Sunday 12 June 2022

PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN ANAK

0 comments

 

MAKALAH

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

MODUL 1 PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN ANAK

 



BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar belakang

Kehidupan individu dimulai sejak masa  konsepsi, yaitu saat bertemunya sel yang berasal dari ayah (sperma) dengan sel telur yang berasal dari ibu (ovum). Dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya, individu mengalami interaksi antara kemampuan dasar/pembawaan dengan lingkungan.

Para ahli psikologi dan pendidikan, mengakui bahwa pertumbuhan dan perkembangan individu sejak dalam kandungan sampai meninggal dunia, mengalami proses menurut hukum waktu yang satu sama lain tidak sama cepat atau lambatnya, fase-fase kepekaannya dan sebagainya, akan tetapi bagaimnapun juga pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang bersifat integral sebagai manusia seutuhnya

 

B.     Rumusan masalah

1.      Apa hakikat pertumbuhan dan perkembangan?

2.      Apa hukum-hukum perkembangan?

3.      Bagaimana Pengaruh Berbagai Faktor dalam Perkembangan Manusia?

BAB II

PEMBEHASAN

 

KB 1. Hakikat Pertumbuhan dan Perkembangan

A.      Pengertian Pertumbuhan

Adalah perubahan yang terjadi pada setiap manusia terutama berkaitan dengan fisiknya. Vasta (1992) mengemukakan bahwa panjang bayu menjadi hampir dua kali pada usia 4 tahun.

B.       Pengertian Perkembangan

Santrok dan Yussen (1992), perkembangan adalah pola gerakan atau perubahan yang dimulai pada saat terjadi pembuahan dan berlangsung terus selama siklus kehidupan.

Isu-isu yang ditelaah tentang perkembangan; Nature dan nurture, yang mempertanyakan tentang penyebab atau sumber terjadinya perubahan dalam perkembangan itu dibawa sejak lahir atau karena pengaruh lingkungan. Continuity dan disontinuity, isu yang mempertanyakan apakah pola perkembangan itu menetap? Apakah karakteristik terdahulu dapat memperkirakan karakteristik berikutnya. Normative dan idiographic, yang mempertanyakan dan membicarakan bahwa perkembangan itu didasari oleh proses internal biologis yang terjadi secara umum dan bahwa perkembangan berlangsung dari suati langkah ke langkah berikutnya (normatif) atau berpusat pada seorang individu anak yang berbeda dari anak lainnya (Vasta, 1992).

C.      Proses Perkembangan

Beberapa hal yang mendasari proses pertumbuhan dan perkembangan peserta didik:

1.      Masa perkembangan yang cepat

Pada anak terjadi pertumbuhan-pertumbuhan yang cepat dibandingkan dengan perubahan-perubahan yang dialami spesies lain. Perubahan fisik, misalnya pada tahun pertama lebih cepat dari pada tahun-tahun berikutnya.

Hal yang sama terjadi juga pada perubahan yang menyangkut interaksi social, perolehan dan penggunaan bahasa, kemampuan mengingat serta berbagai fungsi lainnya.

2.      Pengaruh yang lama

Alasan lainnya mengapa mempelajari anak ialah bahwa peristiwa-peristiwa dan pengalaman-pengalaman pada tahun-tahun awal menunjukan pengaruh yang lama dan kuat terhadap perkembangan individu pada masa-masa berikutnya. Kebanyakan ahli teori psikologi berpendapat bahwa apa yang terjadi hari ini sangant banyak ditentukan oleh perkembangan kita sebagai anak.

3.      Proses yang kompleks

Sebagai peneliti yang mencoba memahami prilaku orang dewasa yang kompleks, berpendapat bahwa mengkaji tentang bagaimana prilaku itu pada saat masih sederhana akan sangat berguna. Misalnya ialah bahwa kebanyakan orang dapat membuat kalimat yang panjang dan dapat dimengerti oleh orang lain. Manusia mampu berkomunikasi dari cara yang sederhana sampai yang kompleks karena bahasa yang digunakan mengikuti aturan-aturan tertentu. Tetapi menentukan apa aturan itu dan bagaimana menggunakan adalah sulit.  Suatu pendekatan terhadap masalah ini adalah dengan mempelajari proses kemampuan berbahasa. Anak membentuk kaliamat yang hanya terdiri atas satu atau dua kata, kalimat itu muncul dengan mengikuti aturan yang diajarkan oleh orang dewasa. Dengan mengkaji kalimat pertama tersebut para peneliti bahasa bertambah wawasannya tentang mekanisme cara berbicara orang dewasa yang lebih kompleks.

4.      Nilai yang diterapkan

Penelitian tentang tahap awal perkembangan sosial secara relevan berkaitan dengan orang tua tentang perannya dalam kehidupan sehari-hari, percobaan tentang strategi pemecahan masalah pada anak akan memberikan inforasi berharga tentang metode belajar yang baik. Hasil penelitian atau pengkajian teoritis dapat secara langsung atau tidal dapat mempengaruhi pada pola pendidikan atau pengajaran.

5.      Masalah yang menarik

Anak merupakan mahluk yang mengagumkan dan penuh teka teki serta menarik untuk dikaji. Kemudahan anak umur dua tahun untuk mempelajari bahasa ibunya dan kreativitas anak untuk bermain dengan temannya merupakan dua hal dari karakteristik anak yang sedang berkembang. Misalnya banyak hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan anak yang merupakan misteri yang menarik. Dalam hal ini ilmu pengetahuan lebih banyak menjumpai peretanyaan-pertanyaan dari pada jawabannya.

Kecerdasan dan temperamen merupakan aspek-aspek yang paling banyak ditelaah yang dalam perkembangannya dipengaruhi oleh faktor keturunan (genetik)

a.       Kecerdasan

Athur Jesnsen (1969) mengemukakan pendapatnya bahwa kecerdasan itu diwariskan (diturunkan). Ia juga mengemukakan bahwa lingkungan dan biaya hanya mempunyai peranan minimal dalam kecerdasan. Dia telah melakukan beberapapenelitian tentang kecerdasan, diantaranya ada yang membandingkan tentang anak kembar yang barasal dari satu telur (identical twins) dan yang dari dua telur (fraternal twins). Identical twins memiliki genetik yang identik, karena itu kecerdasan (IQ) seharusnya sama. Fraternal twins pada anak sekandung genetiknya tidak sama karena itu IQ nya pun tidak sama. Menurut Jensen bila pengaruh lingkungan lebih penting pada indentical twins yang berdasarkan pada lingkungan yang berbeda, seharusnya menunjukan IQ yang berbeda pula. Kajian terhadap hasil penelitian menunjukan bahwa identical twins yang berdasarkan pada dua lingkungan yang berbeda korelasi rata-rata IQ nya. 82. dua saudara yang dipelihara pada dula lingkungan yang berbeda korelasi rata-rata IQ nya 50.

Menurut Josen IQ yang diukur dengan tes kecerdasan yang beku merupakan indicator kecerdasan yang baik. Cara individu memecahkan masalah sehari-hari penyesuaian dirinya terhadap lingkungan kerja dan lingkungan social, merupakan aspk-aspek kecerdasan yang penting dan tidak terukur oleh kecerdasan yangbakujang digunakan oleh Josen. Kareana itu tidaklah mengherankan bahwa studi tentang genetik menunjukan bahwa lingkungan mempunyai pengaruh yang lemah terhadap kecerdasan.

Menurut Josen pengaruh keturunan kecerdasan sebesar 80 persen. Kecerdasan memang dipengaruhi oleh keturunan tetapi kebanyakan ahli perkembangan menyatakan bahwa pengaruh itu berkisar 50 persen.

b.      Tempramen

Tempramen adalah gaya prilaku karakteristik individu dalam merespons. Ahli-ahli perkembangan sangat tertarik mengenai tempramen bayi. Sebagian bayi sangat aktif menggerak-gerakan tangan, kaki dan mulutnya dengan keras, sebagian lagi lebih tenang, sebagian anak menjelajahi lingkungannya dengan giat pada waktu yang lama dan sebagian lagi tidak demikian. Sebagian bayi merespons orang lain dengan hangat, sebagian lagi pasif dan acuh tidak acuh. Gaya-gaya perilaku tersebut diatas menunjukan tempramen seseorang.

Menurut Thomas & Chess (1991) ada tiga tipe dasar tempramen yaitu mudah, sulit, dan lambat untuk dibangkitkan.

Anak yang mudah umumnya mempunyai suasana hati yang positif dan dapat dengan cepat membentuk kebiasaan yang teratur, serta dengan mudah pula menyelesaikan diri dengan pengalaman baru. Anak yang sulit cenderung untuk beraksi secara negatif serta sering menangis dan lambat untuk menerima pengalaman-pengalaman baru. Anak yang lambat untuk dibangkitkan mempunyai tingkat kegiatan yang rendah, kadang-kadang negative, dan penyesuaian diri yang rendah dengan lingkungan atau pengalaman baru. Ches dan Thomas berpendapat bahwa tempramen adalah karakteristik bayi yang baru lahir dan akan dibentuk dan dimodifikasi oleh pengalaman-pengalaman anak pada masa-masa berikutnya.Parapeneliti menemukan bahwa indeks pengaruh lingkungan terhadap tempramen sebesar 50% sampai 60% itu menunjukan lemahnya pengarus tersebut. Kekuatan pengaruh ini biasanya menurun saat anak itu tumbuh menjadi lebih besar. Menetap atau konsisten tidaknya tempramen bergantung kepada “kesesuaian” hubungan antara anak dengan orang tuanya. Orang tua mempengaruhi anak, tetapi anakpun mempengaruhi orang tua. Orang tua dapat menjauh dari anaknya yang sulit, atau mereka dapat menegur dan menghukumnya., hal ini akan menjadikan anak yang sulit, menjadi lebih sulit lagi. Orang tua yang luwes dapat memberi pengaruh yang menyenangkan terhadap anak yang sulit atau akan tetap menunjukan kasih sayang walau anak menjauh atau berkeras kepala.

Dengan singkat dapat dikatakan bahwa keturunan dapat mempengaruhi tempramen. Tingkat pengaruh ini bergantung pada respons orang tua terhadap anak-anaknya dengan pengalaman-pengalaman masa kecil yang ditemui dalam lingkungan.

c.       Interaksi Keturunan Lingkungan Dan Perkembangan

Keturunan dan lingkungan berjalan bersama atau bekerja sama dan menghasilkan individu dengan kecerdasan, tempramen tinggi dan berat badan, minat yang khas. Karena pengaruh lingkungan bergantung pada karakteristik genetik, maka dapat dikatakan bahwa antara keduanya terdapat interksi.

Pengaruh genetic terhadap kecerdasan terjadi pada awal perkembangan anak dan berlanjut terus sampai dewasa. Kita ketahui pula bahwa dengan dibesarkan pada keluarga yang sama dapat terjadi perbedaan kecerdasan secara individual dengan variasi yang kecil pada kepribadian dan minat.  Salah satu alasan terjadinya hal itu ialah mungkin karena keluarga mempunyai penekanan yang sama kepada anak-anaknya berkenaan dengan perkembangan kecerdasan yaitu dengan mendorong anak mencapai tingkat tertinggi.

Contoh lain pubertas dan menopause bukanlah semata-mata hasil lingkungan. Walaupun pubertas dan menopause dapat dipengaruhi oleh factor-faktor lingkungan seperti nutrisi, beratm obat-obatan dan kesehatan, evolusi dasar dan program genetic. Pengaruh keturunan pada pubertas dan menopause tidak diabaikan.

D.      Fase-fase Perkembangan

Dalam perkembangan terdapat pertumbuhan. Pola gerakan itu kompleks karena merupakan hasil (produk) dari beberapa proses, yaitu proses biologis (perubahan fisik individu), proses kognitif (perubahan yang terjadi pada individu mengenai pemikiran, kecerdasan dan bahasa), proses sosial (perubahan yang terjadi dalam hubungan individu dengan orang lain, perubahan dalam emosi dan perubahan dalam kepribadian).

Untuk memudahkan pemahaman tentang perkembangan maka dilakukan pembagian berdasarkan waktu-waktu yang dilalui manusia dengan sebutan fase. Santrok dan Yussen membaginya atas lima fase:

1.      Fase pranatal (saat dalam kandungan)

2.      Fase bayi, fase yang berlangsung sejak lahir sampai 18 atau 24 bln

3.      Fase kanak-kanak awal, fase yang berlangsung sejak akhir masa bayi sampai 5 atau 6 tahun, kadang disebut masa pra sekolah.

4.      Fase kanak-kanak tengah dan akhir, fase sejak kira-kira umur 6 sampai 11 tahun, sama dengan masa usia sekolah dasar.

5.      Fase remaja, transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa awal, yang dimulai kira-kira umur 10 sampai 12 tahun dan berakhir kira-kira umur 18 sampai 22 thn.

Erikson melahirkan teori perkembangan afektif yang terdiri dari tahap:

1.      Trust vs Mistrust/kepercayaan dasar (0;0-1;0)

Bayi yang kebutuhannya terpenuhi waktu ia bangun, keresahannya segera terhapus, selalu dibuai dan diperlakukan sebaik-baiknya, diajak main dan bicara, akan tumbuh perasaannya bahwa dunia ini tempat yang aman.

2.      Autonomy vs Shame and Doubt/Otonomi (1;0-3;0)

Dimensi autonomy ini timbulnya karena adanya kemampuan motoris dan mental anak. Pada masa ini anak bukan hanya berjalan, tetapi juga memanjat, menutup-membuka, menjatuhkan, menarik dan mendorong, memegang dan melepaskan.

3.      Initiatives vs Guilt/Inisiatif (3;0-5;0)

Anak sudah menguasai badan dan geraknya. Ia dapat mengendarai sepeda roda tiga, dapat lari, memukul atau memotong.

4.      Industry vs Inferiority/Produktivitas (6;0-11;0)

Anak mulai berpikir deduktif, bermain dan belajar menurut peraturan yang ada. Dimensi psikososial yang muncul pada masa ini adalah sense of industry sense of inferiority.

5.      Identity vs Role Confusion/Identitas (12;0-18;0)

Anak sudah menuju kematangan fisik dan mental. Ia mempunyai perasaan-perasaan dan keinginan-keinginan baru sebagai akibat perubahan tubuhnya.

6.      Intimacy vs Isolation (19;0-25;0)

Kemampuan untuk berbagi rasa dan memperhatikan orang lain.

7.      Generavity vs Self Absorption/Generasi Berikut (25;0-45;0)

Berarti bahwa orang mulai memikirkan tentang orang lain di luar keluarganya sendiri, memikirkan generasi yang akan datang serta hakikat masyarakat dan dunia tempat generasi itu hidup.

8.      Integrity vs Despair/Integritas (45;0…)

Usaha-usaha yang pokok pada individu sudah mendekati kelengkapan, dan merupakan masa-masa untuk menikmati pergaulan dengan cucu-cucu.

Piaget mengemukakan proses perkembangan anak sampai mampu berpikir seperti orang dewasa melalui tahap perkembangan:

a.       Tahap sensori motor (0;0-2;0)

Kegiatan intelektual pada tahap ini hampir seluruhnya mencakup gejala yang diterima secara langsung melalui indra.

b.      Tahap praoperasional (2;0-7;0)

Pada tahap ini perkembangan sangat pesat. Lambang-lambang bahasa yang dipergunakan untuk menunjukkan benda-benda nyata bertambah dengan pesatnya.

c.       Tahap operasional konkret (7;0-11;0)

Kemampuan berpikir logis muncul pada tahap ini. Mereka dapat berpikir secara sistematis untuk mencapai pemecahan masalah.

d.      Tahap operasional formal (11;-15;0)

Tahap ini ditandai dengan pola berpikir orang dewasa. Mereka dapat mengaplikasikan cara berpikir terhadap permasalahan dari semua kategori, baik yang abstrak maupun konkret.

Tugas perkembangan menurut Robert J. Harvighust adalah sebagian tugas yang muncul pada suatu periode tertentu dalam kehidupan individu, yang merupakan keberhasilan yang dapat memberikan kebahagiaan serta memberi jalan bagi tugas-tugas berikutnya.

Tugas perkembangan pada masa kanak-kanak:

1)      belajar berjalan

2)      belajar makan makanan padat

3)      belajar mengendalikan gerakan badan

4)      mempelajari peran yang sesuai dengan jenis kelaminnya

5)      memperoleh stabilitas fisiologis

6)      membentuk konsep-konsep sederhana tentang kenyataan sosial dan fisik

7)      belajar menghubungkan diri secara emosional dengan orang tua, kakak, dan orang lain

8)      belajar membedakan yang benar dan salah

Tugas perkembangan masa anak:

1)      mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan tertentu

2)      membentuk sikap tertentu terhadap diri sendiri sebagai organisasi sedang tumbuh

3)      belajar bergaul secara rukun dengan teman sebaya

4)      mempelajari peranan yang sesuai dengan jenis kelamin

5)      membina keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung

6)      mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari

7)      membentuk kata hati, moralitas dan nilai-nilai

8)      memperoleh kebebasan diri

9)      mengembangkan sikap-sikap terhadap kelompok dan lembaga sosial

Tugas perkembangan masa remaja:

1)      memperoleh hubungan-hubungan baru dan lebih matang dengan yang sebaya dari kedua jenis kelamin

2)      memperoleh peranan sosial dengan jenis kelamin individu

3)      menerima fisik diri dan menggunakan badan secaa efektif

4)      memperoleh kebebasan diri melepaskan ketergantungan diri dari orangtua

5)      melakukan pemilihan dan persiapan untuk jabatan

6)      memperoleh kebebasan ekonomi

7)      persiapan perkawinan dan kehidupan berkeluarga

Tugas perkembangan masa dewasa awal:

1)      memamilih pasangan hidup

2)      belajar hidup dengan suami atau istri

3)      memulai kehidupan berkeluarga

4)      membimbing dan merawat anak

5)      mengolah rumah tangga

6)      memulai suatu jabatan

Tugas perkembangan masa setengah baya:

1)      memperoleh tanggung jawab sosial dan warga negara

2)      membangun dan mempertahankan standar ekonomi

3)      membantu anak remaja untuk menjadi orang dewasa

4)      membina kegiatan pengisi waktu senggang orang dewasa

5)      membina hubungan dengan pasangan hidup sebagai pribadi

Tugas perkembangan orang tua:

1)      menyesuaikan diri dengan menurunnya kesehatan dan kekuatan fisik

2)      menyesuaikan diri terhadap masa pensiun dan menurunnya pendapatan

3)      menyesuaikan diri terhadap meninggalnya suami/istri

4)      menjalin hubungan dengan perkumpulan manusia usia lanjut

5)      memenuhi kewajiban sosial dan sebagai warga negara

6)      membangun kehidupan fisik yang memuaskan

 

KB 2. Hukum-hukum Perkembangan

A.      Hukum Perkembangan

Carol Gestwicki (1995) mengemukakan prinsip dasar perkembangan.

1.      Hukum konvergensi

Perkembangan merupakan hasil interaksi faktor-faktor biologis (kematangan) dan faktor-faktor lingkungan (belajar).

2.      Hukum tempo perkembangan

Perkembangan pada suatu tahap merupakan landasan bagi perkembangan berikutnya.

3.      Hukum masa peka

Dalam perkembangan terdapat waktu-waktu yang optimal.

4.      Hukum rekapitulasi

Stanley Hall mengemukakan bahwa perilaku dan perkembangan anak merupakan rekapitulasi dari evolusi spesies (manusia). Perkembangan maju berkelanjutan merupakan kesatuan yang salaing berhubungan Setiap individu berkembang sesuai dengan waktunya masing-masing Dalam perkembangan terdapat urutan yang dapat diramalkan

Proses pertumbuhan menghasilkan sepuluh prinsip dasar pertumbuhan (Hukum rekapitulasi (Sutterly dan Donnely):

1.      Pertumbuhan adalah kompleks dan semua aspek-aspeknya berhubungan sangat erat

Perubahan semua dimensi pertumbuhan terdapat saling keterhubungan yang dinamis  untuk dapat mengoseptualisasikan perkembangan manusia secara seksama, kita harus menyadari lingkup yang luas dari berbagai proses dan transformasi yang dapat terjadi secara simultan pada seseorang individu. Sebagai contoh kompleksnya pertumbuhan ialah anak yang gagal untuk tumbuh karena kurangnya curahan kasih sayang  dari ibunya. Hal ini menjelaskan bahwa faktor emosional merupakan bagian yang intergral dari proses pertumbuhan.

2.      Pertumbuhan mencakup hal-hal kuantitatif  dan kualitatif

a.       Perubahan-perubahan terjadi secara berangsur-angsur dan ada yang melalui pergantian sehingga memungkinkan tumbuh kita untuk tetap bertahan. Pertumbuhan terjadi secara berangsur-angsur mengimbangi bagian-bagian yang hilang agar dapat tetap berinteraksi dengan lingkungan. Misalnya, anak tumbuh secara berangsur baik tinggi maupun berat badannya, ia bertahan tumbuh walaupun ada bagian-bagian yang terbuang dan hilang dalam bentuk urine, kotoran, keringat pada kulit, oksidasi pada paru-paru dan penggantian sel-sel yang rusak. Kejadian-kejadian itu menggambarkan fakta bahwa organisme adalah suatu konfigurasi yang terus-menerus berubah agar dapat terus bertahan.

b.      Pertumbuhan terus terjadi melalui perkembangan dan integrasi sel dan jaringan yang berbeda. Dengan kapasitas fungsional khusus untuk aktivitas internal dan tidak tampak.

c.       Kematangan adalah proses pertumbuhan yang mengubah organisme dalam arti mengganti dan menolak apa yang telah dipelajari dan diperoleh sebelumnya untuk dapat menggantikanya atau menyesuaikannya dengan fungsi atau proses yang baru yang lebih sesuai dengan ukuran, bentuk dan fungsi yang sedang tumbuh dan kapasitas-kapasitas lainnya yang sedang tumbuh dan kapasitas lainnya yang sedang berkembang.

3.      Pertumbuhan adalah proses yang berkesinambungan dan terjadi secara teratur.

Semua dimensi pertumbuhan terjadi secara teratur  dan dalam urutan yang dapat diramalkan. Walaupun prosesnya terjadi secara reguler dan teratur hasilnya tidak seragam. Fase-fase perkembangan manusia terjadi penggandaan sel-sel (yang disebut incermal growth) dan berlanjut dengan adanya perbedaan-perbedaan. Khususnya menjadi sangat perlu demi ketahanan sel-sel yang tumbuh secara cepat pertumbuhan berlanjut dalam dan melalui sel-sel yang berbeda-beda serta membangkitkan jaringan-jaringan dari sistem organ.

Karena pertumbuhan merupakan proses yang berkesinambungan dan teratur, kita dapat mengenal pola pertumbuhan bagi kebanyakan anak. Setiap anak (kecuali yang mengalami kelainan) bergerak melalui tahap-tahap yang sama dengan karakteristik yang manusiawi. Tahap-tahap ini dihubungkan dengan aspek-aspek pertumbuhan seperti pengukuran fisik, perkembangan organ-organ dan kematangan fungsi perilaku. Keteraturan pola perkembangan dari konsepnya jelas. Kematangan struktur dan badan dari berbagai urutan akan berfungsi dengan karakteristik tertentu yang memungkinkan seseorang berinteraksi dengan lingkungannya. Karena itu pola perilaku yang dihasilkan akan muncul dalam urutan akan berfungsi dengan lingkungannya. Karena itu pola perilaku yang dihasilkan akan muncul dalam urutan yang teratur, misalnya dalam perkembangan motorik berlangsung sesuai dengan struktur perkembangan fisik melalui rangkaian perubahan-perubahan yang terjadi pada kematangan otot-otot, saraf dan organ-organ. Whipple (1966) mengatakan bahwa perkembangan pada mata- tangan- mulut merupakan koordinasi dalam melihat, meraba, menjangkau dan menjajagi objek-objek. Urutan-urutan normatif seperti itu terjadi pula pada perkembangan kognitif, sosial dan psiko seksual. Karena perkembangan itu berkesinambungan , dari tahap yang satu akan beralih dengan berpengaruh pada tahap berikutnya.

4.      Pada pertumbuhan dan perkembangan terdapat keteraturan arah

Pada awal pertumbuhan bayi pada manusia, seperti juga spesies binatang, tunbuhan bagian kepala yang kompleks dan besar sedangkan pada masa pertumbuhan bayi yang pesat terdapat pada bagian badan, sedangkan pada masa kanak-kanak pertumbuhan yang pesat terdapat pada bagian kaki.

Penguasaan bayi mengenal mata dan kepalanya diperoleh pada tiga bulan pertama sejak kelahirannya, tiga bulan kedua penguasaan pada bagian atas dan tangan, tiga bulan ketiga pada bagian-bagian bawah. Gerakan kaki pada tiga bulan keempat. Pada urutannya itu dapat dilihat gerakan motorik dari kepala sampai kekaki. Perkembangan lain terjadi pada simetri kiri dan kanan yang disebut perkembangan bilateral.

5.      Tempo pertumbuhan tidak sama

Pada setiap anak terdapat variasi umur dalam mencapai jenjang-jenjang pertumbuhan karena kecepatan menjalani kehidupan antara seorang dan lainnya berbeda, walaupun setiap orang melalui jalan yang sama. Anak yang telah berkembang secara berkelanjutan sejak masa konsepsi, mengalami instrupsi pada masa kelahiran dan kehilangan berat badan, secara berangsur bertambah ukuran/besar dan beratnya. Pemberian makan yang tidak memadai dan tidak semestinya akan memperlambat pertumbuhan serta mungkin akan mengalami kesulitan asimilasi dan mencerna bahan makanan. Pertambahan berat badan yang terjadi secara teratur merupakan salah satu indikasi terjadinya perkembangan yang normal tetapi itu bukan satu-satunya.

Dalam menggunakan setiap ukuran tentang pertumbuhan dan kematangan fisiologis. Variasi pada anak-anak yang seusia. Setiap anak secara individual mempunyai pola pertumbuhan sendiri-sendiri. Meskipun pertumbuhan sama dengan anak yang lain waktu terjadinya pertumbuhan akan sangat individual.

6.      Aspek-aspek yang berada dari pertumbuhan berkembang pada waktu dan kecepatan yang berbeda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai bagian tubuh tumbuh pada waktu dan kecepatan yang berbeda serta mencapai titik maksimal pertumbuhan yang berbeda dari seluruh siklus kehidupan.

Dibandingkan dengan ukuran bagian badan lainnya, kepala bayi yang baru lahir lebih besar. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan kepala lebih pesat pada masa sebelum lahir (pra-natal). Selama tahun pertama pada saat pertumbuhan tulang belakang mendominasi, anak menjadi nampak bulat dan gemuk. Pada saat anak mulai belajar berjalan kepala dan badannya yang masih berat dan menyebabkan anak kelihatan pendek. Setelah tahun pertama kakinya tumbuh lebih cepat dari pada bagian tubuh yang lain, sebagian lemak menghilang. Penampilan anak pra-sekolah nampak kecil.

7.      Kecepatan dan pola pertumbuhan dapat dimodifikasi pleh faktor-faktor  intrinsik dan ekstrinsik

Faktor yang paling jelas mempengaruhi pertumbuhan adalah nutrisi. Selain mempengaruhi kecepatan pertumbuhan, nutrisi ini mempengaruhi pencapaian kedewasaan. Anak yang makannya tidak bergizi dapat diransang untuk mempercepat pertumbuhannya dengan memperbaiki gizinya. Dalam keadaan kelaparan, pertumbuhan dapat terhambat dan puber akan tertunda, tetapi bila kelaparan itu berakhir dengan memakan makanan yang semstinya, pertumbuhan akan berlangsung semestinya pula. Dapat tidaknya seseorang mencapai kurva pertumbuhan normal bergantung pada jangka waktu dan keparahan malnutrisi yang dialaminya. Pertumbuhan dipengaruhi pula oleh kesehatan fisik dan lingkungan.

Pertumbuhan, kesehatan dan kemampuan mental dapat pula dipengaruhi oleh pengaruh-pengaruh nutrisi awal. Di daerah-daerah terbelakang dan serba kekurangan pertumbuhan bukan hanya sekedar lambat pada masa anak dan remaja tetapi angka kematian anak dapat tinggi pula, termasuk faktor emosional juga mempengaruhi pertumbuhan. Faktor-faktor instrinsik yang disebutkan di atas sangat mempengaruhi proses pertumbuhan yang terjadi pada saat seluruh siklus kehidupan.

Dr. Winick telah mendemonstrasikan bahwa pemecahan sel akan berhenti pada waktu yang sama baik pada anak yang nutrisinya baik maupun tidak baik nutrisinya. Malnutrisi berpengaruh langsung terhadap cara pertumbuhan otak. Bila anak yang baru lahir menderita kekurangan makanan (ASI atau penggantinya) secara serius pada enam bulan pertama, pemecahan sel akan lebih terlambat 20% dari pada semestinya. Bayi yang secara serius mengalami kekurangan nutrisi akan memliki 20% lebih sedikit (kekurangan) sel-sel otaknya dibandingkan dengan yang normal.

8.      Pada pertumbuhan dan perkembangan terdapat masa-masa kritis

Pada siklus kehidupan yang dilalui seseorang individu mungkin menghadapi masa-masa sulit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai gangguan yang terjadi pada suatu tahap perkembangan anak menghasilkan akibat yang sama, tetapi gangguan yang terjadi pada tahap perkembangan yang berbeda akan menyebabkan akibat yang sangat berbeda. Misalnya, virus rubella atau virus lainnya yang mematikan bila menyerang wanita hamil pada trimester pertama bisa berakibat fatal. Virus yang sama bisa menyerang wanita hamil pada bulan kedelapan mungkin tidak berakibat apa-apa atau hanya sedikit saja akibatnya.

Dr. Winick secara lebih khusus menekankan bahwa 45 bulan pertama merupakan masa pertumbuhan yang paling kritis, karena pertumbuhan otak, yang berkembang paling pesat selama dirahim, akan berlanjut setelah lahir dengan masa transisi pada saat sel membelah dan sel yang telah ada mulai tumbuh besar.

9.      Pada suatu organisme ada kecenderungan untuk mencapai potensi perkembangan yang optimal

Meskipun potensi pertumbuhan seseorang banyak dipengaruhi oleh genetik, pertumbuhan anak yang nyata secara individual ditentukan oleh potensi genetika maupun kondisi lingkungan.

10.  Setiap individu tumbuh caranya sendiri yang unik

Walaupun bayi-bayi itu nampaknya sama, namun sebenarnya pada mereka terdapat perbedaan. Disamping perbedaan warna mata dan rambut, terdapat pula perbedaan telapak kaki, sidik jari dan suara yang sangat individual. Bentuk jarak dan waktu tumbuhnya gigi menunjukkan pola yang individual pula.

 

KB 3. Pengaruh Berbagai Faktor dalam Perkembangan Manusia

A.      Teori Kematangan

Menurut Gesell keterampilan berjalan, berbicara dan belajar membaca terjadi sebagai akibat perkembangan biologis anak. Kesiapan biologis merupakan faktor dominan dalam memampukan anak untuk belajar.

B.       Teori Perkembangan Kognitif/Konstruktivisme

1.      Jean Piaget

Hasil kajian Piaget tentang kognisi menunjukkan bahwa anak-anak mempunyai tahap pemahaman yang berbeda pada usia yang berbeda pula. Teori perkembangan kognitif menunjukkan bahwa interaksi anak dengan lingkungan dan pengorganisasian kognitif dari pengalaman menghasilkan kecerdasan.

2.      Lev V. Gotsky

Dia meyakini baha anak-anak membentuk, membangun atau mengkonstruk pengetahuan. Menurutnya, interaksi sosial memegang peran penting dalam belajar

3.      Teori behaviorisme

Menurut para ahli behaviorisme baru, faktor kritis dalam pertumbuhan dan perkembangan adalah lingkungan dan kesempatan untuk belajar. Menurutnya, jika lingkungan ditata untuk memfasilitasi ketercapaian perilaku yang dikehendaki maka akan dipengaruhi untuk mencapai perilaku yang seharusnya.

4.      Teori belajar sosial

Seperti Albert Bandura, menyatakan bahwa banyak perilaku yang tidak dipelajari melalui pembentukan tetapi berkembang melalui reaksi dan interpretasi individu terhadap situasi.

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

istilah pertummbuhan dan perkembangan, meskipun saling melengkapi, sebenarnya mempunyai arti yang berlainan. Pertumbuhan mengandung arti adanya perubahan dalam ukuran atau fungsi-fungsi mental, sedangkan perkembangan mengandung makna pemunculan hal yang baru. Fase perkembangan menurut Hurlock: prenatal (sebelum lahir) atau pralahir, masa natal , masa remaja, dan masa dewasa. Faktor-faktor yang mempengruhi perkembangan: faktor pembawaan, faktor lingkungan, dan faktor pembawaan dan lingkungan.

 

0 comments:

Post a Comment