Saturday 11 June 2022

MERANCANG KEGIATAN PEMBELAJARAN

0 comments

 

TUGAS MAKALAH

PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI

 SD

MERANCANG KEGIATAN PEMBELAJARAN



            Dalam merancang kegiatan pembelajaran, guru harus terlebih dahulu mengetahui pengetahuan awal siswa dan pengalaman belajar apa yang akan disediakan untuk mereka. Pemahaman terhadap pengetahuan awal dan pengalaman yang dibutuhkan siswa merupakan unsur yang penting dipertimbangkan oleh guru dalam merancang kegiatan pembelajaran.

A. PENGALAMAN BELAJAR

1.      Pengertian pengalaman belajar

Pengalaman belajar diartikan sebagai interaksi antar orang yang sang belajar dengan kondisi lingkungan eksternal secara efektif. Tyler menyatakan .....

Berdasarkan kutipan di atas dapat kita pahami bahwa pengalaman belajar tak sama dengan isi atau materi pembelajaran, tetapi merupakan aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk memfasilitasi belajar siswa. Pengalaman belajar adalah interaksi antar siswa dengan kondisi eksternal sehingga siswa dapat merespon dan memberikan reaksi terhaap kondisi yang diciptakan tersebut sebagai proses belajar.

2.      Jenis-jenis pengalaman belajar dan kegiatan belajar

Tyler mengungkapkan beberapa jenis pengalaman belajar dan langkah-langkah yang dapat tempuh untuk mengembangkan jenis-jenis pengalaman tersebut, yaitu sebagai berikut ;

a.       Pengalaman belajar untuk mengembangkan keterampilan berpikir langkah-langkahnya di antaranya;

1.      Mengenali kesulitan atau pemasalahan yang tidak dapat di jawab saat ini

2.      Mengidentifikasi masalah lebih jelas dengan analis

3.      Mengumpulkan fakti-fakta yang relevan

4.      Memformulasikan hipotesis

5.      Menguji hipotesis dengan cara yang tepat

6.      Membuat kesimpulan sebagai pemecahan masalah

b.      Pengalaman belajar untuk memperoleh informasi

1.      Memilih informasi yang penting untuk diingat

2.      Mengarahkan situasi agar intensitas dan ragam kesan terhadap informasi akan meningkatkan potensi siswa

3.      Menggunakan informasi yang penting secara berulang an alam konteks yang berubah-ubah.

c.       Pengalaman belajar akan membangun sikap sosial

1.      Asimilasi dengan lingkungan\

2.      Sikap muncul dari pengaruh emosional dari bentuk mengalaman tertentu

3.      Pengalaman traumatik

4.      Proses intelektual langsung

d.      Pengalaman belajar untuk mengembangkan minat

1.      Memberikan keleluasaan kepada siswa untuk mengeksplorasi biang yang dapat mengembangkan minat dan memperoleh hasil yang memuaskan

2.      Kegiatan yang memberi kepuasan terkait dengan pengalaman lain yang juga memberikan kepuasan.

3.      Mengarahkan atau menata pengalaman belajar untuk menjadikannya sebagai bentuk kegiatan yang menarik

B. PEMILIHAN PENGALAMAN BELAJAR

            Beberapa prinsip yang dapat dijadikan pertimbangan alam memilih pengalaman belajar adalah sebagai berikut

1.      Tujuan tertentu yang harus dicapai

2.      Pengalaman belajar harus memberikan kepuasan kepada siswa dalam melaksanakan bentuk tingkah laku yang dimaksud dalam tujuan

3.      Reaksi yang dikehendaki dalam pengalaman belajar ada pada tingkat yang memungkinkan adanya keterbatasan siswa.

4.      Banyak pengalaman belajar yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang sama

5.      Pengalaman belajar yang sama akan memunculkan berbagai hasil.

C. PRINSIP-PRINSIP MERANCANG PENGALAMAN BELAJAR

            Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh guru dalam merancang pengalaman belajar siswa yaitu ;

1.      Prinsip mengaktifkan siswa

Belajar pada hakikatnya merupakan suatu proses aktif, yaitu kegiatan merespon terhadap setiap stimulus pembelajaran. Aktivitas tersebut mencakup unsur-unsur yang bersifat fisik atau psikis, meliputi mata, telinga, hidung, alat peraba, kaki, pikiran, mental dan emosional. Semua itu bagian yang harus diaktifkan dalam kegiatan pembelajaran.

Siswa yang tidak banyak bertanya ketika belajar, bukan berarti ia tidak aktif, sebab saja pendengaran penglihatan, perasaan, pikiran dan unsur lainnya aktif belajar. Oleh karena itu, setiap kegiatan belajar harus dirancang untuk meningkatkan kadar aktivitas pembelajaran.

Setiap individu harus melakukan sendiri aktivitas belajar karena belajar tidak aapat diwakilkan kepada orang lain. Oleh karena itu, John Dewey mengatakan belajar menyangkut apa yang harus dikerjakan oleh dirinya sendiri. Untuk itu, inisiatif belajar harus muncul  dari dirinya. Dengan demikian, kesadaran untuk melakukan kegiatan belajar harus datang dari setiap indddividu, sebab belajar tidak  dapat dipaksakan oleh orang lain.

Teori kognitif dari Gagne dan Berliner berkenaan dengan prinsip aktivitas mengemukakan bahwa belajar menunjukkan kondisi jiwa yang aktif. Jiwa tidak sekedar menerima informasi/materi, akan tetapi mengolah dan melakukan informasi.

2.       Prinsip kesesuaian

Kesesuaian antara guru dan siswa pada kenyataannya sangat memengaruhi seorang siswa dalam menyenangi suatu pelajaran. Hal ini tentu saja akan memengaruhi motivasi siswa dalam belajar. Karena itu, guru yang baik tentunya akan selalu berusaha menerapkan mete pembelajaran yang benar-benas sesuai dengan kemampuan siswa-siswanya. Sebaliknya, siswa yang baik pun akan selalu berusaha untuk menyesuaikan diri dengan gurunya

Berkenaan dengan prinsip kesesuaian adalah perbeaan individual yang mengandung implikasi bahwa setiap siswa harus dibantu untuk memahami kekurangan dan kelemahan dirinya, sertamemperoleh perlakuan dan pelayanan sesuai dengan kebutuhan yang berbea-beda. Prinsip kesesuaian ini merupakan salah satu prinsip yang menuntut hubungan antar siswa dengan guru untuk dapat lebih saling menghargai dan menghormati.

3.      Prinsip memberi kepuasan

Guru sebagai perancang pembelajaran harus memikirkan dan berusaha agar apa yang dilakukannya akan memberikan kepuasan bagi anak didiknya. Pembelajaran yang dirancang diharapkan akan menjadi suatu kegiatan yang dapat memfasilitasi minat dan kebutuhan siswa.

4.      Prinsip pengalaman belajar yang sama menimbulkan hasil yang berbeda

Belajar pada dasarnya bersifat individual, Mai tidak mungkin bahwa suatu kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru akan memberikan hasil belajar yang sama untuk setiap siswa. Hal yang penting di sini aalah bagaimana guru dapat memberikan pengalaman yang sama untuk setiap murid sehingga ada perbedaan hasil belajar di antara siswanya sesuai dengan kedapatan, kesungguhan dan keunggulannya masing-masing.

5.      Prinsip variasi pengalaman belajar

Variasi ini dapat dilakukan dengan cara menyediakan pengalaman yang berbeda untuk setiap kegiatan pembelajaran. Apabila berpatokan pada kerucut pengalaman dari Edgar Dale, ada 11 jenis pengalaman yang dapat divariasikan, yaitu ;

a.       Pengalaman langsung

b.      Pengalaman melalui benda tiruan

c.       Pengalaman melalui dramatisasi

d.      Pengalaman melalui demonstrasi

e.       Pengalaman melalui karya wisata

f.       Pengalaman memalui pameran

g.      Pengalaman melalui televisi

h.      Pengalaman melalui gambar hidup

i.        Mengalaman melalui rekaman, radio, dan gambar

j.        Pengalaman melalui gambar visual

k.      Pengalaman melalui lambang verbal

Metode Mengajar dan Prosedur Pembelajaran

A.    Metode Mengaja

Metode mengajar adalah suatu cara yang dilakukan guru untuk menciptakan hubungan antara guru (kegiatan mengajar) dan siswa (kegiatan belajar). Media pembelajaran merupakan sarana yang dapat menunjang optimalisasi kegiatan mengajar guru dan kegiatan belajar siswa. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menimbulkan dan memudahkan siswa belajar. Pada modul ini hanya akan disajikan empat metode yang mungkin sudah tidak asing lagi. Keempat metode tersebut adalah metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, dan metode resitasi.

1.      Metode Ceramah

a.       Pengertian

Metode ceramah adalah metode atau cara mengajar dengan penyajian materi yang dilakukan melalui penuturan dan penjelasan secara lisan oleh guru kepada siswa. Selain itu, dalam metode ini guru dapat menggunakan alat-alat bantu untuk memperjelas penyajiannya, akan tetapi metode utama hubungan guru dan murid adalah berbicara.

b.      Prinsip Penggunaan

Pada prinsipnya, metode ceramah digunakan apabila:

1.      Topik atau materi yang diajarkan adalah materi baru

2.      Siswa diperkirakan akan mendapat kesulitan untuk mencari dan mempelajaru materi tersebut.

3.      Jumlah siswa relative cukup banyak

4.      Fasilitas ruangan dan buku-buku bacaan terbatas.

c.       Prosedur Pelaksanaan

Prosedur atau langkah-langkah pelaksanaan metode ceramah dapat dilakukan melalui 5 tahapan, sebagai berikut:

1.      Tahap persiapan (apersepsi)

Pada tahap ini, guru mengawali kegiatan belajar mengajar dengan melakukan apersepsi, yaitu menggali pengalaman belajar siswa sebelumnya dan menghubungkannya dengan bahan atau materi sajian yang akan dipelajarinya.

2.      Tahap penyajian/presentasi

Tahap penyajian adalah tahapan di mana guru menyajikan bahan atau materi sajiannya kepada siswa. Penyajian guru dilakukan secara lisan dan dapat pula dibantu dengan berbagai alat bantu (bukan media) untuk memeprjelas dan lebih mengefektifkan sajiannya. Kegiatan siswa dalam tahap ini adalah mendengarkan dan memperhatikan sajian guru dengan cermat.

3.      Tahap komparasi/asosiasi

Tahap komparasi atau tahap asosiasi merupakan tahapan di mana guru dan/atau siswa menghubungkan atau membandingkan bahan atau materi pelajaran tersebut melalui contoh-contoh konkret atau rekaan yang dapat memperjelas materi yang disajikan guru.

4.      Tahap generalisai/kesimpulan

Tahap terakhir adalah tahap generalisasi, yaitu tahapan di mana guru dan/atau siswa mencoba menyimpulkan materi pelajaran yang disajikan atau dikomparasikan.

5.      Tahap evaluasi dan pemberian balikan (feedback)

Pada tahap ini guru mencoba melaksanakan penilaian terhadap proses belajar mengajar yang telah dilakukannya melalui tes lisan, tes tertulis atau penugasan.

d.      Kelemahan metode ceramah

Ada beberapa kelemahannya, sebagai berikut:

1.      Retensi atau penyerapan bahan atau materi pelajaran kurang

2.      Kurang memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk mengembangkan dan mengeluarkan pendapat.

3.      Pengunaan kata-kata asing membuat materi sajian susah untuk dimengerti siswa.

4.      Kurang cocok untuk siswa yang taraf perkembangan kognitifnya masih rendah.

e.       Mempersiapkan ceramah yang efeektif

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam mempersiapkan ceramah, yaitu:

1.      Rumuskan tujuan khusus yang hendak dicapai

2.      Periksa lagi, apakah metode ceramah merupakan metode yang memang paling tepat untuk digunakan.

3.      Susun bahan ceramah yang benar-benar perlu diveramahkan

4.      Tetapkan materi atau bahan sajian yang perlu dibantu dengan menggunakan alat bantu

5.      Ambil perhatian siswa terhadap bahan yang akan disajikan dengan menciptakan situasi belajar harmonis.

6.      Tanamkan pengertian yang jelas

7.      Buat alat penilaian yang tepat.

2.      Metode Tanya Jawab

a.       Pengertian

Metode tanya jawab adalah suatu cara atau metode penyajian bahan pelajaran

melalui berbagai bentuk pertanyaan yang dijawab oleh siswa. Metode tanya jawab merupakan metode yang memberi kemungkinan terjadinya komunikasi langsung antara guru dan siswa yang bersifat dua arah (two way traffic).

b.      Prinsip pengunaan

Metode tanya jawab digunakan apabila:

1.      Pembelajaran menekankan pada pengulangan.

2.      Jumlah siswa relative sedikit

3.      Bertujuan untuk memotivasi belajar dan merangsang siswa berpikir

4.      Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan berbagai permasalahan atau materi yang belum dipahami

5.      Sebagai selingan dalam pengunaan metode ceramah

c.       Prosedur pelaksanaan

1.      Tahap persiapan

Pada tahap persiapan, guru mencoba menyusun beberapa buah pertanyaan yang disesuaikan dengan materi pelajaran yang telah atau akan disajikan.

2.      Tahap pelaksanaan

Merupakan tahapan dimana guru mengajukan berbagai pertanyaan yang telah disusun kepada siswa dan siswa pun menjawab.

3.      Tahap kesimpulan

Pada tahap ini, guru atau siswa bersama bantuan guru menyimpulkan jawaban pertanyaan yang paling tepat dari berbagai jawaban yang telah dikemukakan oleh para siswa.

d.      Jenis pertanyaan

Secara umum jenis pertanyaan itu dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu:

1.      Pertanyaan ingatan

Merupakan pertanyaan yang menyakan tentang “apa, kapan, di mana dan berapa”. Contoh:

a.       Apa yang dimaksud dengan klorofil?

b.      Kapan terjadinya pemberonyakan G30S PKI?

2.      Pertanyaan pikiran

Merupakan pertanyaan yang menanyakan tentang “mengapa dan bagaimana”. Pertanyaan jenis ini merupakan pertanyaan kategori tingkat tinggi yang memerlukan analisis dan sintesis. Contoh:

a.       Mengapa banjir sering menimbulkan berbagai penyakit?

3.      Teknik bertanya

Teknik bertanya yang baik sangat diperlukan agar metode tanya jawab yang digunakan tidak menimbulkan kebosanan dan terkesan monoton.

Teknik bertanya meliputi 2 hal, yaitu:

1.      Cara guru mengajukan pertanyaan

Cara guru mengajukan pertanyaan dapat dikategorikan menjadi 2 bagian, yaitu:

a.       Redirecting

Merupakan cara guru mengajukan pertanyaan dengan mengulang atau memberi pengarahan ulang terhadap jawaban siswa atas pertanyaan yang diajukan.

Contoh:

Guru : apa yang menyebabkan perang di Bosnia?

Hasan : masalah perbedaan Agama pak.

Guru : bagaimana menurutmu, Akbar?

Hasan : yang menjadi permasalahan adalah masalah perbedaan etnis.

Guru : bagaimana pendapatmu, Karim?

b.      Probing

Merupakan cara bertanya guru dengan maksud membimbing siswa untuk menemukan jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Bentuknya dapat berbentu isyara (hint), penjelasan (clarification) dan kesimpulan (generalization).

Contoh bentuk isyarat:

Guru : Amin, berapa hasil perkalian 35 x 40?

Amin: (diam)

Guru : coba hitung, 30 x 40?

Amin : 1200, pak.

Guru : 5 x 20?

Amin : 200, pak.

Guru : berapa jumlah 1200 + 200?

Amin : 1400, pak.

Contoh bentuk penjelasan:

Guru : di kampung kita akan didirikan pabrik sepatu. Bagaimanakah pendapatmu Amir?

Amir : tidak setuju, pak.

Guru : kenapa kamu tidak setuju, Amir?

Amir : karena dengan adanya pabrik sepatu, kampong kita akan tercemar. Pencemaran udara dan air.

Guru : apa yang dimaksud dengan pencemaran udara dan air itu, Amir?

Contoh bentuk kesimpulan:

Guru : ada tiga buah siku-siku A, B dan C. ukurlah sudut-sudutnya! Kemudian hitunglah besar jumlah sudut masing-masing segitiga tersebut! Apa kesimpulan yang dapat kamu kemukakan?

2. sikap guru dalam bertanya

Dalam mengajukan pertanyaan guru hendaknya memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

a.       Pertanyaan yang diajukan hendaklah diajukan secara klasikal, baru kemudian ditunjuk seseorang untuk menjawabnya.

b.      Pertanyaan yang diajukan harus jelas.

c.       Hargai setiap pendapat dan jawaban siswa.

d.      Seri tenggang waktu untuk berpikir bagi siswa.

e.       Buat kesimpulan.

3.      Metode Diskusi

a. pengertian

suatu metode atau cara penyajian bahan pelajaran melalui wahana tukar pendapat berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah diperoleh siswa sebelumnya guna persoalan/permasalahan.

Metode diskusi dapat dilakuakan melalui diskusi kelompok kecil dan kelompok besar.

b. prinsip pengunaan

metode diskusi digunakan dengan pertimbangan sebagai berikut:

1.      Waktu yang tersedia cukup lama

2.      Bermaksud untuk membahas suatu topik/masalah secara mendalam.

3.      Bermaksud untuk menumbuhkan keberanian mengemukakan pendapat, melatih sikap toleran/menghargai pendapat orang lain, memupuk sikap partisipatif dan melatih kemampuan berpikir, serta mengaplikasikan pengetahuan dan pengalaman.

c. jenis metode diskusi

ada beberapa jenis metode diskusi yang sering kali digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, diantaranya berikut ini:

1.      Diskusi kelas

Kegiatan diskusi kelas biasanya dimulai dengan pemaparan masalah yang dikemukakan oleh guru kepada siswa sebagai peserta diskusi.kemudia dilanjutkan dengan tanggapan para siswa terhadap permasalahan yang telah dikemukakan sebeleumnya.

2.      Diskusi panel

Diskusi panel biasanya ditujukan untuk membahas suatu permaslahan ditinjau dari segala sudutu pandang secara meluas.

3.      Diskusi kelompok kecil/Buzz Groups

Jenis diskusi kelompok kecil ini merupakan perpaduan dari diskusi kelas dan diskusi panel.

d. prosedur pelaksanaan

prosedur atau langkah-langkah pelaksanaan metode diskusi dapat dilakukan melalui 3 tahapan, yaitu:

1.      Tahap persiapan

Pada tahap ini, guru merumuskan tujuan, masalah dan mengemukakan alasan pemilihan masalah.

2.      Tahap pelaksanaan

Setelah permasalahan dikemukakan, guru perlu memilih dan menetapkan siapa yang akan menjadi pimpinan diskusi dan pembantunya serta memberikan penjelasan tugas-tugasnya.

3.      Tahap tindak lanjut

Setelah diskusi selesai, guru bersama siswa mencoba membuat kesimpulan sementara tentang hasil diskusi. Kemudian kesimpulan tersebut ditanggapi kembali oleh para peserta diskusi dan dibuat kesimpulan lagi.

e. hal-hal yang menunjang keberhasilan diskusi

1. pimpinan diskusi mampu mengatur jalannya pembicaraan dengan baik dan adil.

2. masalah yang diajukan merupakan masalah yang problematis, menantang dan menarik.

3. para siswa memliki pengetahuan dan pengalaman terhadap masalah yang diperbincangkan.

4. adanya partisipasi aktif dari seluruh peserta diskusi.

f. hambatan pengunaan metode diskusi

1. guru yang masih berpandangan bahwa siswa masih terlalu kecil dan belum sanggup untuk berdiskusi.

2. satu atau beberapa siswa saja mendominasi pembicaraan dan/atau siswa lain terlalu masa bodoh terhadap pelaksanaan diskusi.

4. Metode Resitasi

a. pengertian

       metode penugasan atau resitasi merupakan suatu metode atau cara yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk yang telah dipersiapkan guru sehingga siswa dapat mengalami kegiatan belajar secara nyata.

       Dalam metode ini ada 2 fase yang penting, fase belajar dan fase resitasi. Fase belajar adalah fase dimana siswa mengerjakan tugas dan fase resitasi adalah fase dimana siswa mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya. Metode ini dapat diberikan secara kelompok dan individual.

b. prinsip pengunaan

metode penugasan/resitasi digunakan dengan pertimbangan sebagai berikut:

1.      Pengajaran dimaksudkan untuk memperkaya pengetahuan dan keterampilan siswa melalui belajar mandiri dan kelompok.

2.      Bermaksud memupuk rasa kemandirian dan tanggung jawab

3.      Mendayagunakan berbagai sumber belajar

4.      Tugas yang dibebankan kepada siswa harus sesuai dengan kemampuan siswa, dana dan waktu.

c. prosedur pelaksanaan

prosedur pelaksanaan pada metode ini dapat dilakukan melalui 3 tahapan:

1. Tahap persiapan/pemberian tugas

Pada tahap ini guru merumuskan tujuan pembuatan tugas secara jelas.

2. tahap pelaksanaan

Tugas guru dalam tahap ini adalah membimbing, memotivasi, dan mengawasi pelaksanaan tugas melalui monitoring dan laporan kemajuan.

3. tahap resitasi

Tahap resitasi adalah tahap dimana siswa mempertanggungjawabkan hasil pengerjaan tugasnya kepada guru. Dapat berupa lapora hasil penelitian, observasi, dan diskusi kelas atau dilakukan melalui tanya jawab atau tes lisan dan tulisan.

d. kelebihan metode penugasa/resitasi

1. pengetahuan yang diperoleh dari hasil belajar sedniri apalagi bila sesuai dengan minat dan dirasakan berguna bagi kehidupannya

2. para siswa berkesempatan untuk memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab, dan berdiri sendiri atau mandiri.

e. kelemahan metode penugasan/resitasi

1. sering kali siswa melakukam penipuan

2. jika tidak diawasi, adakalanya tugas ini dikerjakan oleh orang lain.

3. ketengan mental siswa akan terganggu jika tugas terllau banyak dan sulit

4. sulit bagi guru untuk memberikan tugas yang memenuhi kebutuhan perbedaan secara indivual.

B. KRITERIA PEMILIHAN METODE MENGAJAR

            Berbagai metode dapat dikembangkan dan digunakan dalam suatu kegiatan pembelajaran. tidak ada satu metode mengajar pun yang selalu baik digunakan untuk setiap kegiatan pembelajaran, yang ada adalah metode itu tepat digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Artinya, tidak semua kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dengan hanya satu metode saja, tetapi dapat dilakukan dengan variasi pengunaan metode mengajar. Metode ceramah dapat dikatan tepat digunakan untuk kegiatan pembelajaran yang lebih menekankan pada penyajian informasi, tetapi metode diskusi akan lebih tepat digunakan untuk kegiatan pembelajaran yang lebih menekankan pada kemampuan saling berbagi (sharing) informasi dan pendapat serta memupuk tenggang rasa sesame teman.

            Untuk itu agar metode yang dipilih itu tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah dirancang guru perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut

1. Faktor Tujuan

            Tujuan yang ingin dicapai setelah kegiatan pembelajaran menggambarkan tingkah laku yang seharusnya dapat dimiliki siswa setelah pembelajaran selesai dilaksanakan. Menurut Bloom dan kawan-kawan, tingkah laku yang dimiliki siswa dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu pengetahuan, sikap dan psikomotorik/keterampilan. Penggunaan metode mengajar yang dirancang oleh guru sudah seharusnya dikaitkan dengan tujuan atau perubahan tingkah laku pembelajaran yang ingin dicapai. Oleh karena itu, setiap tujuan atau tingkah laku yang berbeda akan memengaruhi penggunaan metode.

2. faktor materi/isi

            Secara umum, materi atau isi pelajaran dapat dipilah ke dalam 6 kelompok, yaitu fakta, konsep, prinsip, masalah, prosedur (keterampilan) dan sikap (nilai).

a. mengajarkan fakta

            mengajarkan fakta kelihatannya tidak terlalu sulit, sebab tujuan utamanya ialah supaya siswa tetap ingat akan fakta yang diajarkan atau dipelajarinya.

b. mengajarkan konsep

            mengajarkan konsep bukan sekedar supaya siswa hafal akan konsep tersebut, akan tetapi yang lebih utama ialah supaya siswa memhami tentang atribut-atribut konsep tersebut.untuk itu kita dapat menggunakan metode diskusi dengan pendekatan deduktif atau induktif.

c. mengajarkan prinsip

            tujuan mengajarkan prinsip bukan sekedar siswa memahami prinsip tersebut, akan tetapi supaya siswa mampu menerapkan prinsip tersebut di dalam praktik.

d. mengajarkan pemecahan masalah

1. mengenal permaslahan

2. merumuskan masalah

3. mengumpulkan berbagai data atau keterangan untuk pemecahan masalah

4. merumuskan dan menyeleksi kemungkinan pemecahan masalah

5. implementasi dan evaluasi

            Dalam hal ini tugas guru adalah memberi pengarahan dan bimbingan di dalam setiap langkah pemecahan masalah tersebut.

e. mengajarkan keterampilan motoric

            tujuan utama mengajarkan keterampilan motoric ada;ah supaya siswa mampu melakukan praktik keterampilan tersebut. Metode yang dapat digunakan antara lain simualsi atau demonstrasi yang diikuti dengan latihan.

f. mengajarkan sikap

            mengajrkan sikap lebih sulit dan memerlukan waktu yang relatif lebih lama. Tujuan utama mengajarkan sikap ialah supaya siswa memiliki sikap atau nilai-nilai tertentu, untuk itu perlu ada upaya penghayatan, contoh dan pembiasaan.

3. Faktor Siswa

            Selain faktor yang telah dijelaskan sebelumnya, faktor yang juga perlu dipertimbangkan ketika memilih dan menentuka metode mengajar adalah karakteristik siswa. Sebagai contoh, jumlah siswa yang ada di suatu kelas memengaruhi terhadap penggunaan metode mengajar.

4. Faktor Waktu

            Dalam memilih metode mengajar yang akan digunakan, faktor waktu juga merupakan salah satu unsur yang harus dipertimbangkan. Terkait dengan faktor waktu ini, ada 2 hal yang menjadi prioritas pertimbangan, yaitu: kondisindan jumlah waktu yang tersedia. Kondisi terkait dengan kapan atau jam berapa pelaksanaan pembelajaran itu dilakukan (pagi hari, siang hari, atau sore hari) sedangkan jumlah terkait dengan berapa lama waktu yang disediakan untuk pelaksanaan pembelajaran (20 menit, 40 menit atau lebih lama lagi).

5. Kemampuan Guru

            Sebagai penyandang jabatan fungsional yang professional seorang guru seharusnya telah disiapkan dan telah mempersiapkan diri untuk memiliki kemampuan menggunkan berbagai metode mengajar. Kemampuan ini merupakan kemampuan utama yang wajib dimiliki guru. Namun, latar belakang pendidikan dan pengalaman guru yang dimiliki ternyata menjadi pembeda terhadap kepeemilikan kemamppuan ini. oleh karena itu, hal yang penting terkait dengan pemilihan metode ini adalah guru harus mempelajari berbagai hal terkait dengan metode yang akan digunakan (taat asas) dan selanjutnya berimprovisasi kreatif menggunakan metode yang telah dipilih dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan kondisi yang ada.

c. PROSEDUR UMUM PEMBELAJARAN

1. Pra Pembelajaran

            Pada tahap ini guru mempelajari kurikulumdan menguraikannya secara spesifik untuk setiap kegiatan pembelajaran, mempelajari kemampuan awal siswa dan menyusun suatu rancangan utuh untuk satu atau dua kali pertemuan.

2. Kegiatan Awal

            Tahap ini adalah tahap pembukaan kegiatan pembelajaran. Guru perlu melakukan kegiatan yang dapat menarik minat siswa untuk mau belajar. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru pada kegiatan awal ini adalah dengan melakukan apersepsi, yaitu menggali berbagai pengalaman siswa yang telah lalu dan kemudian menghubungkannya dengan apa yang dipelajari.

3. Kegiatan Inti

            Tahap ini merupakan tahap utama dalam kegiatan pembelajaran. Guru menyajikan materi pelajaran dengan menggunakan berbagai cara (metode) dan menggunakan berbagai media.

4. Kegiatan Penutup

            Kegiatan oenutuo dalam suatu pembelajaran merupakan kegistan generalisasi, artinya guru menyimpulkan apa yang telah dipaparkan dalam kegiatan inti.

            Pembuatan kesimpulan tidak harus selalu dilakukan guru secara sepihak, akan tetapi guru dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukannya. Dengan teknik bertanya kepada beberapa siswa dan kemudian menyimpulkannya juga merupakan salah satu cara bagi guru untuk membuat generalisai.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   

 

 

0 comments:

Post a Comment