MAKALAH
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
MODUL
1 PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN ANAK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kehidupan individu dimulai sejak masa konsepsi, yaitu
saat bertemunya sel yang berasal dari ayah (sperma) dengan sel telur yang
berasal dari ibu (ovum). Dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya,
individu mengalami interaksi antara kemampuan dasar/pembawaan dengan
lingkungan.
Para ahli psikologi dan pendidikan, mengakui bahwa pertumbuhan dan
perkembangan individu sejak dalam kandungan sampai meninggal dunia, mengalami
proses menurut hukum waktu yang satu sama lain tidak sama cepat atau lambatnya,
fase-fase kepekaannya dan sebagainya, akan tetapi bagaimnapun juga pertumbuhan
dan perkembangan merupakan proses yang bersifat integral sebagai manusia
seutuhnya
B. Rumusan masalah
1. Apa hakikat pertumbuhan dan perkembangan?
2. Apa hukum-hukum perkembangan?
3. Bagaimana Pengaruh Berbagai Faktor dalam Perkembangan Manusia?
BAB II
PEMBEHASAN
KB 1. Hakikat Pertumbuhan dan
Perkembangan
A.
Pengertian Pertumbuhan
Adalah
perubahan yang terjadi pada setiap manusia terutama berkaitan dengan fisiknya.
Vasta (1992) mengemukakan bahwa panjang bayu menjadi hampir dua kali pada usia
4 tahun.
B.
Pengertian Perkembangan
Santrok
dan Yussen (1992), perkembangan adalah pola gerakan atau perubahan yang dimulai
pada saat terjadi pembuahan dan berlangsung terus selama siklus kehidupan.
Isu-isu
yang ditelaah tentang perkembangan; Nature dan nurture, yang mempertanyakan
tentang penyebab atau sumber terjadinya perubahan dalam perkembangan itu dibawa
sejak lahir atau karena pengaruh lingkungan. Continuity dan disontinuity, isu
yang mempertanyakan apakah pola perkembangan itu menetap? Apakah karakteristik
terdahulu dapat memperkirakan karakteristik berikutnya. Normative dan
idiographic, yang mempertanyakan dan membicarakan bahwa perkembangan itu
didasari oleh proses internal biologis yang terjadi secara umum dan bahwa
perkembangan berlangsung dari suati langkah ke langkah berikutnya (normatif)
atau berpusat pada seorang individu anak yang berbeda dari anak lainnya (Vasta,
1992).
C.
Proses Perkembangan
Beberapa hal
yang mendasari proses pertumbuhan dan perkembangan peserta didik:
1.
Masa perkembangan yang cepat
Pada anak
terjadi pertumbuhan-pertumbuhan yang cepat dibandingkan dengan
perubahan-perubahan yang dialami spesies lain. Perubahan fisik, misalnya pada
tahun pertama lebih cepat dari pada tahun-tahun berikutnya.
Hal yang sama
terjadi juga pada perubahan yang menyangkut interaksi social, perolehan dan
penggunaan bahasa, kemampuan mengingat serta berbagai fungsi lainnya.
2.
Pengaruh yang lama
Alasan lainnya
mengapa mempelajari anak ialah bahwa peristiwa-peristiwa dan
pengalaman-pengalaman pada tahun-tahun awal menunjukan pengaruh yang lama dan
kuat terhadap perkembangan individu pada masa-masa berikutnya. Kebanyakan ahli
teori psikologi berpendapat bahwa apa yang terjadi hari ini sangant banyak
ditentukan oleh perkembangan kita sebagai anak.
3.
Proses yang kompleks
Sebagai
peneliti yang mencoba memahami prilaku orang dewasa yang kompleks, berpendapat
bahwa mengkaji tentang bagaimana prilaku itu pada saat masih sederhana akan
sangat berguna. Misalnya ialah bahwa kebanyakan orang dapat membuat kalimat
yang panjang dan dapat dimengerti oleh orang lain. Manusia mampu berkomunikasi
dari cara yang sederhana sampai yang kompleks karena bahasa yang digunakan
mengikuti aturan-aturan tertentu. Tetapi menentukan apa aturan itu dan
bagaimana menggunakan adalah sulit.
Suatu pendekatan terhadap masalah ini adalah dengan mempelajari proses
kemampuan berbahasa. Anak membentuk kaliamat yang hanya terdiri atas satu atau
dua kata, kalimat itu muncul dengan mengikuti aturan yang diajarkan oleh orang
dewasa. Dengan mengkaji kalimat pertama tersebut para peneliti bahasa bertambah
wawasannya tentang mekanisme cara berbicara orang dewasa yang lebih kompleks.
4.
Nilai yang diterapkan
Penelitian
tentang tahap awal perkembangan sosial secara relevan berkaitan dengan orang
tua tentang perannya dalam kehidupan sehari-hari, percobaan tentang strategi
pemecahan masalah pada anak akan memberikan inforasi berharga tentang metode
belajar yang baik. Hasil penelitian atau pengkajian teoritis dapat secara
langsung atau tidal dapat mempengaruhi pada pola pendidikan atau pengajaran.
5.
Masalah yang menarik
Anak merupakan
mahluk yang mengagumkan dan penuh teka teki serta menarik untuk dikaji.
Kemudahan anak umur dua tahun untuk mempelajari bahasa ibunya dan kreativitas
anak untuk bermain dengan temannya merupakan dua hal dari karakteristik anak
yang sedang berkembang. Misalnya banyak hal-hal yang berkaitan dengan
perkembangan anak yang merupakan misteri yang menarik. Dalam hal ini ilmu
pengetahuan lebih banyak menjumpai peretanyaan-pertanyaan dari pada jawabannya.
Kecerdasan dan temperamen merupakan aspek-aspek yang paling banyak ditelaah
yang dalam perkembangannya dipengaruhi oleh faktor keturunan (genetik)
a.
Kecerdasan
Athur Jesnsen
(1969) mengemukakan pendapatnya bahwa kecerdasan itu diwariskan (diturunkan).
Ia juga mengemukakan bahwa lingkungan dan biaya hanya mempunyai peranan minimal
dalam kecerdasan. Dia telah melakukan beberapapenelitian tentang kecerdasan,
diantaranya ada yang membandingkan tentang anak kembar yang barasal dari satu
telur (identical twins) dan yang dari dua telur (fraternal twins). Identical
twins memiliki genetik yang identik, karena itu kecerdasan (IQ) seharusnya
sama. Fraternal twins pada anak sekandung genetiknya tidak sama karena itu IQ
nya pun tidak sama. Menurut Jensen bila pengaruh lingkungan lebih penting pada
indentical twins yang berdasarkan pada lingkungan yang berbeda, seharusnya
menunjukan IQ yang berbeda pula. Kajian terhadap hasil penelitian menunjukan
bahwa identical twins yang berdasarkan pada dua lingkungan yang berbeda
korelasi rata-rata IQ nya. 82. dua saudara yang dipelihara pada dula lingkungan
yang berbeda korelasi rata-rata IQ nya 50.
Menurut Josen
IQ yang diukur dengan tes kecerdasan yang beku merupakan indicator kecerdasan
yang baik. Cara individu memecahkan masalah sehari-hari penyesuaian dirinya
terhadap lingkungan kerja dan lingkungan social, merupakan aspk-aspek
kecerdasan yang penting dan tidak terukur oleh kecerdasan yangbakujang
digunakan oleh Josen. Kareana itu tidaklah mengherankan bahwa studi tentang
genetik menunjukan bahwa lingkungan mempunyai pengaruh yang lemah terhadap kecerdasan.
Menurut Josen
pengaruh keturunan kecerdasan sebesar 80 persen. Kecerdasan memang dipengaruhi
oleh keturunan tetapi kebanyakan ahli perkembangan menyatakan bahwa pengaruh
itu berkisar 50 persen.
b.
Tempramen
Tempramen
adalah gaya prilaku karakteristik individu dalam merespons. Ahli-ahli
perkembangan sangat tertarik mengenai tempramen bayi. Sebagian bayi sangat
aktif menggerak-gerakan tangan, kaki dan mulutnya dengan keras, sebagian lagi
lebih tenang, sebagian anak menjelajahi lingkungannya dengan giat pada waktu
yang lama dan sebagian lagi tidak demikian. Sebagian bayi merespons orang lain
dengan hangat, sebagian lagi pasif dan acuh tidak acuh. Gaya-gaya perilaku
tersebut diatas menunjukan tempramen seseorang.
Menurut Thomas
& Chess (1991) ada tiga tipe dasar tempramen yaitu mudah, sulit, dan lambat
untuk dibangkitkan.
Anak yang mudah
umumnya mempunyai suasana hati yang positif dan dapat dengan cepat membentuk
kebiasaan yang teratur, serta dengan mudah pula menyelesaikan diri dengan
pengalaman baru. Anak yang sulit cenderung untuk beraksi secara negatif serta
sering menangis dan lambat untuk menerima pengalaman-pengalaman baru. Anak yang
lambat untuk dibangkitkan mempunyai tingkat kegiatan yang rendah, kadang-kadang
negative, dan penyesuaian diri yang rendah dengan lingkungan atau pengalaman
baru. Ches dan Thomas berpendapat bahwa tempramen adalah karakteristik bayi
yang baru lahir dan akan dibentuk dan dimodifikasi oleh pengalaman-pengalaman
anak pada masa-masa berikutnya.Parapeneliti menemukan bahwa indeks pengaruh
lingkungan terhadap tempramen sebesar 50% sampai 60% itu menunjukan lemahnya
pengarus tersebut. Kekuatan pengaruh ini biasanya menurun saat anak itu tumbuh
menjadi lebih besar. Menetap atau konsisten tidaknya tempramen bergantung
kepada “kesesuaian” hubungan antara anak dengan orang tuanya. Orang tua
mempengaruhi anak, tetapi anakpun mempengaruhi orang tua. Orang tua dapat
menjauh dari anaknya yang sulit, atau mereka dapat menegur dan menghukumnya.,
hal ini akan menjadikan anak yang sulit, menjadi lebih sulit lagi. Orang tua
yang luwes dapat memberi pengaruh yang menyenangkan terhadap anak yang sulit
atau akan tetap menunjukan kasih sayang walau anak menjauh atau berkeras
kepala.
Dengan singkat
dapat dikatakan bahwa keturunan dapat mempengaruhi tempramen. Tingkat pengaruh
ini bergantung pada respons orang tua terhadap anak-anaknya dengan
pengalaman-pengalaman masa kecil yang ditemui dalam lingkungan.
c.
Interaksi Keturunan Lingkungan Dan Perkembangan
Keturunan dan
lingkungan berjalan bersama atau bekerja sama dan menghasilkan individu dengan
kecerdasan, tempramen tinggi dan berat badan, minat yang khas. Karena pengaruh
lingkungan bergantung pada karakteristik genetik, maka dapat dikatakan bahwa
antara keduanya terdapat interksi.
Pengaruh
genetic terhadap kecerdasan terjadi pada awal perkembangan anak dan berlanjut
terus sampai dewasa. Kita ketahui pula bahwa dengan dibesarkan pada keluarga
yang sama dapat terjadi perbedaan kecerdasan secara individual dengan variasi
yang kecil pada kepribadian dan minat.
Salah satu alasan terjadinya hal itu ialah mungkin karena keluarga
mempunyai penekanan yang sama kepada anak-anaknya berkenaan dengan perkembangan
kecerdasan yaitu dengan mendorong anak mencapai tingkat tertinggi.
Contoh lain
pubertas dan menopause bukanlah semata-mata hasil lingkungan. Walaupun pubertas
dan menopause dapat dipengaruhi oleh factor-faktor lingkungan seperti nutrisi,
beratm obat-obatan dan kesehatan, evolusi dasar dan program genetic. Pengaruh
keturunan pada pubertas dan menopause tidak diabaikan.
D.
Fase-fase Perkembangan
Dalam
perkembangan terdapat pertumbuhan. Pola gerakan itu kompleks karena merupakan
hasil (produk) dari beberapa proses, yaitu proses biologis (perubahan fisik
individu), proses kognitif (perubahan yang terjadi pada individu mengenai
pemikiran, kecerdasan dan bahasa), proses sosial (perubahan yang terjadi dalam
hubungan individu dengan orang lain, perubahan dalam emosi dan perubahan dalam
kepribadian).
Untuk
memudahkan pemahaman tentang perkembangan maka dilakukan pembagian berdasarkan
waktu-waktu yang dilalui manusia dengan sebutan fase. Santrok dan Yussen
membaginya atas lima fase:
1.
Fase pranatal (saat dalam kandungan)
2.
Fase bayi, fase yang berlangsung sejak lahir sampai 18 atau 24 bln
3.
Fase kanak-kanak awal, fase yang berlangsung sejak akhir masa bayi
sampai 5 atau 6 tahun, kadang disebut masa pra sekolah.
4.
Fase kanak-kanak tengah dan akhir, fase sejak kira-kira umur 6
sampai 11 tahun, sama dengan masa usia sekolah dasar.
5.
Fase remaja, transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa awal,
yang dimulai kira-kira umur 10 sampai 12 tahun dan berakhir kira-kira umur 18
sampai 22 thn.
Erikson melahirkan teori perkembangan afektif yang terdiri dari
tahap:
1.
Trust vs Mistrust/kepercayaan dasar (0;0-1;0)
Bayi yang kebutuhannya terpenuhi waktu ia bangun, keresahannya
segera terhapus, selalu dibuai dan diperlakukan sebaik-baiknya, diajak main dan
bicara, akan tumbuh perasaannya bahwa dunia ini tempat yang aman.
2.
Autonomy vs Shame and Doubt/Otonomi (1;0-3;0)
Dimensi autonomy ini timbulnya karena adanya kemampuan motoris dan
mental anak. Pada masa ini anak bukan hanya berjalan, tetapi juga memanjat,
menutup-membuka, menjatuhkan, menarik dan mendorong, memegang dan melepaskan.
3.
Initiatives vs Guilt/Inisiatif (3;0-5;0)
Anak sudah menguasai badan dan geraknya. Ia dapat mengendarai
sepeda roda tiga, dapat lari, memukul atau memotong.
4.
Industry vs Inferiority/Produktivitas (6;0-11;0)
Anak mulai berpikir deduktif, bermain dan belajar menurut peraturan
yang ada. Dimensi psikososial yang muncul pada masa ini adalah sense of
industry sense of inferiority.
5.
Identity vs Role Confusion/Identitas (12;0-18;0)
Anak sudah menuju kematangan fisik dan mental. Ia mempunyai
perasaan-perasaan dan keinginan-keinginan baru sebagai akibat perubahan
tubuhnya.
6.
Intimacy vs Isolation (19;0-25;0)
Kemampuan untuk berbagi rasa dan memperhatikan orang lain.
7.
Generavity vs Self Absorption/Generasi Berikut (25;0-45;0)
Berarti bahwa orang mulai memikirkan tentang orang lain di luar
keluarganya sendiri, memikirkan generasi yang akan datang serta hakikat
masyarakat dan dunia tempat generasi itu hidup.
8.
Integrity vs Despair/Integritas (45;0…)
Usaha-usaha yang pokok pada individu sudah mendekati kelengkapan,
dan merupakan masa-masa untuk menikmati pergaulan dengan cucu-cucu.
Piaget mengemukakan proses perkembangan anak sampai mampu berpikir
seperti orang dewasa melalui tahap perkembangan:
a.
Tahap sensori motor (0;0-2;0)
Kegiatan intelektual pada tahap ini hampir seluruhnya mencakup
gejala yang diterima secara langsung melalui indra.
b.
Tahap praoperasional (2;0-7;0)
Pada tahap ini perkembangan sangat pesat. Lambang-lambang bahasa
yang dipergunakan untuk menunjukkan benda-benda nyata bertambah dengan
pesatnya.
c.
Tahap operasional konkret (7;0-11;0)
Kemampuan berpikir logis muncul pada tahap ini. Mereka dapat
berpikir secara sistematis untuk mencapai pemecahan masalah.
d.
Tahap operasional formal (11;-15;0)
Tahap ini ditandai dengan pola berpikir orang dewasa. Mereka dapat
mengaplikasikan cara berpikir terhadap permasalahan dari semua kategori, baik
yang abstrak maupun konkret.
Tugas perkembangan menurut Robert J. Harvighust adalah sebagian
tugas yang muncul pada suatu periode tertentu dalam kehidupan individu, yang
merupakan keberhasilan yang dapat memberikan kebahagiaan serta memberi jalan
bagi tugas-tugas berikutnya.
Tugas perkembangan pada masa kanak-kanak:
1)
belajar berjalan
2)
belajar makan makanan padat
3)
belajar mengendalikan gerakan badan
4)
mempelajari peran yang sesuai dengan jenis kelaminnya
5)
memperoleh stabilitas fisiologis
6)
membentuk konsep-konsep sederhana tentang kenyataan sosial dan
fisik
7)
belajar menghubungkan diri secara emosional dengan orang tua,
kakak, dan orang lain
8)
belajar membedakan yang benar dan salah
Tugas perkembangan masa anak:
1)
mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan
tertentu
2)
membentuk sikap tertentu terhadap diri sendiri sebagai organisasi
sedang tumbuh
3)
belajar bergaul secara rukun dengan teman sebaya
4)
mempelajari peranan yang sesuai dengan jenis kelamin
5)
membina keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung
6)
mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari
7)
membentuk kata hati, moralitas dan nilai-nilai
8)
memperoleh kebebasan diri
9)
mengembangkan sikap-sikap terhadap kelompok dan lembaga sosial
Tugas perkembangan masa remaja:
1)
memperoleh hubungan-hubungan baru dan lebih matang dengan yang
sebaya dari kedua jenis kelamin
2)
memperoleh peranan sosial dengan jenis kelamin individu
3)
menerima fisik diri dan menggunakan badan secaa efektif
4)
memperoleh kebebasan diri melepaskan ketergantungan diri dari
orangtua
5)
melakukan pemilihan dan persiapan untuk jabatan
6)
memperoleh kebebasan ekonomi
7)
persiapan perkawinan dan kehidupan berkeluarga
Tugas perkembangan masa dewasa awal:
1)
memamilih pasangan hidup
2)
belajar hidup dengan suami atau istri
3)
memulai kehidupan berkeluarga
4)
membimbing dan merawat anak
5)
mengolah rumah tangga
6)
memulai suatu jabatan
Tugas perkembangan masa setengah baya:
1)
memperoleh tanggung jawab sosial dan warga negara
2)
membangun dan mempertahankan standar ekonomi
3)
membantu anak remaja untuk menjadi orang dewasa
4)
membina kegiatan pengisi waktu senggang orang dewasa
5)
membina hubungan dengan pasangan hidup sebagai pribadi
Tugas perkembangan orang tua:
1)
menyesuaikan diri dengan menurunnya kesehatan dan kekuatan fisik
2)
menyesuaikan diri terhadap masa pensiun dan menurunnya pendapatan
3)
menyesuaikan diri terhadap meninggalnya suami/istri
4)
menjalin hubungan dengan perkumpulan manusia usia lanjut
5)
memenuhi kewajiban sosial dan sebagai warga negara
6)
membangun kehidupan fisik yang memuaskan
KB 2. Hukum-hukum Perkembangan
A.
Hukum Perkembangan
Carol Gestwicki (1995) mengemukakan prinsip dasar perkembangan.
1.
Hukum konvergensi
Perkembangan
merupakan hasil interaksi faktor-faktor biologis (kematangan) dan faktor-faktor
lingkungan (belajar).
2.
Hukum tempo perkembangan
Perkembangan
pada suatu tahap merupakan landasan bagi perkembangan berikutnya.
3.
Hukum masa peka
Dalam
perkembangan terdapat waktu-waktu yang optimal.
4.
Hukum rekapitulasi
Stanley Hall
mengemukakan bahwa perilaku dan perkembangan anak merupakan rekapitulasi
dari evolusi spesies (manusia). Perkembangan
maju berkelanjutan merupakan kesatuan yang salaing berhubungan Setiap
individu berkembang sesuai dengan waktunya masing-masing Dalam
perkembangan terdapat urutan yang dapat diramalkan
Proses pertumbuhan menghasilkan sepuluh prinsip dasar pertumbuhan
(Hukum rekapitulasi (Sutterly dan Donnely):
1.
Pertumbuhan adalah kompleks dan semua aspek-aspeknya berhubungan
sangat erat
Perubahan semua dimensi pertumbuhan terdapat saling keterhubungan
yang dinamis untuk dapat
mengoseptualisasikan perkembangan manusia secara seksama, kita harus menyadari
lingkup yang luas dari berbagai proses dan transformasi yang dapat terjadi
secara simultan pada seseorang individu. Sebagai contoh kompleksnya pertumbuhan
ialah anak yang gagal untuk tumbuh karena kurangnya curahan kasih sayang dari ibunya. Hal ini menjelaskan bahwa faktor
emosional merupakan bagian yang intergral dari proses pertumbuhan.
2.
Pertumbuhan mencakup hal-hal kuantitatif dan kualitatif
a.
Perubahan-perubahan terjadi secara berangsur-angsur dan ada yang
melalui pergantian sehingga memungkinkan tumbuh kita untuk tetap bertahan.
Pertumbuhan terjadi secara berangsur-angsur mengimbangi bagian-bagian yang
hilang agar dapat tetap berinteraksi dengan lingkungan. Misalnya, anak tumbuh
secara berangsur baik tinggi maupun berat badannya, ia bertahan tumbuh walaupun
ada bagian-bagian yang terbuang dan hilang dalam bentuk urine, kotoran,
keringat pada kulit, oksidasi pada paru-paru dan penggantian sel-sel yang
rusak. Kejadian-kejadian itu menggambarkan fakta bahwa organisme adalah suatu
konfigurasi yang terus-menerus berubah agar dapat terus bertahan.
b.
Pertumbuhan terus terjadi melalui perkembangan dan integrasi sel
dan jaringan yang berbeda. Dengan kapasitas fungsional khusus untuk aktivitas
internal dan tidak tampak.
c.
Kematangan adalah proses pertumbuhan yang mengubah organisme dalam
arti mengganti dan menolak apa yang telah dipelajari dan diperoleh sebelumnya
untuk dapat menggantikanya atau menyesuaikannya dengan fungsi atau proses yang
baru yang lebih sesuai dengan ukuran, bentuk dan fungsi yang sedang tumbuh dan
kapasitas-kapasitas lainnya yang sedang tumbuh dan kapasitas lainnya yang
sedang berkembang.
3.
Pertumbuhan adalah proses yang berkesinambungan dan terjadi secara
teratur.
Semua dimensi pertumbuhan terjadi secara teratur dan dalam urutan yang dapat diramalkan. Walaupun
prosesnya terjadi secara reguler dan teratur hasilnya tidak seragam. Fase-fase
perkembangan manusia terjadi penggandaan sel-sel (yang disebut incermal growth)
dan berlanjut dengan adanya perbedaan-perbedaan. Khususnya menjadi sangat perlu
demi ketahanan sel-sel yang tumbuh secara cepat pertumbuhan berlanjut dalam dan
melalui sel-sel yang berbeda-beda serta membangkitkan jaringan-jaringan dari
sistem organ.
Karena pertumbuhan merupakan proses yang berkesinambungan dan
teratur, kita dapat mengenal pola pertumbuhan bagi kebanyakan anak. Setiap anak
(kecuali yang mengalami kelainan) bergerak melalui tahap-tahap yang sama dengan
karakteristik yang manusiawi. Tahap-tahap ini dihubungkan dengan aspek-aspek
pertumbuhan seperti pengukuran fisik, perkembangan organ-organ dan kematangan
fungsi perilaku. Keteraturan pola perkembangan dari konsepnya jelas. Kematangan
struktur dan badan dari berbagai urutan akan berfungsi dengan karakteristik
tertentu yang memungkinkan seseorang berinteraksi dengan lingkungannya. Karena
itu pola perilaku yang dihasilkan akan muncul dalam urutan akan berfungsi
dengan lingkungannya. Karena itu pola perilaku yang dihasilkan akan muncul
dalam urutan yang teratur, misalnya dalam perkembangan motorik berlangsung
sesuai dengan struktur perkembangan fisik melalui rangkaian perubahan-perubahan
yang terjadi pada kematangan otot-otot, saraf dan organ-organ. Whipple (1966)
mengatakan bahwa perkembangan pada mata- tangan- mulut merupakan koordinasi
dalam melihat, meraba, menjangkau dan menjajagi objek-objek. Urutan-urutan
normatif seperti itu terjadi pula pada perkembangan kognitif, sosial dan psiko
seksual. Karena perkembangan itu berkesinambungan , dari tahap yang satu akan
beralih dengan berpengaruh pada tahap berikutnya.
4.
Pada pertumbuhan dan perkembangan terdapat keteraturan arah
Pada awal pertumbuhan bayi pada manusia, seperti juga spesies
binatang, tunbuhan bagian kepala yang kompleks dan besar sedangkan pada masa
pertumbuhan bayi yang pesat terdapat pada bagian badan, sedangkan pada masa
kanak-kanak pertumbuhan yang pesat terdapat pada bagian kaki.
Penguasaan bayi mengenal mata dan kepalanya diperoleh pada tiga
bulan pertama sejak kelahirannya, tiga bulan kedua penguasaan pada bagian atas
dan tangan, tiga bulan ketiga pada bagian-bagian bawah. Gerakan kaki pada tiga
bulan keempat. Pada urutannya itu dapat dilihat gerakan motorik dari kepala
sampai kekaki. Perkembangan lain terjadi pada simetri kiri dan kanan yang
disebut perkembangan bilateral.
5.
Tempo pertumbuhan tidak sama
Pada setiap anak terdapat variasi umur dalam mencapai
jenjang-jenjang pertumbuhan karena kecepatan menjalani kehidupan antara seorang
dan lainnya berbeda, walaupun setiap orang melalui jalan yang sama. Anak yang
telah berkembang secara berkelanjutan sejak masa konsepsi, mengalami instrupsi
pada masa kelahiran dan kehilangan berat badan, secara berangsur bertambah
ukuran/besar dan beratnya. Pemberian makan yang tidak memadai dan tidak
semestinya akan memperlambat pertumbuhan serta mungkin akan mengalami kesulitan
asimilasi dan mencerna bahan makanan. Pertambahan berat badan yang terjadi
secara teratur merupakan salah satu indikasi terjadinya perkembangan yang
normal tetapi itu bukan satu-satunya.
Dalam menggunakan setiap ukuran tentang pertumbuhan dan kematangan
fisiologis. Variasi pada anak-anak yang seusia. Setiap anak secara individual
mempunyai pola pertumbuhan sendiri-sendiri. Meskipun pertumbuhan sama dengan
anak yang lain waktu terjadinya pertumbuhan akan sangat individual.
6.
Aspek-aspek yang berada dari pertumbuhan berkembang pada waktu dan
kecepatan yang berbeda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai bagian tubuh tumbuh
pada waktu dan kecepatan yang berbeda serta mencapai titik maksimal pertumbuhan
yang berbeda dari seluruh siklus kehidupan.
Dibandingkan dengan ukuran bagian badan lainnya, kepala bayi yang
baru lahir lebih besar. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan kepala lebih
pesat pada masa sebelum lahir (pra-natal). Selama tahun pertama pada saat
pertumbuhan tulang belakang mendominasi, anak menjadi nampak bulat dan gemuk.
Pada saat anak mulai belajar berjalan kepala dan badannya yang masih berat dan
menyebabkan anak kelihatan pendek. Setelah tahun pertama kakinya tumbuh lebih
cepat dari pada bagian tubuh yang lain, sebagian lemak menghilang. Penampilan
anak pra-sekolah nampak kecil.
7.
Kecepatan dan pola pertumbuhan dapat dimodifikasi pleh
faktor-faktor intrinsik dan ekstrinsik
Faktor yang paling jelas mempengaruhi pertumbuhan adalah nutrisi.
Selain mempengaruhi kecepatan pertumbuhan, nutrisi ini mempengaruhi pencapaian
kedewasaan. Anak yang makannya tidak bergizi dapat diransang untuk mempercepat
pertumbuhannya dengan memperbaiki gizinya. Dalam keadaan kelaparan, pertumbuhan
dapat terhambat dan puber akan tertunda, tetapi bila kelaparan itu berakhir
dengan memakan makanan yang semstinya, pertumbuhan akan berlangsung semestinya
pula. Dapat tidaknya seseorang mencapai kurva pertumbuhan normal bergantung
pada jangka waktu dan keparahan malnutrisi yang dialaminya. Pertumbuhan
dipengaruhi pula oleh kesehatan fisik dan lingkungan.
Pertumbuhan, kesehatan dan kemampuan mental dapat pula dipengaruhi
oleh pengaruh-pengaruh nutrisi awal. Di daerah-daerah terbelakang dan serba
kekurangan pertumbuhan bukan hanya sekedar lambat pada masa anak dan remaja
tetapi angka kematian anak dapat tinggi pula, termasuk faktor emosional juga
mempengaruhi pertumbuhan. Faktor-faktor instrinsik yang disebutkan di atas
sangat mempengaruhi proses pertumbuhan yang terjadi pada saat seluruh siklus
kehidupan.
Dr. Winick telah mendemonstrasikan bahwa pemecahan sel akan
berhenti pada waktu yang sama baik pada anak yang nutrisinya baik maupun tidak
baik nutrisinya. Malnutrisi berpengaruh langsung terhadap cara pertumbuhan
otak. Bila anak yang baru lahir menderita kekurangan makanan (ASI atau
penggantinya) secara serius pada enam bulan pertama, pemecahan sel akan lebih
terlambat 20% dari pada semestinya. Bayi yang secara serius mengalami
kekurangan nutrisi akan memliki 20% lebih sedikit (kekurangan) sel-sel otaknya
dibandingkan dengan yang normal.
8.
Pada pertumbuhan dan perkembangan terdapat masa-masa kritis
Pada siklus kehidupan yang dilalui seseorang individu mungkin
menghadapi masa-masa sulit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai
gangguan yang terjadi pada suatu tahap perkembangan anak menghasilkan akibat
yang sama, tetapi gangguan yang terjadi pada tahap perkembangan yang berbeda
akan menyebabkan akibat yang sangat berbeda. Misalnya, virus rubella atau virus
lainnya yang mematikan bila menyerang wanita hamil pada trimester pertama bisa
berakibat fatal. Virus yang sama bisa menyerang wanita hamil pada bulan
kedelapan mungkin tidak berakibat apa-apa atau hanya sedikit saja akibatnya.
Dr. Winick secara lebih khusus menekankan bahwa 45 bulan pertama
merupakan masa pertumbuhan yang paling kritis, karena pertumbuhan otak, yang
berkembang paling pesat selama dirahim, akan berlanjut setelah lahir dengan
masa transisi pada saat sel membelah dan sel yang telah ada mulai tumbuh besar.
9.
Pada suatu organisme ada kecenderungan untuk mencapai potensi
perkembangan yang optimal
Meskipun potensi pertumbuhan seseorang banyak dipengaruhi oleh
genetik, pertumbuhan anak yang nyata secara individual ditentukan oleh potensi
genetika maupun kondisi lingkungan.
10.
Setiap individu tumbuh caranya sendiri yang unik
Walaupun bayi-bayi itu nampaknya sama, namun sebenarnya pada mereka
terdapat perbedaan. Disamping perbedaan warna mata dan rambut, terdapat pula
perbedaan telapak kaki, sidik jari dan suara yang sangat individual. Bentuk
jarak dan waktu tumbuhnya gigi menunjukkan pola yang individual pula.
KB 3. Pengaruh Berbagai Faktor dalam
Perkembangan Manusia
A.
Teori Kematangan
Menurut Gesell keterampilan berjalan, berbicara dan belajar membaca
terjadi sebagai akibat perkembangan biologis anak. Kesiapan biologis merupakan faktor
dominan dalam memampukan anak untuk belajar.
B.
Teori Perkembangan
Kognitif/Konstruktivisme
1.
Jean Piaget
Hasil kajian Piaget tentang kognisi menunjukkan bahwa anak-anak
mempunyai tahap pemahaman yang berbeda pada usia yang berbeda pula. Teori perkembangan
kognitif menunjukkan bahwa interaksi anak dengan lingkungan dan
pengorganisasian kognitif dari pengalaman menghasilkan kecerdasan.
2.
Lev V. Gotsky
Dia meyakini baha anak-anak membentuk, membangun atau mengkonstruk
pengetahuan. Menurutnya, interaksi sosial memegang peran penting dalam belajar
3.
Teori behaviorisme
Menurut para ahli behaviorisme baru, faktor kritis dalam
pertumbuhan dan perkembangan adalah lingkungan dan kesempatan untuk belajar.
Menurutnya, jika lingkungan ditata untuk memfasilitasi ketercapaian perilaku
yang dikehendaki maka akan dipengaruhi untuk mencapai perilaku yang seharusnya.
4.
Teori belajar sosial
Seperti Albert Bandura, menyatakan bahwa banyak perilaku yang tidak
dipelajari melalui pembentukan tetapi berkembang melalui reaksi dan
interpretasi individu terhadap situasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
istilah pertummbuhan dan perkembangan, meskipun saling melengkapi,
sebenarnya mempunyai arti yang berlainan. Pertumbuhan mengandung arti adanya
perubahan dalam ukuran atau fungsi-fungsi mental, sedangkan perkembangan
mengandung makna pemunculan hal yang baru. Fase perkembangan menurut Hurlock:
prenatal (sebelum lahir) atau pralahir, masa natal , masa remaja, dan masa
dewasa. Faktor-faktor yang mempengruhi perkembangan: faktor pembawaan, faktor
lingkungan, dan faktor pembawaan dan lingkungan.
0 comments:
Post a Comment