TUGAS
MAKALAH
LANGKAH-LANGKAHPENELITIAN TINDAKAN KELAS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pemahaman akan langkah-langkah PTK ini akan menjadi
landasan/acuan utama bagi modul-modul berikutnya.
Secara umum, pada pemahaman langkah-langkah PTK ini
masih berkisar pada pemahaman terhadap PTK, belum sampai pada penerapan dan
pelaksanaan.
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana Rencana dan Pelaksanaan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)?
2. Bagaimana Pengumpulan Data Analisis
Data, serta Tindak lanjut?
1.3 Tujuan
1.
Mengetahui
Rencana dan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
2.
Mengetahui
Pengumpulan Data Analisis Data, serta Tindak lanjut
1.4
Batasan Masalah
Makalah ini hanya membahas tentang
langkah-langkah penelitian tindakan kelas.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Rencana dan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Merencanakan suatu kegiatan merupakan aktivitas sehari-hari bagi
setiap orang yang hidup secara teratur. Rencana nerupakan suatu kebutuhan pokok
dalam melaksanakan setiap kegiatan.
Langkah merencanakan merupakan langkah pertama dalam setiap
kegiatan , tanpa rencana, kegiatan yang kita lakukan tidak akan terarah atau
sering disebut “ngawur” atau sembarangan. Melakukan tindakan sebagai langkah
yang kedua merupakan realisasi dari rencana yang kita buat. Tanpa tindakan
rencana hanya angan-angan yang tidak pernah menjadi kenyataan. Selanjutnya,
agar tindakan yang kita lakukan dapat kita ketahui kualitasnya (misalnya apakah
sudah sesuai dengan rencana), kita perlu melakukan pengamatan. Berdasarkan
pengamatan ini kita akan dapat menentukan apakah ada hal-hal yang harus segera
diperbaiki agar tindakan dapat mencapai tujuan yang kita inginkan. Jika
pengamatan dilakukan selama proses tindakan berlangsung, maka refleksi sebagai
langkah keempat kita lakukan setelah tindakan berakhir.
Keempat tahap tersebut merupakan satu siklus atau daur, oleh karena
itu setiap tahap akan berulang kembali. Setiap tahap dapat terdiri dari atau
didahului oleh beberapa langkah, misalnya langkah merencanakan didahului oleh
munculnya masalah yang diidentifikasikan oleh guru. Dalam kegiatan belajar ini
kita akan mengkaji dua tahap, yaitu merencanakan dan melakukan tindakan dengan
empat langkah utama, yaitu:
1.
Mengidentifikasi masalah
2.
Menganalisis dan merumuskan masalah
3.
Merencanakan PTK, serta
4.
Melaksanakan PTK
Langkah pertama dan kedua merupakan bagian awal dari merencanakan
perbaikan, sedangkan langkah yang ketiga nerupakan prasyarat untuk langkah
keempat. Tiga langkah pertama dapat dibandingkan dengan empat langkah dari
Mills (2000), yaitu: (1) mengidentifikasi satu bidang yang menjadi perhatian
kita, (2) mengumpulkan data, (3) menganalisis dan menginterprestasikan data,
serta (4) mengembangkan rencana tindakan.
A.
Mengidentifikasi Masalah
Suatu
rencana PTK diawali dengan adanya masalah yang dirasakan atau disadari oleh
guru. Hal ini sesuai dengan salah satu karakteristik PTK yang telah anda
pelajari, yaitu masalah berasal dari orang yang terlibat dalam praktik, dalam
hal ini guru sebagai pengelola pembelajaran. Agar mampu merasakan dan
mengungkapkan adanya masalah, seorang guru dituntut jujur pada diri sendiri dan
melihat pembelajaran yang dikelolanya. Untuk mengidentifikasi masalah tersebut
guru dapat mengajukan pertanyaan berikut kepada diri sendiri.
1.
Apa yang sedang terjadi di kelas saya?
2.
Masalah apa yang ditimbulkan oleh kejadian itu?
3.
Apa pengaruh masalah tersebut bagi kelas saya?
4.
Apa yang akan terjadi jika masalah tersebut saya biarkan?
5.
Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi masalah tersebut atau
memperbaiki situasi yang ada?
B.
Menganalisis Dan Merumuskan Masalah
Analisis
dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri atau yang
disebut refleksi dan dapat pula dengan mengkaji ulang berbagai dokumen seperti
pekerjaan siswa, daftar hadir, atau daftar nilai atau bahkan mungkin bahan
pelajaran yang kita siapkan.
Dalam
rumusan masalah, sebuah masalah pada umumnya dirumuskan dalam bentuk kalimat
tanya, yang menggambarkan sesuatu yang ingin dipecahkan atau dicari jawabannya
melalui penelitian, dalam hal ini penelitian tindakan kelas (PTK). Guru perlu
memfokuskan perhatiannya pada masalah yang mungkin dapat dia tanggulangi dan
yang memang memerlukan prioritas untuk ditangani, anda perlu mengingat kembali
rambu-rambu pemilihan masalah yang dapat dijadikan fokus PTK atau dapat
dipecahkan melalui PTK.
C.
Merencanakan Perbaikan
Berdasarkan
masalah yang telah dirumuskan, guru perlu membuat rencana tindakan atau yang
sering disebut dengan rencana perbaikan. Langkah-langkah dalam menyusun rencana
sebagai berikut:
1.
Rumuskan cara perbaikan yang akan ditempuh dalam bentuk hipotesis
tindakan. Hipotesis tindakan adalah dugaan guru tentang cara yang terbaik untuk
mengatasi masalah.
2.
Analisis kelayakan hipotesis tindakan. Setelah menetapkan
alternatif hipotesis ini masih perlu dikaji kembali kelayakannya dikaitkan
dengan kemungkinan pelaksanannya. Hal ini terutama dikaitkan dengan hal-hal
berikut:
A.
Kemampuan dan komitmen guru sebagai actor pelaksanaan PTK memang
harus tumbuh dari keinginan guru sendiri.
B.
Kemampuan dan kondisi fisik siswa dalam mengikuti tindakan
tersebut.
C.
Ketersediaan sara/fasilitas yang diperlukan
D.
Iklim belajar dan iklim kerja di sekolah.
D. Melaksanakan PTK
Setelah meyakini bahwa hipotesis
tindakan atau rencana perbaikan sudah cukup layak, kini guru perlu
mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perbaikan. Langkah ini kita sebut sebagai
persiapan pelaksanaan.
1.
Menyiapkan pelaksanaan
Ada beberapa
langkah yang perlu kita siapkan sebelum merealisasikan rencana tindakan kita.
a.
Membuat rencana pembelajaran beserta scenario tindakan yang akan
dilaksanakan.
b.
Menyiapkan fasilitas atau sarana pendukung yang diperlukan,
misalnya gambar-gambar, meja tempat mengumpulkan tugas atau sarana lain yang
terkait.
c.
Menyiapkan cara merekam dan menganalisis data yang berkaitan dengan
proses dan hasil perbaikan.
d.
Jika perlu, untuk memantapkan keyakinan diri, guru perlu
mensimulasikan pelaksanaan tindakan.
2.
Melaksanakan Tindakan
Dalam
melaksanakan tindakan atau perbaikan, observasi dan interpretasi dilakukan
secara simultan. Aktor utama adalah guru, namun guru dapat dibantu oleh alat
perekam data atau teman sejawat sebagai pengamat. Agar pelaksanaan tindakan
sesuai dengan kaidah PTK, perlu diterapkan enam kriteria berikut:
1.
Metodologi penelitian jangan sampai mengganggu komitmen guru
sebagai pengajar
2.
Pengumpulan data jangan sampai menyita waktu guru terlampau banyak
3.
Metodologi harus reliabel (handal) hingga guru dapat menerapkan
strategi yang sesuai dengan situasi kelas
4.
Masalah yang ditangani guru harus sesuai dengan kemampuan dan
komitmennya.
5.
Guru harus memperhatikan berbagai aturan (etika) yang berkaitan
dengan tugasnya
6.
PTK harus mendapat dukungan dari masyarakat sekolah,
2. Pengumpulan dan Analisis Data, serta Tindak Lanjut
A.
Pengumpulan Data
Data dapat dikumpulkan dengan
berbagai teknik, seperti observasi, wawancara, catatan harian, angket, dan
sebagainya.
1. Observasi dan Interpretasi
Pelaksanaan tindakan dan
observasi/interpretasi berlangsung secara simultan. Data yang diamati tersebut
langsung diinterpretasikan, tidak sekadar direkam. Dalam langkah persiapan
pelaksanaan, hal yang harus dipersiapkan adalah cara perekaman data. Apa yang
harus direkam dan bagaimana merekamnya harus ditentukan secara jelas. Salah
satu cara untuk merekam atau mengumpulkan data adalah dengan observasi atau
pengamatan. Jika observasi/pengamatan data menyita waktu guru dan mengakibatkan
konsentrasi guru terganggu, maka guru dapat menggunakan bantuan alat perekam
atau meminta teman sejawat untuk membantu mengumpulkan data melalui observasi.
a. Prinsip dan jenis observasi
Observasi
berarti pengamatan dengan tujuan tertentu. Khusus dalam konteks PTK, observasi
mempunyai makna yang sangat khas, yang membedakannya dari observasi dalam
penelitian formal. Hopkins (1993) menyebutkan ada lima prinsip dasar atau
karakteristik kunci observasi, yang secara singkat dapat dideskripsikan seperti
berikut:
1) Perencanaan Bersama
Observasi
yang baik diawali dengan perencanaan bersama antara pengamat dengan yang
diamati, dalam hal ini antara teman sejawat yang akan membantu mengamati dengan
guru yang akan mengajar.
2)
Fokus
Fokus
pengamatan bisa secara luas atau umum dan bisa juga khusus/spesifik.
3) Membangun
Kriteria
Observasi
akan sangat membantu guru jika criteria berhasil atau sasaran yang ingin
dicapai sudah disepakati.
4) Keterampilan
Observasi
Seorang
pengamat yang baik memiliki tiga keterampilan: (1) dapat menahan diri untuk
tidak terlalu cepat memutuskan dalam menginterpretasikan satu peristiwa; (2)
dapat menciptakan suasana yang memberikan dukungan dan menghindari terjadinya
suasana yang menakutkan guru atau siswa; dan (3) menguasai berbagai teknik
untuk menemukan peristiwa atau interaksi yang tepat untuk direkam.
5) Balikan (Feedback)
Hasil
observasi dapat dimanfaatkan jika ada balikan yang tepat. Dilihat
dari cara melakukannya, observasi dapat dibedakan menjadi:
1) Observasi
Terbuka
Pengamat tidak menggunakan lembar
observasi, melainkan hanya menggunakan kertas kosong untuk merekam pelajaran
yang diamati.
2) Observasi
Terfokus
Observasi ini untuk mengamati
aspek-aspek tertentu dari pembelajaran.
3) Observasi
Terstruktur
Observasi ini menggunakan
instrument observasi yang terstruktur dan siap pakai, sehingga pengamat hanya
tinggal membubuhkan tanda (V) pada tempat yang disediakan.
4) Observasi
Sistematik
Observasi sistematik lebih rinci
dari observasi terstruktur dalam kategori data yang diamati.
b. Tujuan/sasaran Observasi
Observasi
bertujuan untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk menjawab masalah
tertentu. Dalam PTK, observasi ditujukan untuk memantau proses dan dampak
perbaikan yang direncanakan.
c. Prosedur Observasi
Prosedur
atau langkah-langkah observasi terdiri dari tiga tahap, yaitu: pertemuan pendahuluan,
observasi, dan diskusi balikan. Ketiga tahap ini sering disebut sebagai siklus
pengamatan, Langkah-langkah tersebut adalah:
1) Pertemuan Pendahuluan
Sering disebut
dengan pertemuan perencanaan, dilakukan sebelum observasi berlangsung.
Bertujuan untuk menyepakati berbagai hal yang berkaitan dengan pelajaran yang
akan diamati.
2) Pelaksanaan Observasi
Observasi
dilakukan terhadap proses dan hasil tindakan perbaikan, yang terfokus pada
prilaku mengajar guru, prilaku belajar siswa, dan interaksi antara guru dan
siswa.
3) Diskusi Balikan
Hal ini
dilakukan setelah tindakan perbaikan yang diamati berakhir.
2. Catatan Harian, Rekaman, Angket, dan
Wawancara
Data
dapat dikumpulkan dengan berbagai teknik lain seperti catatan harian guru,
catatan harian siswa, rekaman dengan tape recorder, angket wawancara, dan
berbagai dokumen terkait dengan siswa.
Catatan
harian guru disebut field note, dibuat oleh guru setelah
pembelajaran selesai. Catatan harian siswa dibuat siswa secara bebas tentang
pelajaran tertentu. Rekaman dengan tape recorder merupakan
salah satu cara mendapatkan data penting yang berkaitan dengan interaksi di
dalam kelas. Angket atau kuesioner dapat digunakan untuk menjaring pendapat
siswa tentang pembelajaran. Wawancara dapat dilakukan untuk mengungkap pendapat
siswa tentang pembelajaran.
B. ANALISIS DATA DAN REFLEKSI
1. Analisis Data
Analisis data pada tahap ini agak
berbeda dengan interprestasi yang dilakukan pada tahap observasi. Salah satu
ciri guru yang professional adalah mampu mengambil keputusan, baik sebelum,
selama, maupun setelah pembelajaran berlangsung. Dalam kaitan dengan PTK, maka
data yang dikumpulkan baik melalui observasi maupun dengan teknik lain. Dengan
demikian, pada setiap pembelajaranakan terjadi interpretasi yang dimanfaatkan
untuk melakukan penyesuaian. Dalam
hubungan ini analisis data adalah proses menyeleksi, menyederhanakan,
memfokuskan, mengabstraksikan, mengorganisasikan data secara sistematik dan
rasional untuk menampilkan bahan-bahan yang dapat digunakan untuk menyusun
jawaban terhadap tujuan PTK. Untuk menindak lanjuti analisis data
dilakukan melalui tiga tahap. Yaitu reduksi data, paparan data, dan
penyimpulan.
a.
Reduksi data adalah proses
penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi, pemfokusan dan pengabstraksian
data mentah menjadi bermakna.
b.
Paparan data adalah proses
penampilan data secara sederhana dalam bentuk paparan naratif dan sebagainya.
c.
Penyimpulan adalah proses
pengambilan intisari dan sajian data yang terorganisai dalam bentuk kalimat
yang singkat dan padat.
Dengan
mencermati contoh, Anda pasti dapat memahami bahwa analisis data merupakan
tahap sangat penting dalam PTK. Selanjutnya , analisis data akan membantu guru
melakukan refleksi.
2. Refleksi
Melakukan
refleksi seperti berdiri didepan cermin memantulkan kembali kejadian yang perlu
kita kaji. Guru mencoba mengingat kembali apa yang memicu terjadinya interaksi
yang seru tersebut. Oleh
karena itu, untuk menghindari hal tersebut guru merencanakan akan menyampaikan
aturan diskusi secara lebih sistematis. Hasil refleksi itu digunakan untuk menetapkan langkah lebih lanjut
dalam upaya mencapai tujuan PTK.
B.
Perencanaan Tindak Lanjut
Apabila hasil interprestasi dan
refleksi diperoleh kesimpulan bahwtindakan yang dilakukan dapat meningkat
kualitas pembelajaran guru, peserta dapat melanjtkan kesiklus berikutnya untuk
lebih mengoptimalkan hasil perbaikan atau mengakhiri PTK dan menyusun laporan.
Rencana tindak lanjut untuk siklus berikutnya dituangkan dalam scenario
pembelajaran dalm bentuk RPP dengan berbagai perangkatnya. Langkah-langkah
melakukan refleksi tindak lanjut yaitu:
1.
Cermati tujuan PTK dalam upaya memperbaiki pembelajaran yang
diinginkan.
2.
Cari penyebab keberhasilan atau kekurang berhasilan dari analisis
dan interprestasi.
3.
Cermati uraian pada deskripsi temuan
4.
Buat ringkasan naratif dari hasil refleksi tersebut.
Refleksi merupakan kegiatan telaah
terhadap tujuan PTK, hasil anaisi dan interprestasi data yang diperoleh dari
pelaksanaan rencana tindakan untuk menetapkan tujuan perbaikan pembelajaran.
Manfaat tindakan lanjut menurut
Mohammat Asron: penelitian tindakan kelas dapat dikaji dengan beberapa
pembelajaran di kelas, maanfaat yang terkait dengan komponen pembelajaran
antara lain:
1.
Inovasi pembelajaran
2.
Pengembangan kurikulum ditingkat sekolah dan kelas
3.
Peningkatan profesionalisme guru.
Manfaat bagi siswa memperbaiki
kualitas proses pembelajaran dengan sasaran akhir memperbaiki hasil belajar
siswa sehingga PTK mempunyai manfaat yang sangat besar dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran di kelas, dengan pelaksanaan PTK kesalahan dan kesulitan
dalam proses pembelajaran baik strategi, teknik, konsep dan lain-lain. Akan
dengan cepat dapat dianalisis sehingga kesalahan tersebut tidak akan berlarut-larut
dan jika kesalahan yang terjadi dapat segera diperbaiki, maka pembelajaran akan
mudah dilaksanakan dan lebih menarik sehingga hasil belajar siswa diharapkan
akan meningkat. Manfaat PTK terhadap siswa secara terperinci yaitu:
1.
Meningkatkan dan memperbaiki kinerja siswa di sekolah
2.
Meningkatkan dan memperbaiki kualitas dalam peranan kurikulum dan
pengembangan kompetensi siswa di sekolah.
3.
Memupuk dan meningkatkan keterlibatan, kegairahan, ketertarikan
serta kenyamanan, kesenangan dalam diri siswa untuk mengikuti proses
pembelajran di kelas.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Langkah-langkah dalam PTK merupakan satu daur yang siklus yang
terdiri dari:
1.
Merencanakan perbaikan
2.
Melaksanakan tindakan
3.
Mengamati, dan
4.
Melakukan refleksi
Untuk merencanakan perbaikan terlebih dahulu perlu dilakukan
identifikasi masalah serta analisis dan perumusan masalah. Identifikasi masalah
dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan pada diri sendiri tentang
pembelajaran yang dikelola. Setelah masalah teridentifikasi, masalah perlu
dianalisis dengan cara melakukan refleksi dan menelaah berbagai dokumen yang
terkait. Dari hasil analisis, dipilih dan dirumuskan masalah yang paling mendesak. Masalah kemudian dijabarkan secara
operasional agar dapat memandu usaha perbaikan.
Pelaksanaan tindakan dimulai dengan mempersiapkan rencana
pembelajaran dan scenario tindakan termasuk bahan pelajaran dan tugas-tugas,
menyiapkan alat pendukung/sarana lain yang diperlukan, mempersiapkan cara
merekam dan menganalisis data, serta melakukan simulasi pelaksanaan jika
diperlukan. Agar pelaksanaan tindakan sesuai dengan kaidah PTK, perlu
diterapkan enam kriteria berikut:
1.
Metodologi penelitian jangan sampai mengganggu komitmen guru
sebagai pengajar.
2.
Pengumpulan data jangan sampai menyita waktu guru terlampau banyak
3.
Metodologi harus reliabel (handal) hingga guru dapat menerapkan
strategi yang sesuai dengan situasi kelasnya.
4.
Masalah yang ditangani guru harus sesuai dengan kemampuan dan
komitmennya
5.
Guru harus memperhatikan berbagai aturan (etika) yang berkaitan
dengan tugasnya
6.
PTK harus mendapat dukungan dari masyarakat sekolah.
Pengumpulan data dalam PTK dapat dilakukan dengan berbagai teknik
seperti: observasi, catatan harian, rekaman, angket, wawancara, serta analisis
dokumen hasil belajar siswa. Tahap observasi dan interprestasi dilakukan
bersamaan dengan pelaksanaan tindakan perbaikan. Observasi yang efektif
berlandaskan pada lima prinsip dasar yaitu:
1.
Harus ada perencanaan bersama antara guru dan pengamat
2.
Fokus observasi ditetapkan bersama
3.
Guru dan pengamat harus membangun kriteria observasi bersama-sama
4.
Pengamat harus memiliki keterampilan mengobservasi
5.
Observasi akan bermanfaat jika balikan diberikan segera dan
mengikuti berbagai aturan.
Ada empat jenis observasi yang dapat
dipilih,yaitu: observasi terbuka, observasi terfokus, observasi terstruktur dan
observasi sistematik. Observasi yang bertujuan memantau proses dan dampak
perbaikan dilakukan dengan mengikuti tiga langkah yang merupakan siklus yang
selalu berulang, yaitu: pertemuan pendahuluan (perencanaan), pelaksanaan
observasi dan diskusi balikan. Selain observasi, data mengenai pembelajaran
dapat dikumpulkan melalui catatan/laporan harian guru, catatan harian siswa,
wawancara (antara guru dan siswa, pengamat dan siswa, serta pengamat dan guru),
angket, dan telaah berbagai dokumen.
Analisis data dilakukan dengan
menyeleksi dan mengelompokkan data, memaparkan atau mendeskripsikan data dalam
bentuk narasi, table atau grafik, serta menyimpulkan dalam bentuk pernyataan.
Berdasarkan hasil analisis dilakukan refleksi, yaitu renungan atau mengingat
kembali apa yang sudah berhasil dikerjakan. Berdasarkan hasil refleksi, guru
melaksanakan pelaksanaan tindak lanjut, yang dapat berupa revisi dari rencana
lama atau baru sama sekali.
0 comments:
Post a Comment