MAKALAH
PENDIDIKAN
BAHASA INDONESIA DI SD
MODUL 3
PENDEKATAN,
METODE, DAN TEKNIK PEMBELAJARAN BAHASA
MODUL 4
TELAAH
KURIKULUM DAN BUKU TEKS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS
RENDAH
MODUL
3
KEGIATAN
BELAJAR 1
Pendekatan,
Metode, dan Teknik Pembelajaran Bahasa
A. Hakikat Pendekatan, Metode, dan Teknik
Dalam
pembelajaran bahasa, pendekatan (approach), metode (method), dan teknik
(technique) atau konsep tersebut saling saling berhubungan atau saling
menentukan, yaitu pendekatan menggunakan metode, dan metode menentukan Teknik
yang ketiganya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
1. Pendekatan
Pendekatan
ialah sikap atau pandangan tentang sesuatu yang biasanya berupa asumsi atau
seperangkat asumsi yang saling berhubungan dengan sesuatu. Oleh sebab itu,
pendekatan bersifat aksiomatis, artinya tidak perlu dibuktikan lagi
kebenarannya. Di dalam pembelajaran Bahasa, dan pengajaran Bahasa yang diyakini
oleh guru Bahasa.
Pada
dasarnya para ahli membagi pandangan tentang proses belajar itu menjadi dua
aliran, yaitu aliran empiris dan aliran rasionalis. Aliran empiris mempunyai
beberapa nama, yaitu behavioris, aliran mekanis, dan aliran bloomfield. Adapun
prinsip-prinsip pokok aliran ini adalah :
a. Bahasa adalah ujaran, bukan tulisan,
Bahasa pada hakikatnya adalah suara yang dihasilkan oleh organ manusia yaitu
mulut yang bermakna;
b. Bahasa adalah serangkaian kebiasaan,
Language is Habit;
c. Ajarkanlah bahasanya, bukan tentang
bahasanya, maksudnya siswa harus kita beri kesempatan seluas-luasnya untuk
menggunakan Bahasa itu dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan;
d. Bahasa adalah apa-apa yang dikatan oleh
para pemakainya;
e. Tidak ada satu bahasapun yang persis
sama dengan Bahasa yang lain.
Aliran kedua yaitu rasionalis yang terkenal juga
dengan nama aliran mentalis, atau aliran Noam Chosky. Aliran ini memandang
bahwa perbuatan berbahasa itu adalah perbuatan mental. Prinsip-prinsip yang
dikembangkan oleh kaum rasionalis adalah :
a. Suatu Bahasa yang hidup ditandai oleh
kreativitas yang dituntut oleh-aturan, contohnya seperti Bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia merupakan Bahasa yang hidup karena ditandai oleh kreativitas
dalam pengembangan bentukan kata sesuai dengan aturan-aturan yang ada dalam
Bahasa Indonesia.
b. Aturan-aturan tata Bahasa nyata
bertalian dengan tingkah laku kejiwaan. Bila anak belajar berbicara, hal
pertama yang mereka lakukan adalah menceraikan kata-kata. Setelah itu barulah
kemudian mereka tambahkan perubahan-perubahan bentuk kata-kata, kata bantu, dan
sebagainya.
c. Manusialah satu-satunya makhluk yang
dapat belajar Bahasa. Seperti dikatan Marsoedi (1983:18) ‘’Bahasa itu murni
manusiawi’’ artinya yang dapat mengeluarkan bunyi Bahasa itu adalah manusia,
sedangkan binatang tidak berbahasa.;
d. Bahasa yang hidup adalah Bahasa yang
dapat dipakai dalam berpikir (Hidayat dkk., 1990). Berpikir mencangkup banyak
aktivitas mental. Kita berpikir saat kita memecahkan soal yang diberikan di
kelas, kita berpikir saat kita melamun sambil menunggu pembelajaran dimulai.
Kita berpikir saat memutuskan barang apa yang akan dibeli di took, merencanakan
liburan, menulis surat, atau mengkuatirkan suatu persahabatan yang terganggu.
2. Metode
Pada
umumnya metode diartikan sebagai ‘cara mengajar’. Sebenarnya pengertian yang
tepat untuk cara mengajar adalah Teknik mengajar, sedangkan metode pada
hakikatnya adalah suatu prosedur untuk mencapai sesuatu tujuan yang telah
ditetapkan, yang meliputi hal-hal berikut :
a. Pemilihan bahan
Dapat digunakan
prinsip alamiah atau random. Prinsip alamiah dalam pemilihan bahan sesuai
dengan apa yang diperlukan. Pemilihan bahan secara random yaitu pemilihan bahan
yang dirasa penting (oleh guru) dan sesuai pula dengan situasi yang dihadapi
b. Urutan bahan
c. Penyajian bahan, didasarkan pada
kriteria berikut.
·
Apakah
Bahasa lisan disajikan lebih dahulu dari Bahasa tulis, atau keduanya disajikan
sekaligus.
·
Cara
penyajian Bahasa lisan dan Bahasa tulis jangan disamakan begitu saja.
·
Kapan
sebaiknya kosakata disajikan dan kapan sebaiknya kalimat disajikan, serta
bagaimana contoh-contohnya yang memadai.
·
Penggunaan
alat bantu yang relevan perlu diperhatikan.
·
Menumbuhkan
kebiasaan berbahasa yang dipelajari.
·
Cara-cara
pemberian tugas kepada siswa (mandiri atau kelompok).
·
Adanya
evaluasi untuk mengetahui bahan yang kita ajarkan itu sudah dapat diserap oleh
siswa atau belum.
d. Pengulangan bahan (repetisi) merupakan
usaha-usaha yang dilakukan untuk menumbuhkan kebiasaan berbahasa melalui bahan
yang telah diberikan itu.
Metode yang dapat diterapkan di
dalam pengajaran Bahasa Indonesia di SD dan menunjang pendekatan yang
disarankan oleh kurikulum Bahasa Indonesia yang sedang diberlakukan, yaitu
pendekatan komunikatif, integrative, tematis, CBSA, dan keterampilan proses,
yaitu Direct Method, Natural Method, Reading Method, Electric Method.
a. Direct Method
Direct Method
atau Metode langsung ialah metode pengajaran Bahasa yang di dalam
pelaksanaannya guru langsung menggunakan Bahasa sasaran, yaitu Bahasa yang
diajarkan. Dari pihak siswa tidak boleh menggunakan Bahasa ibu atau Bahasa
pertamanya selama pembelajaran berlangsung. Tujuan metode langsung di SD ialah
penggunaan Bahasa sasaran dalam hal ini Bahasa Indonesia, yang merupakan Bahasa
kedua, secara lisan agar siswa mampu berkomunikasi dalam Bahasa kedua tersebut.
b. Natural Method
Natural Method
yang disebut juga Metode Murni atau Metode Alamiah adalah metode yang dalam
pelaksanaannya menggnakan peraga berupa benda-benda, gambar-gambar, atau
peragaan secara langsung dalam aktivitas sehari-hari.
c. Reading Method
Reading Method
atau Metode Membaca dipakai di Amerika Serikat pada tahun 1929-an baik di
sekolah menengah maupun di perguruan tinggi. Tujuannya ialah antara lain, untuk
memberi pelajar/Mahasiswa kemampuan dalam memahami teks ilmiah yang mereka
perlukan dalam studi mereka.
d. Electric Method
Lahirnya metode
ini dilator belakangi oleh kenyataan bahwa tidak ada satu pun metode
pembelajaran Bahasa yang paling baik karena setiap metode yang ada, disamping
ada keuntungan/keunggulan/kebaikan, juga ada kerugian/kelemahan/kejelekannya.
Electric artinya ‘memilih secara bebas’. Dalam hubungannya dengan metode
pengajaran Bahasa, bebas di sini yang dimaksud adalah bebas untuk menambah atau
mengombinasi/mencampur antara metode yang satu dengan lainnya yang dianggap
cocok, dan diperkirakan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Itulah sebabnya Electric Method diterjemahkan secara bebas dalam
Bahasa Indonesia Metode Campur.
3. Teknik
Teknik
adalah upaya guru, usaha-usaha guru, atau cara-cara yang digunakan guru untuk
mencapai tujuan langsung dalam pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas pada
saat itu. Jadi, Teknik ini bersifat implementasional. Adapun macam-macam Teknik
pembelajaran Bahasa :
a. Teknik Ceramah
Teknik ceramah
dapat digunakan untuk menyampaikan informasi, terutama kepada mereka yang sudah
termotivasi. Artinya seseorang yang termotivasi untuk mendapatkan informasi
tertentu. Teknik ceramah mempunyai keuntungan antara lain :
·
Dapat
menghemat waktu
·
Dapat
digunakan dalam kelompok besar
·
Dapat
dipakai sebagai penambah bahan yang sudah dibaca
·
Dapat
dipakai untuk mengulang atau memberi pengantar pada pelajaran atau aktivitas
tertentu
Disamping keuntungan di atas Teknik ceramah
mempunyai kekurangan, antara lain sebagai berikut :
·
Tidak
semua guru dapat berbicara yang menarik dan baik
·
Dalam
metode ini hanya satu indra yang aktif yaitu pendengaran
·
Kadar
CBSA-nya (Cara Belajar Siswa Aktif) rendah
b. Teknik Tanya-Jawab
Tujuannya ialah
untuk mengecek pemahaman siswa terhadap isi bacaan yang telah mereka baca.
c. Teknik Diskusi Kelompok
Tujuan digunakan
Teknik ini adalah melatih siswa untuk mengeluarkan pendapat, dan mau menerima
kritikan kalua pendapatnya memang kurang benar.
d. Teknik Pemberian Tugas
Teknik pemberian
tugas ini disebut juga resitasi yang dapat diberikan kepada siswa secara
individual atau kelompok. Dengan Teknik ini diharapkan siswa lebih mendalami
materi pelajaran yang diberikan guru. Biasanya pemberian tugas ini diikuti oleh
tugas melaporkan hasil kerja siswa yang disebut resitasi.
e. Teknik Ramu Pendapat (brainstorming)
Teknik ini
merupakan perpaduan dari Teknik Tanya-Jawab dan Teknik Diskusi. Teknik ini bisa
diterapkan dalam pembelajaran sastra misalnya. Secara bergiliran siswa kita
beri kesempatan mengemukakan pendapatnya terhadap pertanyaan-pertanyaan yang
kita ajukan. Jawaban siswa kemudian diseleksi, kita seleksi, klasifikasi,
analisis Bersama dengan siswa. Jika terdapat jawaban yang bertentangan, jawaban
tersebut kita lemparkan lagi ke kelas untuk mereka diskusikan, setelah diskusi,
guru menyimpulkan hasil diskusi.
f. Simulasi
Simulasi artinya
tiruan (imitasi). Teknik simulasi tepat sekali untuk melatih keterampilan
berbicara.
B. Jenis-jenis Pendekatan Pembelajaran
Bahasa
Sejak
diberlakukannya kurikulum 1984 dalam pembelajaran Bahasa Indonesia guru harus
menerapkan pendekatan komunikatif, CBSA, dan pendekatan keterampilanproses
(PKP). Setelah diberlakukan Kurikulum 1984 pendekatan dalam pembelajaran Bahasa
yang harus diterapkan guru selain ketiga pendekatan tersebut, ditambah dengan
pendekatan tematik, dan intergatif.
Sekarang
di dalam pembelajaran sudah harus ditinggalkan jauh-jauh system DDCH, yaitu
Duduk, Dengar, Catat, dan Hapal, tetapi harus diganti dengan Cara Belajar Siswa
Aktif (CBSA). Untuk itu kita harus mengenal dan menghayati sejumlah prinsip
dalam pembelajaran, yaitu sebagai berikut :
1. Motivasi
2. Latar atau konteks
3. Keterarahan kepada titik pusat atau
focus tertentu
4. Hubungan social atau sosialisasi
5. Belajar sambil bekerja
6. Perbedaan perorangan atau individual
7. Menemukan
8. Pemecahan masalah.
KEGIATAN
BELAJAR 2
Pembelajaran
Bahasa Indonesia Terpadu di SD
A. Pembelajaran Terpadu Lintas Materi
Pengorganisasian materi dalam Kurikulum
2004 mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD dilaksanakan secara terpadu. Adapun
keterpaduan materi tersebut dapat dilihat pada bagan berikut ini.
Dalam bagan tersebut dapat diketahui
bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia di SD/MI atau di jenjang SMP, atau SMA
dimulai dengan pemilihan tema. Tema ini merupakan wadah untuk belajar Bahasa.
Adapun salah satu alternative model
pembelajaran Bahasa Indonesia terpadi lintas materi di SD kelas III seperti
berikut ini.
B. Pembelajaran Terpadu Lintas Kurikulum
Disamping pembelajaran terpadu lintas
materi dalam suatu mta pelajaran, keterpaduan tersebut dapat juga dilaksanakan
lintas kurikulum. Artinya yang dipadukan itu antara beberapa mata pelajaran,
misalnya pelajaran Bahasa Indonesia dipadukan dengan Sains.
Sebagai ilustrasi bahwa ada perpaduan
lintas kurikum di SD/MI akan diambilkan contoh Silabus Sekolah Dasar dan
Madrasah Ibtidaiyah yang dimuat dalam Acuan Pengembangan Kurikulum (Depdiknas,
2003) berikut ini.
MODUL
4
KEGIATAN
BELAJAR 1
TELAAH
KURIKULUM DAN BUKU TEKS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR
HAKIKAT
KURIKULUM
A. Pengertian Kurikulum
Di
dalam UU Pendidikan No.2 tahun 1989 disebutkan kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Sedangkan
pengertian kurikulum yang terdapat dalam buku Ketentuan Umum Kurikulum 2004
merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar
mengajar.
B. Fungsi dan Tujuan Kurikulum
Secara
umum fungsi kurikulum itu sangat luas yang dapat dikaitkan dengan sekolah, anak
didik, dan masyarakat. Bagi sekolah fungsi kurikulum dibedakan menjadi dua,
yaitu (1)bagi sekolah yang bersangkutan yang berfungsi sebagai (a) alat untuk
mencapai tujuan, (b) pedoman bagi guru dalam menyusun dan mengorganisasikan
pengalaman belajar siswa serta sebagai pedoman mengevaluasi perkembangan siswa,
(c) pedoman supervise bagi kepala sekolah yaitu untuk memperbaiki/menciptakan
situasi belajar yang baik dan membantu guru memperbaiki situasi belajar, serta
sebagai pedoman dalam pengembangan kurikulum. Disamping itu sebagai pedoman
mengevaluasi kegiatan belajar mengajar, (2) bagi sekolah tingkat diatasnya,
kurikulum berfungsi (a) untuk keseimbangan proses Pendidikan, dan (b) penyiapan
tenaga baru.
Fungsi
kurikulum bagi anak didik, diharapkan mereka akan mendapat sejumlah pengetahuan
dan kecakapan yang baru yang dapat dikembangkan dan melengkapi bekal hidup
mereka setelah terjun dalam masyarakat. Sedangkan fungsi kurikulum bagi
masyarakat, yaitu orangtua akan mengetahui program-program apa saja yang akan
dilaksanakan oleh sekolah.
C. Komponen-komponen Kurikulum
Dalam
buku Acuan Pengembangan Kurikulum 2004 disebutkan bahwa Kurikulum Berbasis
Kompetensi merupakan kerangka inti yang memiliki empat komponen, yaitu (a)
Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah, (b) Kegiatan Belajar Mengajar, (c)
Penilaian Berbasis Kelas, dan (d) Kurikulum dan Hasil Belajar.
KEGIATAN
BELAJAR 2
ASPEK-ASPEK
KETERAMPILAN BAHASA
A. Aspek-aspek Keterampilan Bahasa
Ruang lingkup
standar kimpetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia SD dan MI terdiri atas empat
aspek sebagai berikut.
1. Mendengarkan, seperti mendengarkan
berita, petunjuk, pengumumna, perintah, bunyi atau suara, lagu, kaset, pesan,
penjelasan, laporam, ceramah, dan lain-lain.
2. Berbicara, seperti mengungkapkan gagasan
dan perasaan, menyampaikan sambutan, dialog, pesan, pengalaman, suatu proses,
menceritakan diri sendiri, dan lain-lain
3. Membaca, seperti membaca huruf, suku
kata, kata, kalimat, paragraph, berbagai teks bacaan, denah, petunjuk, tata
tertib, pengumuman, dan lain-lain.
4. Menulis, seperti menulis karangan
naratif dan normative dengan tulisan rapi dan jelas dengan memperhatikan tujuan
dan ragam pembaca, pemakaian ejaan dan tanda baca, dan kosakata yang tepat.
Dalam keempat aspek di atas (yang merupakan empat
keterampilan berbahasa) terdapat aspek berikut :
1. Kemampuan berbahasa
2. Aspek kemampuan bersastra.
0 comments:
Post a Comment