MODUL2
LANDASAN PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LatarBelakang
Kegiatan pengembangan kurikulum merupakan suatu
proses pengambilan keputusan yang sangat kompleks dengan mempertimbangkan
berbagai aspek yang terkait di dalamnya. Hal ini terjadi karena kurikulum itu
sendiri pada hakikatnya merupakan rancangan atau program pendidikan yang
memiliki kedudukan sangat strategis dalam keseluruhan kegiatan pendidikan dan
menjadi penentu terhadap keberhasilan proses dan hasil pendidikan itu sendiri.
Dengan kedudukan yang penting itu maka dalam penyusunan dan pengembangan
kurikulum dibutuhkan berbagai landasan yang kokoh disertai dengan
pendekatan-pendekatan yang tepat.
B.
Tujuan
1.
Mengidentifikasi landasan-landasan yang harus
dipertimbangkan dalam pengembangan kurikulum sekolah dasar.
2.
Menjelaskan pendekatan-pendekatan yang dapat
diterapkan dalam pengembangan kurikulum sekolah dasar menurut beberapa
pandangan.
BAB II
PEMBAHASAN
MODUL 2
LANDASAN DAN PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
Kegiatan
Belajar 1
Landasan
Pengembangan Kurikulum
Landasan pengembangan kurikulum pada hakikatnya
merupakan aspek-aspek yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan pada waktu mengembangkan
suatu kurikulum suatu pendidikan, baik dilingkungan sekolah maupun luar sekolah.
Menurut salah seorang pakar ilmu kurikulum yang bernama Robert S. Zais ( 1976
), kurikulum suatu lembaga pendidikan didasarkan kepada lima landasan
(Poundations), yaitu ( 1 ) pilosopical assumtions, ( 2 ) epistemology ( the
nature of knowledge ), ( 3 ) society/ culture, ( 4 ) the individual, dan ( 5 ) learning theory. Dengan berpedoman pada
lima landasan tersebut dibuatlah model yang disebut An electic model of the
curriculum and its foundations.
1. Landasan
Filosofis
Landasan filosofis berkaitan dengan pentingnya filsafat
dalam membina dan mengembangkan kurikulum pada suatu satuan pendidikan. Aspek filsafat
menjadi rujukan utama bagi landasan lainnya dalam pengembangan kurikulum. Tujuan
dan isi kurikulum pada dasarnya bergantung pada pertimbangan – pertimbangan filosofis
yang berbeda akan mempengaruhi dan mendorong aplikasi pengembangan kurikulum
yang berbeda pula. Berdasarkan landasan filosofis ini ditentukan tujuan-tujuan pendidikan.
Redja Mudyahardjo ( 1989 ), menyatakan bahwa terdapat
tiga system pemikiran filsafat yang sangat besar pengaruhnya terhadap pemikiran
pendidikan di Indonesia. Ketiga system filsafat tersebut, yaitu Idealisme,
Realisme, dan Pragmatisme. Kemudian Nana Syaodih Sukmadinata ( 1997 )
menyebutkan ada tiga cabang besar dari filsafat ini, yaitu metafisika yang
membahas segala yang ada dalam alam ini, epistemologi yang membahas mengenai kebenaran,
dan aksiologi yang membahas mengenai nilai-nilai.
2. Landasan
Psikologis
Landasan psikologis terutama berkaitan dengan teori
belajar dan teori perkembangan anak. Teori belajar memberikan kontribusi dalam hal
bagaimana isi kurikulum itu disampaikan kepada siswa dan bagaimana siswa harus mempelajarinya.
Teori perkembangan diperlukan terutama dalam menentukan isi kurikulum yang akan
diberikan kepada siswa agar tingkat kelulusan dan kedalamannya sesuai taraf perkembangan
siswa.
3. Landasan Sosiologis
Landasan
sosiologis berkaitan dengan pentingnya mempertimbangkan spek perkembangan masyarakat
dan kebudayaan dalam mengembangkan kurikulum satuan pendidikan. Pendidikan selalu
mengandung nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Keberhasilan
pendidikan dipengaruhi oleh lingkungan kehidupan masyrakat dengan segala karakteristik
dan kekayaan budayannya yang menjadi dasar dan acuan bagi pendidikan dan kurikulum.
4. Landasan Teknologis
Landasan
teknologis berkaitan dengan pentingnya mempertimbangkan aspek ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni (IPTEKS) dalam mengembangkan kurikulum satuan pendidikan. Pengembangan
program pendidikan (kurikulum) harus dilandasi dan mengacu pada perkembangan dan
kemajuan IPTEKS yang secara langsung akan menjadi isi/materi kurikulum dan cara
penyampaianya.
Kegiatan
Belajar 2
PENDEKATAN
PENGEMBANGAN KURIKULUM
A. PENDEKATAN DARI SUDUT
PANDANG KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
Ada dua pendekatan
yang dapat diterapkan dalam pengembangan kurikulum dari sudut pandang kebijakan,
yaitu pendekatan administratif (administratif approach) dan pendekatan akar rumput
(grassroots approach). Pendekatan pertama
yaitu pendekatan pengembangan kurikulum dengan
menggunakan system komando dari atas kebawah. Pendekatan ini disebut pendekatan
top - down karena pengembangan kurikulum muncul atas inisiatif dan gagasan para
pemegang kebijakan pendidikan atau administrator pendidikan tingakat pusat dengan
menggunakan prosedur administratif. Pendekatan kedua yaitu pendekatan pengembangan
kurikulum yang diawali dengan inisiatif dari bawah (guru dan sekolah) selanjutnya
disebarluaskan pada tingkat yang lebih luas.
B. PENDEKATAN
DARI SUDUT PANDANG PENGORGANISASIAN ISI KURIKULUM
Ada tiga
pendekatan yang dapat diterapkan dalam pengembangan kurikulum dari sudut pandang
pengorganisasian isi kurikulum, yaitu pendekatan yang berpusat pada mata pelajaran
(subject), pendekatan inter disipliner, dan pendekatan terpadu (integrated). Pendekatan
pertama bertitik tolak dari mata pelajaran (subject) sebagai suatu disiplin keilmuan.
Setiap mata pelajaran merupakan disiplin ilmu yang terpisah antara satu dengan
yang lainnya. Pendekatan kedua berangkat dari masalah-masalah sosial yang ada dalam
kehidupan nyata yang tidak mungkin ditinjau hanya dari satu segi/ aspek saja. Suatu
peristiwa yang terjadi dalam masyarakat yang akan mempengaruhi segi-segi kehidupan
harus ditinjau dari berbagai segi. Pendekatan ketiga bertitik tolak dari suatu keseluruhan
atau suatu kesatuan yang bermakna dan berstruktur. Bermakna artinya bahwa setiap
keseluruhan itu memiliki makna, arti, dan faedah tertentu. Keseluruhan bukanlah
penjumlahan dari bagian-bagian, melainkan suatu totalitas yang memiliki maknanya
sendiri.
C. PENDEKATAN DARI SUDUT
PANDANG ORIENTASI PENYUSUNAN KURIKULUM
Pendekatan
dari sudut pandang orientasi penyusunan kurikulum dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu orientasi pada tujuan, orientasi pada bahan ajar, dan orientasi pada kegiatan
belajar-mengajar. Pendekatan yang berorientasi pada tujuan didasarkan pada tujuan-tujuanpendidikan
yang telah dirumuskan secara jelas, mulai dari tujuan pendidikan nasional,
tujuan mata pelajaran, sampai dengan tujuan pembelajaran. Pendekatan yang
berorientasi pada bahan ajar sangat menitik beratkan penyusunan kurikulum pada bahan
ajar atau materi pelajaran yang akan diajarkan.
DAFTAR PUSTAKA
HERMAWAN,
Asep Hery. (2020). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran di SD. Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka.
0 comments:
Post a Comment