Kegiatan Belajar
1 Keterampilan Bertanya
RASIONAL
Kegiatan bertanya dapat dilakukan oleh
semua orang tanpa memandang batas usia. Mulai dari anak kecil
sampai yang tua dapat bertanya
. Masa yang paling bagus buntuk bertanta
ialah saat seseorang sudah tahap anak anak karena masa itu adalah masa
yang rasa ingin tahu sangat besar.
Pada umummnya tujuan bertanya adalah untuk memperoleh informasi. Tetapi dalam pembelajaran kegiatan
bertanya yang dilakukan
oleh guru tidak hanya bertujuan
memperoleh informasi tetapi
meningkatkan interaksi antara siswa dan guru agar pembelajaran dikelas lebih hidup atau aktif.
DEFINISI DAN FUNGSI BERTANYA
Menurut G.A Brown dan R Edmondson (1984)
mendefinisakan bahwa pertanyaan sebagai “segala
pernyataan yang menginginkan tanggapan verbal(lisan)” Guru perlu menguasai
ketrampilan bertanya karena :
a)
Guru cenderung mendominasi kelas dengan ceramah
b)
Siswa belum terbiasa mengjukan
pertanyaan
c)
Siswa harus dilibatkan secara
mental intelektual secara maksimal
d)
Adanya
anggapan bahwa pertanyaan hanya berfungsi untuk menguji pemahaman siswa Pertanyaan yang baik mempunyai berbagai
fungsi antara lain :
a)
Mendorong siswa
untuk berfikir
b)
Meningkatkan keterlibatan siswa
c)
Merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan
d)
Mendiagnosis kelemahan
siswa
e)
Memusatkan perhatian
siswa pada satu masalah
f)
Membantu siswa mengungkapkan pendapat
dengan bahasa yang baik.
KOMPONEN KOMPONEN KETRAMPILAN
·
Ketrampilan bertanya
dasar terdiri dari komponen komponen
:
a)
Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat
b)
Pemberian acuan
c)
Pemusatan
d)
Pemindahan giliran
e)
Penyebaran
f)
Pemberian waktu berfikir
g)
Pemberian tuntunan
Ketrampilan bertanya
lanjut terdiri dari komponen :
a) Pengubahan tuntutan
kognitif dalam menjawab pertanyaan
b)
Pengaturan urutan pertanyaan
c) Penggunaan pertanyaan pelacak
d) Peningkatan terjadinya interaksi
PRINSIP PENGGUNAAN
Dalam menerapkan ketrampilan bertanya dasar dan lanjut, guru perlu memperhatikan prinsip prinsip
berikut :
a) Kehangatan dan keantusiasan
b)
Menghindari
kebiasaan mengulang pertanyaan sendiri , menjawab pertanyaan sendiri , mengajukan pertanyaan yang mengandung
jawaban serempak , mengulangi jawaban siswa ,
mengajukan pertanyaan ganda
, dan menunjuk siswa sebelum mengajukan pertanyaan.
c)
Wakyu
berfikir yang diberikan untuk pertanyaan tingkat lanjut lebih banyak dari yang diberikan
untuk pertanyaan tingkat dasar.
d) Pertanyaan pokok
harus disusun
terlebih dahulu , kemudian dinilai
sesudah selesai mengajar.
Kegiatan
Belajar 2 Keterampilan Memberi
Penguatan PENGERTIAN DAN TUJUAN
Penguatan adalah respon yang diberikan oleh guru terhadap
prilaku siswa yang baik. Yang menyebabkan
siswa tersebut terdorong untuk mengulangi atau meningkatkan perilaku yang baik tersebut penguatan diberikan dengan
tujuan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar mengontrol dan memotivasi
perilaku yang negatif menumbuhkan rasa percaya diri serta memelihara suasana kelas yang kondusif. Penguatan
dibagi menjadi dua yaitu penguatan verbal dan non
verbal. Penggunaan verbal diberikan dalam bentuk kata kata atau kalimat pujian sentuhan
kegiatan yang menyenangkan ,serta benda atau simbol penguatan
dapat juga diberikan
dalam bentuk penguatan
tak penuh jika respon atau perilaku siswa tidak sepenuhnya memenuhi harapan.
Dalam memberikan penguatan ada beberapa
hal yang harus diperhatikan :
1.
Kehangatan dan keantusiasan
2.
Kebermaknaan
3.
Hindari respon
negatif
4.
Penguatan harus berfariasi
5.
Sasaran penguatan harus jelas
6.
Penguatan harus
diberikan segera setelah
perilaku yang diharapkan muncul
Kegiatan Belajar 3 Keterampilan Mengandakan Variasi
Keterampilan dasar mengajar ketiga yang harus dikuasai
selain keterampilan bertanya dan keterampilan
memberi penguatan yaitu keterampilan mengadakan variasi. Pada keterampilan ini dapat dikuasai
jika guru telah menguasai keterampilan bertanya dan keterampilan memberi penguatan.
Oleh sebab itulah sebelum mulai mempelajari keterampilan mengadakan variasi, terlebih dahulu seorang guru mampu
menguasai keterampilan bertanya dan keterampilan member penguatan.
A.
Pengertian dan Tujuan
Variasi
adalah keanekaan yang membuat sesuatu
tidak monoton, variasi
dapat berwujud perubahan-perubahan atau perbedaan-perbedaan yang sengaja diciptakan/dibuat untuk memberikan kesan yang unik. Di dalam kehidupan sehari-hari variasi memegang peranan yang sangat penting. Tanpa
variasi hidup ini akan menjadi membosankan namun sebaliknya variasi membuat hidup menjadi lebih bergairah,
dinamis, dan penuh harapan. Sejalan dengan
kehidupan sehari-hari, variasi
sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Siswa menjadi sangat bosan jika guru selalu mengajar dengan
cara yang sama. Tidak jarang terjadi adanya siswa yang selalu hafal dengan “gaya” mengajar gurunya
sehingga ia sudah bisa menebak
apa yang akan dikatakan oleh guru. Hal demikian, sering
dijadikan bahan permainan yang disampaikan dengan berbagai kode. Tentu saja keadaan
seperti ini, tidak menunjang keefektifan kegiatan
pembelajaran. Adapun tujuan daripada variasi
di dalam kegiatan
pembelajaran antara lain sebagai berikut :
1) Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar.
2) Meningkatkan
motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu.
3) Mengembangkan keinginan
siswa untuk mengetahui dan menyelesaikan hal-hal
baru.
4) Melayani gaya belajar siswa yang beraneka
ragam.
5) Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan
pembelajaran.
Dengan tujuan seperti itu, kiranya dapat
dipahami betapa pentingnya keterampilan mengadakan
variasi bagi seorang guru. Dengan variasi yang diadakan guru, bukan saja siswa yang akan memperoleh kepuasan belajar,
tetapi guru pun akan memperoleh kepuasan dalam
mengajar. Oleh karena itu, seorang guru harus mampu mengadakan variasi
dalam kegiatan pembelajaran yang dikelolanya.
B. Komponen-Komponen
Keterampilan Mengadakan Variasi
Pada dasarnya, variasi
dlam kegiatan pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi
3 kelompok, yaitu
:
1)
Variasi dalam gaya belajar
Pada variasi dalam gaya belajar seorang guru sering
dikaitkan dengan kepribadian guru tersebut
sehingga sering terdengar di antara para siswa bahwa guru A duduk ketiak
berbicara, guru B sering marah-marah, guru C suka berguarau dan sebagainya. Secara
garis besar, hal-hal
yang berkaitan dengan
gaya mengajar yang dapat divariasikan oleh seorang guru berkisar pada butir-butir sebagai
berikut :
a) Variasi Suara
Suara guru dapat dikatakan merupakan faktor yang sangat
penting di dalam kelas karena sebagian besar kegiatan di kelas akan
bersumber dari hal-hal yang disampaikan guru secara lisan.
b) Pemusatan Perhatian
Dalam mengajar, guru sering menginginkan agar siswa
memperhatikan butir-butir penting yang sedang disampaikan. Hal ini dapat dilakukan guru dengan mengucapkan kata-kata tertentu secara
khusus disertai isyarat
atau gerakan seperlunya.
c) Kesenyapan
Dalam hal ini ketika gru sedang asyik berbicara suasana
kelas agak terganggu. Ada siswa yang mengantuk,
berbicara atau bermain dengan temannya atau mungkin ada yang sibuk sendiri. Untuk mengatasi hal ini, guru dapat
menerapkan kesenyapan, yaitu diam sejenak sambil mamandang kepada siswa-siswa yang sedang sibuk sendiri.
Perubahan atau variable dari kadaan
ada suara ke kesenyapan yang tiba-tiba akan memberi pengaruh
kepada siswa.
d) Mengadakan Kontak Pandang
Kontak pandang dengan seluruh siswa merupakan salah satu
senjata ampuh bagi guru dalam mengajar.
Memandang seluruh siswa ketika mulai berbicara dan kemudian memandang siswa tertentu dengan tujuan mengecek
pemahamannya mencerminkan keakraban gubungan atara guru dan siswa dalam mengajar.
e) Gerakan Badan dan Mimik
Mimik dan gerakan
badan merupakan alat komunikasi yang efektif. Variasi
mimik dan gerakan
badan yang dilakukan
secara tepat dapat mengomunikasikan pesan secara lebih efektif dibandingkan dengan ucapan yang bertele-tele. Hal ini dapat divariasikan antara
lain, ekspresi wajah,
gerakan kepala, gerakan
tangan, gerakan bahu, gerakan badan secara keseluruhan.
f)Perubahan Dalam Posisi Guru
Posisi guru ketika mengajar di dalam kelas juga berpengaruh kepadan
kegairahan siswa belajar.
Sebagai seorang guru selama mengajar
tidak seharusnya terpaku di sat teempat. Guru dapat
memvariasikan posisinya secara wajar, misalnya
berdiri di depan kelas, pindah
kesamping atau kebelakang.
Variasi Dalam Pola Interaksi
Pola interaksi dalam kegiatan pembelajaran dapat bervariasi
dari yang paling didominasi guru sampai
yang berpusat pada siswa sendiri. Dilihat dari pengorganiasasian siswa, pla
interaksi dapat dibedakan atas pola interaksi klasikal, kelompok, dan perorangan.
2) Variasi Dalam Penggunaan Alat Bantu Pembelajaran
Alat dan media pembelajaran merupakan suatu faktor penting
dalam kegiatan pembelajaran. Konsep
yang sukar dan membosankan untuk disimak untuk menjadi menarik jika disajikan dengan menggunakan media dan alat yang
tepat. Alat bantu pelajaran data divariasikan sesuai dengan fungsinya serta variasi kesensitifan indera para siswa.
Variasi ini dapat dikelompokkan sebagai
berikut :
a)
Variasi Alat Bantu yang Dapat Dilihat
Penggunaan alat bantu pembelajaran yang dapat dilihat
merupakan variasi yang kaya dan dapat meningkatkan minat dan perhatian
para siswa pada kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung.
b)
Variasi Alat Bantu Pembelajaran yang Dapat Didengar
Pada umumnya, alat bantu pembelajaran yang dapat didengar
dengan mendominasi kelas. Oleh karena itu, suara guru harus cukup mampu
menarik perhatian siswa. Guru harus mampu mevariasikan suaranya, dari tinggi ke rendah, sedih ke gembira.
c)
Variasi Alat Bantu Pembelajaran yang Dapat Diraba
dan Dimanipulasi
Penggunaan alat ini secara tepat
akan dapat menumbuhkan dan memelihara minat siswa dalam
belajar sehingga kegiatan pembelajaran menjadi lebih efektif. Kesempatan
memanipulasi alat bantu pelajaran
sangat langka terjadi,
padahal kesempatan tersebut
member variasi yang sangat bermakna bagi siswa.
C.
Prinsip Penggunaanan
Agar variasi dapat berfingsi secara efektif, guru perlu
memperhatikan prinsip penggunaan sebagai berikut
:
1)
Variasi
yang dibuat harus mengandung maksud tertentu serta sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, karakteristik kemampuan
siswa, latar belakang sosial budaya, materi yang sedang disajikan, dan kemampuan guru menciptakan variasi
tersebut.
2)
Variasi harus terjadi secara
wajar, tidak berlebihan sehingga tidak mengganggu terjadinya proses
belajar.
3)
Variasi
harus berlangsung secara lancar dan berkesinambungan, hingga tidak merusak suasana
kelas, dan tidak mengganggu
jalannya kegiatan belajar.
4)
Komponen-komponen
variasi yang memerlukan pengorganisasian dan perencanaan yang baik perlu dirancang secara cermat dan dicantumkan dalam rencana pembelajaran
Kegiatan Belajar 4 Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan dasar mengajar keempat
yang harus dikuasai
oleh guru adalah keterampilan
menjelaskan. Kegiatan menjelaskan merupakan kegiatan yang paling sering dilakukan guru dalam pembelajaran. Agar
penjelasan yang diberikan dapat dipahami dengan baik oleh siswa,
tentu saja guru harus
menguasai teori memberikan pembelajaran.
A. Pengertian dan Penjelasan
Istilah menjelaskan sering dikacaukan dengan menceritakan,
misalnya pengalaman berkelana ke
berbagai daerah yang diceritakan kepada orang
lain sering dianggap sebagai kegiatan
menjelaskan. Dari segi etimologis, kata menjelaskan mengandung makna
“membuat sesuatu menjadi jelas”.
Dalam kegiatan menjelaskan terkandung makna pengkajian ingormasi secara sistematis sehingga yang menerima
penjelasan mempunyai gambaran
yang jelas tentang
informasi yang satu dengan yang lain. Sebagai
satu keterampilan yang bersifat generic,
keterampilan menjelaskan seyoginya dikuasai oleh semua guru, terlepas
dari tingkat/kelas maupun bidang studi yang diajarkan. Kegiatan menjelaskan
bertujuan untuk :
1)
Membantu siswa memahami berbagai
konsep, hukum, dalil, dan sebagainya Secara objektif dan bernalar.
2)
Membimbing siswa menjawab pertanyaan “mengapa” yang muncul dalam proses pembelajaran.
3) Meningkatkan keterlibatan siswa dalam memecahkan berbagai masalah melalui
cara berpikir yang lebih
sistematis.
4) Mendapatkan balikan dari siswa tentang tifnkat pemahamannya terhadap konsep yang dijelaskan dan untuk mengatasi salah pengertian.
5)
Memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menghayati proses pemeliharaan dalam penyelesaian ketidakpastian. Sementara
itu, penguasaan keterampilan menjelaskan akan memungkinkan guru untuk:
·
Meningkatkan efektivitas pembicaraan di kelas sehingga benar-benar merupakan penjelasasn yang bermakna bagi siswa.
·
Memperkirakan tingkat
pemahaman siswa terhadap
penjelasan yang diberikan.
·
Membantu siswa menggali pengetahuan dari berbagai sumber
·
Mengatasi kekurangan berbagai sumber belajar
·
Menggunakan waktu secara efektif.
B. Komponen-Komponen
Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan memberikan penjelasan dapat dikelompokkan
menjadi 2 bagian besar, yaitu keterampilan merencanakan penjelasan dan keterampilan menyajikan penjelasan. Keberhasilan suatu
penjelasan sangat tergantung dari tingkat penguasaan guru terhadap kedua jenis komponen
keterampilan tersebut. Oleh karena itu, seorang guru ditntut untuk mampu merencanakan dan menyajikan
penjelasan.
1) Keterampilan Merencanakan Penjelasan
Merencanakan penjelasan mencakup 2 sub komponen, yaitu yang
berkaitan dengan isi pesan atau
materi pembelajaran yang akan dijelaskan dan yang mberkaitan dengan siswa
sebagai penerima pesan.
a) Merencanakan isi pesan
Merencanakan isi pesan atau materi pembelajaran merupakan
tahap awal dalam proses mejelaskan. Tidak dapat dipungkiri bahwa perencanaan yang matang tentang
materi yang akan dijelaskan merupakan awal keberhasilan dari kegiatan menjelaskan. Perencanaan ini mencakup
tiga hal yaitu menganalisis masalah
yang akan dijelaskan secara keseluruhan, menetapkan jenis hubungan
antara unsur-unsur yang berkaitan tersebut
dan menelaah hukum,
rumus, prinsip atau generalisassi yang mungkin dapat digunakan dalam menjelaskan masalah
yang ditentukan.
b) Menganalisis karakteristik penerima pesan
Dalam merencanakan suatu penjelasan karakteristik siswa sebagai penerima pesan perlu dipertimbangkan dengan cermat. Sasaran
utama penjelasan yang diberikan guru adalah pemahaman siswa. Mampu tidaknya siswa
memahami penjelasan guru sangat tergantung dari kemampuan guru menganalisis
karakteristik siswa.
2)
Keterampilan Menyajikan Penjelasan.
Keterampilan menyajikan penjelasan memegang peranan penting
dalam pelaksanaan rencana penjelasan yang sudah baik. Keterampilan menyajikan penjelasan terdri dari komponen- komponen berikut :
a) Kejelasan
Kejelasan dari suatu penjelasan tergantung dari berbagai faktor seperti kelancaran dan kejelasan ucapan
dalam berbicara, susunan kalimat yang baik dan benar, penggunaan istilah- istilah yang sesuai dengan perbendaharaan
bahasa siswa, serta penggunaan waktu “diam sejenak”
untuk melihat reaksi siswa terhadap penjelasan yang diberikan. Kelancaran dan kejelasan
ucapan dalam berbicara
sangat menentukan kualitas
suatu penjelasan.
b) Penggunaan contoh
dan ilustrasi
Suatu penjelasan akan menjadi lebih menarik dan mudah dipahami
jika disertai dengan
contoh dan ilustari yang
tepat. Konsep yang sulit dan kompleks dapat dipermudah dengan pemberian contoh dan ilustrasi yang diambil dari
kehidupan nyata para siswa. Pola pemberian contoh dikelompokkan menjadi dua bagian
yaitu pola induktif dan deduktif.
c) Pemberian tekanan
Dalam memberikan penjelasan, sering terjadi guru berbicara panjang
lebar tentang hal-hal
yang sebenarnya sangat tipis
kaitannya dengan masalah pokok yang dijelaskan. Akibatnya, setelah berakhirnya penjelasan, siswa tidak tahu
apa sebenarnya yang dijelaskan olah guru. Untuk menghindari hal tersebut ada dua subketerampilan yang harus dikuasai oleh guru dalam meberikan
tekanan, yaitu variasi gaya mengajar dan membuat struktur
sajian.
d)
Balikan
Tujuan utama guru dalam memberikan penjelasan adalah agar siswa memahami
masalah yang dijelaskan oleh guru. Oleh karena itu, selam memberikan penjelasan guru hendaknya
meluangkan wkatu untuk memeriksa pemahaman
para siswa dengan cara menajukan
pertanyaan atau melihat ekspresi wajah siswa setelah mendengarkan
penjelasan guru. Dengan cara seperti
ini, guru akan mendapatkan balikan dari penjelasan yang diberikan.
C.
Prinsip Penggunaan
Dalam memberikan penjelasan, guru perlu memperhatikan hal-hal
berikut
1)
Memperhatikan
kaitan antara yang menjelaskan (guru), yang mendengarkan, dan bahan yang dijelaskan. Ketiga komponen inin
harus mempunyai kaitan yang jelas sehingga bahan yang jelaskan guru sesuai dengan khazanah pengalaman dan latar belakang
kehidupan siswa.
2)
Penjelasan dapat diberikan pada awal, tengah,
dan akhir pelajaran
tergantung dari munculnya
kebutuhan akan penjelasan.
3) Penjelasan yang diberikan harus bermakna dan sesuai dengan
tujuan pelajaran
4)
Penjelasan
dapat disajikan sesuai dengan rencana guru atau bila kebutuhan akan suatu penjelasan muncul dari siswa, misalnya
siswa menajukan usatu pertanyaan yang memerlukan penjelasan.
0 comments:
Post a Comment