Sunday 19 June 2022

KASUS PEMBELAJARAN YANG MS SARI LAKUKAN BERSAMA SISWA KELAS 2 DENGAN HIDUP RUKUN DI SEKOLAH

0 comments

 

TUGAS AKHIR PROGRAM – IDIK4005



PEMBELAJARAN YANG MS SARI LAKUKAN BERSAMA SISWA KELAS 2 DENGAN HIDUP RUKUN DI SEKOLAH

 

Latar belakang Masalah

Ms Sari mengajar di kelas 2 SDI Ciputat yang terletak di Tangerang Selatan . Suatu hari Ms Sari sedang mengajar pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas II. Dengan KD melaksanakan hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong di rumah dan di sekolah. Pada pertemuan kali ini Ms Sari akan menjelaskan pentingnya melaksanakan hidup rukun di sekolah.

        Pembelajaran diawali dengan berdoa, murojaah, presensi, dan salam. Ms Sari menyampaikan kepada siswa kompetensi dasar yang akan dicapai pada pertemuan kali ini. Sebelum pembelajaran, Ms Sari menunjukkan media gambar berwarna berukuran sedang tentang kegiatan seorang anak yang menunjukkan hidup rukun di sekolah. Siswa tertarik dengan gambar-gambar tersebut.  Mereka berlarian dan berebutan ke depan kelas untuk melihat gambar yang ditunjukkan Ms Sari.

        Hal ini tentu saja membuat Ms Sari marah dan menyuruh siswa untuk kembali ke tempat duduk masing-masing. Setelah siswa tenang, Bu Ana menjelaskan maksud dari setiap gambar sambil memberikan contoh-contoh perilaku siswa kelas II yang selama ini tidak sesuai dengan gambar. Ms Sari menjelaskan materi hidup rukun di sekolah dan memberi soal latihan di papan tulis..

ILustrasi

Ms Sari: "Anak-anak, coba perhatikan, Ms membawa beberapa gambar, simak baik-baik, kira-kira gambar ini tentang apa ya? Anak-anak menjawab serentak: "Baik, Ms." Kemudian semua siswa berebut maju ke depan untuk melihat gambar tersebut. situasi kelas sangat tidak kondusif karena semua siswa yang maju ke depan, maka Ms Sari mulai marah. "semuanya tolong kembali duduk di kursi masing-masing, tidak ada yang maju ke depan." kata Ms Sari dengan suara keras. Anak-anak kelihatan bingung dan tegang, lalu Ms Sari kembali bertanya tentang gambar tersebut, namun tidak ada yang menjawab. Ms Sari menjadi tidak sabar dan mulai langsung menjelaskan maksud dari setiap gambar sambil memberikan contoh-contoh perilaku siswa kelas II yang selama ini tidak sesuai dengan gambar materi hidup rukun dan mengatakan bahwa perilaku yang tidak rukun kepada sesama teman di sekolah adalah salah, dan siswa haruslah merubah sikapnya. Setelah penjelasan Bu Ana secara panjang lebar tentang hidup rukun di sekolah , siswa diminta mengerjakan soal-soal latihan yang ditulis guru di papan tulis.

Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!

1.    Hidup rukun adalah ....

2.    kebersihan kelas adalah tanggung jawab ....

3.    kebiasaan yang dilakukan anak anak sebelum bel tanda masuk berbunyi adalah ....

4.    keuntungan yang diambil dari hidup rukun adalah …

5.   Contoh hidup rukun di sekolah adalah …

1. Kasus diatas  Tentang Pembelajaran Yang Ms Sari Lakukan Bersama Siswa Kelas 2 Dengan hidup rukun di sekolah

2. Identifikasi Informasi Kunci Atau Penting Yang Terdapat Di Dalam Kasus

Dari ilustrasi pembelajaran yang dilakuakn oleh Ms Sari di Kelas 2 SD diatas dapat diketahui beberapa informasi penting, diataranya:

 IDENTIFIKASI INFORMASI KUNCI:

1.      Pembelajaran PKn tentang hidup rukun di sekolah.

2.      Media yang digunakan berupa gambar.

3.      Metode yang digunakan metode ceramah dan penugasan.

4.      Pengelolaan kelas, siswa bekerja secara individu

 

PERMASALAHAN YANG MUNCUL:

1.        Pada saat guru menunjukkan gambar siswa berebutan ke depan kelas

2.        Guru bersuara keras untuk menertibkan siswanya.

3.        Guru menjelaskan materi tanpa meminta pendapat siswa.

4.         Siswa merasa disalahkan oleh guru atas perilakunya selama ini.

5.        Guru memberikan materi yang bersifat teori saja tanpa adanya penerapan.

6.        Soal yang diberikan guru hanya soal kognitif saja.

3. Mengaitkan Informasi-informasi Tersebut Sehingga Muncul Permasalahan Atau Pertanyaan Dari Kasus Tersebut 

Setalah melakukan identifikasi malasah diatas, selanjutnya dapat dibuat perumusan masalah sebagai berikut ini:

  1. Mengapa Ms Sari tidak menggunakan gambar yang berukuran besar?
  2. Mengapa Bu Lusi harus berkata-kata dengan suara keras ketika menertibkan siswa?
  3. Mengapa Ms Sari tidak meminta pendapat siswa ketika menjelaskan?
  4. Mengapa Ms Sari memberi contoh dengan menyalahkan siswa?
  5. Pendekatan apa yang bisa di lakukan oleh Ms Sarii untuk siswa kelas 2 tersebut agar bisa memahami materi hidup rukun di sekolah?

4. Analisis penyebab masalah yang terjadi

Dari perumusan masalah pada langkah nomor 3, teridentifikasi beberapa masalah seperti berikut ini:

ANALISIS PENYEBAB MASALAH:

1.      Siswa berebutan ke depan kelas karena gambar yang digunakan tidak begitu besar.

2.      Guru berharap materi yang akan disampaikan segera dipahami siswa sehingga tanpa sadar guru berceramah seorang diri.

3.      Siswa kelas II masih dalam tahap bermain dan masih egois, sehingga guru berusaha mengubah sikap siswa dalam waktu singkat.

4.      Guru beranggapan bahwa soal-soal ujian yang diberikan pemerintah selama ini hanya segi kognitif saja, sehingga guru mengesampingkan segi afektif dan psikomotorik.

5. Mengembangkan Alternatif Pemecahan Masalah

Adapun alternatif pemecahan masalah yang dapat dimunculkan berdasarkan ilustrasi pembelajaran yang dilakukan oleh Bu Lusi terhadap siswa kelas 2 SD, yaitu:

1.      Guru seharusnya menggunakan gambar berukuran besar, atau mengganti media dengan menggunakan lingkungan kelas sebagai sumber belajarnya, mengingat materi yang sedang diajarkan masalah kerukunan di sekolah.

2.      Guru seharusnya tidak secara langsung menjelaskan materi kepada siswa, melainkan memancing siswa untuk berfikir dengan memberikan contoh-contoh nyata dalam kehidupan siswa sehari-hari.

3.      Guru seharusnya memahami sifat siswa kelas II yang masih dalam masa bermain dan egois, sehingga perlu dengan sabar memberikan nasihat dan contoh-contoh dalam kehidupan mereka sehari-hari. Biarkan siswa yang menilai, perbuatan itu benar atau salah.

4.      Guru seharusnya memberikan bobot yang seimbang antara soal kognitif, afektif, dan psikomotorik, mengingat pelajaran PKn lebih banyak mempelajari tentang penerapan perilaku kehidupan sehari-hari. Siswa perlu mengerti dan berlatih tingkah laku yang baik serta benar-benar melaksanakannya.

5.      Guru seharusnya mengguunakan pendekatan di dalam pembelajaran tersebut, seperti pendekatan avokasi. Pendekatan avokasi dapat digunakan untuk memancing keberanian siswa mengutarakan apa yang ada di dalam pikiran mereka.

6. Menganalisis Kekuatan Dan Kelemahan Setiap Alternatif

a. Kekuatan 

Ada beberapa kekuatan dari ilustrasi kegiatan pembelajaran diatas, yaitu:

  1. Ms Sari telah menggunakan media untuk menunjukkan contoh hidup rukun di sekolah
  2. Ms Sari bisa saja menggunakan pendekatan terpadu kepada siswa yaitu dengan memberikan contoh cara membuat kalimat sederhana yang terdiri dari kata-kata buah buahan
  3. Ms Sari bisa saja berkata dengan lembut atau dengan menggunakan isyarat kepada siswa agar diam dan tidak bermain-main saat pembelajaran sedang berlangsung    

b. Kelemahan

  1. Ms Sari  tidak menjelaskan contoh  contoh yang berasal dari pendapat dan pengalaman siswa
  2. Siswa tidak dilibatkan dalam pembelajaran
  3. Ms Sari tidak menggunakan pendekatan dalam pembelajaran
  4. Soal latihan yang diberikan hanya menilai sisi kognitif saja

7. Memilih Satu Alternatif Yang Dianggap Paling Efektif

Adapun alternatif yang akan digunakan untuk memecahkan permasalahan terhadap ilustrasi pembelajaran yang Bu Lusilakukan di Kelas 2 SD, yaitu dengan: 

  • Memilih salah satu pendekatan yang tepat agar siswa bisa memahami tentang tugas atau latihan yang akan diberikan serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, pendekatan tersebut adalah pendekatan avokasi. Ms Sarii menggunakan pendekatan Avokasi dengan meminta siswa mengemukakan pendapatnya dan memberikan contoh dari apa yang telah siswa alami..   

8. Menyusun Dan Menuliskan Jawaban Dari Masalah/Kasus Tersebut

Adapun solusi yang bisa dilakukan terhadap kasus Ms Sari diatas, yaitu dengan:

  1. Menggunakan pendekatan avokasi yaitu pendekatan yang memancing siswa untuk berfikir dan mengemukakan pendapatnya. Pendekatan avokasi adalah pendekatan yang lebih berpusat pada kaaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung, namun tetap diarahkan oleh guru
  2. Ms Sari dapat memulai pembelajaran sesuai yang terdapat pada RPP, yaitu dengan adanya kegiatan awal atau pendahuluan, kegiatan inti dan juga penutup
  3. Ms Sari  sudah sangat baik dalam memulai pembelajaran terlebih lagi untuk siswa kelas 2 yaitu dengan menunjukkan gambar contoh hidup rukun di sekolah
  4. Untuk penugasan yang diberikan kepada siswa, Ms Sari  bisa memberikan beberapa soal tentang pengaplikasian hidup rukun di sekolah dalam kehidupan sehari-hari siswa
  5. Hindari memberikan contoh yang dapat memojokkan siswa dan menyalahkan siswa
  6. Suara yang keras untuk menegur siswa bisa diganti dengan menggunakan bahasa  isyarat tubuh, seperti meletakkan jari telunjuk pada mulut untuk tanda agar siswa diam, mengacungkan jempol tanda setuju terhadap jawaban siswa, dan menggelengkan kepala tanda tidak setuju terhadap jawaban siswa. 
  7. Ms Sari dapat memberikan media gambar dengan ukuran yang lebih besar atau menyediakan gambar dengan proyektor/infokus agar siswa bisa memperhatikan gambar dengan jelas.

 

 

 

 

 

 

 

0 comments:

Post a Comment