MODUL 11 |
PEMILIHAN MATERI PELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN |
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Langkah pertama yang harus di lakukan guru dalam menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah merumuskan indikator pencapaian
kompetensi yang merupakan
penjabaran
dari kompetensi dasar. Langkah selanjutnya adalah menentukan materi dan
kegiatan
pembelajaran.
Istilah materi pelajaran bukan merupakan
hal yang asing bagi seorang guru. Materi pelajaran merupakan salah satu
komponen RPP yang harus di siapkan guru. Segala sesuatu yang di bahas dan di
pelajari siswa dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang telah
di tetapkan merupakan materi pelajaran. Tugas
guru dalam kaitannya dengan komponen materi pelajaran adalah memilih dan
menata atau mengorganisasikan materi pelajaran
yang di perlukan untuk pembelajaran yang dirancang. Pengorganisasian materi
pelajaran perlu dilakukan guru agar siswa dapat lebih mudah
memahami materi pelajaran.
Kita menyadari bahwa siswa dalam satu
kelas memiliki karakteristik yang bervariasi. Setiap anak memiliki kemampuan,
minat, dan latar belakang yang berbeda satu sama lain. Tugas guru adalah membantu semua siswa dengan
berbagai karakteristik tersebut
menguasai
kompetensi yang sudah ditetapkan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan
guru untuk mengakomodasi perbedaan kemampuan dan minat siswa dalam belajar
adalah menggunakan berbagai media pembelajaran ketika membahas materi
pelajaran. Selain itu, untuk menambah kekayaan pengalaman belajar yang
diperoleh siswa dalam proses pembelajaran, guru hendaknya memanfaatkan sumber
belajar yang tersedia.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana pemilihan
dan pengorganisasian materi pelajaran?
2.
Bagaimana
pemilihan media dan sumber belajar?
C.
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui pemilihan dan pengorganisasian materi pelajaran.
2.
Untuk
mengetahui pemilihan media dan sumber belajar.
BAB II
PEMBAHASAN
KB 1
Pemilihan dan
Pengorganisasian Materi Pelajaran
A.
Pengertian Materi Pelajaran
Komponen materi pelajaran dalam RPP sama
dengan komponen materi pada kurikulum. Komponen materi dalam kurikulum mengacu
pada isi kurikulum yang harus dikuasai oleh siswa sesuai dengan kompetensi
dasar dan standar kompetensi yang ditetapkan. Pembelajaran merupakan
implementasi atau pelaksanaan dari kurikulum yang dikembangkan. Oleh karena
itu, materi pelajaran dalam RPP merupakan penjabaran dari pokok-pokok isi
kurikulum. Dalam RPP, materi
pelajaran mengacu pada isi pembelajaran yang harus disediakan untuk membantu
siswa mencapai indikator pencapaian kompetensi. Melalui penguasaan materi
pelajaran diharapkan siswa dapat menguasai indikator
pencapaian kompetensi yang pada akhirnya
diharapkan siswa menguasai kompetensi dasar dan standar
kompetensi yang telah ditetapkan.
Dari uraian diatas dapat dikemukakan
bahwa materi pelajaran dalam RPP adalah segala sesuatu yang dibahas dan
dipelajari siswa dalam pembelajaran untuk mencapai indikator pencapaian
kompetensi yang telah ditetapkan. Pernyataan ini menunjukkan bahwa kita dapat
mengetahui materi pelajaran yang harus disediakan dari
rumusan indikator pencapaian
kompetensi yang sudah ditetapkan.
B.
Jenis-jenis Materi Pelajaran
Di ruangan kelas 3, siswa sedang
membahas topik energi. Guru melakukan Tanya jawab tentang berbagai jenis energi
dalam kehidupan sehari-hari kemudian secara berkelompok mereka melakukan
percobaan tentang energi panas dan energi cahaya. Setelah melakukan percobaan,
para siswa diminta untuk mendiskusikan berbagai sumber energi dan kegunaannya
serta upaya untuk menghemat penggunaan energi.
Dari ilustrasi pembelajaran tersebut
menunjukkan bahwa siswa sedang mempelajari hal-hal berikut :
1. Berbagai
jenis energy : energy panas dan energi cahaya.
2. Sumber
energy
3. Kegunaan
energy
4. Hemat
energy
Tyler (1949) mengemukakan tiga jenis
materi pelajaran, antara lain concepts (konsep),
skills (keterampilan), dan values (nilai). Materi pelajaran jenis
konsep mengacu pada fakta, prinsip (dalil, rumus, kaidah, dalil, hukum, dan
teori-teori), dan prosedur ( langkah-langkah sistematis dalam mengerjakan suatu
tugas). Materi pelajaran jenis keterampilan mengacu pada materi pelajaran yang
menuntut siswa untuk melakukan suatu atau serangkaian kegiatan. Sementara itu,
sikap merupakan jenis materi pelajaran yang berkaitan dengan pembentukan sikap,
kebiasaan, dan perilaku yang sesuai dengan kesepakatan, peraturan, hukum,
ketentuan,
dan perundang-undangan yang berlaku.
Pakar lain, yaitu Merril (Sanjaya, 2009
dan susilo, 2008) mengelompokkan materi pelajaran kedalam jenis fakta, konsep,
prosedur, dan prinsip. Fakta mengacu pada materi pelajaran berupa informasi
spesifik tentang orang, tempat, sesuatu atau peristiwa. Konsep merupaka
gambaran tentang suatu kelas atau kelompok stimulus yang memiliki karakteristik
umum. Prosedur merupakan jenis materi pelajaran yang berkaitan dengan
langkah-langkah sistematis dalam mengerjakan sesuatu. Prinsip merupakan jenis
materi pelajaran yang menggambarkan generalisasi dari hubungan antara dua atau
lebih konsep yang sudah teruji
secara empiris.
Dengan memperhatikan jenis-jenis materi
pelajaran yang dikemukakan para pakar tersebut, materi pelajaran tersebut dapat
dikelompokkan ke dalam materi pelajaran jenis
pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
1.
Pengetahuan (Knowledge)
Menurut Sanjaya (2009) materi pelajaran jenis pengetahuan
adalah berbagai informasi yang disimpan dalam pikiran dan dapat diungkap
kembali apabila diperlukan. Materi pelajaran
jenis pengetahuan berkaitan dengan struktur pengetahuan
dari suatu bidang ilmu.
2.
Keterampilan (Skills)
Menurut Tyler (1949) secara umum, keterampilan (skills) adalah an ability to perform an action or group of actions (kemampuan
melakukan satu atau serangkaian kegiatan). Apabila kita kaitkan dengan materi
pelajaran, keterampilan adalah jenis materi pelajaran yang menuntut siswa untuk
melakukan suatu atau serangkaian kegiatan. Keterampilan ini tidak
hanya berkenaan dengan keterampilan motorik saja tetapi
juga keterampilan intelektual.
3.
Nilai (Values)
Secara umum, yang termasuk kedalam nilai adalah semua
kesepakatan, ketentuan, peraturan, hukum, perundang-undangan, baik yang
tertulis maupun yang tidak tertulis yang menyangkut semua aspek kehidupan
manusia. Dalam kaitannya dengan materi pelajaran, nilai adalah materi pelajaran
yang berkaitan dengan pembentukan sikap, kebiasaan, dan perilaku yang sesuai
dengan kesepakatan, peraturan, hukum, ketentuan, dan perundang- undangan yang
berlaku. Dengan demikian, materi pelajaran jenis nilai adalah materi pelajaran
yang berkaitan dengan pengembangan kemampuan atau aspek afektif siswa. Contoh
materi pelajaran tentang kesadaran hukum, sikap hidup demokratis, sikap
bersahabat.
C. Pemilihan Materi Pelajaran
Tim
Pustaka Yustisia (tth.) mengemukakan tiga prinsip yang perlu diperhatikan dalam
memilih
materi
pelajaran yaitu prinsip relevansi, konsistensi, dan kecukupan.
1.
Prinsip
relevansi menuntut materi pelajaran yang dipilih sesuai atau relevan dengan
kemampuan atau kompetensi yang diharapkan dikuasai siswa.
2.
Prinsip konsistensi menuntut guru untuk menyediakan materi
pelajaran yang banyaknya
sesuai dengan banyaknya indikator dari jabaran kompetensi
dasar.
3.
Prinsip
kecukupan menuntut guru untuk menyediakan materi pelajaran yang cukup memadai
dalam membantu siswa menguasai kompetensi yang telah ditetapkan.
Disamping ketiga prinsip tersebut, materi pelajaran yang
dipilih guru hendaknya memenuhi kriteria kesesuaian dengan kemampuan siswa,
kebenaran, keterkinian, dan kesesuaiannya dengan tujuan.
1.
Kesesuaian
dengan kemampuan siswa
Kriteria ini berkaitan dengan prinsip kecukupan yang menyangkut
kedalaman dan keluasan materi yang akan dibahas. Suatu konsep mungkin
dipelajari oleh setiap kelas dan jenjang pendidikan tetapi yang membedakan
adalah kedalaman dan keluasan, seperti konsep demokrasi yang dipelajari untuk
siswa SD kelas 1 berbeda dari konsep yang dipelajari oleh
siswa SD kelas 6.
2.
Benar (Valid)
Kita semua sepakat bahwa materi yang akan disampaikan
kepada siswa merupakan materi yang benar secara ilmiah. Artinya, kebenaran
materi pelajaran tersebut dapat
dipertanggungjawabkan secara keilmuian.
3.
Mutakhir (Terbaru)
Ilmu pengetahuan terus berkembang sejalan dengan
perkembangan manusia itu sendiri. Selain itu, perkembangan teknologi komunikasi
dan informasi juga berpengaruh terhadap
perkembangan ilmu pegetahuan.
4.
Mendukung
kompetensi yang akan dicapai
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa pemilihan
dan penetapan materi pelajaran dilakukan untuk membantu siswa menguasai
kompetensi yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, materi pelajaran yang
dipilih hendaknya mendukung ketercapaian
kompetensi oleh siswa.
D.
Pengorganisasian Materi Pelajaran
Ornstein (1990) mengemukakan empat cara untuk mengurutkan
atau mengorganisasikan materi
pelajaran. Keempat cara tersebut adalah sebagai berikut.
1.
Dari
sederhana menuju ke yang kompleks (Simple
to Complex)
Dengan pengorganisasian ini, materi pelajaran diurutkan
dari materi pelajaran yang sederhana menuju ke yang lebih kompleks serta
semakin lama menjadi lebih luas dan lebih mendalam maknanya. Contoh pembahasan
tentang Membaca Tanda Waktu Jam dimulai dari
membaca jam tepat (pukul 9 tepat).
2.
Dari
bagian-bagian ke keseluruhan (Parts to Whole)
Pengorganisasian materi pelajaran jenis ini dimulai dengan
sajian bagian-bagian informasi yang memungkinkan siswa akan menguasai konsep,
keterampilan, dan/atau nilai secara
keseluruhan. Contoh “Sifat-sifat Benda”.
3.
Dari
keseluruhan menuju bagian-bagian (Whole
to Parts)
Pengorganisasian jenis ini dimulai dengan penyajian konsep,
keterampilan, dan sikap secara utuh untuk membantu menata dan memadukan
bagian-bagian yang terpisah dan baru.
Contoh materi tentang “Mengarang”.
4.
Kronologis (Choronological)
Penyajian materi secara kronologis merupakan cara yang
sering digunakan guru, terutama untuk menyajikan materi yang berkaitan dengan
sejarah. Materi ditata berdasarkan waktu terjadinya. Contoh materi tentang
“Kerajaan Majapahit”.
Tyler mengemukakan 3 jenis pengorganisasian materi yaitu :
1.
Pengorganisasian
logis
Pengorganisasian materi pelajaran secara logis
dikaitkan dengan pendapat para ahli dalam suatu bidang kajian
2.
Pengorganisasian
psikologis
Organisasi materi pelajaran pada jenis ini dikaitkan
dengan kebermaknaan materi terhadap tingkat perkembangan siswa.
3.
Pengorganisasian
kronologis didasarkan pada waktu kejadian
Untuk memperoleh organisasi materi pelajaran yang tepat,
guru perlu memperhatikan tiga prinsip pengorganisasian materi pelajaran. Ketiga
prinsip tersebut adalah :
a.
Komunitas
(Community)
b.
Urutan
(sequence)
c.
Integrasi
KB 2
Pemilihan Media dan Sumber Belajar
A.
Media Pembelajaran
1.
Pengertian
Media Pembelajara
Miarso (2004) menyimpulkan bahwa media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan pebelajar sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali.
2. Fungsi dan Manfaat
Media Pembelajaran
Ornstein (1990) mengemukakan bahwa penggunaan media
pembelajaran dapat memberikan
manfaat
dalam hal-hal berikut.
a. Membangkitkan motivasi belajar siswa.
b. Membantu meningkatkan pemahaman.
c. Menyediakan berbagai pengalaman belajar.
d. Memperkuat proses belajar.
e. Memenuhi minat yang bervariasi.
f. Mendorong siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.
g. Mengubah dan membentuk sikap.
Disamping itu, Miarso (2004) mengemukakan manfaat lain dari
media dalam pembelajaran, yaitu bahwa media dapat melampaui batas ruang kelas.
Banyak hal yang tidak mungkin dipelajari secara langsung oleh siswa dapat
dipelajari dengan memanfaatkan media.
Dengan
menggunakan media guru dapat melakukan hal-hal berikut.
a.
Menghadirkan
objek-objek yang berbahaya atau sukar ke dalam kelas.
b. Menampilkan objek-objek yang terlalu besar atau terlalu kecil.
c. Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau lambat.
3.
Jenis-jenis Media Pembelajaran
a. Media audio
Media audio adalah
media yang mengandung pesan pembelajaran yang berbentuk suara
atau
bunyi (hanya dapat didengar).
b. Media visual
Media visual adalah
media yang berisi pesan yang hanya dapat dilihat. Media visual
dikelompokkan
menjadi dua.
1.
Media
visual yang diproyeksikan
Contoh:
OHP, Opaque Projector, Slide Projector.
2.
Media
visual yang tidak diproyeksikan
Contoh:
gambar fotografi, grafis, dan media tiga dimensi.
c. Media audiovisual
Jenis media ini mengandung unsur audio dan visual. Pesan pembelajaran
yang disampaikan melalui media ini dapat dipandang dan didengar oleh siswa
sehingga
media audiovisual
biasanya disebut media pandang dengar.
4.
Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Menurut
Gagne, Briggs,& Wager (1992) ada tiga faktor yang perlu diperhatikan dalam
memilih media pembelajaran.
a.
Karakteristik media
Guru dituntut untuk memiliki pemahaman yang mendalam
tentang karakteristik berbagai jenis media pembelajaran. Pemahaman guru
terhadap karakteristik berbagai media pembelajaran sangat diperlukan untuk menentukan jenis media yang tepat
digunakan
dalam pembelajaran yang telah dirancang.
b.
Karakteristik
tujuan pembelajaran
Pembelajaran dilaksanakan untuk membantu siswa mencapai
tujuan pembelajaran yang ditunjukkan dengan dikuasainya kompetensi yang telah
ditetapkan. Kemampuan yang terkandung dalam rumusan kompetensi dapat berupa
pengetahuan, keterampilan, atau sikap dan nilai. Setiap jenis kemampuan
tersebut menuntut pengalaman belajar yang berbeda.
c. Karakteristik siswa
Setiap siswa
memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain. Hal ini tentu menuntut guru
untuk melaksanakan pembelajaran yang dapat mengakomodasi perbedaan siswa
tersebut.
Disamping
ketiga faktor tersebut, masih ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan
media.
a.
Rancangan
pembelajaran
b.
Ketersediaan
alat pendukung
c.
Tingkat
keterbacaan media
d.
Situasi dan
kondisi kelas
B. Sumber Belajar
1.
Pengertian
dan Jenis-jenis Sumber Belajar
Secara sederhana dapat dikemukakan bahwa sumber belajar
adalah segala sumber yang dapat digunakan oleh siswa untuk mempermudah belajar.
Menurut Association of Educational and
Communication Technology (AECT) sumber belajar adalah semua sumber baik
berupa data, orang, dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam
belajar, baik secara terpisah maupun secara terintegrasi sehingga mempermudah
siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran.
AECT mengemukakan enam jenis sumber belajar, diantaranya:
a.
Pesan (message)
Pesan ialah informasi yang diteruskan oleh pihak lain dalam
bentuk ide, gagasan, fakta, pengertian, dan data. Dalam kaitannya dengan proses
pembelajaran, pesan adalah segala informasi dalam bentuk ide/gagasan, fakta,
dan/atau data yang disampaikan kepada
siswa.
b. Orang (people)
Dalam kaitannya dengan proses pembelajaran, orang adalah manusia yang berperan
sebagai
pengolah dan penyaji pesan pembelajaran, seperti guru, pembimbing, dan nara
sumber yang dilibatkan dalam kegiatan pembelajaran.
c.
Bahan (materials)
Bahan ialah sumber
belajar yang berupa perangkat lunak (software) yang mengandung
pesan.
d. Alat (tools and
equipments)
Alat
adalah sumber belajar yang berupa perangkat keras (hardware) yang digunakan
untuk menyampaikan pesan pembelajaran yang tersimpan dalam bahan (materials).
e.
Teknik (techniques)
Teknik/metode yaitu
prosedur atau alur yang dipersiapkan dalam mempergunakan bahan
pelajaran,
peralatan, dan orang untuk menyampaikan pesan pembelajaran, seperti simulasi,
demonstrasi, pemecahan masalah.
f.
Lingkungan
(settings)
Lingkungan sebagai
sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada di sekitar atau di sekeliling
siswa yang dapat di manfaatkan untuk menunjang kegiatan pembelajaran dan
mencapai tujuan
pembelajaran secara lebih optimal.
2.
Manfaat Sumber Belajar
Ada
beberapa manfaat sumber belajar diantaranya:
a. Memenuhi kebutuhan belajar siswa.
Siswa memperoleh
kesempatan untuk melakukan kegiatan untuk melakukan kegiatan
belajar
sesuai minat dan kebutuhannya.
b. Memupuk dan meningkatkan motivasi belajar siswa.
Kegiatan
pembelajaran akan lebih menarik dan tidak membosankan.
c.
Meningkatkan
kebermaknaan belajar.
Dengan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi langsung dengan
berbagai
sumber belajar, siswa akan menguasai konsep/ keterampilan/sikap/nilai secara
komprehensif dan bermakna.
d.
Meningkatkan
aktivitas siswa dalam belajar. Keterlibatan
siswa dalam proses belajar akan meningkat.
3.
Kriteria Pemilihan Sumber Belajar
Beberapa
hal yang perlu diperhatikan guru dalam memilih sumber belajar.
a. Tuntutan kurikulum
Keberhasilan siswa
belajar ditunjukkan oleh dikuasainya kompetensi yang ditetapkan
dalam
kurikulum.
b. Taraf berpikir
dan kemampuan siswa
Sumber belajar yang
digunakan di kelas I SD tentu akan berbeda dengan sumber belajar
untuk
kelas VI SD.
c. Ekonomis
Menggunakan sumber
belajar yang bermanfaat bagi peningkatan proses belajar siswa .
d. Kepraktisan dan sederhana
Sumber belajar yang
dipilih hendaknya mudah digunakan atau mudah
dalam
pengaturan.
e. Fleksibel/luwes
Sumber belajar yang
dipilih hendaknya dapat digunakan sesuai dengan waktu yang
tersedia
dan kegiatan pembelajaran yang dirancang.
f. Waktu yang tersedia
Guru perlu merancang penggunaan sumber belajar yang memerlukan waktu
khusus pada awal tahun ajaran atau awal semester.
BAB III
KESIMPULAN
Materi pelajaran dalam RPP adalah segala
sesuatu yang dibahas dan dipelajari siswa dalam pembelajaran untuk mencapai
indikator pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan. Pernyataan ini
menunjukkan bahwa kita dapat mengetahui materi pelajaran yang harus disediakan
dari rumusan indikator pencapaian kompetensi yang sudah ditetapkan.
Empat cara tersebut adalah sebagai berikut.
1.
Dari
sederhana menuju ke yang kompleks (Simple
to Complex)
2.
Dari
bagian-bagian ke keseluruhan (Parts to Whole)
3.
Dari keseluruhan
menuju bagian-bagian (Whole to Parts)
4.
Kronologis (Choronological)
Media pembelajaran adalah segala sesuatu
yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam memilih
sumber belajar.
a.
Tuntutan
kurikulum
b.
Taraf berpikir dan kemampuan siswa
c.
Ekonomis
d.
Kepraktisan
dan sederhana
e.
Fleksibel/luwes
f.
Waktu yang tersedia
DAFTAR PUSTAKA
Hermawan,
Asep Herry., dkk. (2020). Pengembangan
Kurikulum dan Pembelajaran di SD. Jakarta :
Universitas Terbuka.
0 comments:
Post a Comment