Sunday 29 May 2022

LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS

0 comments

 

TUGAS MAKALAH

LANGKAH-LANGKAHPENELITIAN TINDAKAN KELAS

 

 


BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Pemahaman akan langkah-langkah PTK ini akan menjadi landasan/acuan utama bagi modul-modul berikutnya. 

Secara umum, pada pemahaman langkah-langkah PTK ini masih berkisar pada pemahaman terhadap PTK, belum sampai pada penerapan dan pelaksanaan.

     1.2  Rumusan masalah

1.    Bagaimana Rencana dan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)?

2.    Bagaimana Pengumpulan Data Analisis Data, serta Tindak lanjut?

     1.3  Tujuan

1.         Mengetahui Rencana dan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

2.         Mengetahui Pengumpulan Data Analisis Data, serta Tindak lanjut

     1.4  Batasan Masalah

            Makalah ini hanya membahas tentang langkah-langkah penelitian tindakan kelas.

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

1.      Rencana dan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Merencanakan suatu kegiatan merupakan aktivitas sehari-hari bagi setiap orang yang hidup secara teratur. Rencana nerupakan suatu kebutuhan pokok dalam melaksanakan setiap kegiatan.

Langkah merencanakan merupakan langkah pertama dalam setiap kegiatan , tanpa rencana, kegiatan yang kita lakukan tidak akan terarah atau sering disebut “ngawur” atau sembarangan. Melakukan tindakan sebagai langkah yang kedua merupakan realisasi dari rencana yang kita buat. Tanpa tindakan rencana hanya angan-angan yang tidak pernah menjadi kenyataan. Selanjutnya, agar tindakan yang kita lakukan dapat kita ketahui kualitasnya (misalnya apakah sudah sesuai dengan rencana), kita perlu melakukan pengamatan. Berdasarkan pengamatan ini kita akan dapat menentukan apakah ada hal-hal yang harus segera diperbaiki agar tindakan dapat mencapai tujuan yang kita inginkan. Jika pengamatan dilakukan selama proses tindakan berlangsung, maka refleksi sebagai langkah keempat kita lakukan setelah tindakan berakhir.

Keempat tahap tersebut merupakan satu siklus atau daur, oleh karena itu setiap tahap akan berulang kembali. Setiap tahap dapat terdiri dari atau didahului oleh beberapa langkah, misalnya langkah merencanakan didahului oleh munculnya masalah yang diidentifikasikan oleh guru. Dalam kegiatan belajar ini kita akan mengkaji dua tahap, yaitu merencanakan dan melakukan tindakan dengan empat langkah utama, yaitu:

1.      Mengidentifikasi masalah

2.      Menganalisis dan merumuskan masalah

3.      Merencanakan PTK, serta

4.      Melaksanakan PTK

Langkah pertama dan kedua merupakan bagian awal dari merencanakan perbaikan, sedangkan langkah yang ketiga nerupakan prasyarat untuk langkah keempat. Tiga langkah pertama dapat dibandingkan dengan empat langkah dari Mills (2000), yaitu: (1) mengidentifikasi satu bidang yang menjadi perhatian kita, (2) mengumpulkan data, (3) menganalisis dan menginterprestasikan data, serta (4) mengembangkan rencana tindakan.

A.    Mengidentifikasi Masalah

Suatu rencana PTK diawali dengan adanya masalah yang dirasakan atau disadari oleh guru. Hal ini sesuai dengan salah satu karakteristik PTK yang telah anda pelajari, yaitu masalah berasal dari orang yang terlibat dalam praktik, dalam hal ini guru sebagai pengelola pembelajaran. Agar mampu merasakan dan mengungkapkan adanya masalah, seorang guru dituntut jujur pada diri sendiri dan melihat pembelajaran yang dikelolanya. Untuk mengidentifikasi masalah tersebut guru dapat mengajukan pertanyaan berikut kepada diri sendiri.

1.      Apa yang sedang terjadi di kelas saya?

2.      Masalah apa yang ditimbulkan oleh kejadian itu?

3.      Apa pengaruh masalah tersebut bagi kelas saya?

4.      Apa yang akan terjadi jika masalah tersebut saya biarkan?

5.      Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi masalah tersebut atau memperbaiki situasi yang ada?

B.     Menganalisis Dan Merumuskan Masalah

Analisis dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri atau yang disebut refleksi dan dapat pula dengan mengkaji ulang berbagai dokumen seperti pekerjaan siswa, daftar hadir, atau daftar nilai atau bahkan mungkin bahan pelajaran yang kita siapkan.

Dalam rumusan masalah, sebuah masalah pada umumnya dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya, yang menggambarkan sesuatu yang ingin dipecahkan atau dicari jawabannya melalui penelitian, dalam hal ini penelitian tindakan kelas (PTK). Guru perlu memfokuskan perhatiannya pada masalah yang mungkin dapat dia tanggulangi dan yang memang memerlukan prioritas untuk ditangani, anda perlu mengingat kembali rambu-rambu pemilihan masalah yang dapat dijadikan fokus PTK atau dapat dipecahkan melalui PTK.

C.    Merencanakan Perbaikan

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, guru perlu membuat rencana tindakan atau yang sering disebut dengan rencana perbaikan. Langkah-langkah dalam menyusun rencana sebagai berikut:

1.      Rumuskan cara perbaikan yang akan ditempuh dalam bentuk hipotesis tindakan. Hipotesis tindakan adalah dugaan guru tentang cara yang terbaik untuk mengatasi masalah.

2.      Analisis kelayakan hipotesis tindakan. Setelah menetapkan alternatif hipotesis ini masih perlu dikaji kembali kelayakannya dikaitkan dengan kemungkinan pelaksanannya. Hal ini terutama dikaitkan dengan hal-hal berikut:

A.    Kemampuan dan komitmen guru sebagai actor pelaksanaan PTK memang harus tumbuh dari keinginan guru sendiri.

B.     Kemampuan dan kondisi fisik siswa dalam mengikuti tindakan tersebut.

C.     Ketersediaan sara/fasilitas yang diperlukan

D.    Iklim belajar dan iklim kerja di sekolah.

D.  Melaksanakan PTK

Setelah meyakini bahwa hipotesis tindakan atau rencana perbaikan sudah cukup layak, kini guru perlu mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perbaikan. Langkah ini kita sebut sebagai persiapan pelaksanaan.

1.      Menyiapkan pelaksanaan

Ada beberapa langkah yang perlu kita siapkan sebelum merealisasikan rencana tindakan kita.

a.       Membuat rencana pembelajaran beserta scenario tindakan yang akan dilaksanakan.

b.      Menyiapkan fasilitas atau sarana pendukung yang diperlukan, misalnya gambar-gambar, meja tempat mengumpulkan tugas atau sarana lain yang terkait.

c.       Menyiapkan cara merekam dan menganalisis data yang berkaitan dengan proses dan hasil perbaikan.

d.      Jika perlu, untuk memantapkan keyakinan diri, guru perlu mensimulasikan pelaksanaan tindakan.

2.      Melaksanakan Tindakan

Dalam melaksanakan tindakan atau perbaikan, observasi dan interpretasi dilakukan secara simultan. Aktor utama adalah guru, namun guru dapat dibantu oleh alat perekam data atau teman sejawat sebagai pengamat. Agar pelaksanaan tindakan sesuai dengan kaidah PTK, perlu diterapkan enam kriteria berikut:

1.      Metodologi penelitian jangan sampai mengganggu komitmen guru sebagai pengajar

2.      Pengumpulan data jangan sampai menyita waktu guru terlampau banyak

3.      Metodologi harus reliabel (handal) hingga guru dapat menerapkan strategi yang sesuai dengan situasi kelas

4.      Masalah yang ditangani guru harus sesuai dengan kemampuan dan komitmennya.

5.      Guru harus memperhatikan berbagai aturan (etika) yang berkaitan dengan tugasnya

6.      PTK harus mendapat dukungan dari masyarakat sekolah,

 

2.      Pengumpulan dan Analisis Data, serta Tindak Lanjut

A.    Pengumpulan Data

            Data dapat dikumpulkan dengan berbagai teknik, seperti observasi, wawancara, catatan harian, angket, dan sebagainya.

1. Observasi dan Interpretasi

         Pelaksanaan tindakan dan observasi/interpretasi berlangsung secara simultan. Data yang diamati tersebut langsung diinterpretasikan, tidak sekadar direkam. Dalam langkah persiapan pelaksanaan, hal yang harus dipersiapkan adalah cara perekaman data. Apa yang harus direkam dan bagaimana merekamnya harus ditentukan secara jelas. Salah satu cara untuk merekam atau mengumpulkan data adalah dengan observasi atau pengamatan. Jika observasi/pengamatan data menyita waktu guru dan mengakibatkan konsentrasi guru terganggu, maka guru dapat menggunakan bantuan alat perekam atau meminta teman sejawat untuk membantu mengumpulkan data melalui observasi.

a.  Prinsip dan jenis observasi

Observasi berarti pengamatan dengan tujuan tertentu. Khusus dalam konteks PTK, observasi mempunyai makna yang sangat khas, yang membedakannya dari observasi dalam penelitian formal. Hopkins (1993) menyebutkan ada lima prinsip dasar atau karakteristik kunci observasi, yang secara singkat dapat dideskripsikan seperti berikut:

1)  Perencanaan Bersama

Observasi yang baik diawali dengan perencanaan bersama antara pengamat dengan yang diamati, dalam hal ini antara teman sejawat yang akan membantu mengamati dengan guru yang akan mengajar.

2) Fokus

Fokus pengamatan bisa secara luas atau umum dan bisa juga khusus/spesifik.

3) Membangun Kriteria

Observasi akan sangat membantu guru jika criteria berhasil atau sasaran yang ingin dicapai sudah disepakati.

4) Keterampilan Observasi

Seorang pengamat yang baik memiliki tiga keterampilan: (1) dapat menahan diri untuk tidak terlalu cepat memutuskan dalam menginterpretasikan satu peristiwa; (2) dapat menciptakan suasana yang memberikan dukungan dan menghindari terjadinya suasana yang menakutkan guru atau siswa; dan (3) menguasai berbagai teknik untuk menemukan peristiwa atau interaksi yang tepat untuk direkam.

5)  Balikan (Feedback)

Hasil observasi dapat dimanfaatkan jika ada balikan yang tepat. Dilihat dari cara melakukannya, observasi dapat dibedakan menjadi:

1)    Observasi Terbuka

Pengamat tidak menggunakan lembar observasi, melainkan hanya menggunakan kertas kosong untuk merekam pelajaran yang diamati.

2)    Observasi Terfokus

Observasi ini untuk mengamati aspek-aspek tertentu dari pembelajaran.

3)    Observasi Terstruktur

Observasi ini menggunakan instrument observasi yang terstruktur dan siap pakai, sehingga pengamat hanya tinggal membubuhkan tanda (V) pada tempat yang disediakan.

4)   Observasi Sistematik

Observasi sistematik lebih rinci dari observasi terstruktur dalam kategori data yang diamati.

b.  Tujuan/sasaran Observasi

Observasi bertujuan untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk menjawab masalah tertentu. Dalam PTK, observasi ditujukan untuk memantau proses dan dampak perbaikan yang direncanakan.

c.  Prosedur Observasi

Prosedur atau langkah-langkah observasi terdiri dari tiga tahap, yaitu: pertemuan pendahuluan, observasi, dan diskusi balikan. Ketiga tahap ini sering disebut sebagai siklus pengamatan, Langkah-langkah tersebut adalah:

1)  Pertemuan Pendahuluan

Sering disebut dengan pertemuan perencanaan, dilakukan sebelum observasi berlangsung. Bertujuan untuk menyepakati berbagai hal yang berkaitan dengan pelajaran yang akan diamati.

2)  Pelaksanaan Observasi

Observasi dilakukan terhadap proses dan hasil tindakan perbaikan, yang terfokus pada prilaku mengajar guru, prilaku belajar siswa, dan interaksi antara guru dan siswa.

3)  Diskusi Balikan

Hal ini dilakukan setelah tindakan perbaikan yang diamati berakhir.

 

2.  Catatan Harian, Rekaman, Angket, dan Wawancara

            Data dapat dikumpulkan dengan berbagai teknik lain seperti catatan harian guru, catatan harian siswa, rekaman dengan tape recorder, angket wawancara, dan berbagai dokumen terkait dengan siswa.

            Catatan harian guru disebut field note, dibuat oleh guru setelah pembelajaran selesai. Catatan harian siswa dibuat siswa secara bebas tentang pelajaran tertentu. Rekaman dengan tape recorder merupakan salah satu cara mendapatkan data penting yang berkaitan dengan interaksi di dalam kelas. Angket atau kuesioner dapat digunakan untuk menjaring pendapat siswa tentang pembelajaran. Wawancara dapat dilakukan untuk mengungkap pendapat siswa tentang pembelajaran.

 

B. ANALISIS DATA DAN REFLEKSI

1. Analisis Data

Analisis data pada tahap ini agak berbeda dengan interprestasi yang dilakukan pada tahap observasi. Salah satu ciri guru yang professional adalah mampu mengambil keputusan, baik sebelum, selama, maupun setelah pembelajaran berlangsung. Dalam kaitan dengan PTK, maka data yang dikumpulkan baik melalui observasi maupun dengan teknik lain. Dengan demikian, pada setiap pembelajaranakan terjadi interpretasi yang dimanfaatkan untuk melakukan penyesuaian. Dalam hubungan ini analisis data adalah proses menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan, mengabstraksikan, mengorganisasikan data secara sistematik dan rasional untuk menampilkan bahan-bahan yang dapat digunakan untuk menyusun jawaban terhadap tujuan PTK.  Untuk menindak lanjuti analisis data dilakukan melalui tiga tahap. Yaitu reduksi data, paparan data, dan penyimpulan.

a.      Reduksi data adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi, pemfokusan dan pengabstraksian data mentah menjadi bermakna.

b.      Paparan data adalah proses penampilan data secara sederhana dalam bentuk paparan naratif dan sebagainya.

c.       Penyimpulan adalah proses pengambilan intisari dan sajian data yang terorganisai dalam bentuk kalimat yang singkat dan padat.

Dengan mencermati contoh, Anda pasti dapat memahami bahwa analisis data merupakan tahap sangat penting dalam PTK. Selanjutnya , analisis data akan membantu guru melakukan refleksi.

 

2. Refleksi

Melakukan refleksi seperti berdiri didepan cermin memantulkan kembali kejadian yang perlu kita kaji. Guru mencoba mengingat kembali apa yang memicu terjadinya interaksi yang seru tersebut. Oleh karena itu, untuk menghindari hal tersebut guru merencanakan akan menyampaikan aturan diskusi secara lebih sistematis.  Hasil refleksi itu digunakan untuk menetapkan langkah lebih lanjut dalam upaya mencapai tujuan PTK.

B.   Perencanaan Tindak Lanjut

Apabila hasil interprestasi dan refleksi diperoleh kesimpulan bahwtindakan yang dilakukan dapat meningkat kualitas pembelajaran guru, peserta dapat melanjtkan kesiklus berikutnya untuk lebih mengoptimalkan hasil perbaikan atau mengakhiri PTK dan menyusun laporan. Rencana tindak lanjut untuk siklus berikutnya dituangkan dalam scenario pembelajaran dalm bentuk RPP dengan berbagai perangkatnya. Langkah-langkah melakukan refleksi tindak lanjut yaitu:

1.     Cermati tujuan PTK dalam upaya memperbaiki pembelajaran yang diinginkan.

2.     Cari penyebab keberhasilan atau kekurang berhasilan dari analisis dan interprestasi.

3.     Cermati uraian pada deskripsi temuan

4.     Buat ringkasan naratif dari hasil refleksi tersebut.

Refleksi merupakan kegiatan telaah terhadap tujuan PTK, hasil anaisi dan interprestasi data yang diperoleh dari pelaksanaan rencana tindakan untuk menetapkan tujuan perbaikan pembelajaran.

Manfaat tindakan lanjut menurut Mohammat Asron: penelitian tindakan kelas dapat dikaji dengan beberapa pembelajaran di kelas, maanfaat yang terkait dengan komponen pembelajaran antara lain:

1.     Inovasi pembelajaran

2.     Pengembangan kurikulum ditingkat sekolah dan kelas

3.     Peningkatan profesionalisme guru.

Manfaat bagi siswa memperbaiki kualitas proses pembelajaran dengan sasaran akhir memperbaiki hasil belajar siswa sehingga PTK mempunyai manfaat yang sangat besar dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas, dengan pelaksanaan PTK kesalahan dan kesulitan dalam proses pembelajaran baik strategi, teknik, konsep dan lain-lain. Akan dengan cepat dapat dianalisis sehingga kesalahan tersebut tidak akan berlarut-larut dan jika kesalahan yang terjadi dapat segera diperbaiki, maka pembelajaran akan mudah dilaksanakan dan lebih menarik sehingga hasil belajar siswa diharapkan akan meningkat. Manfaat PTK terhadap siswa secara terperinci yaitu:

1.     Meningkatkan dan memperbaiki kinerja siswa di sekolah

2.     Meningkatkan dan memperbaiki kualitas dalam peranan kurikulum dan pengembangan kompetensi siswa di sekolah.

3.     Memupuk dan meningkatkan keterlibatan, kegairahan, ketertarikan serta kenyamanan, kesenangan dalam diri siswa untuk mengikuti proses pembelajran di kelas.

 

 

BAB III

PENUTUP

 

KESIMPULAN

Langkah-langkah dalam PTK merupakan satu daur yang siklus yang terdiri dari:

1.      Merencanakan perbaikan

2.      Melaksanakan tindakan

3.      Mengamati, dan

4.      Melakukan refleksi

Untuk merencanakan perbaikan terlebih dahulu perlu dilakukan identifikasi masalah serta analisis dan perumusan masalah. Identifikasi masalah dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan pada diri sendiri tentang pembelajaran yang dikelola. Setelah masalah teridentifikasi, masalah perlu dianalisis dengan cara melakukan refleksi dan menelaah berbagai dokumen yang terkait. Dari hasil analisis, dipilih dan dirumuskan masalah yang paling  mendesak. Masalah kemudian dijabarkan secara operasional agar dapat memandu usaha perbaikan.

Pelaksanaan tindakan dimulai dengan mempersiapkan rencana pembelajaran dan scenario tindakan termasuk bahan pelajaran dan tugas-tugas, menyiapkan alat pendukung/sarana lain yang diperlukan, mempersiapkan cara merekam dan menganalisis data, serta melakukan simulasi pelaksanaan jika diperlukan. Agar pelaksanaan tindakan sesuai dengan kaidah PTK, perlu diterapkan enam kriteria berikut:

1.      Metodologi penelitian jangan sampai mengganggu komitmen guru sebagai pengajar.

2.      Pengumpulan data jangan sampai menyita waktu guru terlampau banyak

3.      Metodologi harus reliabel (handal) hingga guru dapat menerapkan strategi yang sesuai dengan situasi kelasnya.

4.      Masalah yang ditangani guru harus sesuai dengan kemampuan dan komitmennya

5.      Guru harus memperhatikan berbagai aturan (etika) yang berkaitan dengan tugasnya

6.      PTK harus mendapat dukungan dari masyarakat sekolah.

Pengumpulan data dalam PTK dapat dilakukan dengan berbagai teknik seperti: observasi, catatan harian, rekaman, angket, wawancara, serta analisis dokumen hasil belajar siswa. Tahap observasi dan interprestasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan perbaikan. Observasi yang efektif berlandaskan pada lima prinsip dasar yaitu:

1.      Harus ada perencanaan bersama antara guru dan pengamat

2.      Fokus observasi ditetapkan bersama

3.      Guru dan pengamat harus membangun kriteria observasi bersama-sama

4.      Pengamat harus memiliki keterampilan mengobservasi

5.      Observasi akan bermanfaat jika balikan diberikan segera dan mengikuti berbagai aturan.

Ada empat jenis observasi yang dapat dipilih,yaitu: observasi terbuka, observasi terfokus, observasi terstruktur dan observasi sistematik. Observasi yang bertujuan memantau proses dan dampak perbaikan dilakukan dengan mengikuti tiga langkah yang merupakan siklus yang selalu berulang, yaitu: pertemuan pendahuluan (perencanaan), pelaksanaan observasi dan diskusi balikan. Selain observasi, data mengenai pembelajaran dapat dikumpulkan melalui catatan/laporan harian guru, catatan harian siswa, wawancara (antara guru dan siswa, pengamat dan siswa, serta pengamat dan guru), angket, dan telaah berbagai dokumen.

Analisis data dilakukan dengan menyeleksi dan mengelompokkan data, memaparkan atau mendeskripsikan data dalam bentuk narasi, table atau grafik, serta menyimpulkan dalam bentuk pernyataan. Berdasarkan hasil analisis dilakukan refleksi, yaitu renungan atau mengingat kembali apa yang sudah berhasil dikerjakan. Berdasarkan hasil refleksi, guru melaksanakan pelaksanaan tindak lanjut, yang dapat berupa revisi dari rencana lama atau baru sama sekali.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

0 comments:

Post a Comment