MERANCANGPENELITIAN TINDAKAN KELAS
MAKALAH
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
MODUL
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan
kualitas pendidikan di sekolah dapat diupayakan melalui beberapa cara, beberapa
di antaranya adalah penyesuaian isi kurikulum, peningkatan kualitas
pembelajaran, peningkatan hasil pembelajaran, peningkatan akhlak dan budi
pekerti siswa, peningkatan sarana belajar, serta peningkatan kompetensi guru
dalam mengajar
Dalam
praktiknya, upaya peningkatan kualitas sekolah sering menemui masalah di
lapangan, terutama berkaitan dengan proses pembelajaran di kelas. Guru kerap
menemukan masalah-masalah yang kadang muncul dalam proses pembelajaran. Untuk
dapat menyelesaikan masalah-masalah tersebut, diperlukan penyelidikan masalah
dan perumusan massalah agar solusi yang didapatkan tepat sasaran. Oleh karena
itu, langkah yang harus ditempuh pihak sekolah terutama guru adalah penelitian
ilmiah tentang apa yang terjadi di dalam kelas.
Melalui
pembelajaran kegiatan 1 pada modul ini, kita akan belajar macam-macam
langkah-langkah merancang penelitian tindakan kelas. Langkah utama yang harus
dilakukan adalah mengidentifikasi masalah, menganalisis, dan merumuskan masalah
serta mengembangkan alternatif tindakan perbaikan menjadi sebuah rencana
perbaikan. Dengan perbaikan yang dilakukan tersebut, harapannya proses
pembelajaran akan perubah dan menunjukkan peningkatan ke arah yang lebih baik
serta masalah-masalah yang ada sebelumnya dapat menemukan solusi.
Selain
langkah-langkah perencanaan penelitian tindakan kelas, dalam pembahasan makalah
ini pada kegiatan 2 juga akan membahas rencana perbaikan PTK dan
langkah-langkah menyusun proposal PTK. Dalam hal ini, kita akan belajar car
menyusul proposal PTK dengan benar. Sehingga, sebagai guru, kita bukan hanya
mampu melakukan penelitian, tetapi berkompeten pula untuk menyajikannya dalam
sebuah proposal hingga hasil PTK akhir nanti.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa saja langkah-langkah perencanaan
penelitian tindakan kelas?
2. Bagaimana cara merumuskan masalah dan
mengembangkan alternatif tindakan?
3. Bagaimana cara menyusun rencana dan
proposal PTK?
C.
Tujuan Penulisan
1. Untuk menentukan langkah-langkah
perencanaan penelitian tindakan kelas.
2. Untuk menganalisa munculnya masalah dan
merumuskannya.
3. Untuk mengetahui hakikat, manfaat, dan
prinsip dari tiap-tiap model belajar
BAB
II
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
1.
KEGIATAN BELAJAR 1 (LANGKAH-LANGKAH UNTUK MENEMUKAN DAN MERUMUSKAN
MASALAH)
Menemukan
masalah adalah langkah yang paling penting dalam penelitian tindakan kelas.
Tanpa masalah, tidak
akan ada objek untuk diteliti dan dicari perbaikannya. Sebagai guru, kita harus
tanggap menemukan masalah yang bisa diteliti dan berkaitan dengan peran guru
dan siswa di kelas agar dapat menghasilkan laporan penelitian yang baik untuk
kemudian dilakukan beberapa perbaikan.
A. LANGKAH-LANGKAH UNTUK MENEMUKAN DAN MERUMUSKAN
MASALAH
Beberapa
masalah yang umumnya ditemui guru dalam proses pembelajaran di kelas menurut
Wardani dan Wihardit (2020) adalah sebagai berikut
1. Dalam Interaksi Pembelajaran
a)
Siswa
kurang aktif dalam diskusi Kelas.
b)
Bila
diberikan pertanyaan, siswa tidak mau mengangkat tangan untukmenjawab.
c)
Jika ada
siswa yang terpaksa menjawab, jawabannya sering menyimpang.
d)
Sebagian
besar jawaban siswa tidak benar
2. Berkaitan dengan prestasi
belajar
a)
Nilai
yang diperoleh siswa kurang memuaskan
b)
Nilai
EHB di bawah rata-rat
c)
Siswa
pintar sering mendapat nilai rendah jika bila diberikan ujian objektif
d)
Siswa
kurang mampu menerapkan rumus matematika
3.
Disiplin Belajar
a) Beberapa siswa tidak mengerjakan tugas
atau PR
b) Siswa tidak memperhatikan pelajaran
c) Selama pelajaran berlangsung banyak
siswa yang mengantuk
d) Siswa banyak yang saling mencontoh
ketika diberikan tugas di kelas.
1.
Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah
dapat dilakukan dengan mengkaji hasil belajar siswa, mengingat kembali proses
pembelajaran, dan melihat catatan harian. Dan untuk menunjang
pengidentifikasian bisa juga bertanya pada siswa dan berkonsultasi dengan guru
lain. Contoh mengidentifikasi masalah siswa ketika mendapat nilai rendah pada
mata pelajaran matematika.
2.
Menganalis Masalah
Untuk menganalisis masalah, perlu
diketahui dulu sumber permasalahan yang ada, hal ini dilakukan untuk menentukan
apaakah masalah tersebut dapat dimasukkan ke dalam PTK. Dalam menganalisis
masalah pun perlu memfokuskan diri pada introspeksi. Contoh melakukan wawancara
mencari penyebab siswa memiliki nilai rendah pada pelajaran matematika.
3.
Merumuskan Masalah
Setelah
mengidentifikasi dan menganalisis masalah, langkah selanjutnya yaitu merumuskan
masalah berdasarkan akar penyebab masalah tersebut dalam bentuk masalah atau
pertanyaan penelitiaan yang akan dicari jawabannya pada PTK.
Contoh
perumusan masalah jika ada banyak siswa kelas 3 yang mengantuk pada pelajaran
IPA sifat-sifat benda dan tidak ada yang bisa menjawab, maka analisis yang
mungkin terjadi adalah guru hanya berceramah tidak menggunakan alat peraga, dan
jarang memeriksa pemahaman siswa ketika bertanya.
Maka ketika ditanyakan
pada siswa jawaban mereka mengatakan pelajaran kurang menarik dan cenderung
membosankan karena tidak ada alat peraga serta hanya mendengarkan ceramah guru
saja. Itulah yang membuat siswa mengantuk dan tidak memperhatikan guru
menjelaskan. Sehingga, tidak heran jika nilai IPA para siswa kurang bagus.
B.
MENGEMBANGKAN ALTERNATIF TINDAKAN
Untuk
mengembangkan alternatif tindakan perbaikan perlu dilakukan pencarian jawaban
sementara yang disebut hipotesis. Yang harus dilakukan untuk mengembangkan
hipotesis adalah:
1. Mengkaji berbagai teori dari hasil
penelitian yang terkait dengan masalah yang kita hadapi.
2. Berdiskusi dengan teman sejawat atau
pakar bidang ilmu yang relevan
3. Mengingat kembali pengalaman kita dalam
mengalami masalah serupa
Contoh
Masalah : Bagaimana cara membuat
penjelasan lebih mudah dipahami,
mengaktifkan siswa, dan menggunakan alat peraga, sehingga mampu
meningkatkan prestasi siswa dalam pelajaran IPS?
Hipotesis : Apabila dalam menjelaskan materi IPS guru
menyediakan soal-soal yang kongkret,
menggunakan alat peraga yang menarik, tidak menggunakan bahasa asing yang sulit
dipahami dan memberikan kesempatan untuk bertanya maka pemahaman siswa akan
meningkat.
Alternatif tindakan :
1. Guru menjelaskan materi menggunakan contoh kongkret
2. Guru tidak menggunakan istilah yang sulit
dipahami siswa
3. Guru menjelaskan istilah asing secara
induktif
4. Guru memberikan kesempatan untuk bertanya
dan berdiskusi
Dari
hasil hipotesis dan alternatif tidakan tersebut dapat disimpulkan bahwa guru
hampir tidak pernah melakukan kegiatan-kegiatan seperti itu selanjutnya
sehingga alternatif tindakan digunakan untuk perbaikan proses pembelajaran agar
mencapai hasil yang diinginkan.
2. KEGIATAN BELAJAR 2 (RENCANA DAN
PROPOSAL PTK)
A. RENCANA PERBAIKAN
Perbaikan
yang dilakukan dalam pembelajaran dilakukan dengan tujuan memperbaiki
perencanaan pembelajaran dalam mengajar. Rencana sangat penting dilakukan
ketika ingin melakukan pembelajaran supaya siswa tertarik pada materi
pembelajaran yang dilakukan. Ada sebuah format yang membuat perencanaan secara
sistematis yaitu format Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP).
Pada format RPP
terdapat komponen - komponen yang berhubungan pada perbaikan. Rencana
Pembelajaran (RP) dan Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) terlihat sama,
tetapi RPP memiliki tambahan tujuan perbaikan dan rincian deskripsi kegiatan,
pertanyaan, soal dan kunci jawaban yang dicantumkan dengan lengkap, sedangkan
pada RP unsur - unsur tersebut tidak selalu ditulis dan juga format yang
digunakan sesuai dengan format yang berlaku di sekolah masing - masing.
Supaya
RPP menjadi akurat dan bisa dikembangkan rencana pembelajarannya, ada beberapa
langkah yang harus dilakukan yaitu:
-
Membuat skenario pembelajaran
-
Mempersiapkan fasilitas, sarana dan prasarana
-
Menyusun RPP yang lengkap
-
Melakukan simulasi perbaikan
1. Skenario
Pembelajaran
Skenario
pembelajaran yaitu susunan untuk tindakan yang akan dilakukan untuk tercapainya
tujuan yang ingin dicapai ketika pembelajaran.
a. Kegiatan
pendahuluan (4 menit)
- Guru memberi salam, menanyakan keadaan siswa
- Guru menunjukkan 2 macam musim di Indonesia
(musim hujan dan musim panas)
- Guru bertanya kepada siswa : Apa perbedaan
pada musim tersebut?
- Menyampaikan judul materi pembelajaran
"Musim - musim di Indonesia"
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti
(10 menit)
- Siswa diminta untuk melihat gambar pada
musim
- Guru menjelaskan secara singkat tentang
"Musim - musim di Indonesia"
- Guru membagi siswa ke dalam 2 kelompok
- Guru membagikan lembar kerja siswa pada
masing - masing kelompok
- Setiap kelompok diminta untuk mempelajari
tugas pada lembar kegiatan. Lalu siswa diminta menjelaskan perbedaan pada
materi tersebut.
c. Kegiatan
penutup (3 menit)
- Siswa disarankan untuk memberi kesimpulan
dari materi yang dibahas
- Guru memberikan penghargaan kepada kelompok
yang mendapatkan nilai rata-rata tertinggi
- Guru memberikan evaluasi
2.
Mempersiapkan sarana dan prasarana
pembelajaran
Sarana dan prasana sangat penting dalam
pembelajaran untuk mempermudah siswa ketika memahami pembelajaran. Alat peraga
yang disiapkan yaitu:
-
Gambar musim panas
-
Gambar musim hujan
3. Menyusun RPP yang
lengkap
Setelah semua skenario pembelajaran dan sudah
menyiapkan sarana dan prasarana, sekarang semua itu masuk kedalam format RPP.
Rencana
Perbaikan Pembelajaran
Mata
pelajaran : IPS
Pokok
bahasan : Musim
Subpokok
bahasan : ciri - ciri dan perbedaan
Kelas/Semester
: I/II
Waktu
: 40 menit
I.
Tujuan :
A. Tujuan Umum:
Siswa mampu membedakan musim di Indonesia
dan ciri-cirinya.
B. Tujuan Khusus:
1. Dapat membedakan musim hujan dan musim
panas di Indonesia
2. Dapat menjelaskan ciri- ciri dari
setiap musimnya
C. Tujuan perbaikan:
1. Meningkatkan pemahaman siswa melalui
gambar
2. Mengaktifkan siswa dengan cara
berdiskusi
II.
Materi, Media dan Sumber
A. Materi :
1. Jenis - jenis musim di Indonesia
2. Perbedaan musim hujan dan musim panas
3. Manfaat musim yang ada di Indonesia
B. Media:
Gambar - gambar : air hujan turun dari
awan, teriknya matahari
C. Sumber: Buku IPS kelas I
III.
Kegiatan Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (4 menit)
- Guru memberi salam, menanyakan keadaan siswa
- Guru menunjukkan 2 macam musim di Indonesia
(musim hujan dan musim panas)
- Guru bertanya kepada siswa : Apa perbedaan
pada musim tersebut?
- Menyampaikan judul materi pembelajaran
"Musim - musim di Indonesia"
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
B.
Kegiatan inti (10 menit)
- Siswa diminta untuk melihat gambar pada
musim
- Guru menjelaskan secara singkat tentang
"Musim - musim di Indonesia"
- Siswa diminta menyebutkan gambar yang
ditunjuk itu apa oleh gurunya.
- Guru membagi siswa ke dalam 2 kelompok
- Guru membagikan lembar kerja siswa pada
masing - masing kelompok
- Setiap kelompok diminta untuk mempelajari
tugas pada lembar kegiatan. Lalu siswa diminta menjelaskan perbedaan pada
materi tersebut.
C.
Kegiatan penutup (3 menit)
- Siswa disarankan untuk memberi kesimpulan
dari materi yang dibahas
- Guru memberikan penghargaan kepada kelompok
yang mendapatkan nilai rata-rata tertinggi
IV.
EVALUASI
Prosedur: proses ini dilakukan ketika
pembelajaran dengan cara tanya jawab
Di atas adalah contoh pada RPP yang
akan dilakukan ketika pembelajaran dimulai. Akan terlihat perbedaan perubahan terutama dalam skenario
pembelajaran. Hal itu memungkinkan terjadi karena berbagai pertimbangan ketika
menyusun RPP. Maka dari itu suatu susunan bisa saja berubah, jika guru sadar
bahwa pentingnya perubahan karena pertimbangan tertentu.
4.
Mensimulasi Rencana Perbaikan
Mensimulasi dapat mengundang
beberapa teman guru untuk berperan sebagai siswa. Dari teman guru tersebut,
akan memberikan masukan setelah selesai. Jika tidak memungkinkan, kita bisa
menggunakan alat peraga. Hasi dari simulasi baik masukan dari guru ataupun
kesimpulan sendiri itu dapat digunakan untuk memperbaiki RPP dan fasilitas
belajar mengajar dengan baik.
B.
Menentukan dan mempersiapkan prosedur dan instrumen pengumpul data
Dalam
penelitian kualitatif, pengumpulan data utama pada PTK adalah guru, atau
meminta teman guru sebagai pengamat, dan juga bisa menggunakan video camera
atau tape recorder. Setelah menentukan bagaiman cara mengumpulkan data
dan instrumen apa yang digunakan, maka harus sesuai dengan tujuan perbaikan
yang dirancang karena ketercapaian inilah yang menjadi fokus pengumpulan data..
C.
Proposal PTK
1. Hakikat
proposal PTK
Proposal PTK yaitu gambaran yang
terperinci pada proses yang akan dilakukan untyk memecahkan masalah dalam
pelaksanaan pembelajaran. Isi pada proposal yaitu apa yang akan dilakukan,
siapa yang terlibat, hasilnya akan seperti apa, bagaimana dan kapan kegiatan
dilakukan, dan berapa biaya yang diperlukan.
2. Format
proposal PTK
Jika dikerjakan bersama tim atau
sponsor itu mempunyai format sendiri yang harus diikuti ketika mengajukan
proposal. Isi format pada proposal yaitu bersifat administrarif berupa surat
keterangan, riwayat hidup peneliti, jumlah peneliti. Sedangkan substansi
proposal penelitian yaitu pendahuluan (berisi latar belakamg masalah), masalah,
tujuan, dan manfaat penelitian, kerangka Teoretis dan metodologi penelitian
Sistematika
usulan PTK
1. Judul
Judul yang dipakai haruslah singkat dan jelas
yang menggambarkan masalah yang diteliti, tindakan perbaikan, hasil yang
diharapkan dan tempat.
2. Bidang kajian
Bidang kajian berkaitan dengan masalah
pembelajaran yang menjadi fokus PTK yanv diusulkan.
3. Pendahuluan
Materi ini mencakup deskripsi tentang masalah
pembelajaran, proses identifikaai dan analisis masalah, penyebab dan akar
terjadinya masalah, dan alasan mengapa masalag penting untuk diatasi.
4. Perumusan dan
pemecahan masalah
Rumusan masalah sebaiknya dibuag dalam bentuk
kalimat tanya dan memang merupakan masalah penelitian.
5. Tujuan
penelitian
Tujuan ini harus sesuai dengan rumusan
masalah dan tindakan perbaikan. Tujuan penelitian dan tujuan perbaikan itu
berbeda. Tujuan penelitian merupakan cara strategis bagi guru untuk memperbaiki
dan meningkatkan pembelajaran di sekolah. Dan dapat mengetahui apakah
penelitian yang dilakuakan sudah berhasil dari yang sebelumnya atau belum dan
apa yang perlu diperbaiki untuk kedepannya.
6. Manfaat
penelitian
Manfaat penelitian ditujukan untuk guru,
siswa dan institusi (sekolag/LPTK)
7. Kajian
pustaka
Kajian pustaka merupakan kalimat atau kutipan
dari suatu buku atau pustaka yang kita ambil sebagai landasan teori yang
digunakan
8.
Rencana dan prosedur penelitian
- Subjek penelitian terdiri dari tempat,
waktu dan lama tindakan
- Prosedur penelitian yaitu perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasu, refleksi pada setiap siklus
9.
Jadwal penelitian
Jadwal
penelitian yaitu memuat pada persiapan, perencanaan, pelaksanaan dan laporan
hasil penelitian dalam bentuk tabel/bar chat.
10.
Biaya penelitian
Biaya penelitian adalah biaya yang akan
digunakan dalam penelitian yang akan dilakukan.
11.
Personalia penelitian
Personalia penelitian adalah identiras dan
perannya dalam tim peneliti
12.
Daftar pustaka
Daftar pustaka yaitu deretan daftar buku
yang menjadi referensi dan dimasukan dalam penelitian. Ditulis dengan cara
menyantumkan nama pengarang, tahun terbit, judul buku, yang mencetak dan
terkadang ditambahi keterangan halaman
13.
Lampiran
Lampiran yaitu contoh hasil yang dilakukan
dalam penelitian biasanya berupa gambar atau surat keterangan lain yang
diperlukan.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan yang dipaparkan penulis dalam makalah ini dapat
disimpulkan bahwa:
1.
Langkah-langkah
dalam PTK merupakan rangkaian yang berkesinambungan yaitu
mengidentifikasi masalah, menganalisis masalah, merumuskan masalah, dan
melakukan alternatif perbaikan.
2.
Tindakan alternatif perbaikan memuat hipotesis yang akan
berkembang menjadi hasil tindakan alternatif yang akan digunakan untuk
peerbaikan.
3.
Perbaikan harus dilakukan berkala dan konsisteen agar
mencapai hassil akhir yang memuaskan.
4.
RPP dibuat dengan format yang sama dengan format RP (rencana
pembelajaran) hanya saja tujuan perbaikan dan deskripsi kegiatan lebih rinci
dalam RPP.
5.
Proposal dibutuhkan jika guru ingin melakukan PTK yang
dilombakan dan formatnya biasanya telah ditentukan oleh sponsor.
B.
SARAN
Per ncanaan dan pembuatan PTK harus
dilakukan secara sistematis dan masalah yang ditemukan pun harus dianalisis
terlebih dahulu baru dicarikan solusi. Untuk itu sebagai seorang pendidik, kita
seharusnya lebih memperhatikan masalah-masalah yang dihadapi siswa berkaitan
dengan proses pembelajaran. Melalui perencanaan PTK diharapkan tidak ada lagi
guru yang mengajar dengan gaya monoton.
DAFTAR PUSTAKA
Wardhani dan
Wihardit. (2021). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sari, dkk. (2015). Penelitian
Tindakan Kelas. Makalah, Jakarta:
Mukhlis,
A. (2001). Penelitian Tindakan Kelas Konsep Dasar dan Langkah-langkah. Surabaya: Unesa
0 comments:
Post a Comment