan Unsur Baru

            Siswa bersama guru mengadakan eksperimen dan pengumpulan data (unsur baru). maksud kegiatan eksperimen  ini adalah memisahkan variabel yang mendukung, mengajukan hipotesis dan mengetes sebab akibat.

4. Merumuskan Penjelasan

            Siswa bersama guru merumuskan penjelasan atau uraian secara mendetail, rapi dan sistematis.

5. Menganalisis Terhadap Proses Inkuiri

            Siswa mwnganalisis pola-pola penemuan. Tahapan ini sangat penting untuk menegtahui sejauh mana proses inkuiri telah dilaksanakan dan apabila menemui beberapa kekurangan dicoba untuk diperbaiki secara sistematis.

            Hal-hal yang eprlu diperhatikan guru dalam menerapkan metode latihan inkuiri adalah berikut ini:

a. Rencanakn waktu yang akan digunakan

b. Siswa dapat melakukan secara kelompok

c. Lanjutkan latihan inkuiri dengan jalan diskusi

d. Gunakan sumber-sumber yang sesuai masalah sebanyak-banyaknya.

D. MENERAPKAN METODE PEMBELAJARAN IPS SD YANG BERLANDASKAN PENDEKATAN KOGNITIF

            Sebagai contoh, kita ambil kurikulum Sekolah Dasar Kelas 6 semester II sebagai berikut:

1. Kompetensi Dasar

            Kemampuan memahami gejala alam dan sosial negara Indonesia dan negara tetangga.

2. Materi Pokok

            Gejala alam dan sosial negara Indonesi dan negara tetangga

3. Hasil Belajar

            a. Membandingkan gejala alam negara Indonesia dengan negara-negara tetangga

            b. Mendekrispsikan gejala sosial Indonesia dan negara-negara tetangga.

4. Indikator.

            a. Menunjukkan pada peta letak dan nama negara-negara tetannga Indonesia

            b. Membandingkan ciri-ciri gejala alam Indonesia dengan negara-negara tetanga

            c. Membandingkan ciri-ciri gejala sosial di Indonesia dengan negara-negara tetangga

            d. Memberi contoh sikap waspada terhadap gejala sosial di Indonesia.

Setelah kita pahami hal-hal di atas maka langkah selanjutnya adalah berikut ini:

1. Menyajikan Masalah

            Guru mengajukan pertanyaan. Misalnya, Bagaimana gejala alam dan sosial di Indonesia jika dibandingkan dengan negara tetangganya?

2. Mengumpulkan Data dan Verifikasi Data

            Siswa mengumpulkan data melalui sumber yang berkaitan dengan masalah yang dirumuskan.

3. Mengumpulkan Unsur Baru

            Guru dan siswa mencocokkan secara langsung antara informasi dengan rumusan masalah yang dirumuskan dan menemukan unsur-unsur baru yang dapat digunakan untuk menjawab masalah.

4. Merumuskan Masalah

            Guru membantu siswa dalam merumuskan penjelasan untuk menjawab atas masalah secara detail, rapi dan sistematis.

5. Menganalisis Proses Inkuiri

            Siswa mwnganalisis pola-pola penemuannya dan siswa menilai efektivitas proses inkuiri yang dilakukan. Kemudian, memperbaiki kekurangan yang ada. Kegiatan ini menekankan pada kemampuan intelektual melalui mengorganisasikan data, merumuskan masalah, membangun konsep dan merumuskan pernyataan atas masalah yang ada.

MERANCANG DAN MENERAPKAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN IPS SD BERDASARKAN PENDEKATAN SOSIAL

 A. Pengertian Pendekatan Sosial

Pendekatan social mengutamakan hubungan individu dengan masyarakat dan memusatkan perhatian kepada proses social yang merupakan negosiasi sosial.

Pendekatan social berangakt dari dua asumsi; pertama masalah-masalah social diidentifikasi atas dasar kesepakatan yang diperoleh dalam proses social dan menggunakan prinsip social pula. Kedua, proses-proses social yang demokratis perlu perlu dikembangkan untuk memperbaiki masyarakat dalam arti seluas-luasnyadan terus menerus.

Berdasarkan dua asumsi diatas, maka konsekuensi penggunaan metode pembeljaran IPS SD harus membani siswa untuk mengembangkan kemampuan hubungan dengan masyarakat, yang pada gilirannya kelak akan mampu membangaun masyarakatdan mampu mengadakan hubungan antar pribadi.

Salah satu metode pembelajaran yang berlandaskan imkuiri social. Terdapat tiga ciri pokok metode inkuiri social sebagai berikut :

 1.    Adanya aspek-aspek social dalam kelas yang terdapat menumbuhkan terciptanya suasana diskusi.

 2.    Adanya penetapan hipotesis sebagai arah dalam pemecahan masalah

 3.    Adanya fakta-fakta sebagai bahan pembuktian hipotesis

Ketika proses inkuiri social berlangsung guru harus berperan sebagai pembimbing. Dalam membimbing peserta didik, guru janganlah sebagai perintah, akan tetapi guru sebagai motivator dan reflektor . kegiatan yang harus dilakukan guru sebagai pembimbing adalah sebagai berikut :

 1.  Memberikan bantuan kepada peserta didik dalam menjelaskan kedudukan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.

 2.  Memberikan penjelasan tentang cara-cara belajar yang harus dilakukan peserta didik

 3.  Memberikan penjelasan tentang cara-cara menyusun rencana kegiatan yang akan dilakukan

 4.  Membantu peserta didik dalam merumuskan setiap istilah yang ada pada hipotesis

 5.  Membantu peserta didik dalam memilih dan menyusun asumsi-asumsi yang akan digunakan serta cara diskusi dan berpikir efektif dan objektif.

 B. Cara Merancang Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD Berdasarkan Pendekatan Sosial

Tahap-tahap penerapan metode inkuiri social adalah sebagai berikut :

 1.    Tahap orientasi

Peserta didik dengan bantuan guru mengambil dan menetapkan masalah sosial yang dijadikan pokok pembahasan.

 2.    Tahap Hipotesis

Hipotesis menjadi acuan dalam pemecahan masalah. Syarat Hipotesis yang baik adalah sebagai berikut:

a. Valid (shahih), yaitu menguji apa yang seharusnya diuji.

b. Kompatibilitas, yaitu adanya kesesuaian antara hipotesis dengan generalisasi pengalaman siswa/guru.

c. mempunyai hubungan dengan peristiwa nyata.

3.  Tahap Definisi

Peserta didik mengadakan pembahasan mengenai pengertian istilah yang terdapat pada

hipotesis.

 4.    Tahap Eksplorasi

Peserta didik mengadakan pengujian hipotesis dengan logika deduksi dan mengembangkan

hipotesis dengan implikasidan asumsi-asumsinya.

 5.    Tahap Pembuktian Hipotesis

Peserta didik melakukan pembuktian dengan jalan melakukan pengumpulan data melalui metode-metode pengumpulan data yang sesuai dengan masalah yang dibahas

 6.    Tahap Generalisasi

Menyimpulkan dengan kalimat yang baik.

 C. Menerapkan Metode Pembelajaran IPS di SD Berdasarkan Pendekatan Sosial

Sebagai contoh, kurikulum SD Kelas 5 semester I, sebagai berikut.

1. Kompetensi Dasar

Kemampuan memahami keadaan pendudukdan pemerintahan di Indonesia.

2. Pokok Bahasan

Penduduk dan sistem pemerintahan di Indonesia

3. Hasil Belajar

a. Mengidentifikasi keadaan penduduk di Indonesia

b. Mendeskripsikan peran dan tanggung jawab pemerintah

4. Indikator

a. Menjelaskan perkembangan jumlah penduduk, penggolongan, persebaran dan kepadatan penduduk di Indonesia.

b. Menginterpretasikan berbagai grafik penduduk.

c. Menjelasakan permasalahan penduduk di Indonesia.

d. Mengidentifikasi bentuk, sebab, dan akibat perpindahan penduduk yang terjadi diIndonesia.

e. Menguraikan pengertian pemerintahan, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat.

f. Menjelaskan sistem pemerintahan demokrasi.

g. Memberi contoh tugas dan tanggungjawab pemerintah terhadap masyarakat.

Setelah kita memahami hal di atas, maka selanjutnya adalah sebagai berikut.

1. Tahap Orientasi

Peserta didik dengan bantuan guru mengambil dan menetapkan masalah yang berkaitan dengan jumlah penduduk yang meledak, golongan penduduk muda, persebaran tidak merata, dan kepadatan yang tinggi. Salahsatu akibatnya adalah masalah sosial yaitu kemiskinan masih ditambah penodongan, pencurian, tuna susila, dan tuna wisma.

. Rumusan masalahnya adalah Faktor-faktor apa yang menyebabkan kemiskinan di suatu daerah? Jadi, masalah pokoknya adalah terjadinya kemiskinan.

2. Tahap Hipotesis

Menyusun hipotesis, yaitu berikut ini:

a. Kondisi fisis suatu daerah yaitu lahan pertanian yang sempit, mempunyai hubungan dengan terjadinya kemiskinan.

b. Kualitas sumber daya manusia yaitu tingkat pendidikan yang rendah, mempunyai hubungan dengan terjadinya kemiskinan.

3. Tahap Definisi

Membahas pengertian dari istilah-istilah yang ada dalam hipotesis.

a. Kondisi fisis adalah keadaan lingkungan alam yang mempunyai pengaruh terhadap peri kehidupan manusia, misalnya keadaaan sumber daya alam suatu daerah.

b. Kualitas SDM adalah derajat kemampuan manusia mengolah sumber daya alam yang ada dengan tekonologi yang dimiliki.

c. Kemiskinan dibedakan menjadi dua, yaitu kemiskinan alamiah dan kemiskinan struktural/buatan. Kemiskinan alamiah adalah kemiskinan yang ditimbulkan sebagai akibat terbatasnya sumber daya alam atau daya dukung sumber daya alam terhadap sumber daya manusia rendah.

d. pada golongan penduduk muda, bentuk grafik penduduknya seperti pyramid, yaitu golongan penduduk usia muda jauh lebih besar dari pada usia dewasa dan tua.

4. Tahap Eksplorasi

Peserta didik mengadakan pengujian hpotesis dengan logika deduksi dan mengembangkan hipotesis dengan implikasinya serta asumsi-asumsi yang mendasarnya.

5. Tahap Pembuktian

Mengumpulkan data kemudian menganalisis data dan dihubungkan dengan hipotesisnya untuk kepastian apakah hipotesis itu diterima atau tidak..

6. Tahap Generalisasi

Menyusun perkataan terbaik sebagai jawaban atas masalah yang dibahas, yaitu berikut ini:

a. Kondisi fisik yang jelek akan mendukung terjadinya kemiskinan di suatu daerah

b. Kualitas sumber daya manusia yang rendah menukung terjadinya kemiskinan di suatu daerah.

MERANCANG DAN MENERAPKAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN IPS SD BERDASARKAN PENDEKATAN PERSONAL

 A.  Pengertian Pendekatan Personal

            Pengertian personal ini lebih menekankan pada proses yang membantu individu dalam membentuk dan mengorganisasi kan kenyataan-kenyataan yang kompleks,pendekatan personal ini memusatkan perhatian pada pandangan individu dan berusaha menggalakkan kemandirian yang produktif sehingga siswa semakin sadar diri dan bertanggung jawab.

B. Cara Merancang metode pembelajaran berdasarkan pendekatan personal

            Salah satu metode pembelajaran yang berlandaskan pendekatan personal yaitu metode pertemuan kelas,hal ini dikarenakan 2 asumsi yaitu :

Pertama: kebutuhan dasar manausia yaitu cinta dan harga diri

Kedua     : Hubungan antara manusia ( Teori Glasser)

            Metode pertemuan kelas dilihat dari fokus pembicaraan dalam diskusi  menurut Glasser dibedakan menjadi 3 tipe yaitu :

            1. Tipe pertemuan pemecahan masalah

            2. Tipe pertemuan terbuka

            3. Tipe pertemuan terarah dan terbuka

Langkah-langkah penerapan metode pertemuan kelas adalah sebagai berikut :

            1. Menciptakan iklim yang mengundang keterlibatan .

                 Tugas guru : yaitu mendorong siswa untuk terlibat aktif kegiatan pembelajaran

                                    a. Menyajikan masalah untuk diskusi

                                    b. Menyeleksi pendapat siswa tanpa merendahkan penilaian

            2. Menyajikan masalah untuk diskusi

                 Tugas guru :  a. Mengajukan masalah

                                    b. Mengemukakan masalah

                                    c. Mendeskripsikan masalah

                                    d. Mengidentifikasi konsekuen

                                    e. Mengidentifikasi norma sosial

            3. Mengembangkan pertimbangan nilai pribadi

            4. Mengidentifikasi alternatif tindakan prilaku khusus siswa,sehingga siswa sepakat untuk Menaatinya

            5. Merumuskan kesepakatan,melakukan perumusan kemudian ditaati bersama.

            6. Perilaku tindak lanjut,mengukur efektifitas kesepakatan dan perilaku baru.

C. Menerapkan Metode pembelajaran IPS SD berdasarkan pendekatan Modifikasi personal.

     Contoh : dari kurikulum SD kelas 5 semester 2

            1. Kompetensi dasar

                 Kemampuan memahami perjuangan para tokoh dalam melawan penjajah dan      Tokoh pergerakan Nasional.

            2. Pokok Bahasan ( materi pokok)

                 Perjuangan melawan penjajah dan pergerakan Nasional di Indonesia.

            3. Hasil Belajar

                 a. Mengidentifikasi tokoh-tokoh penting  pergerakan nasional dan tokoh —tokoh

                     pejuang setempat.

                 b. Mengidentifikasi peranan sumpah pemuda 28 oktober 1928 dalam                               mempersatukan Indonesia.

            4. Indikator.

                 a. Membuat ringkasan riwayat hidup tokoh-tokoh penting pergerakan Nasional.

                 Misalnya ( R.A.Kartini,Dewi sartika,KI Hajar Dewantara,Douwes Dekker)

                 b.membuat laporan tentang tokoh-tokoh perjuangan yang ada di provinsinya

                 c. menceritakan peristiwa sumpah pemuda

                 d. menceritakan peranan masing-masing tokoh dalam peristiwa sumpah pemuda

                     28 oktober 1928.

                 e. menceritakan peranan sumpah pemuda 28 oktober 1928 dalam                                                 mempersatukan Indonesia.

      Setelah guru memahami hal diatas maka langkah selanjutnya adalah sebagai berikut :

            1. Menciptakan iklim yang mengandung keterlibatan  dan mendorong peserta didik   Peran serta dalam berbicara mengenai  sumpah pemuda.peserta didik diberi          kebebasan Untuk berpendapat.

            2. Menyajikan masalah untuk didiskusikan,dapat berasal dari guru

     Tindakan-Tindakan yang dapat dilakukan guru :

            a. Memberikan pembenaran perilaku peserta didik

            b. turut campur tangan jika peserta didik cenderung kearah mencela dan mengkritik

            c. memberi tugas kelompok untuk menjelaskan sumpah pemuda.

            3.Mengembangkan pertimbangan nilai pribadi

                Peserta didik mengidentifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam peristiwa sumpah

                Pemuda diantaranya:

                        a. Nilai kebersamaan untuk mencapai tujuan luhur

                        b. Nilai persatuan dan kesatuan bangsa

                        c. Nilai kebulatan tekad untuk mencapai kemerdekaan

                        d. Nilai menghargai pendapat dan karya orang lain.

            4. Mengidentifikasi alternatif tindakan

                 Peserta didik menilai dan menyeleksi nilai-nilai yang dapat dijadikan alternatif     dalam Memecahkan soal sehari-hari

            5. Merumuskan kesepakatan

                 Peserta didik merumuskan dan menyepakati sikap dan perilaku serta                                mentaatinya

            6. Perilaku tindak lanjut

                Peserta didik menilai efektivitas perilaku baru yang diperoleh dan memperkuatnya Untuk tindakan masing-masing.

 

Merancang dan Menerapkan Metode Pembelajaran IPS SD Berdasarkan Pendekatan Modifikasi Perilaku

 A. PENGERTIAN PENDEKATAN MODIFIKASI PERILAKU

Salah satu ciri pendekatan ini adalah adanya kecenderungan memecah tugas belajar menjadi sejumlah perilaku yang kecil (langkah-langkah kecil) dan berurutan. Mengajar pada dasarnya adalah mengusahakan terjadinya perubahan dalam perilaku peserta didik dan perubahan perilaku tersebut haruslah dapat diamati secara jelas.

 1.  Rumpun Pendekatan Perilaku

Pendekatan perilaku dapat dibedakan menjadi enam sebagai berikut:

 a.  Pendekatan Pengelolaan kontingensi menurut Skinner. Lebih menekankan kepada penguasaan fakta, konsep dan skill yang dijadikan dasar pengubahan tingkah laku.

 b.  Pendekatan mawas diri menurut Skinner. Menekankan pada bentuk tingkah laku social dan keterampilan mawas diri.

 c.  Pendekatan relaksasi menurut David C. Rimm dan John C. Master. Menekankan pada pembentukan pribadi yang dapat menanggulangi stress dan kecemasan.

 d.  Pendekatan reduksi stress menurut David C. Rimm dan John C. Master. Lebih menekankan pada cara menghadapi kecemasan dalam situasi social.

 e.  Pendekatan assertive training menurut J. Welpe, Arnold A. Lazarus dan A. Salter. Pendekatan ini mempunyai tujuan yang bersifat langsung, spontanitas ekspresif dalam merasakan perubahan social.

 f.   Pendekatan direct training menurut Robert Gagne, Karl. U. Smith dan margaretFolz Smith. Pendekatan ini lebih menekankan kepada pembentukan pola-pola tingkah laku dan keterampilan.

Dari keenam model tersebut yang akan dibahas lebih lanjut adalah pendekatan mawas diri atau model mengajar pengendalian diri.

 B. CARA MERANCANG METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD BERDASARKAN PENDEKATAN MODIFIKASI PERILAKU.

Salah satu pendekatan modifikasi perilaku adalah pendekatan mawas diri atau model mengajar pengendalian diri. Pembelajaran dengan pendekatan mawas diri melalui 5 tahap sebagai berikut.

 1.  Tahap Pengenalan Prinsip Tingkah Laku

Pada tahap ini guru memperkenalkan program dan prinsip-prinsip pengendalian diri. Pada tahap ini guru membentuk peserta didik agar dapat menunjukkan keinginan yang murni untuk berpresentasi. Keinginan dan motifasi harus dinilai dan ditonjolkan pada tahap ini.

 2.  Tahap Menetapkan Data Dasar

Data dasar dimaksudkan untuk mengetahui dengan pasti perangsang yang terkendali, perilaku yang terbentuk dan respons yang sesuai atau tidak sesuai.

 3.  Tahap Menyiapkan Program yang Realistis

Dalam tahap ini guru harus membantu peserta didik dalam menyusun program secara realistis dan seimbang. Program yang disusun harus mempunyai tujuan jangka pendek dan jangka panjang secara jelas.

 4.  Tahap Pelaksanaan Program

Pada tahap ini peserta didik melaksanakan program yang telah direncanakan. Peserta didik mengadakan pertemuan secara berkala dengan guru untuk menelaah kemajuan dan mengubah program apabila diperlukan

 5.  Tahap Evaluasi dan Tindakan Lanjut

Pada tahap ini guru mengadakan penilaian terhadap tingkah laku peserta didik, apa sudah sesuai yang diprogramkan dan menentukan tingkah laku sebagai tindak lanjut.

 C. MENERAPKAN METODE PEMBELAJARAN IPS SD BERDASARKAN PENDEKATAN MODIFIKASI PERILAKU

Untuk menerapkan penggunaan metode ini diambil contoh materi dari GBPP IPS Sekolah Dasar Kelas 5 semester II.

 1.  Kompetensi Dasar

Kemampuan memahami perjuangan para tokoh dalam melawan penjajah dan tokoh-tokoh Pergerakan Nasional.

 2.  Materi Pokok (Pokok Bahasan)

Penduduk Jepang di Indonesia.

 3.  Hasil Belajar

Mendeskripsikan penduduk Jepang di Indonesia

 4.  Indikator

 a.  Menceritakan penduduk Jepang di Indonesia

 b.  Menceritakan sebab dan akibat pergerakan tenaga romusa oleh Jepag terhadap penduduk Indonesia.

 5.  Pelaksanaan Pembelajaran

Setelah mempelajari kompetensi dasar, materi pokok, hasil belajar dan indikator, guru dapat menjelaskan materi tersebut dengan cara yang mudah diterima. Hal itu agar peserta didik dapat menilai secara obyektif akibat penjajahan jepang. Selain itu guru perlu mengomunikasikan sebab dan akibat pergerakan tenaga romusa oleh jepang terhadap Penduduk Indonesia.

Merancang dan Menerapkan Metode Pembelajaran IPS SD Berdasarkan Pendekatan Ekspositoris

 A. Pengertian Pendekatan Ekspositoris

Pendekatan ekspositoris adalah pendekatan yang menekankan pada pengolahan materi pelajaran yang telah jadi atau siap disampaikan pada peserta didik. Dalam hal ini, guru memberikan pesan (materi) yang telah siap sehingga peserta didik tidak perlu mencari, menemukan dan memecakan sendiri.

Pendekatan ekspositoris lebih menekankan pada kegiatan guru (teacher centered). Guru berperan sebagai penyampai materi pelajaran memimbing dan mengarahkan kegiatan kepada peserta didik. Dalam kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan ekspositoris yang penting adalah menentukan informasi apa yang akan diberikan kepada peserta didik. Jika dikaitkan dengan jenis komunikasi maka pendekatan ekspositoris termasuk komunikasi satu arah, yaitu dari guru kepada peserta didik. Komunikasi satu arah adal jenis komunikasi yang mementingkan pemberian informasi (pemberi pesan). Pemberi informasi (penerima pesan) bersifat pasif, yang aktif adalah pemberi pesan.

Salah satu bentuk metode mengajar yang berlandaskan pendekatan ekspositoris adalah metode ceramah. Dalam proses pembelajaran yang menggunakan metode ceramah, guru menyampaikan materi pelajaran secara lisan. Murid atau peserta didik hanya mendengarkan (pasif).

 B. Merancang metode pembelajaran IPS di SD berdasarkan pendekatan ekspositoris

Dalam merancang penggunaan metode ceramah, perlu terlebih dahulu diketahui sifat-sifatnya yang kurang baik, yaitu sebagai berikut :

 1.  Kurang memberikan kesempatan untuk bertanya atau berdiskusi memecahkan masalah sehingga daya siswa kurang tajam.

 2.  Kadang-kadang pernyataan atau penjelasan lisan sukar ditangkap. Apabila jika menggunakan kata-kata asing.

 3.  Kurang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menggembangkan kecakapanya untuk mengeluarkan pendapat.

 4.  Kurang cocok untuk anak yang tingkat abstraksinya masih kurang.

 5.  Dapat menimbulkan kebosanan peserta didik dan verbalisme.

 

Metode ceramah dapat digunakan apabila terdapat hal-hal berikut ini:

 1. Bahan ceramah yang diberikan jumlahnya/volumenya sangat banyak.

 2. Banyak atau materi yang diberikan merupakan bahan baru.

 3. Para peserta didik dapat memahami informasi melalui kata-kata.

Langkah-langkah dalam melaksanakan metode ceramah adalah berikut ini :

 1.  Melakukan kegiatan pendahuluan.

 2.  Menyajikan bahan pembelajaran.

 3.  Menutup pembelajaran dengan kegiatan.

 

 

 

 C. Menerapkan metode pembelajaran IPS SD berdasarkan pendekatan ekspositori.

Sebagai contoh untuk menerapkan pendekatan ekspositori (metode ceramah), diambil kurikulum Sekolah Dasar Kelas 6 semester II.

 1.  Kompetensi dasar

Kemampuan memahami gejala alam dan sosial Negara Indonesia dan Negara tetangga.

 2.  Materi pokok

Gejala alam dan sosial Indonesia dan Negara tetangga.

 3.  Hasil belajar

 a.  Membandingkan gejala alam Negara Indonesia dengan Negara-negara tetangga.

 b.  Mendeskripsikan gejala sosial Indonesia dan Negara-negara tetangga.

 4.  Indikator

 a.  Menunjukan pada peta letak dan nama negara-negara tetangga Indonesia.

 b.  Membandingkan ciri-ciri gejala alam Indonesia dengan negara-negara tetangga.

 c.  Membandingkan ciri-ciri gejala sosial di Indonesia dengan negara-negara tetanga.

 d.  Memberikan contoh sikap waspada terhadap gejala sosial di Indonesia.

Dalam memilih materi perlu memperhatikan sumber serta fasilitas yang tersedia.

             Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

 1.  Melakukan kegiatan pendahuluan.

 2.  Menyajikan bahan pembelajaran.

 3.  Menutup evaluasi dengan kegiatan.

 

 

 

0 comments:

Post a Comment