Tuesday 14 June 2022

TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI DAN PEMBELAJARAN MEMACA MENULIS PERMULAAN

1 comments

 

MODUL 5 dan 6

TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI DAN PEMBELAJARAN MEMACA MENULIS PERMULAAN



BAB I

PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang

Keberhasilan suatu kurikulum sangat tergantung kepada bagaimana kurikulum itu dilaksanakan atau diimplementasikan. Kurikulum di Indonesia telah beberapa kali diganti atau disempurnakan, di mulai dari kurikulum 1968 yang disempurnakan menjadi kurikulum 1975, kurikulum 1975 ini disempurnakan lagi menjadi kurikulum 1984, kurikulum 1984 disempurnakan lagi menjadi kurikulum 1994 dan kurikulum 1994 di sempurnakan lagi menjadi kurikulum 2004 yang berbasis pada kompetensi.

Sebaik apapun kurikulum secara tertulis dirancang, namun apa bila dalam pelaksanaanya tidak didukung oleh berbagai unsur maka kurikulum itu akan sulit mencapai hasil yang diharapkan. Adapun tujuan pembelajaran umum mata kuliah ini di harapkan calon guru dan guru mampu mengkaji kurikulum dan buku teks mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas tinggi.

Untuk memahami lebih jauh tentang kurikulum pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya di SD pada kelas tinggi pada makalah ini akan di bahas berturut-turut aspek-aspek pembelajaran bahasa Indonesia didalam kurikulum. Serta kajian buku teks bahasa yang sesuai dengan kurikulum khususnya di sekolah dasar pada kelas tinggi. Misalnya syarat-syarat buku teks, dan komponen buku teks.

Jadi guru harus menguasai atau memahami kurikulum yang sedang berlaku dan buku teks sebagai pedoman dan sarana dalam memperlacar pembelajaran. Yang pada akhirnya bermuara untuk mencapai tingkat keberhasilan peserta didik mengalami perubahan tingkah laku, baik bahasa sebagai mata pelajaran dan bahasa sebagai alat komunikasi dan pengunggkapan rasa estetika dalam berbahasa.

 

B.        Rumusan Masalah

Agar terarahnya penyusunam makalah ini, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1.      Apa saja aspek-aspek pembelajaran bahasa.

2.      Bagaimana cara memadukan aspek-aspek keterampilan dalam Bahasa Indonesia.

3.      Apa saja syarat-syarat dibuatnya buku teks.

4.      Apa saja buku teks mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas tinggi.

 

C.        Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1.      Untuk mengetahui apa saja aspek-aspek pembelajaran bahasa.

2.      Untuk mengetahui cara memadukan aspek-aspek keterampilan dalam Bahasa Indonesia.

3.      Untuk mengetahui apa saja syarat-syarat dibuatnya buku teks.

4.      Untuk mengetahui buku teks mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas tinggi.

 

D.       Manfaat

Adapun manfaat penyusunan makalah ini adalah :

1.      Meningkatkan pengetahuan dan wawasan kita tentang aspek-aspek pembelajaran bahasa.

2.      Meningkatkan pengetahuan dan wawasan cara memadukan aspek-aspek keterampilan dalam Bahasa Indonesia.

3.      Meningkatkan pengetahuan dan wawasan apa saja syarat-syarat dibuatnya buku teks.

4.      Untuk mengetahui buku teks mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas tinggi.

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

I.          ASPEK-ASPEK PEMBELAJARAN BAHASA

Ada 4 aspek pembelajaran bahasa Indonesia, yaitu : Mendengarkan, Berbicara, Membaca, Menulis.

 

A.       Perpaduan aspek keterampilan berbahasa dikelas tinggi

Aspek Mendengarkan

·         Yaitu mendengarkan berita, petunjuk, pengumuman, perintah, bunyi atau suara, bunyi bahasa lagu, kaset, pesan, penjelasan, laporan ceramah, kothbah, pidato, pembicaraan nara sumber, dialog atau percakapan, serta perintah yang didengar dengan memberikan respon secara tepat.

·         Kemampuan bersastra, yaitu mengapresiasi dan berekspresi sastra melalui kegiatan mendengarkan hasil sastra berupa dongeng, cerita anak-anak, cerita rakyat,cerita binatang, puisi anak, syair lagu, pantun, dan menonton drama anak.

 

1.         Standar Kompetensi Bahasa Indonesia kelas 3

a)      Mendengarkan

Mampu mendengarkan dan memahami ragam wacana lisan melalui mendengarkan  penjelasan petunjuk, baik petunjuk verbal maupun dengan simbol dan  mendengarkan pembacaan cerita dan teks drama.

b)      Berbicara

Mampu mengungkapkan fikiran, pendapat, gagasan, dan perasaan secara lisan  melaui kemampuan menceritakan pegalaman lucu, menjelaskan urutan,  mendeskripsikan tempat, menceritakan pengalaman, dan peristiwa, serta bermain  peran.

c)      Membaca

Mampu membaca dengan pemahaman teks agak panjang dengan cara membaca lancar (bersuara), dan membaca dalam hati secra intensif, dan membaca secara memindai suatu denah serta membaca dongeng dan puisi.

d)     Menulis

Mampu mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan melalui  menulis karangan dari fikiran sendiri, menyusun ringkasan bacaan, menulis  karangan berdasarkan rangkaian gambar seri, dan menulis petunjuk.

 

2.         Standar kompotensi kelas 4

a)      Mendengarkan

Mampu mendengarkan dan memahami ragam wacana lisan melalui menjekaskan isi  petunjuk, mendengarkan pengalaman teman, dan mendengarkan pengumumman  serta pembacaan pantun

b)      Berbicara

Mampu mengungkapkan fikiran, pendapat, gagasan, dan perasaan secara lisan  melalui kemampuan bertanya atau menyapa, menceritakan kegiatan sehari-hari,  melakukan percakapan , menceritakan pengalaman, melaporkan, dan  mendeskripsikan sesuatu serta mendeklamasikan pantun, menceritakan kembali   cerita, dan bermain peran.

c)      Membaca

Mampu membaca dan memahami ragam teks nonsastra dengan berbagai cara  membaca melalui membaca memindai, membaca sekilas, membaca intensif, dan  membacakan teks untuk orang lain serta membaca cerita rakyat dan pantun.

d)     Menulis

Mampu mengekspresikan berbagai fikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan dalam  berbagai ragam tulisan melalui melengkapi percakapan, menulis deskripsi, mengisi  formulir sederhana, melanjutkan cerita narasi, menulis surat menyusun paragraf, dan  menulis pengumuman serta menulis cerita rekaan dan melanjutkan pantun.

 

3.         Standar kompetensi kelas 5

a)      Mendengarkan

Mampu mendengarkan dan memahami ragam wacana lisan melalui mendengarkan  pengumuman, mendengarkan penjelasan dan nara sumber, dan mendengarkan pesan  lewat tatap muka atau telefon serta mendengarkan cerita pendek dan cerita rakyat.

b)      Berbicara

Mampu mengungkapkan fikiran, pendapat, gagasan, dan perasaan secara lisan  melalui menanggapi persoalan atau peristiwa yang terjadi di sekitar, berwawancara  dan melaporkan hasil wawancara, mendeskripsikan benda atau alat, dan  menyampaikan dialog atau percakapan serta memerankan drama pendek.

c)      Membaca

Mampu memahami ragam teks bacaan dengan berbagai cara membaca untuk  mendapatkan informasi tertentu melalui membacakan tata tertib atau pengumuman,  membaca cepat, membaca intensif dan ektensif, membaca sekilas, dan membaca  memindai teks-teks khusus serta membacakan puisi.

d)     Menulis

Mampu mengekspresikan berbagai fikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan dalam  berbagai ragam tulisan melalui menyusun karangan, menuis surat pribadi,  meringkas buku bacaan, membuat foster, dan menulis catatan dalam buku harian  serta menulis prosa sederhana dan puisi.

 

4.         Standar kompetensi kelas 6

a)      Mendengarkan

Mampu mendengarkan dan memahami ragam wacana lisan melalui mendengarkan  dan mendiskusikan isi undang-undang serta mendengarkan pembacaan sala satu  pasal atau ayat dalam suatu undang-undang dan cerita rakyat.

b)      Berbicara

Mampu mengungkapkan fikiran, pendapat, gagasan, dan perasaan secara lisan  melalui menceritakan hasil pengamatan, menyampaikan pesan atau informasi,  membahas isi buku, mengkritik sesuatu, memuji sesuatu, berpidato, dan berdiskusi  serta memerankan drama anak.

c)      Membaca

Mampu memahami ragam atau teks bacaan denga berbagai cara atau tenik membaca  melalui membacakan teks untuk orang lain, membaca intensif berbagai teks serta  membaca novel anak, cerita rakyat, dan cerita lama yang masih populer.

d)     Menulis

Mampu mengekspresikan berbagai fikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan ke  dalam berbagai ragam tulisan melalui mengisi formulir sederhana, menyusun naskah  sambutan atau pidato, menulis iklan sederhana, menyusun rigkasan, menyusun  rangkuman, dan menulis surat resmi serta memparafasekan puisi dan menyusun  percakapan.

 

II.       CARA MEMADUKAN ANTAR ASPEK KETERAMPILAN DALAM BAHASA   INDONESIA

Caranya  :

1.      Menentukan kompetensi dasar apa yang akan dikembangkan.

2.      Merancang hasil belajar yang merupakan perpaduan aspek keterampilan

 

Perpaduan keterampilan berbahasa : Mendengar dan berbicara

Contoh :

Kelas 3

Aspek berbicara kompetensi dasarnya “menceritakan pengalaman”

Indikatornya :

1.      Menceritakan pengalaman tertentu yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari  menggunakan pilihan kata yang tepat dan disampaikan dengan kalimat yang runut.

2.      Menanggapi cerita pengalaman teman dengan bertanya atau mengemukakan pendapat

Kedua indikator tersebut berkaitan dengan keterampilan berbicara dan mendengarkan. Pada indikator 1 ada pihak yang berbicara (menceritakan) dan ada pihak yang mendengarkan (tidak berbicara) tidak mungkin siswa dapat menanggapi kalau dia tidak mendengarkan. Dengan demikian pada hasil belajar menceritakan pengalaman lucu, menarik atau mengesankan (aspek berbicara) kita tambah dengan hasil belajar menjadi “Menanggapi cerita pengalaman teman kemudian mengajukan pertanyaan “(perpaduan dari aspek mendengarkan dan berbicara.

Perpaduan Keterampilan berbahasa : Membaca dengan Apresiasi Sastra

Contoh:

Kelas 4

Aspek membaca Standar kompetensi “ Mampu membaca dan memahami ragam teks  nonsatra dengan berbagai cara membaca melalui membaca memindai, membaca  sekilas,membaca insentif, dan membaca teks untuk orang lain serta membaca cerita   rakyat dan pantun.”

Indikatornya :

1.      Menyebutkan kejadian -kejadian dalam dongeng.

2.      Menyebutkan tokoh-tokoh dalam dongeng.

3.      Menjelaskan hubungan tokoh-tokoh dongeng dengan tempat kejadian yang diceritakan dalam dongeng

Perpaduan membaca dan mengapresiasi sastra, setelah siswa membaca sebuah cerita  diharapkan siswa dapat mencapai tiga indikator tersebut yang termasuk dalam kegiatan  mengapresiasi sastra.

A. SYARAT-SYARAT BUKU TEKS

Pada hakikatnya fungsi buku teks adalah memperlancar proses belajar mengajar, tetapi hal ini tidak berarti bahwa guru harus menggantungkan diri sepenuhnya pada keberadaan buku teks. Seandainya belum ada/tidak ada buku teks, guru harus dapat mencari bahan pembelajaran itu di luar buku teks, bilamana perlu dia dapat menyusun buku teks sendiri untuk kepentingan pembelajaran di dalam kelas. Untuk itu diperlukan pengetahuan tentang penyusunan buku teks. Adapun syarat-syarat penulisan buku teks dapat Anda ikuti pada uraian berikut ini.

Menurut W. F. Mackey (dalam Hanafi, 1981) penyusunan buku teks didasarkan pada prinsip berikut ini.

1.      Seleksi

Dalam seleksi ini yang perlu dipertimbangkan adalah hal-hal, seperti berikut ini.

a. Tujuan pengajaran bahasa, level bahasa yang diajarkan, dan jumlah waktu belajar.

b. Tipe bahasa yang akan diajarkan yang meliputi dialek, register, style, dan media.

c. Jumlah materi yang akan disajikan.

d. Pilihan butir-butir yang akan diajarkan yang mencakup fonetik, tata bahasa, kosakata, dan makna kata.

e. Kriteria yang dipakai melandasi pilihan.

 

2.      Gradasi Bahan Pelajaran

Gradasi bahan pelajaran mempersoalkan tataan yang dipandang paling baik. untuk menyajikan bahan pelajaran yang telah dipilih atau diseleksi. Gradasi ini tampak, seperti berikut ini.

a.    Pengelompokan yang mencakup (1) pengelompokan yang berdasarkan sistem, yaitu gelompokan fonetis, gramatikal, leksikal, dan (2) pengelompokan bunyi-bunyi bahasa menjadi kata, kata menjadi frasa, frasa menjadi kalimat, kalimat menjadi konteks.

b.    Pengurutan atau sekuensi yang juga mencakup sekuensi berdasarkan sistem di satu pihak dan berdasarkan struktur di pihak lain.

3.      Presentasi Bahan

Presentasi bahan mempersoalkan pengomunikasian bahan kepada siswa. Presentasi bahan pelajaran tampak pada uraian berikut ini.

a.    Penahapan bahan pelajaran, baik jumlah maupun satuan-satuannya.

b.    Pendemonstrasian bahan pelajaran yang mungkin secara lisan ataukah secara tertulis.

c.    Prosedur yang ditempuh dalam menyajikan isi pelajaran yang terdiri dari ragam ragam prosedur, yaitu eksplanasi, translasi, otentik atau peragaan (dengan benda, gerak atau situasi), gambar, dan konteks.

 

4.      Repetisi Bahan Pelajaran

Repetisi bahan pelajaran mempersoalkan hal-hal yang patut dilakukan guru di dalam kelas, menyajikan bahan pelajaran yang telah tertata dalam buku pelajaran (telah diseleksi, degradasi, dan dipresentasikan). Repetisi ini menyangkut perilaku guru dalam mengajar, dan siswa dalam belajar, yaitu perilaku yang berhubungan dengan pembinaan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis atau mengarang.

Sedangkan, menurut Tarigan (1986) dalam penyusunan buku teks tersebut digunakan dua patokan. Patokan pertama bersifat umum yang berlaku bagi setiap buku teks. Patokan kedua bersifat khusus yang berlaku bagi buku teks tertentu saja, misalnya buku teks Matematika, Biologi, dan Bahasa Indonesia. Patokan umum biasanya bersumber dari kurikulum, sedangkan patokan khusus bersumber dari karakteristik setiap mata pelajaran. Adapun patokan umum itu, seperti berikut ini.

a.       Pendekatan Keterampilan proses (yang berlaku sampai sekarang) meliputi:

1)   Mengamati;

2)   Menginterpretasikan;

3)   mengaplikasikan konsep;

4)   meramalkan;

5)   merencanakan dan melaksanakan penelitian,

6)   mengomunikasikan hasil penelitian.

b.      Tujuan meliputi berikut ini.

1)   Kognitif.

2)   Afektif.

3)   Psikomotor

c.       Bahan pengajaran.

d.      Program yang meliputi berikut ini.

1)   Kelas.

2)   Semester/cawu.

3)   Jam pelajaran.

e.       Metode.

f.       Sarana dan sumber.

g.      Penilaian.

h.      Bahasa.

Pedoman umum di atas harus dilengkapi, diisi dengan kekhususan setiap mata pelajaran. Hal itulah yang membedakan setiap buku teks. Sedangkan menurut Imam Machfudz dan Solchan (1995) untuk menyusun naskah buku pelajaran harus memperhatikan ketentuan-ketentuan berikut ini.

 

a.    Ketentuan umum

Pertama, naskah yang ditulis hendaknya mempunyai bagian-bagian yang lengkap, yaitu (1) bagian awal naskah (halaman judul, kata pengantar, daftar isi, daftar lainnya (jika ada), misalya daftar gambar, daftar tabel atau daftar lampiran. (2) bagian isi naskah, dan (3) bagian akhir naskah (daftar pustaka, dan jika ada lampiran, indeks). Kedua, naskah yang ditulis harus asli dan belum pernah diterbitkan. Asli, artinya bahwa uraian dan susunan kalimat dalam menyajikan naskah merupakan hasil formulasi penulis sendiri.

b.    Ketentuan khusus

Ketentuan khusus ini berkaitan dengan (1) keamanan nasional, (2) isi buku teks, (3) cara penyajian, (4) penggunaan bahasa, dan (5) ilustrasi. Keenam ketentuan tersebut dapat Anda pahami dalam uraian berikut.

Persyaratan yang berhubungan dengan keamanan nasional, isi buku teks tidak boleh bertentangan atau menyimpang dari Pancasila, UUD 1945, dan GBHN dalam cara penyajiannya, bahasanya, dan ilustrasinya.

1)   Persyaratan yang berhubungan dengan isi buku teks, yaitu:

a)    memuat sekurang-kurangnya bahan pelajaran minimal yang harus dikuasai siswa sesuai dengan jenjang pendidikan yang diikutinya;

b)   relevan dengan tujuan pendidikan;

c)    menghormati kerukunan hidup umat beragama dan antarumat beragama;

d)   tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

e)    benar ditinjau dari segi ilmu pengetahuan;

f)    sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;

g)   sesuai dengan jenjang pendidikan yang menjadi sasaran penulisan buku teks tersebut.

 

2)   Persyaratan yang berkaitan dengan cara penyajian, yaitu:

a)    urutan uraian yang teratur,

b)   penahapan dalam penyajian, dimulai dari yang sederhana ke yang komplek atau dari yang mudah ke yang sulit;

c)    menarik minat dan perhatian siswa;

d)   menantang dan merangsang siswa untuk terus mempelajari buku teks tersebut;

e)    pengorganisasian bahan pelajaran yang sistematik dan mengacu kepada berbagai aspek kemampuan siswa (kognitif, afektif, dan psikomotor).

 

3)   Persyaratan yang berkaitan dengan bahasa, yaitu:

a) menggunakan bahasa Indonesia yang benar dan baku;

b) menggunakan kalimat yang sesuai dengan tingkat kematangan dan perkembangan siswa;

c) menggunakan istilah, kosakata, dan simbol-simbol yang mempermudah pemahaman isi buku teks;

d) menggunakan transliterasi yang telah dibakukan. Persyaratan yang berkaitan dengan ilustrasi, yaitu:

 

4)   Persyaratan yang berkaitan dengan ilustrasi, yaitu:

a)    relevan dengan isi buku teks yang bersangkutan;

b)   tidak mengganggu kesinambungan antarkalimat dan antarparagraf serta bagian keseluruhan isi buku teks;

c)    merupakan bagian terpadu dari keseluruhan isi buku teks;

d)   jelas, baik, dan merupakan hal yang esensial untuk membantu siswa memahami konsep atau pengertian yang diuraikan dalam buku teks tersebut.

 

B. BUKU TEKS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS TINGGI

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia guru harus menetapkan terlebih dahulu kompetensi siswa yang mana yang akan dikembangkan. Misalnya, kompetensi dasar yang akan dikembangkan berhubungan dengan aspek membaca untuk siswa kelas 4 maka guru harus mencari dahulu dalam Kurikulum 2004 Standar Kompetensi untuk aspek membaca siswa kelas 4. Coba Anda cari pada Kegiatan Belajar 1 di depan. Bagus, yaitu bagian C. Membaca; Standar Kompetensi: Mampu membaca dan memahami ragam teks nonsastra dengan berbagai cara membaca melalui membaca memindai. membaca sekilas, membaca intensif, dan membacakan teks untuk orang lain, serta membaca cerita rakyat dan pantun.

Kegiatan Belajar 1

Pembelajaran Membaca Menulis di Kelas Rendah

A.    Pengertian MMP

 

MMP merupakan kepandekan dari Membaca Menulis Permulaan. Sesuai dengan kepanjangannya itu, MMP merupakan pogram pembelajaran yang diorientasikan kepada kemampuan membaca dan menulis permulaan di kelas- kelas awal pada saat anak- anak mulai memasuki bangku sekolah di kelas 1 SD, MMP merupakan menu utama. Kemampuan membaca permulaan lebih di orientasikan pada kemampuan membaca tingkat dasar, yaitu kemampuan melek huruf. Maksudnya, anak- anak dapat mengubah dan menghafalkan lambang- lambang tertulis menajdi bunyi yang bermakna. Pada tahap ini sangat dimungkinkan anak- anak dapat melafalkan lambang- lambang huruf yng dibacanya tanpa diikuti oleh pemaham terhadap lambang bunyi- bunyi tersebut.

 

B.     Tujuan Pembelajaran MMP

 

Tujuan pembelajaran membaca dan menulis permulaan menurut kurikulum 2004 tercermin dalam kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator membaca dan menulis untuk kelas 1.

Standar Kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia, khususnya aspek Membaca, untuk SD dan MI adalah “membaca huruf, suku kata, kata, kalimat, paragraph, berbagai teks bacaan, denah petunjuk, tata tertib, pengumuman, kamus, ensiklopedia, serta mengapresiasi dan berekspresi sastra melalui kegiatan membaca hasil sastra berupa dongeng, cerita anak, syair lagu, pantun, dan drama anak. Kompetensi membaca juga diarahkan menumbuhkan budaya baca”.

Standar kompetensi aspek membaca kelas 1 sekolah dasar ialah, siswa mampu membaca dan memahami teks pendek dengan cara membaca lancer (bersuara)dan membaca nyaring beberapa kalimat sederhana. Standar kompetensi ini diturunkan kedalam empat buah kompetensi dasar yaitu :

1.      Mebiasakan sikap membaca yang benar

2.      Membaca nyaring

3.      Membaca bersuara lancer

4.      Membacakan penggalan cerita

Kegiatan Belajar 2

A.    Metode Pembelajaran MMP

a.       Metode Eja

Pembelajaran membaca dan menulis permulaan dengan metode ini memulai  pengajarannya dengan memperkenalkan huruf-huruf alpabetis. Huruf-huruf tersebut dihafalkan dan dilafalkan peserta didik sesuai dengan bunyinya menurut abjad. Sebagai contoh:

A a, B b, C c, D d, E e, F f, G g,

Dilafalkan sebagai: a, be, ce, de, e, ef, ge, dan seterusnya.

Proses ini seiring dengan menulis permulaan, setelah anak-anak bisa menulis hurufhuruf lepas. Berdasarkan pengamatan, metode ini memiliki kelemahan-kelemahan antara lain

-          Kesulitan dalam mengenal rangkaian-rangkaian huruf yang berupa suku kata ataupun kata

-          Kelemahan lain dalam metode ini adalah dalam kesulitan pelafalan diftong dan fonem-fonem rangkap, ng, ny, kh, au, oi dan sebagainya.

Bertolak dari kedua kelemahan tersebut, proses pembelajaran melalui sistem tubian dan hafalan akan mendominasi proses pembelajaran MMP jenis ini, padahal pendekatan cara belajar siswa aktif (CBSA) merupakan ciri utama dari pelaksanaan kurikulum SD yang saat ini prinsipnya masih berlaku.

b.      Metode Bunyi

Proses pembelajaran membaca permulaan pada sistem pelafalan abjad atau huruf dengan metode bunyi adalah:  

b dilafalkan /eb/

d dilaflakan /ed/ : dilafalkan dengan e pepet seperti pengucapan pada kata; benar, keras, pedas, lemah dan sebagainya

c dilafalkan /ec/

g dilafalkan /eg/  

p dilafalkan /ep/ dan sebagainya

Dari penjelasan metode di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran MMP melalui metode bunyi adalah bagian dari metode eja. Prinsip dasar dan proses pembelajaran tidak jauh berbeda dengan metode eja/abjad di atas.

c.       Metode suku kata

Proses pembelajaran MMP dengan metode ini diawali dengan pengenalan suku kata, seperti :

ba, bi, bu, be, bo, ca, ci, cu, ce, co, da, di, du, de, do, ka, ki, ku, ke, ko dan seterusnya.

Suku-suku kata tersebut kemudian dirangkaikan menjadi kata-kata bermakna. Sebagai contoh, dari daftar suku kata tadi guru dapat membuat berbagai variasi  paduan suku kata menjadi kata-kata bermakna untuk bahan ajar MMP. Kata-kata tadi misalnya:  

ba –  bi cu –  ci da –  da ka –  ki  

ba –  bu ca –  ci du –  da ku –  ku  

bi - bi ci - ca da –  du ka –  ku  

ba –  ca ka –  ca du –  ka ku –  da

Proses pembelajaran MMP yang melibatkan merangkai dan mengupas kemudian melahirkan istilah lain yaitu Metode Rangkai-kupas. Jika kita simpulkan langkah-langkah pembelajaran dengan metode suku kata adalah:

(1)   tahap pertama, pengenalan suku-suku kata;

(2)   tahap kedua perangkaian suku kata menjadi kata

(3)   tahap ketiga perangkaian kata menjadi kalimat sederhana

(4)   tahap keempat pengintegrasian kegiatan perangkaian dan pengupasan

 

 

d.      Metode kata

Proses pembelajaran MMP seperti yang digambarkan ke dalam langkah-langkah di atas, dapat pula dimodifikasi dengan mengubah objek pengenalan awalnya. Sebagai contoh pembelajaran diawali dengan pengenalan sebuah kata tertentu, kemudian kata ini dijadikan lembaga tertentu sebagai dasar untuk pengenalan suku kata dan huruf.

e.       Metode global

Metode ini disebut juga sebagai “Metode Kalimat” karena alur proses pembelajaran MMP yang diperlihatkan melalui metode ini diawali dengan penyajian beberapa kalimat global.

f.       Metode SAS

Pembelajaran MMP dengan metode ini mengawali pembelajarannya dengan menampilkan dan memperkenalkan sebuah kalimat utuh. Dengan demikian proses  penguraian dan penganalisisan dalam pembelajaran MMP dengan metode SAS meliputi;

1) kalimat menjadi kata-kata

2) kata menjadi suku-suku kata; dan

3) suku kata menjadi huruf-huruf Pada tahap berikutnya anak-anak didorong melakukan kerja sintetis (menyimpulkan).

Beberapa manfaat yang dianggap sebagai kelebihan metode ini diantaranya sebagai  berikut:

a. Metode ini sejalan dengan prinsip linguistik (ilmu bahasa) yang memandang satuan  bahasa terkecil yang bermakna untuk berkomunikasi adalah kalimat.  

b. Metode ini mempertimbangkan pengalaman berbahasa anak.

c. Metode ini sesuai dengan prinsip inkuiri (menemukan sendiri).

 

B.     Model Pembelajaran MMP

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar membaca dan menulis permulaan ini terbagi ke dalam 2 tahapan sebagai berikut:

1. Pembelajaran Pembelajaran tanpa buku

2. Pembelajaran Pembelajaran dengan menggunakan menggunakan buku

 

1. Langkah-langkah pembelajaran menulis dan membaca permulaan (MMP) tanpa buku yaitu :

a. Menunjukkan gambar  

b. Menceritakan gambar

c. Siswa bercerita dengan bahasa sendiri.

d. Memperkenalkan bentuk-bentuk huruf (tulisan)melalui bantuan gambar

e. Membaca bergambar

f. Membaca tulisan tanpa gambar

g. Memperkenalkan huruf, ,suku kata, atau kalimat dengan bantuan kartu.

 

2. Langkah-langkah pembelajaran menulis dan membaca permulaan (MMP) dengan menggunakan buku yaitu:

a. Membaca buku pelajaran atau ( buku paket ku paket )  

b. Membaca buku atau majalah anak yang sudah terpilih

c. Membaca bacaan susunan bersama guru dan siswa

d. Membaca bacaan susunan siswa(kelompok perseorangan).

3. Langkah-langka Langkah-langkah pembelajaran menulis permulaan adalah :

     1. Pengenalan Pengenalan huruf

 Langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut:

1. Guru menunjukkan menunjukkan gambar seorang seorang anak perempuan perempuan dan seorang seorang anak laki-   laki. Dua anak tersebut diberi nama "nana" dan "nani".

2. Guru mengenalkan nama kedua anak itu sambil menunjuk tulisan "nani" dan "nana" yang tertera di bawah masing-masing gambar.

3. Melalui Melalui proses tanya-jawab secara berulang-ulang, anak diminta menunjukkan mana "nani" dan mana "nana" sambil diminta menunjuk bentuk tulisannya.

4. Selanjutnya, guru memindahkan dan menuliskan kedua bentuk tulisan tersebut di papan tulis, dan anak diminta untuk memerhatikannya.

5. Setiap tulisan itu kemudian dianalisis, dan disintesiskan kembali

Ada beberapa bentuk latihan menulis permulaan yang dapat kita lakukan seperti:

1. Latihan memegang pensil dan duduk dengan sikap dan posisi yang benar.

2. Latihan gerakan tangan. Mula-mula melatih gerakan tangan di udara dengan telunjuk sendiri, atau dengan bantuan alat seperti pensil.

3. Latihan mengeblat, yakni menirukan atau menebalkan suatu tulisan dengan menindas tulisan yang sudah ada.

4. Latihan menghubung-hubung tanda titik yang membentuk membentuk tulisan. tulisan.

5. Latihan menatap  bentuk tulisan.. Latihan ini Latihan ini dimaksudkan dimaksudkan untuk melatih untuk melatih koordinasi koordinasi antara mata, ingatan.

6. Latihan menyalin, baik dari buku pelajaran maupun dari tulisan pelajaran maupun dari tulisan guru pada papan tulis.

7. Latihan menulis halus/indah.. Latihan dapat dilakukan dengan menggunakan buku  bergaris untuk latihan menulis atau buku kotak.

8. Latihan. dikte/imla.

9. Latihan melengkapi tulisan (melengkapi huruf, suku huruf, suku kata, atau kata) yang secara sengaja dihilangkan. Melengkapi tulisan dapat berupa :

     a. melengkapi huruf

     b. melengkapi suku kata

     c. melengkapi kata

10. Menuliskan nama benda yang terdapat dalam gambar.

11. Mengarang sederhana dengan bantuan gambar. Dengan langkah sebagai berikut. berikut.

 1. Guru menunjukkan susunan gambar berseri.

2. Guru bercerita dan bertanya-jawab tentang tema, isi, dan maksud gambar.

3. Siswa diberi  tugas menulis karangan sederhana.

 Penilaian dalam Pembelajaran Membaca Menulis Permulaan

Evaluasi atau penilaian merupakan suatu proses pengumpulan, pengolahan, dan pemaknaan data untuk menentukan kualitas sesuatu yang terkandung dalam data tersebut, berkaitan dengan apa yang dilakukan guru, apa yang terjadi di dalam kelas, dan apa yang dilakukan dan diperoleh siswa. Sekalian dengan penilaian dalam pembelajaran MMP di kelas rendah sekolah dasar, penilaian itu tentunya harus bersesuaian dengan tujuan dan hakikat pembelajaran Bahasa Indonesia pada umumnya. Penilaian yang dimaksud berkenaan dengan penilaian terhadap proses dan penilaian terhadap hasil.

Dalam kaitannya dengan pertanyaan apa yang terjadi di dalam kelas?  dan apa yang dilakukan dan diperoleh siswa melalui pembelajaran di kelas? jawaban atas pertanyaan tersebut mustahil hanya bias digali melalui penilaian terhadap hasil belaka tanpa melihat prosesnya. Sasaran penilaianpun harus mencangkup tiga ranah, yakni:

1.      Ranah Kognitif (kemampuan intelektual)

2.      Ranah Afektif (emosi dan sikap)

3.      Ranah Psikomotorik (keterampilan)

Alat penilaian yang berbentuk tes dan notes yang dilakukan, baik terhadap proses maupun hasil diharapkan akan dapat memberikan gambaran kemampuan dan kemajuan belajar siswa secara utuh dan menyeluruh. Penilaian dengan cara itu disebut dengan pendekatan holistic.

Penilaian yang diarahkan pada proses dan hasil belajar siswa dimaksudkan untuk kemajuan dan hasil belajar yang dicapai masing-masing siswa. Disamping itu, guru juga akan mendapat masukan tentang kesulitan-kesulitan yang dialami siswanya dalam belajar. Guru akan dapat memilih dan merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak didiknya.

A.PENILAIAN PROSES

Penilaian proses dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam proses pembelajaran yang dimaksud , guru akan memperhatikan siswa dalam mengikuti proses pembelajaranBerdasarkan cara pelaksanaannya, alat penilaian teknik tes dapat dilakukan secara tertulis, lisan, dan perbuatan, yang dimaksud dengan tes memiliki arti serangkaian pertanyaan yang harus dijawab, ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan peserta tes. Dalam pembelajaran MMP, teknik tes dapat dilakukan untuk mengetahui dan menilai sejauh mana kemampuan dan penguasaan siswa dalam hal kemelekan huruf (kemampuan membaca tingkat dasar) dan kemampuan menulis secara teknis.

1.Tes Tertulis

Merupakan alat penilaian yang penyajian maupun pengerjaannya dilakukan dalam bentuk tertulis. Pengerjaannya siswa dapat berupa jawaban atas pertanyaan atau tanggapan, baik atas pernyataan maupun tugas yang diberikan atau diperintahkan.

2.Tes Lisan

Merupakan alat penilaian yang penyajian maupun pengerjaannya dilakukan dalam bentuk lisan. Dalam cara inipun, pengerjaannya oleh siswa dapat berupa jawaban atas pernyataan atau tanggapan atas pernyataan.

3.Tes Perbuatan

Merupakan alat penilaian yang penugasannya dapat disampaikan secara tertulis atau lisan dan pengerjaannya oleh siswa dilakukan dalam bentuk penampilan atau perbuatan.

Teknik nontes merupakan alat penilaian meripakan alat penilaian yang dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai karakteristik minat,sikap, dan kepribadian. Teknik ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang hal – hal yang tengah terjadi dalm kegiatan pembelajaran. Teknik nontes lebih cocok digunakan dengan penilaian proses, sedangkan untuk penilaian hasil dapat dilakukan dengan kedua – duanya baik teknik tes maupun teknik nontes.

B. PENILAIAN HASIL

Penilaian hasil dimaksudkan untuk menilai pencapaian hasil belajar siswa, alat yang digunakan berupa tes  dan non tes. Untuk menilai pencappaian hasil belajar siswa dalam pembelajaran MMP di kelas rendah di maksudkan untuk menilai kemampuan siswa dalam hal kemelekhurufan yang dicapainya. Kemampuan yang dimaksud meliputi pengenalan atas satuan – satuan lambang bahasa yang berupa huruf, suku kata,kata, dan kaliamat sederhana

Tes membaca permulaan dapat mengambil bentuk-bentuk seperti berikut:

1.    Membaca nyaring

Siswa diminta untuk melafalkan lambing tertulis baik berupa lambing yang berupa huruf, suku lata, kata atau kalimat sederhana. Melalui tes ini guru akan dapat menilai kemampua siswa dalam mengidentifikasi lambing-lambang bunyi, melafalkannya, dan memaknainya.

2. Mengisi wacana rumpang dalam berbagai tataran kebahasaan sesuai dengan pemfokusan pembelajaran yang diberikan. Teknik isian rumpang untuk membaca permulaan tidak berpatokan pada teknik isian rumpang sebagaimana halnya untuk membaca tingkat lanjut (membaca pemahaman) yang aturannya sudah baku, misalnya dengan pelepasan setiap kata kelima, keenam, atau ketujuh secara konsisten. Misalnya, untuk tes identifikasi lambing bunyi berupa lambing huruf, penyajian struktur dapat dilakukan dalam bentuk sajian kata dengan menghilangkan bagian-bagian huruf yang hendak diteskan. Demikian juga dengan perumoangan suku kata atau kata. Perhatikan contoh berikut ini.

Contoh pelepasan huruf

B

O

L

 

Contoh pelepasan suku kata:

ini mimi (sebaiknya dibantu dengan gambar)

i-ni mi- . . .

i-. . .- mi-mi

contoh pelepasan kata pada teks sederhana dapat dikombinasikan dengan gambar.

(teks ini sebaiknya diambil dari teks yang pernah diperkenalkan kepada anak)

Ini … (gambar anak laki-laki)

Ini … (gambar anak perempuan) dan seterusnya.

 

3. Menjawab dan mengajukan pertanyaan dari teks tertulis (teks sederhana). Untuk sekedar mengecek pemahaman siswa terhadap teks-teks sederhana, guru dapat mengajukan beberapa pertanyaan sederhana untuk menilai kemampuan siswa dalam memahami lambang-lambang tertulis. Sebaliknya, siswa juga dapat dirangsang untuk mengajukan pertanyaan sehubungan dengan teks yang dibacanya.

 

 

1 comments:

muhammad solehuddin said...

thank you for nice information, finally found what am I looking for!!!
visit our website : https://uhamka.ac.id/

Post a Comment