TUGAS
MAKALAH
MODUL 4
TREND GLOBALISASI DAN KERAGAMAN BUDAYA
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pengajaran
IPS bersumber dari masyarakat yang meliputi pertumbuhan, perkembangan, dan
kemajuan kehidupan termasuk segala aspek dengan permasalahannya. Dengan
demikian, pengajaran IPS tidak akan kehabisan materi untuk dibahas dan
dipermasalahkan. Materi tersebut bukan hanya apa yang terjadi hari ini,
melainkan juga yang telah terjadi pada masa lampau, dan lebih jauh pada masa
yang akan datang. Ditinjau dari lingkup wilayahnya, meliputi apa yang terjadi
setempat secara lokal, nasional, regional sampai ke tingkat global. Hal
tersebut jadi perhatian dan lahan garapan pengajaran IPS.
Oleh karena
itu, kita selaku Mahasiswa harus memperhitungkan dan mengatisipasinya.
Janganlah anda puas dengan materi yang telah ada. Katakanlah jenis pakaian,
“celana jeans” yang semula merupakan pakaian pengembala sapi(cowboy), para
mekanik bengkel, dewasa ini telah menjadi mode dimana-mana termasuk di
Indonesia, kenyataan yang demikian itu merupakan hal yang harus diperhatikan
pada pembelajaran IPS yaitu Globalisasi, selain itu pula kita sebagai Generasi
penerus harus bisa mempertahankan serta menjaga kelestarian aneka ragam jenis
kebudayaan yang telah ada di Indonesia dengan cara mencintai produk dalam
negeri dan tidak mudah terpengaruh oleh pengaruh luar, serta mengenalkan dan mengajarkan kepada Anak-anak
bahwa pentingnya menjaga kebudayaan Indonesia.
Dengan
demikian kita akan membahas mengenai isu-isu dan masalah sosial budaya dalam
pembelajaran IPS khususnya tentang Trend
Globalisasi, masalah-masalah sosial yang timbul dari keragaman budaya
terhadap pembelajaran IPS, juga akan dibahas hal-hal yang berkenaan dengan
masalah-masalah lingkungan, hukum keterkaitan, kesadaran hukum dan pendidikan
kesadaran hukum warga negara.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah
Trend Globalisasi dan keragaman budaya dalam pembelajan IPS SD ?\
2. Apa sajakah
masalah-masalah lingkungan dan pendidikan lingkungan dalam pembelajaran IPS SD?
3.
Apa sajakah masalah-masalah hukum
ketertiban dan kesadaran hukum dalam pembelajaran IPS SD?
4.
Apa sajakah
masalah-masalah kesadaran, hukum, dan pendidikan kesadaran hukum warga negara
dalam pembelajaran IPS SD?
5.
Bagaimanakah pluralisme budaya
dan keanekaragaman etnis dalam pendidikan IPS SD ?
C Tujuan
. 1.
Untuk mengetahui Trend Globalisasi dan keragaman budaya dalam pembelajaran IPS
SD.
2. Untuk mengetahui lingkungan dan
pendidikan lingkungan dalam pembelajaran IPS SD.
3. Untuk mengetahui masalah-masalah
hukum ketertiban dan kesadaran hukum dalam pembelajaran IPS SD.
4. Untuk mengetahui Trend Globalisasi dan
keragaman budaya dalam pembelajaran IPS SD.
5, Untuk mengetahui pluralisme budaya
dan keanekaragaman etnis dalam pendidikan IPS SD.
BAB II
PEMBAHASAN
Tren Globalisasi dan Keragaman Budaya
A. Globalisasi
Globalisasi inti katanya adalah global, yang artinya
bumi atau dunia. Globalisasi artinya suatu keadaan atau kondisi dimana isu dan
masalah-masalah yang ada menyangkut berbagai bangsa dan negara atau bahkan
seluruh dunia. Pengertian lain berasal dari kata global yang bermakna
keseluruhan.
Pendidikan global adalah salah satu
sarana agar siswa mengerti bahwa mereka adalah bagian dari masyarakat dunia, sekalipun
demikian tidak berarti harus mengingkari dirinya sebagai warga dari sebuah
bangsa. Demikian pula sebaliknya, sebagai warga negara yang baik seharusnya
bisa menjadi warga dunia yang baik.
Contoh-contoh
masalah dan isu yang sifatnya global sebagai berikut:
1.
Krisis energy, baik persediaan
kandungan minyak bumi yang tersisa, masalah harga maupun penelitian tentang
sumber sumber energy pengganti.
2.
Jurang antara Negara kaya dan
miskin.
3.
Kepadatan penduduk yang mendorong
urbanisasi serta terjangkitnya penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh
kelaparan dan kemiskinan.
4.
Populasi yang meliputi seluruh
lingkungan bumi, seperti kerusakan hutan, pencemaran akibat industrialisasi,
pencemaran udara sampai lapisan ozon yang semakin menipis.
5.
Perang nuklir
6.
Perdagangan internasional
7.
Komunikasi
8.
Perdaganagn obat terlarang
Pendidikan harus dikaitkan denga penelitian tentang
sebab-sebab, akibat-akibat, dan kemungkinan penyelesaia tentang isu-isu global
saat ini. Para siswa harus mengetahui bagaimana mereka memengaruhi dan dipengaruhi
oleh masalah-masalah dan isu-isu ini. Sehingga, mereka berhak mengetahui
bagaimana mereka dapat memberikan kontribusi dalam proses penyelesaiannya itu.
Ciri isu-isu
dan masalah global :
1.
Ruang lingkupnya bersifat
transnasional. Asal-usul dan akibat dari masalahnya melintasi lebih dari satu
negara.
2. Isu-isu dan
masalah-masalah hanya dapat diselesaikan melalui tindakan multilateral:
penyelesaian dan perbaikaan tidak dapat dicapai hanya oleh tindakan satu
negara.
3. Konflik
berasal dari ketidaksepakatan tentang hakikat dan sebab masalah dalam
membedakan nilai dan tujuan tentang jasil dan cara , dan dalam kesulitan
menemukan tindakan yang tepat yang diperlukan untuk menjamin hasil yang
diharapkan.
4. Masalah dan
isu-isu mempunyai sifat terus menerus (persistence). Masalah dan isu
telah berkembang sebagai masalah dan isu yang berkelanjutan.
5. Isu dan
masalah terkait dengan hal lain.
B. Keragaman
Budaya
keanekaragaman
budaya dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana suatu masyarakat memiliki
lebih dari satu perangkat gagasan, tindakan, dan hasil karya. Keanekaragaman
budaya di antaranya mengambil wujud perbedaan ras dan etnik yang dimiliki oleh
sebuah masyarakat.
keanekaragaman
budaya dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana suatu masyarakat memiliki
lebih dari satu perangkat gagasan, tindakan, dan hasil karya. Keanekaragaman
budaya di antaranya mengambil wujud perbedaan ras dan etnik yang dimiliki oleh
sebuah masyarakat.
Keanekaragaman
budaya bisa diperkenalkan sejak usia sekolah dasar, di Indonesia sejak kelas 3,
dimulai dengan memperkenalkan perbedaan-perbedaan yang ada pada siswa di
kelasnya. Misalnya, perbedaan jenis kelamin, latar belakang pekerjaan orang
tua. Pelajran IPS akan menarik jika para siswa didorong mengenali berbagai
perbedaan diantara mereka, tetapi tanpa melupakan kesamaan dan kebersamaan
sebagai anggota kelas tersebut. Dalam masyarakat yang memiliki keanekaragaman
budaya timbul berbagai masalah dan isu-isu diantaranya adalah pembauran,
prasangka dan ethnocentrism (melahirkan superioritas dan inferioritas).
C. Globalisasi dan Keragaman Budaya di Indonesia
Indonesia sebagai bagian dari masyarakat dunia merasakan gelombang
globalisasi yang semakin lama seakin terasa menerpa segala segi kehidupan
masyarakat, baik dalam bidang ekonomi, teknologi, politik, sosial dan budaya.
Trend globalisasi akhir-akhir ini yang elanda Indonesia adalah penggunaan
jaringan internet dalam telekomunikasi. Orang Indonesia dapat mengetahui apa
pun tentang negara dan bangsa lain, sebaliknya bangsa lain pun bisa memperoleh
informasi yang berkaitan dengan Indonesia.
Dengan melihat keuntungan dan kerugian yang diakibatkan oleh gencarnya arus
globalisasi, rasanya kita sepakat bahwa kita harus mewaspadai perkembangan
lebih lanjut demi kelangsungan generasi muda kita dimasa yang akan datang.
Pembentukan warga negara yang baik bisa dilakukan melalui, antara lain
pendidika formal, pendidikan yang mamppu menghasilkan peserta didik yang
menghormati dan menghargai keberagaman budaya. Bahkan perbedaan budaya harus
dianggap sebagai suatu modal untuk memperkaya budaya itu sendiri.
D. Pembelajaran IPS Dalam Era Globalisasi dan Keragaman
Budaya
Globalisasi di satu sisi menyadarkan kita akan adanya kesamaan dalam
kehidupan manusia dimuka bumi ini, ada kesamaan kebutuhan dan keinginan,
sementara di sisi lainnya keanekaragaman budaya mengajarkan kepada kita bahwa
ada perbedaan diantara manusia sebagai pendukung kebudayaannya.
Fungsi pembelajaran IPS, antar lain membantu peserta didik untuk
mengembangkan kemampuan pemahaman terhadap diri pribadinya, menolong mereka
untuk mampu mengetahui dan menghargai masyarakat dengan keanekaragaman budaya,
memperkenalkan proses sosialisasi, memberikan pengertian tentang pentingnya
mempertimbangkan masa lampau dan masa kini dalam engambil keputusan untuk masa
datang, mengembangkan keterampilan menganalisis dan memecahkan masalah serta
membimbing pertumbuhan dan pengembangan, berpartisipasi dalam aktivitas di
masyarakat (Skeel, Wihardit, 1999:11)
Pebelajaran
keanekaragaman dalam IPS haruslah mengandung tujuan, sebagai berikut:
- Mampu mentransformasikan bahwa
“Sekolah” akan memberikan pengalaman dan kesempatan yang sama kepada
kepada semua peserta didik baik putra maupun putri sekalipun mereka
memiliki perbedaan budaya, sosial, ras, dan kelompok etnik.
- Membimbing peserta didik untuk
mengembangkan sikap-sikap positif dalam mendakati masalah perbedaan
budaya, ras, etnik, dan kelompok agama.
- Mendorong peserta didik untuk
tidak jadi kelompok yang dirugikan, dengan cara memberikan keterampilan
dalam mengambil keputusan dan mengembangkan sikap-sikap sosial.
Sementara pebelajaran
globalisasi dalam IPS harus mengandung tujuan, seperti berikut ini:
- Mampu menanamkan pengertian
bahwa sekalipun mereka berbeda, tetapi sebagai manusia memiliki
kesamaan-kesamaan.
- Membantu peserta didik memahami
kenyataan bahwa ada masalah-masalah yang dihadapi bersama, yaitu masalah
kelebihan penduduk bumi, pencemaran air dan udara, kelaparan dan
masalah-masalah global lainnya.
- Membantu peserta didik
mengembangkan kemampuan berpikir kritis terhadap masalah-masalah dunia dan
keterampilan menganalisis informasi yang diterimanya.
Dari tujuan-tujuan
yang terumuskan di atas, jelas bahwa melalui pembelajaran IPS diharapkan akan
lahir generasi muda yang penuh pengertian akan keragaman budaya dan ikut
bertanggung jawab dan peduli terhadap masalah dan isu global sesuai dengan
tingkat pendidikan dan kematangan jiwa.
KEGIATAN BELAJAR 2
Masalah-Masalah Lingkungan dan Pendidikan Lingkungan
Dalam Pembelajaran IPS SD
Menurut undang-undang
RI no 32 tahun 2009 tentang lingkungan hidup merupakan sebagai kesatuan ruang
dengan semua benda , daya , keadaan dan makhluk hidup termasuk didalamnya
manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perkehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Ada Lima Aspek dalam
lingkungan hidup:
1. Lingkungan Abiotik
Yaitu segala sesuatu yang ada di sekitar
makhluk hidup yang bukan berupa organisme hidup.
2. Lingkungan Biotik
Yaitu segala sesuatu yang ada disekitar
makhluk hidup yang berupa organisme hidup.
3. Lingkungan alam
Yaitu kondisi alamiah baik secara
abiotik maupun biotik yang belum banyak dipengaruhi oleh tangan-tangan manusia.
4. Lingkungan Sosial
Yaitu manusia baik secara individu
maupun kelompok yang ada diluar dirinya.
5. Lingkungan Budaya
Yaitu segala sesuatu baik secara materi
maupun non materi yang di hasilkan manusia melalui proses penciptaan rasa ,
karsa dan karyanya.
Menurut Nursid Sumaatmajda (1999:46-65
), ada empat masalah yang berkaitan dengan lingkungan hidup manusia :
1.Perkembangan
Populasi manusia yang cepat
2.Daya dukung
lingkungan yang tidak memadai
3.Keterbatasan
daya dukung lingkungan hidup dan kemampuan manusia
4.Ketimpangan
hidup itu sendiri
Salah satu ilmu yang mempelajari tentang lingkungan hidup adalah
ekologi. Ekologi memiliki Cakupan studi yang meliputi :
a.Auteknologi
b.Sinekologi
c.Ekologi
Habitat
d.Ekologi
Taksonomi
Kegiatan Belajar 3
Masalah-masalah hukum , Ketertiban, dan kesadaran hukum
Hukum merupakan kumpulan aturan-aturan ( baik yang tertulis maupun yang
tidak ) tersebut akan bersifat memaksa karena mau tidak mau harus ditaati oleh
setiap individu ( tanpa kecuali ) .
A.Masalah-masalah hukum
Masalah-masalah adalah berbagai permasalahan yang muncul sebagai akibat
dari interaksi atau pergaulan manusia sebagai makhluk sosial.
B.Ketertiban
Ketertiban ialah suatu keadaan yang menunjukkan adanya patokan , aturan
atau pedoman maupun petunjuk yang berlaku dan ditaati oleh setiap individu
didialam pergaulan antara pribadi atau golongan (masyarakat ).
C.Kesadaran Hukum
Kesadaran Hukum ialah suatu sikap individu untuk
menerima dengan rela dan bertanggung jawab terhadap konsekuensi dari peristiwa
hukum yang terjadi.
D.Hubungan Masalah Hukum , Ketertiban ,
dan kedaraan hukum dengan Pendidikan IPS.
Sesuai dengan kompleksitas ( kerumitan ) dan kemajemukan yang dkandung oleh
berbagai permaslahan yang muncul dalam masyarakat maka IPS muncul menjadi suatu
bahan kajian yang mencoba menelaah permasalahan dengan menggunakan berbagai
segi atau berbagai sudut pandagan sehingga akan melibatkan berbagai ilmu
pengetahuan. Misalnya, masalah orbanisasi akan dikaji , tidak hanya dari segi
biografis (kependudukan) tetapi juga dari segi ekonomi, sejarah, antropologi,
sosiologi, hukum, politk.
Melalui pendidikan IPS kita dapat membentuk siswa sebagai warga negara yang
mendukung ketertiban sesuai kaidah-kaidah hukum yang berlaku misalnya :
- Upaya dalam
mensosialisasikan perlunya memelihara lingkungan alam yang sehat, sehingga
pendirian pabrik yang tidak memnuhi persyaratan (menimbulkan polusi dan
merusak lingkungan) akan mendapat sangsi hukum.
- Menanamkan kesadaran
hukum dalam diri peserta didik sebagai wajib pajak (pajak kendaraanm
tanah, rumah, pendapatan, dan sebaginya ).
- Menanamkan saling
pengertian antar individu peserta didik dalam menghormati ha dan kewajiban
masing-masing da sebagainya.
Menurut Cerlach dan Lamprecht’s hubungan tujuan aspek hukum dengan
pendidikan sosial antara lain :
- Untuk menanamkan
pemahaman peserta didik terhadap aspek-aspek sosial dan sistem hukum yang
dikandungnya, serta bagaimana peserta didik dapat berpartisipasi secara
aktif didalam melaksanakan ketentuan-ketentuan hukum.
- Menanamkan sikap-sikap
, nilai-nilai , dan pemahaman mereka terhadap hukum dan sistem yang
berlaku .
- Mengembangkan kemmpuan
berpikir kritis peserta didik dan keterampilan dalam memecahkan
permaslahan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa pengkajian aspek-aspek hukum melaui pendidikan
IPS akan berkontribusi besar terhadap upaya penanaman pemahaman peserta didik
didalam permasalahan hukum, ketertiban, dan kesadaran hukum.
Selain itu, terdapat pula dalam kehidupan
bermasyarakat terdapat hukum yang tidak tertulis dan tidak ada sanksinya
apabila ada yang melanggar. Walaupun demikian, hukum wajib ditaati oleh
masyarakat dan memiliki kekuatan mengikat. Hukum dinamakan juga norma.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Isu dan masalah sosial budaya dalam pengajaran IPS
meliputi (1) masalah tren globalisasi dan keragaman budaya, (2) masalah-masalah
lingkungan dan pendidikan lingkungan, (3) masalah-masalah hukum, ketertiban dan
kesadaran hukum, (4) masalah-masalah hukum dan pendidikan kesadaran hukum warga
negara.
Pembelajaran
IPS bagaimana pun merupakan disiplin ilmu yang mengkaji tentang manusia dan
pola-pola interaksi dengan lingkungan di luar dirinya. Pemahaman dan
penghargaan terhadap manusia yang lain, mengapresiasi, dan mewarisi khasanah
peninggalan peradaban manusia, dan yang lebih penting dalam hubungannya dengan
masalah ekologi melestarikan dan memanfaatkan sumber daya alam secara rasional
dan wajar, merupakan pilar-pilar dari tujuan pembelajaran Pendidikan IPS.
Hakikatnya IPS bertujuan untuk membentuk warga negara
yang baik, melalui pemahaman terhadap pengetahuan dan kemampuannya di dalam
berinteraksi secara positif dan aktif dengan lingkungannya. Di dalam interaksi
dengan lingkungan itulah, aspek-aspek tentang hukum, ketertiban, dan kesadaran
hukum penting dimiliki oleh siswa sebagai angota masyarakat.
B. Saran
Dalam isu dan masalah sosial budaya
dalam pengajaran IPS, guru harus dapat memahami arti globalisasi secara baik
agar dapat diperkenalkan oleh siswa agar meraka dapat menjadi warga negara yang
efektif. Hal tersebut dapat dilakukan dengan pendidikan formal.
Dari tujuan-tujuan yang dijelaskan dalam pembahasan
makalah tersebut, melalui pengajaran IPS diharapkan lahir generasi muda yang
penuh pengertian akan keragaman budaya dan ikut bertanggung jawab dan peduli
terhadap masalah dan isu global sesuai dengan tingkat pendidikan dan
kematangan.
Dalam memecahkan masalah mengenai lingkungan,
seharusnya pendidikan IPS diberikan di tingkat sekolah dengan materi yang tak
terpisahkan dengan masalah-masalah ekologi. pendidikan Ekologi memiliki tujuan
tidak hanya pada tataran
konseptualisasi, yaitu untuk pengembangan disiplin
ilmu itu sendiri, tetapi juga memiliki fungsi aktualisasi, yaitu pengalaman
ilmu itu dalam konteks praktis sehingga dapat bermanfaat secara langsung untuk
kepentingan keselamatan, kesejahteraan, dan keharmonisan manusia di satu sisi
dalam hubungannya dengan lingkungan alam sekitar di sisi lain.
0 comments:
Post a Comment